Home / Rumah Tangga / Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya / Bab. 62. Wanita Rambut Pirang, Ibu Tiri Roni Kenapa?

Share

Bab. 62. Wanita Rambut Pirang, Ibu Tiri Roni Kenapa?

Author: Kurnia
last update Last Updated: 2024-08-28 18:07:24

Waktu berlalu dengan begitu lambat bagi Cani. Bagaimana tidak? Semenjak kepergian Roni, Cani seakan kehilangan separuh hidupnya. Cani sudah menganggap Roni seperti anaknya sendiri.

“Kamu masak apa, Sayang?” tanya Han memeluk tubuh Cani dari belakang.

“Aku masak makanan kesukaan Roni, Mas. Kangen banget sama Roni,” jawab Cani berusaha menggulung senyuman di wajahnya yang elok.

“Kebetulan hari ini aku libur. Bagaimana jika kita menjenguk Roni? Sekalian kasih uang ke Mas Samsul. Hitung-hitung buat jajan Roni. Di sini ‘kan Roni suka jajan,” gagas Han mengajak Cani.

Seperti tanah gersang yang disiram oleh air hujan. Hati Cani terasa segar begitu mendengar ajakan dari sang suami tercinta.

“Ayo, Mas! Aku lanjut masak dulu ya! Mas Han mandi dulu, gih!”

Han langsung menuruti perkataan Cani. Dia bergegas membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai mandi, Han masuk ke dalam kamar. Dia meraih parfum mahal miliknya. Menyemprotkan parfum itu ke seluruh tubuh bagian atas.

Bersamaan dengan kegiatan Han.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 63. Selamat Tinggal Roni

    Semua orang di sana terkejut,sekaligus kebingungan dengan apa yang baru saja dilontarkan oleh Si Wanita.“Maksud, Mbak apa?” tanya Cani menggoyang-goyangkan pundak Si Wanita agak kasar.Pak Lurah mencoba menenangkan Si Wanita yang menangis tanpa henti. Setelah Si Wanita berhasil ditenangkan, barulah Pak Lurah bertanya dengan nada rendah, supaya Si Wanita tak panik lagi.“Mas Samsul pukul Roni sampai kepala Roni pecah. Aku nggak ikut-ikut, Pak ....” Si Wanita merengek sambil terus mengeluarkan tangis.“Apa? Maksudmu, Mbak? Di mana Roni?” tanya Cani menatap tajam Si Wanita.Cani tak mau percaya. Tapi, hatinya sakit mendengar semua yang dikatakan oleh Si Wanita.“Aku nggak salah,” rintih Si Wanita tak berani mendongakkan kepalanya.“Di mana kamu mengubur Roni?” tanya Pak Lurah yang sebenarnya juga sangat berat.“Di belakang rumah. Di dekat kandang kambing,” jawab Si Wanita lirih.“Apaan, sih, Mbak? Bohong ‘kan! Nggak mungkin!” cecar Cani menangis.Han langsung memeluk sang istri, guna m

    Last Updated : 2024-08-28
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 64. Peringatan Kecil Dari Cani

    Hari ini, hari di mana Roni dimakamkan. Cani sengaja menyemayakan Roni di samping makam Mbak Fatin, ibu kandung Roni. Pemakanan Roni berlangsung dengan hikmat. Di sepanjang acara, Cani berusaha untuk tak mengeluarkan air mata. Dia harus bisa menjadi wanita kuat, dan tegar.Waktu berlalu, setelah seharian melakukan pengajian di rumah Pak Lurah di desa asal Roni. Cani memutuskan untuk kembali pulang ke desanya sendiri. Cani akan melanjutkan pengajian di hari berikutnya, di kediamannya.Pak Lurah tak masalah, mengingat jika Mbak Fatin adalah salah satu warga yang taat pada aturan desa.“Terima kasih, Pak Lurah. Saya, dan rombongan saya pamit undur diri,” ujar Cani sambil menyerahkan amplop berisi uang.“Iya, sama-sama, Nduk,” balas Pak Lurah.***Sementara itu, di sisi lain. Di sebuah apartemen mewah. Albert tengah diliputi rasa kesal bercampur amarah yang luar biasa.Bagaimana Albert tidak murka? Anak kecil yang akan dia siapkan untuk menjadi penerusnya. Malah tewas dibunuh oleh ayah

