Home / Rumah Tangga / Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya / Bab. 73. Haily Membual Soal Masa Lalunya Bersama Han

Share

Bab. 73. Haily Membual Soal Masa Lalunya Bersama Han

Author: Kurnia
last update Last Updated: 2024-09-08 23:46:18

Seiring berjalannya waktu. Beberapa hari telah berlalu. Tidak ada tanda-tanda yang memperlihatkan tingkah aneh Haily. Wanita itu benar-benar memerankan perannya dengan begitu baik.

Bahkan, kini Haily dan Cani terlihat akur. Bak sepasang sahabat.

Meskipun begitu, Han tetap memerintahkan anak buahnya, untuk selalu mengawasi gerak-gerik Haily.

Entah itu anak buahnya akan menyamar sebagai asisten rumah tangga yang disewa harian oleh Han. Atau petugas PLN yang berkedok ingin membenarkan saluran listrik di rumah Cani.

Pokoknya, apa pun akan Han lakukan. Demi memastikan jika Cani baik-baik saja. Selama Han tak berada di sisi Cani.

Han tak mungkin absen dari pekerjaannya. Cani pasti akan bertanya. Dan Han tak ingin menambah kebohongannya.

“Cani, kamu lagi program hamil ya?” tanya Haily ketika melihat buku panduan kehamilan yang berada di atas meja kamar Cani.

“Eh? Mbak Haily ngagetin aja!” sahut Cani tersentak.

Wajar saja Cani terkejut. Lawong Haily masuk ke dalam kamarnya tanpa permisi. U
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aulia Aulia
haily buang aja ke selokan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 74. Untung Cani Percaya Han

    Haily sengaja mengeratkan pelukannya pada tubuh besar Han. Tingkah Haily tersebut, seakan tengah mengejek Cani yang berdiri di belakangnya. “Masa lalu apa? Dasar sinting,” lirih Han mendorong tubuh Haily hingga terjungkal ke belakang. Cani hanya melihat Haily yang terjatuh di atas lantai keramik. Tanpa berminat sedikit pun untuk membantu Haily berdiri. Entah mengapa, seperti ada kepuasan tersendiri di batin Cani. Ketika Han memperlakukan Haily dengan kasar.“Han? Sakit loh! Kamu tega sekali,” keluh Haily mendirikan tubuhnya sendiri.“Keluar dari kamarku, Haily. Aku ingin beristirahat,” usir Han menarik lengan sebelah kiri Haily.Han benar-benar mendepak Haily dari kamarnya. Han menutup pintu kamar, dan mulai memfokuskan dirinya pada Cani yang sedari tadi hanya diam.“Sayang, yang kamu lihat barusan. Hanya sebuah kecelakaan,” ucap Han meluruskan.“Aku udah tahu kok. Hubungan di antara, Mas Han dan Mbak Haily,” kata Cani.Cani memundurkan langkahnya, saat Han melangkah mendekati Cani

    Last Updated : 2024-09-10
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 75. Rumah Kontrakan Untuk Haily

    Selepas pulang dari acara pengajian di masjid. Mak Ti mengantarkan Cani untuk melihat-lihat rumah Mak Ti yang dikontrakkan. Selain punya toko sayuran terbesar di desa. Mak Ti juga memiliki beberapa properti. Seperti sawah, dan rumah-rumah untuk disewakan. “Kamu cari rumah kontrakan buat siapa toh?” tanya Mak Ti disela kegiatan mereka yang menyusuri salah satu rumah. “Buat ditinggali saudaranya suamiku, Mak,” jawab Cani melihat-lihat sekeliling. “Owalah ... Emangnya, kapan saudara suamimu datang?” “Sudah ada di rumahku, Mak. Mangkanya, aku carikan dia rumah kontrakan untuk ditinggali. Biar dia bisa leluasa melaksanakan kegiatan,” terang Cani sengaja menutupi perseteruannya dengan Haily. Meskipun Mak Ti dan Cani sangat akrab, bisa dibilang, sudah seperti ibu dan anak. Tapi tetap saja. Mak Ti adalah orang luar. Satu hal yang dipegang Cani erat. Jangan sampai, orang luar tahu permasalahan di dalam rumah tangga Cani. Makin sedikit yang tahu, dan ikut campur. Maka, makin cepat pula,

