Accueil / Rumah Tangga / Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya / Bab. 45. Niat Ingin Mengancam, Malah Terancam

Share

Bab. 45. Niat Ingin Mengancam, Malah Terancam

Auteur: Kurnia
last update Dernière mise à jour: 2024-08-12 22:21:58

Bu Helena benar-benar melakukan apa yang diminta oleh anaknya tercinta. Yakni, mengancam Cani dengan mendatangi kediaman Cani.

Lebih tepatnya, Bu Helena menghampiri Cani yang sedang menjaga toko.

“Eh, Ibu,” sambut Cani.

Saat Cani ingin bersalaman dengan sang ibu. Bu Helena langsung menarik tangannya. Seakan dia tidak ingin Cani menyentuhnya.

Alhasil, Cani tak dapat mencium punggung tangan Bu Helena.

“Mari, Bu. Ngobrol di dalam rumah saja,” ajak Cani sopan.

“Nggak perlu! Di sini saja,” tolak Bu Helena duduk di kursi plastik.

Cani hanya bisa menuruti keinginan Bu Helena. Takut kualat kalau menolak.

“Ada apa ya? Kok tumben, Ibu ke sini?” tanya Cani bersuara pelan.

“Langsung saja. Nggak perlu basa-basi,” ketus Bu Helena.

“Iya, Bu.”

“Jangan panggil aku ibu! Aku ini bukan ibumu!” nyolot Bu Helena risih dipanggil ibu oleh Cani.

“Panggil aku Nyonya!” perintah Bu Helena.

“Baik, Nyonya. Ada apa?” Lagi-lagi Cani menurut. Dia tidak ingin ada kekacauan di tempatnya.

Bu Helena menghembuskan napa
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Related chapter

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 46. Pesta Ulang Tahun Marci

    “Istriku tidak mungkin berselingkuh. Aku mengawasinya dua puluh empat jam,” jawab Indra penuh percaya diri.“Lagi pula, Aku yang membuat hidup istriku enak. Aku yakin, istriku bukan tipe orang yang tidak tahu diri. Dia berbeda dari kebanyakan wanita,” lanjut Indra seakan memamerkan istrinya yang baik.Mendengar jawaban Indra, Marci hanya bisa membalasnya dengan senyuman manis. Marci merasa tergelitik. Pasalnya, kekasih yang dimaksud oleh Marci, tak lain dan tak bukan, adalah istri dari Indra.“Kamu beruntung mendapatkan wanita seperti istrimu,” puji Marci kemudian.“Sepertinya begitu,” balas Indra.Marci kembali memilih-milih gaun yang cocok. Sembari sesekali meminta pendapat dari Indra.“Seperti apa kekasihmu? Maksudku, bentuk fisiknya,” tanya Indra yang berniat ingin membantu dengan langsung memilih gaun.“Tubuh kekasihku, kurang lebih sama seperti tubuh istrimu,” jawab Marci.Indra sama sekali tidak merasa curiga dengan ciri-ciri kekasih yang dideskripsikan oleh Marci. Meskipun, s

    Dernière mise à jour : 2024-08-13
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 47. Pesta Penuh Sandiwara

    “Apa kamu bilang? Tukang selingkuh?” sungut Victory. Rasa kagum Victory terhadap Han berubah menjadi rasa jengkel. “Jaga bicaramu! Kakak ipar miskin nggak tahu diri,” hina Victory geram. Han mengernyitkan alis saat melihat ekspresi marah Victory. “Kamu kenapa, Victory? Aku tidak berbicara denganmu,” kilah Han. Han menyambut seseorang yang berada di belakang Victory. Orang tersebut adalah bintang film terkenal. “Aku penggemar beratmu,” ucap Han terlihat antusias. Victory sukses dibuat malu. Pasalnya. Aktor yang kini berbincang dengan Han, memang membintangi film yang bertema perselingkuhan. Cani menarik Victory agar menoleh ke arahnya. “Kamu merasa jadi tukang selingkuh, ya? GR banget, sih?” ledek Cani. Victory mengangkat dagunya tinggi. Bertingkah seolah-olah tak termakan oleh ocehan Cani. “Heh! Siapa juga yang merasa? Aku ‘kan bukan tukang selingkuh,” tampik Victory menyangkal. Cani tertawa kecil setelah mendengar jawaban Victory. “Kata siapa kamu bukan tukang selingkuh?

