Beranda / Rumah Tangga / Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya / Bab. 75. Rumah Kontrakan Untuk Haily

Share

Bab. 75. Rumah Kontrakan Untuk Haily

Penulis: Kurnia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-11 22:52:20

Selepas pulang dari acara pengajian di masjid. Mak Ti mengantarkan Cani untuk melihat-lihat rumah Mak Ti yang dikontrakkan.

Selain punya toko sayuran terbesar di desa. Mak Ti juga memiliki beberapa properti. Seperti sawah, dan rumah-rumah untuk disewakan.

“Kamu cari rumah kontrakan buat siapa toh?” tanya Mak Ti disela kegiatan mereka yang menyusuri salah satu rumah.

“Buat ditinggali saudaranya suamiku, Mak,” jawab Cani melihat-lihat sekeliling.

“Owalah ... Emangnya, kapan saudara suamimu datang?”

“Sudah ada di rumahku, Mak. Mangkanya, aku carikan dia rumah kontrakan untuk ditinggali. Biar dia bisa leluasa melaksanakan kegiatan,” terang Cani sengaja menutupi perseteruannya dengan Haily.

Meskipun Mak Ti dan Cani sangat akrab, bisa dibilang, sudah seperti ibu dan anak. Tapi tetap saja. Mak Ti adalah orang luar.

Satu hal yang dipegang Cani erat. Jangan sampai, orang luar tahu permasalahan di dalam rumah tangga Cani.

Makin sedikit yang tahu, dan ikut campur. Maka, makin cepat pula,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 76. Kesepakatan Baik

    “Apaan sih? Enak aja nyuruh aku menyingkir! Aku nggak mau! Dan kalian nggak boleh dibiarkan berduaan!” tegas Cani tak mengindahkan permintaan Haily.“Cuma ngobrol berdua doang. Nggak dibolehin,” cela Haily memutar kedua bola matanya malas.“Nah itu. Kenapa, Mbak Haily minta ngobrolnya hanya berdua?” Cani mengernyitkan alis.“Oh ... Nggak boleh? Yaudah kalau gitu. Aku nggak bakal mau pergi dari rumah ini,” tantang Haily merajuk. Mendengar pernyataan Haily yang menyebalkan. Kepala Cani langsung berdenyut sakit.Sebagai istri yang takut suaminya dipengaruhi oleh Haily. Sebisa mungkin Cani menghalangi keinginan Haily. Tapi ...“Meskipun kamu minta aku pergi dari rumahmu ini. Sampai mulutmu berbusa pun, tak ‘kan aku hiraukan,” ketus Haily melotot.Cani melorotkan pundaknya lemas. Sedangkan Han hanya diam. Sambil terus menatap Haily penuh selidik. Han belum minat untuk mengeluarkan pendapatnya.“Emangnya, Mbak Haily mau ngomong apa, sih? Sama Mas Han? Kok aku harus pergi segala?” tanya Ca

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 77. Akhirnya Haily Pergi Dari Rumah Cani

    “Sangat disayangkan, aku tidak menerima kutu loncat,” sahut Han langsung menolak.“Kamu nikmati saja hidupmu. Sebelum kamu mati. Umur seseorang tidak ada yang tahu,” lanjut Han memberi Haily sedikit wejangan.“Kamu benar,” timpal Haily tak mau ambil pusing dengan ucapan menohok Han.Haily berdiri dari tempat duduknya.“Sana, temui istrimu. Aku akan bersiap-siap untuk keluar dari rumah ini,” pungkas Haily sebelum beranjak menuju ke kamar.Tanpa diminta oleh Haily pun. Han memang ingin segera menemui sang istri tercinta. Yang berada di dalam kamar.Kedatangan Han disambut antusias oleh Cani yang terlihat cemas.“Gimana, Mas? Mbak Haily mau pindah ke rumah yang telah kita siapkan ‘kan?” tanya Cani.“Haily bilang jika dia tidak akan tinggal di rumah yang kita siapkan. Melainkan akan pergi ke luar kota,” jawab Han.Cani terbelalak. Pertanda jika dia terkejut.“Loh? Mbak Haily mau balik ke kota asal ta, Mas? Padahal aku cuma pengen Mbak Haily nggak tinggal di sini. Bukan ingin Mbak Haily pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 78. Albert Si Anjing Penurut