    Last Updated : 2024-09-11
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 76. Kesepakatan Baik

    “Apaan sih? Enak aja nyuruh aku menyingkir! Aku nggak mau! Dan kalian nggak boleh dibiarkan berduaan!” tegas Cani tak mengindahkan permintaan Haily.“Cuma ngobrol berdua doang. Nggak dibolehin,” cela Haily memutar kedua bola matanya malas.“Nah itu. Kenapa, Mbak Haily minta ngobrolnya hanya berdua?” Cani mengernyitkan alis.“Oh ... Nggak boleh? Yaudah kalau gitu. Aku nggak bakal mau pergi dari rumah ini,” tantang Haily merajuk. Mendengar pernyataan Haily yang menyebalkan. Kepala Cani langsung berdenyut sakit.Sebagai istri yang takut suaminya dipengaruhi oleh Haily. Sebisa mungkin Cani menghalangi keinginan Haily. Tapi ...“Meskipun kamu minta aku pergi dari rumahmu ini. Sampai mulutmu berbusa pun, tak ‘kan aku hiraukan,” ketus Haily melotot.Cani melorotkan pundaknya lemas. Sedangkan Han hanya diam. Sambil terus menatap Haily penuh selidik. Han belum minat untuk mengeluarkan pendapatnya.“Emangnya, Mbak Haily mau ngomong apa, sih? Sama Mas Han? Kok aku harus pergi segala?” tanya Ca

    Last Updated : 2024-09-12
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 77. Akhirnya Haily Pergi Dari Rumah Cani

    “Sangat disayangkan, aku tidak menerima kutu loncat,” sahut Han langsung menolak.“Kamu nikmati saja hidupmu. Sebelum kamu mati. Umur seseorang tidak ada yang tahu,” lanjut Han memberi Haily sedikit wejangan.“Kamu benar,” timpal Haily tak mau ambil pusing dengan ucapan menohok Han.Haily berdiri dari tempat duduknya.“Sana, temui istrimu. Aku akan bersiap-siap untuk keluar dari rumah ini,” pungkas Haily sebelum beranjak menuju ke kamar.Tanpa diminta oleh Haily pun. Han memang ingin segera menemui sang istri tercinta. Yang berada di dalam kamar.Kedatangan Han disambut antusias oleh Cani yang terlihat cemas.“Gimana, Mas? Mbak Haily mau pindah ke rumah yang telah kita siapkan ‘kan?” tanya Cani.“Haily bilang jika dia tidak akan tinggal di rumah yang kita siapkan. Melainkan akan pergi ke luar kota,” jawab Han.Cani terbelalak. Pertanda jika dia terkejut.“Loh? Mbak Haily mau balik ke kota asal ta, Mas? Padahal aku cuma pengen Mbak Haily nggak tinggal di sini. Bukan ingin Mbak Haily pe

    Last Updated : 2024-09-13
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 78. Albert Si Anjing Penurut

    Tiga hari berlalu, setelah Haily minggat dari kediaman Cani. Kehidupan Cani dan Han terasa lebih tenang. Cani tak perlu khawatir dengan Haily yang akan menggoda Han. Dan Han yang tak lagi was-was jikalau Haily membeberkan mengenai identitas sesungguhnya Han pada Cani. Ketika Cani sedang asyik menata barang di etalase toko. Dia kejutkan dengan kehebohan di lingkungan rumah Pak RT. Berhubung rumah Pak RT letaknya tak terlalu jauh dari tempat Cani. Cani bisa melihat apa yang terjadi di sana. Awalnya Cani tak mau ambil pusing. Dan lebih memilih untuk fokus ke pekerjaannya. Namun, setelah melihat beberapa warga mengerubungi Pak RT yang dibawa polisi. Cani jadi tertarik. Cani pun memutuskan untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Cani keluar dari tokonya. Lalu menghampiri segerombolan ibu-ibu yang sedang berkumpul. Cani sengaja berdiri di samping ibu-ibu tersebut. Berharap akan mendapatkan beberapa informasi. “Pak RT kok dibawa polisi? Kenapa ya, Bu?” tanya Cani yang

