Beranda / Rumah Tangga / Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya / Bab. 71. Ancaman Membunuh Dari Han Untuk Haily

Share

Bab. 71. Ancaman Membunuh Dari Han Untuk Haily

Penulis: Kurnia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-06 23:12:18

Haily gelagapan. Dia mengutuk dirinya sendiri, karena telah keceplosan.

Sekarang, Haily jadi bingung menjawab. Terlebih, melihat Cani menatapnya penuh curiga. Makin membuat Haily panik.

“Gimana ya? Waktu aku tanya-tanya ke temanku soal Han. Temanku juga sedikit ngasih tahu tentang kamu. Mangkanya aku tahu nama Victory,” kilah Haily setelah berpikir kritis.

“Owalah, gitu ta?” Respons Cani menganggukkan kepala.

Tanpa bertanya lebih banyak lagi. Cani percaya begitu saja.

“Jadi, Victory itu siapa ya? Daripada aku menerka-nerka. Lebih enak kalau tanya langsung ke kamu. Siapa tahu, temanku salah. Manusia ‘kan tempatnya salah,” cerocos Haily menghilangkan kecanggungan.

“Iya, Mbak. Victory itu adik kandungku. Cuma beda ibu. Tapi satu bapak,” terang Cani memberi tahu.

“Kalau Bu Helena yang kamu sebut tadi. Siapa kamu?” tanya Haily.

“Bu Helena ya ibu tiriku, Mbak. Ibu kandung Victory,” ucap Cani melempar senyum.

“Kok kayak rumit gitu ya? Berarti, maaf ya sebelumnya. Ayahmu nikah dua kali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 72. Sepupu Kadungan Siap Menghancurkan Rumah Tangga Han Dan Cani

    Melihat wajah Han yang seperti ingin membunuhnya. Haily kembali meresponsnya dengan santai. Haily yang sudah ada di atas ranjang. Sengaja memosisikan tubuhnya semenggoda mungkin. Sembari menggerakkan kakinya. Haily berucap, “Segitunya? Siapa juga yang mau ngajak kamu bermain?”Han menurunkan tangannya yang sempat bersandar di gagang pintu. Han pun mengurungkan niatnya untuk keluar kamar. Dia kembali memberikan atensinya kepada Haily. “Jika tidak ingin bermain. Kenapa kamu masih di sini? Seharusnya kamu kembali. Dan jalani kehidupanmu di tempat asalmu,” tandas Han penuh penekanan di setiap kata. Haily sama sekali tidak takut dengan Han. Haily justru bertingkah seakan Han bukan sebuah ancaman yang berarti. “Kamu tidak berhak atas hidupku. Mau aku kembali, atau tidak. Itu bukan urusanmu, ‘kan?” timpal Haily menghela napas. “Sama seperti kamu yang tidak peduli dengan Kartelku. Jadi, untuk apa aku mematuhimu? Aku tidak hidup di bawah kakimu,” kata Haily menerangkan. Han mengacak ram

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 73. Haily Membual Soal Masa Lalunya Bersama Han

    Seiring berjalannya waktu. Beberapa hari telah berlalu. Tidak ada tanda-tanda yang memperlihatkan tingkah aneh Haily. Wanita itu benar-benar memerankan perannya dengan begitu baik.Bahkan, kini Haily dan Cani terlihat akur. Bak sepasang sahabat.Meskipun begitu, Han tetap memerintahkan anak buahnya, untuk selalu mengawasi gerak-gerik Haily.Entah itu anak buahnya akan menyamar sebagai asisten rumah tangga yang disewa harian oleh Han. Atau petugas PLN yang berkedok ingin membenarkan saluran listrik di rumah Cani. Pokoknya, apa pun akan Han lakukan. Demi memastikan jika Cani baik-baik saja. Selama Han tak berada di sisi Cani. Han tak mungkin absen dari pekerjaannya. Cani pasti akan bertanya. Dan Han tak ingin menambah kebohongannya. “Cani, kamu lagi program hamil ya?” tanya Haily ketika melihat buku panduan kehamilan yang berada di atas meja kamar Cani.“Eh? Mbak Haily ngagetin aja!” sahut Cani tersentak.Wajar saja Cani terkejut. Lawong Haily masuk ke dalam kamarnya tanpa permisi. U

