Share

Bab. 45. Niat Ingin Mengancam, Malah Terancam

Bu Helena benar-benar melakukan apa yang diminta oleh anaknya tercinta. Yakni, mengancam Cani dengan mendatangi kediaman Cani.

Lebih tepatnya, Bu Helena menghampiri Cani yang sedang menjaga toko.

“Eh, Ibu,” sambut Cani.

Saat Cani ingin bersalaman dengan sang ibu. Bu Helena langsung menarik tangannya. Seakan dia tidak ingin Cani menyentuhnya.

Alhasil, Cani tak dapat mencium punggung tangan Bu Helena.

“Mari, Bu. Ngobrol di dalam rumah saja,” ajak Cani sopan.

“Nggak perlu! Di sini saja,” tolak Bu Helena duduk di kursi plastik.

Cani hanya bisa menuruti keinginan Bu Helena. Takut kualat kalau menolak.

“Ada apa ya? Kok tumben, Ibu ke sini?” tanya Cani bersuara pelan.

“Langsung saja. Nggak perlu basa-basi,” ketus Bu Helena.

“Iya, Bu.”

“Jangan panggil aku ibu! Aku ini bukan ibumu!” nyolot Bu Helena risih dipanggil ibu oleh Cani.

“Panggil aku Nyonya!” perintah Bu Helena.

“Baik, Nyonya. Ada apa?” Lagi-lagi Cani menurut. Dia tidak ingin ada kekacauan di tempatnya.

Bu Helena menghembuskan napa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status