Share

Bab. 62. Wanita Rambut Pirang, Ibu Tiri Roni Kenapa?

Waktu berlalu dengan begitu lambat bagi Cani. Bagaimana tidak? Semenjak kepergian Roni, Cani seakan kehilangan separuh hidupnya. Cani sudah menganggap Roni seperti anaknya sendiri.

“Kamu masak apa, Sayang?” tanya Han memeluk tubuh Cani dari belakang.

“Aku masak makanan kesukaan Roni, Mas. Kangen banget sama Roni,” jawab Cani berusaha menggulung senyuman di wajahnya yang elok.

“Kebetulan hari ini aku libur. Bagaimana jika kita menjenguk Roni? Sekalian kasih uang ke Mas Samsul. Hitung-hitung buat jajan Roni. Di sini ‘kan Roni suka jajan,” gagas Han mengajak Cani.

Seperti tanah gersang yang disiram oleh air hujan. Hati Cani terasa segar begitu mendengar ajakan dari sang suami tercinta.

“Ayo, Mas! Aku lanjut masak dulu ya! Mas Han mandi dulu, gih!”

Han langsung menuruti perkataan Cani. Dia bergegas membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai mandi, Han masuk ke dalam kamar. Dia meraih parfum mahal miliknya. Menyemprotkan parfum itu ke seluruh tubuh bagian atas.

Bersamaan dengan kegiatan Han.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status