    Tiga hari berlalu, setelah Haily minggat dari kediaman Cani. Kehidupan Cani dan Han terasa lebih tenang. Cani tak perlu khawatir dengan Haily yang akan menggoda Han. Dan Han yang tak lagi was-was jikalau Haily membeberkan mengenai identitas sesungguhnya Han pada Cani. Ketika Cani sedang asyik menata barang di etalase toko. Dia kejutkan dengan kehebohan di lingkungan rumah Pak RT. Berhubung rumah Pak RT letaknya tak terlalu jauh dari tempat Cani. Cani bisa melihat apa yang terjadi di sana. Awalnya Cani tak mau ambil pusing. Dan lebih memilih untuk fokus ke pekerjaannya. Namun, setelah melihat beberapa warga mengerubungi Pak RT yang dibawa polisi. Cani jadi tertarik. Cani pun memutuskan untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Cani keluar dari tokonya. Lalu menghampiri segerombolan ibu-ibu yang sedang berkumpul. Cani sengaja berdiri di samping ibu-ibu tersebut. Berharap akan mendapatkan beberapa informasi. “Pak RT kok dibawa polisi? Kenapa ya, Bu?” tanya Cani yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 79. Pertemuan Sesaat Dua Wanita Alpha

    Albert berdecap tak suka. Ia berkata, "Ayolah, Haily. Aku juga ingin beristirahat." "Yaudah, sih ... Tidur bareng aku aja. Aku bisa bikin kamu tidur nyenyak," rengek Haily merayu Albert. Untuk kesekian kalinya, Albert menghela napas panjang. Albert sangat lelah menghadapi tingkah Haily. "Ayo ... Jangan nolak aku terus. Emangnya aku ini wanita jelek, ya? Kok selalu ditolak cowok?" keluh Haily mulai merendahkan dirinya sendiri. "Ck, baiklah ... Aku akan menemanimu tidur. Hanya untuk malam ini saja," ucap Albert memilih mengalah. Daripada mempepanjang obrolan. Haily melepaskan pelukannya pada tubuh besar Albert. Dengan perasaan riang gembira, Haily berjalan menuju ranjangnya. Begitu berada di depan rajang. Haily menanggalkan seluruh pakaiannya. Lalu, Ia melemparkan tubuhnya di atas kasur. Haily memberi israyat kepada Albert. Agar berbaring di sampingnya. Albert yang memang dalam kondisi kurang sehat. Hanya menurut. Ia berjalan mendekat ke arah Haily sambil melepas kem

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 80. Sekilas Info Tentang Haily

    Haily membalas perkataan Albert dengan sebuah senyuman manis. "Aku ngerti kok. Tadi aku cuma ngetes kamu saja. Ternyata kamu belum tidur," kilah Haily tak merasa bersalah. Haily menepuk-nepuk pipi tirus Albert. Keduanya pun tidur bersama. Hingga pagi menjelang. *** Beberapa hari telah berlalu. Tak terasa, sudah satu minggu Haily berada di Bali. Haily sepertinya enggan untuk pergi dari pulau yang dijuluki 'Land Of The Gods" Itu. Karena sering bersama. Hubungan Haily dan Albert jadi dekat. Malahan, mereka berdua lebih terlihat seperti sepasang kekasih. Hal tersebut membuat Hime tak senang. Pasalnya, waktu Albert terbuang hanya untuk memuaskan batin Haily. Sedangkan, Hime mau tak mau harus menunggu Albert menyelesaikan tugas dari Han. Tapi, mau sampai kapan? Hime bukan tipe orang yang suka menunggu. Apalagi, menunggu dalam keadaan tidak pasti. Sama sekali tak menggambarkan kepribadian Hime. Maka dari itu. Hime memutuskan untuk menemui Albert yang sedang berdu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 81. Tiga Ratus Juta Dari Jualan Keripik Pisang?

    Berhubung Haily tak jadi tinggal di rumah Mak Ti. Cani langsung menghubungi Mak Ti, untuk membatalkan. Cani yang merasa tak enak. Berniat untuk membayar uang sewa. Namun, Mak Ti menolaknya. Mak Ti sama sekali tak keberatan. Karena rumah tersebut sudah ada yang menyewa. Setelah Cani menghubungi Mak Ti lewat panggilan telefon. Dan mengabarkan jika tak jadi menyewa rumah Mak Ti. Hari itu juga, orang lain mendatangi Mak Ti dan langsung menyewa rumah tersebut selama tiga tahun. “Sudah, Nak. Mending sekarang kamu pulang. Ngapain, sih ... Datang ke rumahku segala? Panas-panas gini. Mana ke sini pakai sepeda ontel.” Mak Ti mengomeli Cani. “Aku ndak enak sama, Mak,” kata Cani menyentuh tangan Mak Ti. “Rumah yang akan kamu sewa. Sekarang sudah ada yang menempati, Nduk Ayu,” terang Mak Ti. “Aku tetap merasa ndak enak,” kekeh Cani. Mak Ti menjitak kepala Cani pelan. “Wes! Nggak usah merasa nggak enak segala! Mending kita makan rujak, yuk!” ajak Mak Ti sedikit memaksa Cani agar mau menuru

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 82. Kuliah Yuk!