    Last Updated : 2024-08-29
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 65. Sedikit Kebrutalan Albert

    Amarah Indra memuncak, setelah mendengar penjelasan dari Bu RT mengenai Roni yang meninggal akibat dihabisi oleh Mas Samsul.Indra yang merasa sangat kesal, sampai membanting ponselnya. Tindakan Indra mengejutkan Victory yang kebetulan baru masuk ke dalam ruangan Indra.“Ada apa, Mas? Kok banting hp?” tanya Victory heran.Victory meraih bagian ponsel yang berada di dekatnya. Lalu menunjukkannya kepada Indra.“Ini hp ipon loh! Mahal, Mas,” protes Victory heran.“Ponsel bisa beli lagi, Sayang,” sahut Indra. “Buang ponsel itu,” pintanya kemudian.Victory menghela napas. Namun tetap menuruti kemauan Indra. Setelah membuang bagian ponsel, Victory kembali fokus pada Indra.“Ada apa sih, Mas? Hp, Mas eror kah? Atau apa?” tanya Victory penasaran.“Aku marah bukan karena hp eror. Tapi karena Si Samsul sialan itu, telah melakukan hal terbodoh di dunia ini,” gerundel Indra mengacak rambutnya.“Huh? Emang Mas Samsul ngapain, Mas? Dia mengembalikan Roni ke Mbak Cani kah?” Victory malah menerka-ne

    Last Updated : 2024-08-30
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 66. Reaksi Indra Yang Panik

    “Indra yang menyuruhmu untuk membunuh Roni?” tanya Albert memberi tekanan pada Mas Samsul.Meskipun sidik jari Indra sama sekali tak ditemukan di jasad Roni, ataupun di tempat kejadian perkara. Namun, ketika Mas Samsul menyebut nama Indra, Albert jadi tertarik.“Iya! Indra! Bos kepala sawit itu! Dia yang menyuruhku untuk membawa Roni pergi! Di-dia juga yang bunuh Roni! Aku sebenarnya nggak salah! Aku orang baik!” kelit Mas Samsul panik.Albert dibuat tertawa dengan kalimat terakhir Mas Samsul. “Kamu orang baik? Menggelikan,” gumam Albert tak habis pikir. Mas Samsul menangis melihat beberapa jemarinya yang telah menghilang.“Jariku tak ada lagi,” erang Mas Samsul putus asa.Albert ikut melihat jemari Mas Samsul. Albert pun memerintahkan anak buahnya untuk menutup jari tangan Mas Samsul menggunakan kain. Supanya Mas Samsul tak meninggal gara-gara kehabisan darah.Albert teringat dengan permintaan Hime tempo hari. Kebetulan sekali, Albert bisa memanfaatkan situasi ini untuk mulai mengu

    Last Updated : 2024-08-31
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 67. Dua Nyawa Melayang Karena Indra

    Mas Samsul menunggu kedatangan Indra dengan harap-harap cemas. Mas Samsul sengaja mengajak Indra bertemu di sebuah taman terpencil yang sangat sepi di atas jam dua belas malam. Sambil sesekali Mas Samsul juga melihat tangannya yang masih dibalut oleh perban.Penyesalan tak berarti bagi Mas Samsul sekarang. Toh, jarinya yang telah terpotong, tak mungkin bisa kembali utuh. Andai Mas Samsul tak menuruti perintah Indra. Hidupnya mungkin tidak akan serumit ini.Tak lupa, Mas Samsul juga mengabari Albert tentang dirinya yang sudah siap menerima perintah lanjutan.Akan tetapi, Albert belum merespons pesan yang Mas Samsul kirim lewat ponsel jadul. Alhasil, Mas Samsul hanya mengerjakan perintah yang telah diperintahkan sebelumnya.Setelah lama menunggu, akhirnya Indra muncul di hadapan Mas Samsul. Indra datang sendirian, sehingga Mas Samsul tak perlu khawatir akan dilukai oleh Indra.“Berani sekali kamu menantangku,” ucap Indra menatap sengit Mas Samsul.“Aku tidak ingin menantangmu,” sahu