    Last Updated : 2024-09-14
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 79. Pertemuan Sesaat Dua Wanita Alpha

    Albert berdecap tak suka. Ia berkata, "Ayolah, Haily. Aku juga ingin beristirahat." "Yaudah, sih ... Tidur bareng aku aja. Aku bisa bikin kamu tidur nyenyak," rengek Haily merayu Albert. Untuk kesekian kalinya, Albert menghela napas panjang. Albert sangat lelah menghadapi tingkah Haily. "Ayo ... Jangan nolak aku terus. Emangnya aku ini wanita jelek, ya? Kok selalu ditolak cowok?" keluh Haily mulai merendahkan dirinya sendiri. "Ck, baiklah ... Aku akan menemanimu tidur. Hanya untuk malam ini saja," ucap Albert memilih mengalah. Daripada mempepanjang obrolan. Haily melepaskan pelukannya pada tubuh besar Albert. Dengan perasaan riang gembira, Haily berjalan menuju ranjangnya. Begitu berada di depan rajang. Haily menanggalkan seluruh pakaiannya. Lalu, Ia melemparkan tubuhnya di atas kasur. Haily memberi israyat kepada Albert. Agar berbaring di sampingnya. Albert yang memang dalam kondisi kurang sehat. Hanya menurut. Ia berjalan mendekat ke arah Haily sambil melepas kem

    Last Updated : 2024-09-15
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 80. Sekilas Info Tentang Haily

    Haily membalas perkataan Albert dengan sebuah senyuman manis. "Aku ngerti kok. Tadi aku cuma ngetes kamu saja. Ternyata kamu belum tidur," kilah Haily tak merasa bersalah. Haily menepuk-nepuk pipi tirus Albert. Keduanya pun tidur bersama. Hingga pagi menjelang. *** Beberapa hari telah berlalu. Tak terasa, sudah satu minggu Haily berada di Bali. Haily sepertinya enggan untuk pergi dari pulau yang dijuluki 'Land Of The Gods" Itu. Karena sering bersama. Hubungan Haily dan Albert jadi dekat. Malahan, mereka berdua lebih terlihat seperti sepasang kekasih. Hal tersebut membuat Hime tak senang. Pasalnya, waktu Albert terbuang hanya untuk memuaskan batin Haily. Sedangkan, Hime mau tak mau harus menunggu Albert menyelesaikan tugas dari Han. Tapi, mau sampai kapan? Hime bukan tipe orang yang suka menunggu. Apalagi, menunggu dalam keadaan tidak pasti. Sama sekali tak menggambarkan kepribadian Hime. Maka dari itu. Hime memutuskan untuk menemui Albert yang sedang berdu

    Last Updated : 2024-09-16
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 81. Tiga Ratus Juta Dari Jualan Keripik Pisang?

    Berhubung Haily tak jadi tinggal di rumah Mak Ti. Cani langsung menghubungi Mak Ti, untuk membatalkan. Cani yang merasa tak enak. Berniat untuk membayar uang sewa. Namun, Mak Ti menolaknya. Mak Ti sama sekali tak keberatan. Karena rumah tersebut sudah ada yang menyewa. Setelah Cani menghubungi Mak Ti lewat panggilan telefon. Dan mengabarkan jika tak jadi menyewa rumah Mak Ti. Hari itu juga, orang lain mendatangi Mak Ti dan langsung menyewa rumah tersebut selama tiga tahun. “Sudah, Nak. Mending sekarang kamu pulang. Ngapain, sih ... Datang ke rumahku segala? Panas-panas gini. Mana ke sini pakai sepeda ontel.” Mak Ti mengomeli Cani. “Aku ndak enak sama, Mak,” kata Cani menyentuh tangan Mak Ti. “Rumah yang akan kamu sewa. Sekarang sudah ada yang menempati, Nduk Ayu,” terang Mak Ti. “Aku tetap merasa ndak enak,” kekeh Cani. Mak Ti menjitak kepala Cani pelan. “Wes! Nggak usah merasa nggak enak segala! Mending kita makan rujak, yuk!” ajak Mak Ti sedikit memaksa Cani agar mau menuru