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 74. Untung Cani Percaya Han

    Haily sengaja mengeratkan pelukannya pada tubuh besar Han. Tingkah Haily tersebut, seakan tengah mengejek Cani yang berdiri di belakangnya. “Masa lalu apa? Dasar sinting,” lirih Han mendorong tubuh Haily hingga terjungkal ke belakang. Cani hanya melihat Haily yang terjatuh di atas lantai keramik. Tanpa berminat sedikit pun untuk membantu Haily berdiri. Entah mengapa, seperti ada kepuasan tersendiri di batin Cani. Ketika Han memperlakukan Haily dengan kasar.“Han? Sakit loh! Kamu tega sekali,” keluh Haily mendirikan tubuhnya sendiri.“Keluar dari kamarku, Haily. Aku ingin beristirahat,” usir Han menarik lengan sebelah kiri Haily.Han benar-benar mendepak Haily dari kamarnya. Han menutup pintu kamar, dan mulai memfokuskan dirinya pada Cani yang sedari tadi hanya diam.“Sayang, yang kamu lihat barusan. Hanya sebuah kecelakaan,” ucap Han meluruskan.“Aku udah tahu kok. Hubungan di antara, Mas Han dan Mbak Haily,” kata Cani.Cani memundurkan langkahnya, saat Han melangkah mendekati Cani

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 75. Rumah Kontrakan Untuk Haily

    Selepas pulang dari acara pengajian di masjid. Mak Ti mengantarkan Cani untuk melihat-lihat rumah Mak Ti yang dikontrakkan. Selain punya toko sayuran terbesar di desa. Mak Ti juga memiliki beberapa properti. Seperti sawah, dan rumah-rumah untuk disewakan. “Kamu cari rumah kontrakan buat siapa toh?” tanya Mak Ti disela kegiatan mereka yang menyusuri salah satu rumah. “Buat ditinggali saudaranya suamiku, Mak,” jawab Cani melihat-lihat sekeliling. “Owalah ... Emangnya, kapan saudara suamimu datang?” “Sudah ada di rumahku, Mak. Mangkanya, aku carikan dia rumah kontrakan untuk ditinggali. Biar dia bisa leluasa melaksanakan kegiatan,” terang Cani sengaja menutupi perseteruannya dengan Haily. Meskipun Mak Ti dan Cani sangat akrab, bisa dibilang, sudah seperti ibu dan anak. Tapi tetap saja. Mak Ti adalah orang luar. Satu hal yang dipegang Cani erat. Jangan sampai, orang luar tahu permasalahan di dalam rumah tangga Cani. Makin sedikit yang tahu, dan ikut campur. Maka, makin cepat pula,

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 76. Kesepakatan Baik

    “Apaan sih? Enak aja nyuruh aku menyingkir! Aku nggak mau! Dan kalian nggak boleh dibiarkan berduaan!” tegas Cani tak mengindahkan permintaan Haily.“Cuma ngobrol berdua doang. Nggak dibolehin,” cela Haily memutar kedua bola matanya malas.“Nah itu. Kenapa, Mbak Haily minta ngobrolnya hanya berdua?” Cani mengernyitkan alis.“Oh ... Nggak boleh? Yaudah kalau gitu. Aku nggak bakal mau pergi dari rumah ini,” tantang Haily merajuk. Mendengar pernyataan Haily yang menyebalkan. Kepala Cani langsung berdenyut sakit.Sebagai istri yang takut suaminya dipengaruhi oleh Haily. Sebisa mungkin Cani menghalangi keinginan Haily. Tapi ...“Meskipun kamu minta aku pergi dari rumahmu ini. Sampai mulutmu berbusa pun, tak ‘kan aku hiraukan,” ketus Haily melotot.Cani melorotkan pundaknya lemas. Sedangkan Han hanya diam. Sambil terus menatap Haily penuh selidik. Han belum minat untuk mengeluarkan pendapatnya.“Emangnya, Mbak Haily mau ngomong apa, sih? Sama Mas Han? Kok aku harus pergi segala?” tanya Ca