    Last Updated : 2024-09-02
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 68. Kasus Roni Ditutup

    Begitu sampai rumah. Indra langsung membersihkan tubuhnya. Tak lupa, dia juga memerintahkan pembantunya untuk membuang baju yang ia kenakan hari ini. Indra tak ingin meninggalkan jejak apa pun.Gelagat mencurigakan yang diperlihatkan Indra, membuat Victory penasaran.Tanpa segan, Victory bertanya, “Mas dari mana saja? Kok tumben, subuh baru pulang? Biasanya lebih memilih menginap di hotel ketimbang pulang dini hari.”Indra terkejut mendengar suara Victory. Indra pun buru-buru mengenakan baju tidur miliknya. Kemudian Indra berjalan mendekati sang istri.Awalnya Indra ragu untuk bercerita pada Victory. Namun, Indra tak mampu menyembunyikan sesuatu dari wanita yang telah membuatnya jatuh cinta. Pada akhirnya, Indra menceritakan segalanya kepada Victory.Victory yang mengetahui tentang apa yang baru saja suaminya lakukan pun, tak dapat menutupi keterkejutannya. Bahkan Victory sempat berpikir jika Indra sangat berbahaya, dan gila.“Nggak ada cara lain, Mas? Selain menghabisi nyawa Mas Sa

    Last Updated : 2024-09-03
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 69. Keputusan Indra Demi Marci

    Albert tersentak mendengar kalimat lantang yang dilontarkan oleh Han. Albert bahkan tak mampu menjawab Han. Seakan otaknya buntu seketika.Melihat wajah tegang Albert. Han segera meluruskan, dengan mengatakan jika Han sedang bercanda.“Sesuai dengan peraturan yang aku buat. Seseorang yang sudah menjadi anggota Black Ice. Tidak boleh meninggalkan Black Ice,” terang Han.“Mana mungkin aku mengusir Marci, karena alasan konyol. Kesetiaan Marci masih menjadi bahan pertimbangan utama,” lanjut Han membeberkan.Setelah Han menjelaskan, barulah Albert bisa bernapas lega. Satu hal yang Albert sadari. Guyonan Han sama sekali tidak lucu. Pria dingin itu tak pandai menghibur. Kecuali, “Sebentar lagi hari jadi pernikahanku dengan Cani. Aku ingin memberi Cani sebuah kejutan kecil. Kamu punya ide?” tanya Han tiba-tiba menyinggung soal pernikahan.“Huh? Kamu yakin menanyakan hal itu padaku?” Albert tak habis pikir.Han mengangguk, lalu menjawab, “Iya, di ruangan ini hanya ada kamu dan aku. Aku tanya

    Last Updated : 2024-09-04
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 70. Selamat Datang Sepupu Palsu Han