    Last Updated : 2024-09-17

Latest chapter

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 140. Selalu Makan Di Rumah Han Dan Cani

    Tentu Cani tidak ingin adiknya ikut tinggal bersama dirinya di sini. Satu alasan, terlalu berbahaya. Cani tidak akan membiarkan adiknya berada di dalam situasi yang akan merugikannya, cukup Cani saja.Meski jauh di lubuh hati Cani, ia ingin sekali merawat adiknya yang kini sudah tidak mampu berbicara lagi. Tapi kali ini Cani harus mengeraskan hatinya, semua demi kebaikan, dan keselamatan Victory.“Huh ... Kenapa dari sekian banyak anak buah yang dimiliki Han, suamiku yang harus menjaga Victory? Padahal mereka pernah berselingkuh. Mungkin sekarang mereka juga sedang berselingkuh,” ujar Hime mengeluhkan hal tersebut.Cani yang awalnya melamun, kini memfokuskan dirinya pada Hime yang baru duduk di depannya.“Mbak Hime, mereka nggak mungkin selingkuh lagi. Jadi, Mbak Hime nggak perlu khawatir,” balas Cani mencoba memberi Hime pengertian yang ia percaya.“Oh ya? Meskipun mereka telah berjanji tidak akan kembali berselingkuh. Namun kesempatan selalu ada. Yeah, namanya juga manusia,” sanggah

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 139. Kembalinya Cani Kepelukan Han

    "Bergantian? Aku bersedia," sahut Rio. "Gila kamu ya! Mana sudih aku berbagi," sosor Han menarik Cani cukup kencang hingga Cani langsung tersentak kepelukannya. "Cani hanya milikku, sialan," tegas Han melempar tatapan sinis pada saudara kembarnya. Zeilla memutar kedua matanya malas. Ia tahu persis sisi lain dari adiknya yang seperti anak kecil. Tapi, satu hal yang mengejutkan, Rio ternyata tak jauh beda dari Han. “Kania, kamu tahu sendiri kalau aku tidak memiliki teman selain kamu. Sekarang suamimu pun ingin merebutmu dariku,” ujar Rio sengaja mengeluarkan ekspresi memelas.Han berdecap ketika Cani menunjukkan gelagat iba pada Rio.“Kamu nggak kasihan sama aku?” tanya Rio penuh harap. “Kalau kamu ikut suamimu, pasti dia nggak bakal izinin kita bertemu,” imbuhnya.Cani hanya terdiam, ia tak tahu harus menjawab apa. Pertemuannya dengan Han juga sangat mengejutkan. Bisa dibilang, Cani malu bertatap muka dengan suaminya, karena ia telah ditiduri pria lain, Rio.Di sisi lain, Cani juga

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 138. Pertemuan Cinta Segitiga

    Rio memperhatikan Cani yang sedang sibuk memilih-milih pakaian yang pantas untuk ia kenakan di pertemuan nanti. Ada raut kesedihan yang Rio perlihatkan, jelas Rio tidak rela melepas Cani. Rio berjalan perlahan ke arah Cani, kemudian memeluk erat perut Cani, meletakkan kepalanya pada pundak wanita yang membuatnya tergila-gila itu. "Rio? Kok peluk aku? Aku lagi memilih baju loh. Katanya mau ngajak aku jalan-jalan," protes Cani berusaha melepaskan diri dari Rio. Rio sengaja tidak memberitahu Cani jika hari ini, Cani akan dikembalikan kepada Han. Rio tidak rela. "Aku masih ingin bersamamu, Kania," bisik Ruo menciumi pipi Cani. Cani menggelengkan kepalanya, bermaksud menghindari kecupan Rio. Entah sejak kapan hubungan keduanya terasa begitu dekat. Rio yang awalnya menjadi ancaman, kini berbalik 360 derajat. "Rio ... Nanti make up-ku berantakan, loh ...." keluhnya memukul-mukul prlan punggung tangan Rio yang melingkar di perutnya. "Panggil aku Mas juga. Sama seperti kamu memanggil s