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 77. Akhirnya Haily Pergi Dari Rumah Cani

    “Sangat disayangkan, aku tidak menerima kutu loncat,” sahut Han langsung menolak.“Kamu nikmati saja hidupmu. Sebelum kamu mati. Umur seseorang tidak ada yang tahu,” lanjut Han memberi Haily sedikit wejangan.“Kamu benar,” timpal Haily tak mau ambil pusing dengan ucapan menohok Han.Haily berdiri dari tempat duduknya.“Sana, temui istrimu. Aku akan bersiap-siap untuk keluar dari rumah ini,” pungkas Haily sebelum beranjak menuju ke kamar.Tanpa diminta oleh Haily pun. Han memang ingin segera menemui sang istri tercinta. Yang berada di dalam kamar.Kedatangan Han disambut antusias oleh Cani yang terlihat cemas.“Gimana, Mas? Mbak Haily mau pindah ke rumah yang telah kita siapkan ‘kan?” tanya Cani.“Haily bilang jika dia tidak akan tinggal di rumah yang kita siapkan. Melainkan akan pergi ke luar kota,” jawab Han.Cani terbelalak. Pertanda jika dia terkejut.“Loh? Mbak Haily mau balik ke kota asal ta, Mas? Padahal aku cuma pengen Mbak Haily nggak tinggal di sini. Bukan ingin Mbak Haily pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 78. Albert Si Anjing Penurut

    Tiga hari berlalu, setelah Haily minggat dari kediaman Cani. Kehidupan Cani dan Han terasa lebih tenang. Cani tak perlu khawatir dengan Haily yang akan menggoda Han. Dan Han yang tak lagi was-was jikalau Haily membeberkan mengenai identitas sesungguhnya Han pada Cani. Ketika Cani sedang asyik menata barang di etalase toko. Dia kejutkan dengan kehebohan di lingkungan rumah Pak RT. Berhubung rumah Pak RT letaknya tak terlalu jauh dari tempat Cani. Cani bisa melihat apa yang terjadi di sana. Awalnya Cani tak mau ambil pusing. Dan lebih memilih untuk fokus ke pekerjaannya. Namun, setelah melihat beberapa warga mengerubungi Pak RT yang dibawa polisi. Cani jadi tertarik. Cani pun memutuskan untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Cani keluar dari tokonya. Lalu menghampiri segerombolan ibu-ibu yang sedang berkumpul. Cani sengaja berdiri di samping ibu-ibu tersebut. Berharap akan mendapatkan beberapa informasi. “Pak RT kok dibawa polisi? Kenapa ya, Bu?” tanya Cani yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 79. Pertemuan Sesaat Dua Wanita Alpha

    Albert berdecap tak suka. Ia berkata, "Ayolah, Haily. Aku juga ingin beristirahat." "Yaudah, sih ... Tidur bareng aku aja. Aku bisa bikin kamu tidur nyenyak," rengek Haily merayu Albert. Untuk kesekian kalinya, Albert menghela napas panjang. Albert sangat lelah menghadapi tingkah Haily. "Ayo ... Jangan nolak aku terus. Emangnya aku ini wanita jelek, ya? Kok selalu ditolak cowok?" keluh Haily mulai merendahkan dirinya sendiri. "Ck, baiklah ... Aku akan menemanimu tidur. Hanya untuk malam ini saja," ucap Albert memilih mengalah. Daripada mempepanjang obrolan. Haily melepaskan pelukannya pada tubuh besar Albert. Dengan perasaan riang gembira, Haily berjalan menuju ranjangnya. Begitu berada di depan rajang. Haily menanggalkan seluruh pakaiannya. Lalu, Ia melemparkan tubuhnya di atas kasur. Haily memberi israyat kepada Albert. Agar berbaring di sampingnya. Albert yang memang dalam kondisi kurang sehat. Hanya menurut. Ia berjalan mendekat ke arah Haily sambil melepas kem