    “Tidak ada kata jatuh miskin di kamus hidupku,” tukas Indra mengeluarkan kesombongannya.“Ucapanmu membuatku lega. Bisakah kita menyelesaikan kontrak kerja kita?” Marci kembali menyinggung tentang permintaannya tempo hari.“Tentu saja. Aku sudah tidak sabar,” jawab Indra kembali bersemangat.Indra meminta sekretarisnya untuk membeberkan semua berkas penting.“Kamu tidak akan menyesal. Karena menjadikanku sebagai satu-satunya rekan bisnismu. Aku pasti bakal kasih kamu banyak keuntungan,” tutur Marci sengaja ingin membuat Indra berangan-angan tinggi.Indra menggulung senyuman di wajahnya.“Aku sudah tidak sabar,” ucap Indra.Kesepakatan kerja pun terjalin. Kini, keduanya secara resmi menjadi rekan bisnis. Marci benar-benar senang. Karena berhasil menjebak, dan memasukkan Indra ke dalam kungkungan.Marci sudah tidak sabar, melihat orang yang sering merendahkan Bosnya hancur.***Di tempat berbeda. Seorang wanita cantik, dengan dandanan gotik, tengah asyik menikmati teh herbal kesukaanny

    Last Updated : 2024-09-05

Latest chapter

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 125. Han Mengejar Ke Meksiko

    Detik-detik setelah mengetahui jika Cani sedang bersama Rio, wajah Han menegang. Amarah membara di matanya. "Rio, si bajingan itu, berani-beraninya menculik istriku!"Tanpa ragu, Han langsung menghubungi Marci menggunakan ponselnya. Han menceritakan semua yang menimpanya kepala Marci. "Marci, lacak Cani. Pakai semua yang kamu punya," perintah Han dingin dan penuh ancaman.Marci yang dari dulu sudah terbiasa dengan sifat tegas bosnya, segera menjalankan tugas. Ia mengakses sistem pelacak canggih yang terhubung ke perangkat kecil di bawah kulit Cani, sebuah alat yang ditanamkan Han tanpa sepengetahuan Cani. Data lokasi Cani muncul di layar monitor, titik bergerak cepat menuju bandara. "Cani menuju bandara, sepertinya Rio akan membawa Cani ke Meksiko. Tidak ada tempat lain selain Meksiko," lapor Marci dengan napas tersengal.Han langsung tancap gas. Ia melaju dengan kecepatan tinggi menuju bandara. Adrenalinnya memuncak saat bayangan wajah Cani yang ketakutan terbayang di benaknya. I

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 124. Penculikan Cani?

    Mobil bagaikan sebuah peti mati yang beroda. Gelap, sempit, dan mencekik. Tali nilon yang melilit pergelangan tangan Cani terasa semakin mengerat, menciptakan rasa sakit yang membakar.Cani mencoba lagi, dan lagi, menarik-narik tali itu, namun hanya rasa perih yang menusuk kulitnya. Di bibirnya, lirih dan putus asa, terucap hanya satu kalimat, "Mas Han ... Tolong aku ...." Kalimat itu bergema dalam kegelapan, sebuah permohonan yang mungkin tak akan pernah sampai.Di luar, kegelapan pedesaan berganti dengan pemandangan jalan raya yang semakin ramai. Lampu-lampu kota mulai bermunculan, tapi bukan kota yang dikenalnya. Cani menyadari, ia dibawa jauh, jauh dari tempat tinggalnya. Jalan raya berganti dengan jalan yang menuju bandara.Hati Cani mencelos. Ia jelas sudah dibawa ke luar kota, dan sekarang ... Sebuah bandara? Ke mana ia akan dibawa? Keputusasaan mencengkeram Cani lebih erat."Mas Han ... Kamu di mana?" isakannya terdengar di antara giginya yang terkatup.Cani menendang k