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 137. Saudara Kembar Bertemu Lagi

    Matahari sore menerobos celah tirai sutra tebal, menyorot debu-debu halus yang menari-nari di udara ruangan pribadi Han. Ruangan itu sendiri, mewah dan dingin, mencerminkan pemiliknya, seorang pemimpin kartel yang kejam namun terselubung di balik topeng keanggunan.Di sofa kulit berwarna gelap, duduklah dua sosok yang kontras, yakni Zeilla, Presiden Meksiko dengan aura kepemimpinan yang kuat, dan Han, adik kembarnya yang terbungkus aura misterius dan bahaya.Udara di antara mereka dipenuhi ketegangan yang tak terucapkan, lebih dari sekadar canggung, itu adalah keheningan yang dipenuhi sejarah perselisihan."Kau terlihat baik, Han," ucap Zeilla memecah keheningan yang mencekam. Ia tersenyum tipis, sebuah senyum yang tak mampu menyembunyikan kekhawatiran di baliknya.Han hanya berdehem, matanya menatap ke arah jendela, mengamati kota yang terbentang di bawahnya."Seperti yang kau lihat," jawab Han singkat, tanpa sedikitpun minat.Han tampak acuh, seolah kehadiran Zeilla tak lebih dari

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 136. Selamat Tinggal Haily

    Gerimis mengguyur Dermaga Tua, air laut beriak pelan menghantam tumpukan kayu lapuk. Hime berdiri tegak dengan mantel hitamnya yang membalut tubuh rampingnya.Dinginnya angin laut menusuk kulitnya, namun amarahnya lebih menusuk lagi.Tak berselang lama, Haily datang terlambat dari jadwal perjanjian mereka. Ia dalam kondisi basah kuyup, dan rambutnya melekat di wajahnya yang pucat."Kenapa kamu berani mengkhianatiku, Haily?" suara Hime tajam, menusuk seperti pisau. "Kamu bicara pada Han tentang Cani."Haily yang bingung menggelengkan kepala dengan mata berkaca-kaca. "Kamu ngomong apa sih?" tanya Haily tidak mengerti. "Tidak usah berlagak seperti orang bodoh," ketus Hime, menggertak. "Sumpah! Aku tidak pernah bertemu Han. Lagian, ngapain juga aku bertemu denganya?" Haily menyangkalnya. Karena memang itu kenyataannya. "Bohong!" Hime mendekat, tangannya mengepal."Han tahu semuanya. Dia tahu kita terlibat dalam penculikan Cani. Han bilang kamu yang membocorkannya!""Apaan, sih? Han ya

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 135. Eila, Si Pelayan Gila Fantasi

    Satu per satu pelayan datang, mereka berkumpul lalu berbaris rapi di depan Cani dan Rio. Rio meminta Mizu mengambil pistol kesayangannya yang sering ia pakai ketika beraksi. Sebagai anak buah, Mizu hanya bisa menurut, meski di benaknya terdapat banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada Rio. Mizu kembali dengan membuka kotak berisi sentaja, lalu menyerahkannya pada Rio. Melihat Rio memasukkan beberapa peluru pada pistol tersebut, para pelayan menjadi gugup, dan takut. "Kania, tunjuk pelayang yang sudah menyakitimu," pinta Rio berusara lembut. Cani belum mengetahui bahwa Rio memegang senjata di tangan kirinya. "Kania ...." Rio memanggilnya pelan. Kani yang bingung perlahan menggerakkan tangannya, jari telunjuknya mengacung pada salah satu pelayan secara acak. Dan .. Detik itu juga ... BANG! Suara tembakan terdengar hingga membuat semua orang di sana panik, tak terkecuali Cani yang berteriak kencang ketika melihat kening pelayan yang ia tunjuk berlubang sebelum pel