    Dernière mise à jour : 2024-08-14
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 48. Patah Hati Victory

    Beberapa pelayan masuk ke dalam ruangan. Mereka menyajikan makanan pembuka bagi para tamu spesial Marci. Setelah hidangan tertata rapi di atas meja makan. Pelayan meninggalkan ruangan.“Silakan dinikmati,” ucap Marci melihat sekilas satu per satu teman-temannya. Tak terkecuali Han.Mereka mulai mencicipi masakan bintang lima tersebut.“Bagaimana, Baby? Kamu menyukai makanan yang barusan kamu santap?” tanya Marci pada Hime.Rupanya, pertanyaan Marci itu tak hanya didengar oleh Hime. Melainkan Victory juga mendengarnya. Dan Victory amat sangat tidak nyaman, dengan interaksi yang ditunjukkan oleh Marci dan Hime.Seperti ada kekesalan tersendiri di hati Victory. Mungkin karena Victory cemburu.“Di acara ini, aku juga ingin menyampaikan sesuatu yang penting,” ujar Marci.Suara Marci yang lantang dan serius. Menarik perhatian seisi ruangan. Kini, mereka fokus pada Marci sembari menunggu Marci melanjutkan kalimatnya.“Kemarin aku dan kekasihku telah melangsungkan acara pertunangan. Yang dis

    Dernière mise à jour : 2024-08-15
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 49. Berlanjutnya Hubungan Terlarang

    “Oh? Tuan Marci? Sedang apa anda di sini?” tanya Victory setelah berhasil melawan rasa terkejutnya.Saat ini, Victory bersikap formal. Seakan-akan, Marci hannyalah orang asing baginya.“Aku sedang mengisi liburanku di sini. Aku kira tadi siapa, ternyata kalian berdua. Senang sekali bisa bertemu kalian,” tutur Marci mengeluarkan senyuman di wajahnya.“Kami juga senang, bertemu denganmu. Kamu ‘kan kawanku,” timpal Indra menepuk bahu Marci.Indra mengajak Marci nongkrong di dalam cafe. Mereka bertiga pun duduk bersama. Victory benar-benar tak menggubris Marci. Malahan, Victory seperti sengaja pamer kemesraan.Karena telah dibuat sakit hati. Victory sama sekali tak peduli dengan Marci sekarang. Rasa sukanya pada Marci seakan meluap entah ke mana.“Apakah kalian juga berlibur?” tanya Marci.“Kami tak hanya berlibur. Kami juga sedang menikmati bulan madu kami. Aku ingin memiliki keturunan. Semoga saja, setelah pulang dari sini. Aku lekas hamil,” cerocos Victory menunjukkan kegembiraan.Marc

    Dernière mise à jour : 2024-08-16
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 50. Siapakah Hime?

    Dengan senyuman penuh arti, Marci membalas, “Terima kasih, Victory.” Karena Marci dan Hime masih sibuk menyambut tamu lain. Indra mengajak Victory untuk menikmati fasilitas pesta yang disajikan. Keduanya tak sengaja bertemu dengan Cani dan Han yang juga menghadiri pesta resepsi. Indra yang malas berinteraksi dengan Han dan Cani pun, lebih memilih untuk menghampiri rekan-rekan bisnisnya. “Aduh, ketemu lagi sama orang miskin. Bosan aku lama-lama,” ejek Victory memutar kedua bola matanya. Meskipun Han tampak sangat tampan. Bibir Victory tetap gatal, dan ingin menghina kakak iparnya itu. “Kalian berdua, tuh! Udah kayak kuman tahu, nggak? Kalian punya rasa malu atau tidak? Bisa-bisanya berkeliaran di lingkungan kalangan atas,” hina Victory berbicara dengan nada ketus. Cani sangat terkejut dengan ucapan pedas Victory. Victory telah ingkar janji. Padahal, Victory sendiri yang bersumpah. Tidak akan pernah menghina Han, dan Cani. Nyatanya, Victory mengingkari janjinya sendiri. “Mas Ha

    Dernière mise à jour : 2024-08-17
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 51. Kemarahan Hime