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15

Bab terbaru

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 125. Han Mengejar Ke Meksiko

    Detik-detik setelah mengetahui jika Cani sedang bersama Rio, wajah Han menegang. Amarah membara di matanya. "Rio, si bajingan itu, berani-beraninya menculik istriku!"Tanpa ragu, Han langsung menghubungi Marci menggunakan ponselnya. Han menceritakan semua yang menimpanya kepala Marci. "Marci, lacak Cani. Pakai semua yang kamu punya," perintah Han dingin dan penuh ancaman.Marci yang dari dulu sudah terbiasa dengan sifat tegas bosnya, segera menjalankan tugas. Ia mengakses sistem pelacak canggih yang terhubung ke perangkat kecil di bawah kulit Cani, sebuah alat yang ditanamkan Han tanpa sepengetahuan Cani. Data lokasi Cani muncul di layar monitor, titik bergerak cepat menuju bandara. "Cani menuju bandara, sepertinya Rio akan membawa Cani ke Meksiko. Tidak ada tempat lain selain Meksiko," lapor Marci dengan napas tersengal.Han langsung tancap gas. Ia melaju dengan kecepatan tinggi menuju bandara. Adrenalinnya memuncak saat bayangan wajah Cani yang ketakutan terbayang di benaknya. I

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 124. Penculikan Cani?

    Mobil bagaikan sebuah peti mati yang beroda. Gelap, sempit, dan mencekik. Tali nilon yang melilit pergelangan tangan Cani terasa semakin mengerat, menciptakan rasa sakit yang membakar.Cani mencoba lagi, dan lagi, menarik-narik tali itu, namun hanya rasa perih yang menusuk kulitnya. Di bibirnya, lirih dan putus asa, terucap hanya satu kalimat, "Mas Han ... Tolong aku ...." Kalimat itu bergema dalam kegelapan, sebuah permohonan yang mungkin tak akan pernah sampai.Di luar, kegelapan pedesaan berganti dengan pemandangan jalan raya yang semakin ramai. Lampu-lampu kota mulai bermunculan, tapi bukan kota yang dikenalnya. Cani menyadari, ia dibawa jauh, jauh dari tempat tinggalnya. Jalan raya berganti dengan jalan yang menuju bandara.Hati Cani mencelos. Ia jelas sudah dibawa ke luar kota, dan sekarang ... Sebuah bandara? Ke mana ia akan dibawa? Keputusasaan mencengkeram Cani lebih erat."Mas Han ... Kamu di mana?" isakannya terdengar di antara giginya yang terkatup.Cani menendang k

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 123. Rio Mulai Bertingkah

    Kedatangan Rio membuat Han makin memperketat penjagaannya. Terutama pada Cani yang sepertinya diincar oleh Rio. Han ingin melakukan pertemuan kembali dengan Rio, guna mempertanyakan maksud, dan tujuan Rio datang ke Indonesia. Akan tetapi, Rio seperti belut yang licin. Tak mudah untuk bertemu Rio lagi. Bahkan Han tak mampu melacak keberadaan Rio. "Ke mana si keparat itu?" geram Han meremas gelas yang ia genggam. "Entah lah, apa mungkin dia kembali? Tapi, aku sudah mengecek di seluruh bandara, dan pelabuhan. Rio belum keluar dari negara ini," jelas Marci. "Mungkin Rio hanya menggertak saja," sahut Hime. Semua orang tampak panik, dan gelisah saat mengetahui Rio mengunjungi Han, kecuali Hime yang terlihat biasa saja, malah cenderung ke santai. "Rio itu pembisnis, kalau boleh menebak, mungkin ada pekerjaan di sini, berhubung dia tahu kamu bersembunyi di sini, Rio mengunjungimu," urai Hime. Han menyipitkan matanya saat mendengar celoteh Hime. "Jadi, Rio sudah tahu aku bersembunyi d