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 123. Rio Mulai Bertingkah

    Kedatangan Rio membuat Han makin memperketat penjagaannya. Terutama pada Cani yang sepertinya diincar oleh Rio. Han ingin melakukan pertemuan kembali dengan Rio, guna mempertanyakan maksud, dan tujuan Rio datang ke Indonesia. Akan tetapi, Rio seperti belut yang licin. Tak mudah untuk bertemu Rio lagi. Bahkan Han tak mampu melacak keberadaan Rio. "Ke mana si keparat itu?" geram Han meremas gelas yang ia genggam. "Entah lah, apa mungkin dia kembali? Tapi, aku sudah mengecek di seluruh bandara, dan pelabuhan. Rio belum keluar dari negara ini," jelas Marci. "Mungkin Rio hanya menggertak saja," sahut Hime. Semua orang tampak panik, dan gelisah saat mengetahui Rio mengunjungi Han, kecuali Hime yang terlihat biasa saja, malah cenderung ke santai. "Rio itu pembisnis, kalau boleh menebak, mungkin ada pekerjaan di sini, berhubung dia tahu kamu bersembunyi di sini, Rio mengunjungimu," urai Hime. Han menyipitkan matanya saat mendengar celoteh Hime. "Jadi, Rio sudah tahu aku bersembunyi d

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 122. Rio?

    Seiring berjalannya waktu, akhirnya hari ini Indra bebas dari penjara. Indra merasa sangat lega. Ias sempat mengumpat, dan bersumpah tidak akan sudih kembali lagi ke tempat mengerikan seperti penjara. Indra turun dari mobil yang ia tumpangi tepat di depan gerbang rumahnya. Baru saja Indra membuka gerbang, ia dikejutkan dengan dua buldoser yang terparkir di halaman rumahnya. "Apa-apaan ini!" geram Indra mengetahui jika tamanan hias ratusan juta miliknya telah digilas oleh roda buldoser. Seorang pria bertubuh tinggi turun dari buldoser. Ia tersenyum menyambut kedatangan Indra. "Han?" lirih Indra terkejut. "Ngapain kamu di sini?" sungutnya risih. "Aku ingin menyambutmu. Aku sudah menyiapkan hadiah yang bagus untukmu," ringis Han. "Tutup mulutmu! Pergi dari rumahku!" usir Indra. "Rumahmu? Sepertinya kamu melupakan sesuatu. Sebelum kamu di penjara, rumahmu sudah disita pihak bank, karena kamu tidak sanggup membayar hutang," ujar Han. Indra tak mampu menutupi keterkejutannya, kedua

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 121. Selamat Menikmati Penderitaanmu, Indra

    Persidangan atas kasus penyebaran video tak senonoh yang dilakukan oleh Indra telah membuahkan hasil. Semua sesuai dengan keinginan Han. Indra hanya dihukum selama tiga tahun kurungan penjara, dan denda sebanyak satu juta rupiah.Bagi Cani dan Victory, hukuman tersebut sangatlah ringan, tak sebanding dengan kerugian yang diderita oleh Victory. Belum lagi, Indra juga melaporkan Victory atas tuduhan perzinahan.Sepertinya Cani tak mau kalah. Ia juga berniat untuk melaporkan Indra karena Indra telah melakukan kekerasan terhadap Victory. Akan tetapi, Victory tidak ingin masalah ini makin panjang. Sehingga Cani terpaksa menahan diri.“Hanya dihukum tiga bulan? Hakim itu pasti sudah disuap sama Indra!” Sedari tadi Cani ngedumel. Menunjukkan ketidakterimaannya terhadap putusan sang hakim agung.“Indra sudah tidak memiliki uang. Mustahil jika ia bisa menyuap hakim,” sahut Marci membela hakim yang ternyata kenalannya sendiri.“Sebelum memutuskan h

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 120. Tindakan Mematikan Han

    Suasana di rumah Cani dan Han terasa berat. Cani, dengan tegar, memeluk Victory erat-erat, meyakinkan adiknya bahwa ia tetap dicintai dan didukung. Air mata Victory mengalir deras, tanpa suara, menceritakan kesedihan yang tak terucapkan. Cani terus mengusap punggung Victory, membisikkan kata-kata penghiburan, berharap bisa sedikit meringankan beban batin adiknya yang terluka. Han duduk di samping mereka, tangannya terulur untuk ikut mengusap rambut Victory dengan lembut, sentuhan yang penuh empati dan pengertian. Ekspresi wajah Han sulit diartikan. Ia terlihat tenang, namun ada semburat kekhawatiran yang terpancar dari sorot matanya. Bukan berarti Han tidak mendukung Victory, tetapi keheningan Victory, ketiadaan suara untuk menjelaskan semuanya, membuat Han semakin sulit untuk sepenuhnya memahami situasi.Han mengerti bahwa ada yang disembunyikan, lebih banyak lagi yang tak bisa diungkapkan oleh Victory karena keterbatasanny