    Setelah menghitung uang satu koper pemberian dari Albert. Cani memutuskan untuk membaginya menjadi dua. Yang satu untuk ditabung. Dan satu bagian lagi untuk disedekahkan di masjid, dan panti asuhan yang ada di desa.Keputusan Cani yang bijak, membuat Han makin jatuh hati pada sosok Cani. Bagaimana tidak? Tak hanya paras Cani yang cantik. Perilaku, serta hati Cani juga tak kalah cantik. Bagi Han, Cani sangat kayak untuk dikagumi.“Sayang, kita bisa menggunakan seluruh uang itu untuk membeli tanah di sebelah rumah kita,” tutur Han. “Tapi, kamu malah memilih untuk membaginya,” tambah Han.“Mas, setiap rezeki yang kita peroleh. Ada hak orang lain. Jadi, tidak ada ruginya ketika kita membagi,” terang Cani.Han menganggukkan kepala, tanda mengerti.“Kalau dapat rezeki lagi, kita bisa beli perkerangan di samping rumah. Itu pun, kalau Pak Lurah bersedia menjualnya,” kata Cani.“Kenapa begitu? Kalau kita membelinya dengan harga pantas. Pak Lurah pasti akan menjualnya,” ujar Han tak mengerti

    Dernière mise à jour : 2024-08-18
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 52. Didatangi Istri Sah

    Hime mengajak Cani pergi berbelanja di salah satu supermarket besar di pusat kota. Selain terdapat kebutuhan pokok. Di sana juga tersedia segala kebutuhan sekunder. “Biasanya aku berbelanja di Mall. Tapi, letak Mall lumayan jauh dari rumah kamu. Jadi, aku pilih lokasi terdekat saja,” ujar Hime memberi tahu Cani. “Iya, Mbak. Aku takut Roni rewel kalau perjalanan jauh. Roni suka mabuk perjalanan,” terang Cani merasa bersyukur. “Berarti, keputusanku tepat, dong,” seloroh Hime mencolek punggung tangan Cani. Cani menganggukkan kepala sebagai jawaban. Mereka pun kembali menyusuri rak-rak berisi berbagai macam merk dagangan. Sementara itu, di sisi lain, di tempat yang sama. Hanya berbeda satu gang. Marci tengah menemani Victory yang sedang berbelanja kebutuhan pokok. Victory baru saja mendapatkan uang bulanan dari Indra. Dan kebetulan, Indra sedang berada di luar kota. Jadi, tak ada salahnya bagi mereka berdua untuk berjumpa.“Aku kagum denganmu. Meskipun kamu punya banyak pembantu di

    Dernière mise à jour : 2024-08-19
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 53. Menerima Tantangan Dari Pelakor

    Hime tertawa kecil mendengar perkataan Victory yang seakan ingin menantangnya.“Kamu mengajakku bersaing? Demi mendapatkan cinta Marci?” tanya Hime memastikan.“Iya. Biar kamu tahu, kalau suamimu itu tidak mencintaimu. Dan menikahimu hanya untuk menutupi hubungan kami berdua,” jawab Victory terkesan mengejek Hime.“Lantas, bagaimana dengan suamimu?” Sekali lagi, Hime menyinggung soal Indra.“Suamiku? Biarkan itu menjadi urusanku. Yang terpenting kita pertegas dulu. Siapa wanita yang nantinya dipilih oleh Mas Marci. Aku atau kamu,” jelas Victory.Cani tak menyangka, adiknya berubah menjadi wanita seperti ini. Sudah memiliki suami kaya raya. Memiliki segalanya. Namun masih mengincar pria lain yang sudah beristri. Jujur, sebagai seorang kakak, Cani merasa sangat malu sekarang.“Baiklah ... Jika itu yang kamu inginkan. Aku menerima tantanganmu,” kata Hime.“Tapi, kalau kamu kalah. Jangan pernah menyalahkanku. Jika nantinya, kamu kehilangan segalanya,” tambah Hime menatap tajam Victory. M

    Dernière mise à jour : 2024-08-20

Latest chapter

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 160. Penjebakan Kejam

    Setelah makan malam romantis, Han mengajak Hime ke sebuah hotel bintang lima yang sangat terkenal di kota. Keduanya menikmati suasana nyaman yang tersaji dari balkon kamar, dengan Han yang memeluk Hime dari belakang.“Han ... Apa kamu benar-benar menyukaiku?” tanya Hime mamastikan.“Tak hanya menyukaimu, aku juga mencintaimu,” jawab Han cepat.Hime tertawa kecil. “Tapi ... Kita tidak bisa bersama.”“Kenapa?” Han membalik tubuh Hime agar menghadap dirinya.“Karena ada Cani,” bisik Hime menenggerkan kedua lengannya pada pundak lebar Han.Han tertawa renyah, ia berkata, “Itu bisa diatur.”“Jadi, kamu akan menceraikan wanita kampung itu?”Han tidak menjawab, ia justru menggendong Hime, dan membawa tubuh sexy Hime menuju ranjang. Han melempar tubuh Hime di atas kasur, lalu menindihnya.“Han? Kamu serius?” Hime melototkan kedua matanya. Apalagi saat Han merobek gaun indah yang dikenakan Hime.“Hime, apa kamu tahu? Cani sedang hami sekarang,” ucap Han bernada rendah.Sontak Hime terkejut, na