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 122. Rio?

    Seiring berjalannya waktu, akhirnya hari ini Indra bebas dari penjara. Indra merasa sangat lega. Ias sempat mengumpat, dan bersumpah tidak akan sudih kembali lagi ke tempat mengerikan seperti penjara. Indra turun dari mobil yang ia tumpangi tepat di depan gerbang rumahnya. Baru saja Indra membuka gerbang, ia dikejutkan dengan dua buldoser yang terparkir di halaman rumahnya. "Apa-apaan ini!" geram Indra mengetahui jika tamanan hias ratusan juta miliknya telah digilas oleh roda buldoser. Seorang pria bertubuh tinggi turun dari buldoser. Ia tersenyum menyambut kedatangan Indra. "Han?" lirih Indra terkejut. "Ngapain kamu di sini?" sungutnya risih. "Aku ingin menyambutmu. Aku sudah menyiapkan hadiah yang bagus untukmu," ringis Han. "Tutup mulutmu! Pergi dari rumahku!" usir Indra. "Rumahmu? Sepertinya kamu melupakan sesuatu. Sebelum kamu di penjara, rumahmu sudah disita pihak bank, karena kamu tidak sanggup membayar hutang," ujar Han. Indra tak mampu menutupi keterkejutannya, kedua

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 121. Selamat Menikmati Penderitaanmu, Indra

    Persidangan atas kasus penyebaran video tak senonoh yang dilakukan oleh Indra telah membuahkan hasil. Semua sesuai dengan keinginan Han. Indra hanya dihukum selama tiga tahun kurungan penjara, dan denda sebanyak satu juta rupiah.Bagi Cani dan Victory, hukuman tersebut sangatlah ringan, tak sebanding dengan kerugian yang diderita oleh Victory. Belum lagi, Indra juga melaporkan Victory atas tuduhan perzinahan.Sepertinya Cani tak mau kalah. Ia juga berniat untuk melaporkan Indra karena Indra telah melakukan kekerasan terhadap Victory. Akan tetapi, Victory tidak ingin masalah ini makin panjang. Sehingga Cani terpaksa menahan diri.“Hanya dihukum tiga bulan? Hakim itu pasti sudah disuap sama Indra!” Sedari tadi Cani ngedumel. Menunjukkan ketidakterimaannya terhadap putusan sang hakim agung.“Indra sudah tidak memiliki uang. Mustahil jika ia bisa menyuap hakim,” sahut Marci membela hakim yang ternyata kenalannya sendiri.“Sebelum memutuskan h

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 120. Tindakan Mematikan Han

    Suasana di rumah Cani dan Han terasa berat. Cani, dengan tegar, memeluk Victory erat-erat, meyakinkan adiknya bahwa ia tetap dicintai dan didukung. Air mata Victory mengalir deras, tanpa suara, menceritakan kesedihan yang tak terucapkan. Cani terus mengusap punggung Victory, membisikkan kata-kata penghiburan, berharap bisa sedikit meringankan beban batin adiknya yang terluka. Han duduk di samping mereka, tangannya terulur untuk ikut mengusap rambut Victory dengan lembut, sentuhan yang penuh empati dan pengertian. Ekspresi wajah Han sulit diartikan. Ia terlihat tenang, namun ada semburat kekhawatiran yang terpancar dari sorot matanya. Bukan berarti Han tidak mendukung Victory, tetapi keheningan Victory, ketiadaan suara untuk menjelaskan semuanya, membuat Han semakin sulit untuk sepenuhnya memahami situasi.Han mengerti bahwa ada yang disembunyikan, lebih banyak lagi yang tak bisa diungkapkan oleh Victory karena keterbatasanny