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 119. Kehancuran Indra

    Cani tak mampu menutupi keterkejutannya. Apa mungkin, Indra menyiksa Victoru karena memergoki hubungan terlarang yang pernah terjalin antara Marci dan Victory? Tapi, tetap saja, kekerasan dalam rumah tangga, tidak pernah bisa dibenarkan. Apalagi sampai membuat adiknya cacat permanen. Indra harus mendapat ganjaran atas perbuatannya. Keputusan Cani sudah bulat. Tidak mungkin berubah. "Bapak Indra yang terhormat. Aku pertegas sekali lagi. Mulai sekarang, perusahaan ini tidak menjalin kerja sama apa pun dengan perkebunan milikmu."Mendengar pernyataan itu, Indra jadi naik pitam. Kedua tangannya yang terkepal sudah siap untuk menghantam kepala Cani. Indra melangkahkan kakinya mendekati Cani, begitu ada di dekat Cani, Indra mengayunkan tangannya, berniat untuk memukul Cani. Namun, tangannya terhenti, ada seseorang yang menahan. "Berani memukul istriku?" tekan Han. Han mendorong Indra hingga membuat tubuh Indra mundur ke

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 118. Hime Menemui Haily

    “Dimakan? Memangnya Mas Han kanibal?” Cani menimpali perkataan nyeleneh Marci.“Mungkin saja,” balas Marci seadanya. Cani menggelengkan kepalanya, dan lebih memilih untuk tak melanjutkan obrolan yang menurutnya tidak akan ada ujungnya jika terus diladeni.“Setelah ini apa?” tanya Han seakan tidak sabar ingin mempermainkan Indra.“Sabar dulu. Kita harus menunggu waktu yang pas. Seperti ketika kebun kelapa sawit Indra mulai panen,” jawab Marci menyeringai lebar.***Haily keluar dari dalam kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil. Ia baru saja membersihkan tubuhnya, setelah seharian menjalani aktivitas yang cukup melelahkan.Haily duduk santai di meja rias. Ia sangat terkejut, bahkan sempat berteriak, ketika melihat sosok Hime dari pantulan cermin di depannya. Sontak Haily langsung menoleh ke belakang. “Ngapain kamu di sini? Kok kamu bisa masuk ke dalam kamarku?” sungut Haily

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 117. CEO Cani

    Kedua mata Victory yang berkaca-kaca terbuka dengan lebar. Badan Victory juga bergetar hebat, menandakan jika sang pemilik tubuh tengah diliputi rasa takut yang amat luar biasa.Victory tahu betul bagaimana sakitnya saat lidahnya dipotong oleh Indra. Dan sekarang, Hime akan mengambil hidungnya? Victory memang pasrah apabila ia harus mati. Namun, Victory sama sekali tidak siap jika ia disiksa terlebih dahulu sebelum dibunuh.“Aku bakal bikin hidung kamu mancung kayak hidungku,” desis Hime kesetanan.Hime sengaja tak langsung melukai wajah Victory dengan pisau. Ia masih menikmati ekspresi takut yang terpantri di wajah elok Victory.“Kamu sangat suka mencibir, dan mengolok orang lain. Kamu pasti sangat menderita saat kehilangan lidahmu. Aku turut prihatin,” cerocos Hime.Suara lirih Hime masih mampu didengar oleh telinga Victory yang tidak tuli.“Bisa dibilang kamu sudah kehilangan senjatamu. Jadi, sekarang kamu tidak mung

DMCA.com Protection Status