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 134. Kemunculan Zeilla

    Ada apa dengan Bosnya? Tindakan Rio tidak seperti biasanya. Kendati merasa heran, Mizu tak mau ambil pusing, dan lebih memilih membereskan kekacauan yang dibuat Rio. Mizu juga mewanti-wanti anah buahnya yang lain agar menjaga sikap mereka, dan sebisa mungkin tidak membuat Rio kesal atau marah. Keesokan harinya, Cani terbangun dari tidurnya ketika seorang pelayan menguncang tubuhnya dengan kasar. Dengan nyawa yang belum sepenuhnya terisi, Cani memperhatian gerak-gerik pelayan yang terlihat kesal. "Enak ya? Jadi pemuas nafsu Tuan Rio?" sungutnya melempar tatapan sengit pada Cani. Cani terkejut atas pernyataan lantang pelayan itu. "Wanita sepertimu tidak layak tidur di kamar Tuan Rio!" teriaknya menoyor kepala Cani hingga Cani terhuyung ke samping. Tak sampai di situ, pelayan tersebut meraih kedua lengan Cani, lalu menarik Cani ke depan, membiarkan Cani terjungkal di atas karpet berbulu. Pantat Cani yang terekspos, mengeluarkan cairan putih milik Rio yang tidak mampu ia bendung.

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   133. Hasrat Yang Tersalurkan

    Dengan kesadahan yang hampir sirna, Xixu panik melihat Mizu berjalan mendekati Cani yang berada di pangkuan Rio. "Bagaiman, Bos?" Alis Mizu bergerak naik turun, bermaksud menggoda Bosnya. "Jangan menodai istri Tuan Han!" Xixu berteriak kencang, membuat Mizu kembali padanya dan langsung menampar pipi Xixu. "Sepertinya obat yang aku beri terlalu sedikit," ketus Mizu tersenyum miring. Mizu memerintahkan anak buahnya beraksi lebih brutal dari sebelumnya. "Kalau bisa, sampai kelamin jalang ini hancur," desisnya. Perintah Mizu langsung dilaksanakan, jeritan mulai terdengar dari mulut kecil Xixu. Sementara Cani tak sanggup menyaksikan penderitaan Xixu. "Hentikan ...." lirih Cani menundukkan kepala. Pelayan yang masih ada di sana, justru sangat menikmati tontonan yang tersaji di depan mereka, di mana Xixu yang digagahi oleh banyak pria. Cani merasakan pelukan Rio makin mengerat, seolah ingin mencekiknya. "Kania ...." Rio memaksa Cani untuk menatap matanya yang sendu,

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   132. Hukuman Menyedihkan Xixu 18+

    Ketika malam semakin larut, ketika kondisi kediaman Rio makin sepi, Xixu menyelinap masuk ke dalam ruangan pribadi Rio. Sebelumnya, Xixu sudah mematikan seluruh kamera CCTV melalui ruang kontrol yang ada di ruang bawah tanah kastil. Tanpa membuang-buang waktu, Xixu langsung menggeledah seisi ruangan. Tak lupa, ia mengenakan pakaian tertutup serba hitam. Xixu tidak mungkin membiarkan sidik jarinya tertinggal. Saat sedang asyik membuka berbagai macam dokumen di dalam laptop Rio yang berhasil Xixu rentas, tanpa Xixu sadari, Mizu berdiri di belakang Xixu dengan senjata yang siap melubangi kepala Xixu. "Apa yang kau lakukan?" tanya Mizu santai. Xixu tersentak, tubuhnya tiba-tiba kaku tak kala merasakan dinginnya ujung pistol yang menempel di kulit lehernya. Secara perlahan, Xixu mencoba meraih pisau kecil yang telah ia siapkan sebelumnya di dalam kantong celananya. Akan tetapi, gerakannya langsung dihentikan oleh Xixu. Mizu mencengkeram pergelangan tangan Xixu, mengunci pegerakan Xi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status