    Mendengar perkataan Pak Lurah. Tubuh Cani lemas seketika. Rasa senang di hatinya memudar. “Kamu kok yo lucu toh, Ni,” kata Pak Lurah tertawa kencang melihat wajah lesu Cani. “Lah?”“Masak, sudah sepakat. Terus aku batalkan? Berarti aku suka memberi harapan palsu, dong!” kelakar Pak Lurah. Cani masih kebingungan. Sementara Han biasa saja. “Sebenarnya, yang ingin menjual tanah itu, ya istriku. Jadi, istriku nggak mungkin keberatan. Apalagi yang beli itu kamu, Cani,” terang Pak Lurah. Cani bernapas lega. Baru sadar jika dirinya hanya sedang digoda oleh Pak Lurah. “Terima kasih, Pak Lurah,” kata Cani. Mereka bertiga pun mengobrolkan hal lain. Agar lebih akrab dan nyaman satu sama lain. ***Selama satu minggu, Albert mengawasi gerak gerik Indra, dan Victory. Selama itu juga, Haily setuju untuk terus berada di dalam rumah yang disewa Albert. Toh, Haily memang tak ingin keluyuran seorang diri. Haily masih mengutamakan keselamatannya daripada nafsunya.“Aku sudah punya celah untuk ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 83. Victory Tak Semudah Itu

    Cani hanya merespons perkataan Victory dengan sebuah senyuman. Cani sudah malas menanggapi Victory yang pasti akan menguras banyak tenaga.“Oh ... Semoga kamu sukses selalu, ya,” kata Cani apa adanya.“Huh? Gitu doang?” ejek Victory tidak senang. Mbak Cani nggak pengen sekolah lagi? Emang, ya ... Mental miskin itu sulit dihilangkan,” cemooh Victory menaikkan dagunya tinggi.“Aku loh sudah tua. Ngapain sekolah lagi? Aku fokus cari uang saja. Kalau kamu pantas. Karena kamu masih berusia dua puluh tahun. Terus, suamimu juga mampu bayarin kamu kuliah,” terang Cani. Cani sebenarnya tak ingin berbicara panjang lebar.“Mangkanya, Mbak Cani. Cari suami itu yang kaya raya. Jangan cuma modal ganteng doang!” sungut Victory mulai menghina Han. “Iya, sih ... Mas Han punya badan ok. Wajah juga kayak orang luar negeri. Tapi ‘kan nggak punya duit!” cerocos Victory. Inilah alasan, kenapa Cani enggan banyak bicara jika berhadapan dengan Victory. Pasti nanti ujung-ujungnya, Victory akan mencela di

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19

Bab terbaru

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 125. Han Mengejar Ke Meksiko

    Detik-detik setelah mengetahui jika Cani sedang bersama Rio, wajah Han menegang. Amarah membara di matanya. "Rio, si bajingan itu, berani-beraninya menculik istriku!"Tanpa ragu, Han langsung menghubungi Marci menggunakan ponselnya. Han menceritakan semua yang menimpanya kepala Marci. "Marci, lacak Cani. Pakai semua yang kamu punya," perintah Han dingin dan penuh ancaman.Marci yang dari dulu sudah terbiasa dengan sifat tegas bosnya, segera menjalankan tugas. Ia mengakses sistem pelacak canggih yang terhubung ke perangkat kecil di bawah kulit Cani, sebuah alat yang ditanamkan Han tanpa sepengetahuan Cani. Data lokasi Cani muncul di layar monitor, titik bergerak cepat menuju bandara. "Cani menuju bandara, sepertinya Rio akan membawa Cani ke Meksiko. Tidak ada tempat lain selain Meksiko," lapor Marci dengan napas tersengal.Han langsung tancap gas. Ia melaju dengan kecepatan tinggi menuju bandara. Adrenalinnya memuncak saat bayangan wajah Cani yang ketakutan terbayang di benaknya. I

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 124. Penculikan Cani?