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 119. Kehancuran Indra

    Cani tak mampu menutupi keterkejutannya. Apa mungkin, Indra menyiksa Victoru karena memergoki hubungan terlarang yang pernah terjalin antara Marci dan Victory? Tapi, tetap saja, kekerasan dalam rumah tangga, tidak pernah bisa dibenarkan. Apalagi sampai membuat adiknya cacat permanen. Indra harus mendapat ganjaran atas perbuatannya. Keputusan Cani sudah bulat. Tidak mungkin berubah. "Bapak Indra yang terhormat. Aku pertegas sekali lagi. Mulai sekarang, perusahaan ini tidak menjalin kerja sama apa pun dengan perkebunan milikmu."Mendengar pernyataan itu, Indra jadi naik pitam. Kedua tangannya yang terkepal sudah siap untuk menghantam kepala Cani. Indra melangkahkan kakinya mendekati Cani, begitu ada di dekat Cani, Indra mengayunkan tangannya, berniat untuk memukul Cani. Namun, tangannya terhenti, ada seseorang yang menahan. "Berani memukul istriku?" tekan Han. Han mendorong Indra hingga membuat tubuh Indra mundur ke

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 118. Hime Menemui Haily

    “Dimakan? Memangnya Mas Han kanibal?” Cani menimpali perkataan nyeleneh Marci.“Mungkin saja,” balas Marci seadanya. Cani menggelengkan kepalanya, dan lebih memilih untuk tak melanjutkan obrolan yang menurutnya tidak akan ada ujungnya jika terus diladeni.“Setelah ini apa?” tanya Han seakan tidak sabar ingin mempermainkan Indra.“Sabar dulu. Kita harus menunggu waktu yang pas. Seperti ketika kebun kelapa sawit Indra mulai panen,” jawab Marci menyeringai lebar.***Haily keluar dari dalam kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil. Ia baru saja membersihkan tubuhnya, setelah seharian menjalani aktivitas yang cukup melelahkan.Haily duduk santai di meja rias. Ia sangat terkejut, bahkan sempat berteriak, ketika melihat sosok Hime dari pantulan cermin di depannya. Sontak Haily langsung menoleh ke belakang. “Ngapain kamu di sini? Kok kamu bisa masuk ke dalam kamarku?” sungut Haily

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 117. CEO Cani

    Kedua mata Victory yang berkaca-kaca terbuka dengan lebar. Badan Victory juga bergetar hebat, menandakan jika sang pemilik tubuh tengah diliputi rasa takut yang amat luar biasa.Victory tahu betul bagaimana sakitnya saat lidahnya dipotong oleh Indra. Dan sekarang, Hime akan mengambil hidungnya? Victory memang pasrah apabila ia harus mati. Namun, Victory sama sekali tidak siap jika ia disiksa terlebih dahulu sebelum dibunuh.“Aku bakal bikin hidung kamu mancung kayak hidungku,” desis Hime kesetanan.Hime sengaja tak langsung melukai wajah Victory dengan pisau. Ia masih menikmati ekspresi takut yang terpantri di wajah elok Victory.“Kamu sangat suka mencibir, dan mengolok orang lain. Kamu pasti sangat menderita saat kehilangan lidahmu. Aku turut prihatin,” cerocos Hime.Suara lirih Hime masih mampu didengar oleh telinga Victory yang tidak tuli.“Bisa dibilang kamu sudah kehilangan senjatamu. Jadi, sekarang kamu tidak mung

DMCA.com Protection Status