    Mobil bagaikan sebuah peti mati yang beroda. Gelap, sempit, dan mencekik. Tali nilon yang melilit pergelangan tangan Cani terasa semakin mengerat, menciptakan rasa sakit yang membakar.Cani mencoba lagi, dan lagi, menarik-narik tali itu, namun hanya rasa perih yang menusuk kulitnya. Di bibirnya, lirih dan putus asa, terucap hanya satu kalimat, "Mas Han ... Tolong aku ...." Kalimat itu bergema dalam kegelapan, sebuah permohonan yang mungkin tak akan pernah sampai.Di luar, kegelapan pedesaan berganti dengan pemandangan jalan raya yang semakin ramai. Lampu-lampu kota mulai bermunculan, tapi bukan kota yang dikenalnya. Cani menyadari, ia dibawa jauh, jauh dari tempat tinggalnya. Jalan raya berganti dengan jalan yang menuju bandara.Hati Cani mencelos. Ia jelas sudah dibawa ke luar kota, dan sekarang ... Sebuah bandara? Ke mana ia akan dibawa? Keputusasaan mencengkeram Cani lebih erat."Mas Han ... Kamu di mana?" isakannya terdengar di antara giginya yang terkatup.Cani menendang k

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 123. Rio Mulai Bertingkah

    Kedatangan Rio membuat Han makin memperketat penjagaannya. Terutama pada Cani yang sepertinya diincar oleh Rio. Han ingin melakukan pertemuan kembali dengan Rio, guna mempertanyakan maksud, dan tujuan Rio datang ke Indonesia. Akan tetapi, Rio seperti belut yang licin. Tak mudah untuk bertemu Rio lagi. Bahkan Han tak mampu melacak keberadaan Rio. "Ke mana si keparat itu?" geram Han meremas gelas yang ia genggam. "Entah lah, apa mungkin dia kembali? Tapi, aku sudah mengecek di seluruh bandara, dan pelabuhan. Rio belum keluar dari negara ini," jelas Marci. "Mungkin Rio hanya menggertak saja," sahut Hime. Semua orang tampak panik, dan gelisah saat mengetahui Rio mengunjungi Han, kecuali Hime yang terlihat biasa saja, malah cenderung ke santai. "Rio itu pembisnis, kalau boleh menebak, mungkin ada pekerjaan di sini, berhubung dia tahu kamu bersembunyi di sini, Rio mengunjungimu," urai Hime. Han menyipitkan matanya saat mendengar celoteh Hime. "Jadi, Rio sudah tahu aku bersembunyi d

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 122. Rio?

    Seiring berjalannya waktu, akhirnya hari ini Indra bebas dari penjara. Indra merasa sangat lega. Ias sempat mengumpat, dan bersumpah tidak akan sudih kembali lagi ke tempat mengerikan seperti penjara. Indra turun dari mobil yang ia tumpangi tepat di depan gerbang rumahnya. Baru saja Indra membuka gerbang, ia dikejutkan dengan dua buldoser yang terparkir di halaman rumahnya. "Apa-apaan ini!" geram Indra mengetahui jika tamanan hias ratusan juta miliknya telah digilas oleh roda buldoser. Seorang pria bertubuh tinggi turun dari buldoser. Ia tersenyum menyambut kedatangan Indra. "Han?" lirih Indra terkejut. "Ngapain kamu di sini?" sungutnya risih. "Aku ingin menyambutmu. Aku sudah menyiapkan hadiah yang bagus untukmu," ringis Han. "Tutup mulutmu! Pergi dari rumahku!" usir Indra. "Rumahmu? Sepertinya kamu melupakan sesuatu. Sebelum kamu di penjara, rumahmu sudah disita pihak bank, karena kamu tidak sanggup membayar hutang," ujar Han. Indra tak mampu menutupi keterkejutannya, kedua

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 121. Selamat Menikmati Penderitaanmu, Indra

    Persidangan atas kasus penyebaran video tak senonoh yang dilakukan oleh Indra telah membuahkan hasil. Semua sesuai dengan keinginan Han. Indra hanya dihukum selama tiga tahun kurungan penjara, dan denda sebanyak satu juta rupiah.Bagi Cani dan Victory, hukuman tersebut sangatlah ringan, tak sebanding dengan kerugian yang diderita oleh Victory. Belum lagi, Indra juga melaporkan Victory atas tuduhan perzinahan.Sepertinya Cani tak mau kalah. Ia juga berniat untuk melaporkan Indra karena Indra telah melakukan kekerasan terhadap Victory. Akan tetapi, Victory tidak ingin masalah ini makin panjang. Sehingga Cani terpaksa menahan diri.“Hanya dihukum tiga bulan? Hakim itu pasti sudah disuap sama Indra!” Sedari tadi Cani ngedumel. Menunjukkan ketidakterimaannya terhadap putusan sang hakim agung.“Indra sudah tidak memiliki uang. Mustahil jika ia bisa menyuap hakim,” sahut Marci membela hakim yang ternyata kenalannya sendiri.“Sebelum memutuskan h

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 120. Tindakan Mematikan Han

    Suasana di rumah Cani dan Han terasa berat. Cani, dengan tegar, memeluk Victory erat-erat, meyakinkan adiknya bahwa ia tetap dicintai dan didukung. Air mata Victory mengalir deras, tanpa suara, menceritakan kesedihan yang tak terucapkan. Cani terus mengusap punggung Victory, membisikkan kata-kata penghiburan, berharap bisa sedikit meringankan beban batin adiknya yang terluka. Han duduk di samping mereka, tangannya terulur untuk ikut mengusap rambut Victory dengan lembut, sentuhan yang penuh empati dan pengertian. Ekspresi wajah Han sulit diartikan. Ia terlihat tenang, namun ada semburat kekhawatiran yang terpancar dari sorot matanya. Bukan berarti Han tidak mendukung Victory, tetapi keheningan Victory, ketiadaan suara untuk menjelaskan semuanya, membuat Han semakin sulit untuk sepenuhnya memahami situasi.Han mengerti bahwa ada yang disembunyikan, lebih banyak lagi yang tak bisa diungkapkan oleh Victory karena keterbatasanny

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 119. Kehancuran Indra

    Cani tak mampu menutupi keterkejutannya. Apa mungkin, Indra menyiksa Victoru karena memergoki hubungan terlarang yang pernah terjalin antara Marci dan Victory? Tapi, tetap saja, kekerasan dalam rumah tangga, tidak pernah bisa dibenarkan. Apalagi sampai membuat adiknya cacat permanen. Indra harus mendapat ganjaran atas perbuatannya. Keputusan Cani sudah bulat. Tidak mungkin berubah. "Bapak Indra yang terhormat. Aku pertegas sekali lagi. Mulai sekarang, perusahaan ini tidak menjalin kerja sama apa pun dengan perkebunan milikmu."Mendengar pernyataan itu, Indra jadi naik pitam. Kedua tangannya yang terkepal sudah siap untuk menghantam kepala Cani. Indra melangkahkan kakinya mendekati Cani, begitu ada di dekat Cani, Indra mengayunkan tangannya, berniat untuk memukul Cani. Namun, tangannya terhenti, ada seseorang yang menahan. "Berani memukul istriku?" tekan Han. Han mendorong Indra hingga membuat tubuh Indra mundur ke

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 118. Hime Menemui Haily

    “Dimakan? Memangnya Mas Han kanibal?” Cani menimpali perkataan nyeleneh Marci.“Mungkin saja,” balas Marci seadanya. Cani menggelengkan kepalanya, dan lebih memilih untuk tak melanjutkan obrolan yang menurutnya tidak akan ada ujungnya jika terus diladeni.“Setelah ini apa?” tanya Han seakan tidak sabar ingin mempermainkan Indra.“Sabar dulu. Kita harus menunggu waktu yang pas. Seperti ketika kebun kelapa sawit Indra mulai panen,” jawab Marci menyeringai lebar.***Haily keluar dari dalam kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil. Ia baru saja membersihkan tubuhnya, setelah seharian menjalani aktivitas yang cukup melelahkan.Haily duduk santai di meja rias. Ia sangat terkejut, bahkan sempat berteriak, ketika melihat sosok Hime dari pantulan cermin di depannya. Sontak Haily langsung menoleh ke belakang. “Ngapain kamu di sini? Kok kamu bisa masuk ke dalam kamarku?” sungut Haily

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 117. CEO Cani

    Kedua mata Victory yang berkaca-kaca terbuka dengan lebar. Badan Victory juga bergetar hebat, menandakan jika sang pemilik tubuh tengah diliputi rasa takut yang amat luar biasa.Victory tahu betul bagaimana sakitnya saat lidahnya dipotong oleh Indra. Dan sekarang, Hime akan mengambil hidungnya? Victory memang pasrah apabila ia harus mati. Namun, Victory sama sekali tidak siap jika ia disiksa terlebih dahulu sebelum dibunuh.“Aku bakal bikin hidung kamu mancung kayak hidungku,” desis Hime kesetanan.Hime sengaja tak langsung melukai wajah Victory dengan pisau. Ia masih menikmati ekspresi takut yang terpantri di wajah elok Victory.“Kamu sangat suka mencibir, dan mengolok orang lain. Kamu pasti sangat menderita saat kehilangan lidahmu. Aku turut prihatin,” cerocos Hime.Suara lirih Hime masih mampu didengar oleh telinga Victory yang tidak tuli.“Bisa dibilang kamu sudah kehilangan senjatamu. Jadi, sekarang kamu tidak mung

DMCA.com Protection Status