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 159. Rencana Han

    Jika memang benar Cani hamil sebelum diculik oleh Rio, maka bayi yang dikandung Cani merupakan darah daging Han. Demi membuktikan, dan meluruskan segalanya, hari ini juga Han mengunjungi klinik dokter kenalan Hime yang menyatakan bahwa ia mandul.Begitu sampai di klinik, Han langsung mengobrak-abrik tempat praktik dokter tersebut. bahkan Han juga menyandera para asisten dokter guna makin memberi tekanan.Han memaksa Dokter untuk mengatakan yang sebenarnya, jika tidak, Han akan melubangi kepala Dokter dengan peluru. Tak hanya itu, Han juga mengancam akan membuat kematian Dokter terasa sangat menyakitkan. Dalam kata lain, Han tak ‘kan begitu saja melenyapkan nyawa Sang Dokter.Dengan ekspresi penuh ketakutan, Dokter akhirnya mengaku jika ia dibayar Hime untuk membohongi Han mengenai kesuburan. Darah Han seketika mendidih ketika Dokter mengungkapkan segalanya.Han yang berada dalam kendali amarah, langsung memasukkan ujung pistol ke dalam mulut Dokter, dan melepas peluru yang membuat kep

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 158. Kebenaran Mulai Terbuka

    Hime tersenyum tipis. “Yang memintaku tinggal di sini adalah Han. Tapi, jika Kepala Keluarga Ditmer mengusirku, aku akan hengkang.”Albert mencengkeram pergelangan tangan Hime ketika wanita itu hendak beranjak meninggalkannya. Ia sangat ingin membahas mengenai dokter perkebunan yang meninggal mengenaskan, namun Albert menundanya. Entah mengapa, perasaannya tidak enak.“Kembalilah mengurus Kartel, aku membutuhkan bantuanmu,” pinta Albert.Hime melipat kedua tangan pada dada. Ia menghela napas sebelum berkata, “Kamu masih membutuhkan bantuanku untuk mengurus Kartel? Bukankah aku di sini untuk membantu Cani?” Hime mengernyitkan dahi.“Sudah banyak pelayan yang membantu Cani,” sahut Albert. “Biarkan Cani mengurus segala urusan di rumah ini sendirian,” tandasnya menatap lurus Hime.Dengan amat sangat terpaksa, Hime menyetujui permintaan Albert.“Aku menurutimu karenam neghomatimu sebagai Pemimpin Black Ice,” pungkas Hime berlalu meninggalkan Albert yang terdiam.Dari sekian banyak pria di

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 157. Tak Goyah Sedikitpun

    Beberapa hari berlalu, Han melangkah pelan ke sisi ranjang, tangannya terulur untuk meraih tangan Cani yang dingin. Han tahu istrinya masih bersedih, masih terombang-ambing dalam kenyataan pahit tentang siapa ayah dari bayi di perutnya.Tanpa berkata apa pun, Han menggenggam tangan Cani, memberikan ketenangan yang hanya bisa diberikan oleh sentuhan lembut seorang suami.Cani terisak, sesekali mengusap perutnya yang masih tampak rata. Kehamilannya, seharusnya menjadi kabar gembira, namun malah membuatnya hancur."Sayang ...." bisik Han lembut. "Percayalah, aku tak peduli siapa ayah bayi kita. Yang penting, bayi ini akan tumbuh dalam keluarga kita, dengan cinta dan kasih sayang kita berdua. Aku akan menjadi ayahnya, aku akan bertanggung jawab sepenuhnya."Air mata Cani kembali menetes, kali ini bukan air mata kesedihan, melainkan haru. Han bersungguh-sungguh, Cani dapat melihatnya dari sorot mata Han yang penuh kasih sayang."Kenapa? Aku telah mengkhianatimu, Mas," lirih Cani mengalihka

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 156. Kenyataan Pahit Dari Hime

    Senja menyelimuti kediaman keluarga Albert. Di ruang kerjanya yang luas, Albert, kepala keluarga yang disegani, duduk termenung dengan ditemani secangkir kopi yang masih hangat di tangannya. Pikiran Albert dipenuhi oleh cerita Eila, pelayan pribadi sekaligus sahabat Nyonya Ditmer, tentang kecurigaan Eila terhadap sikap aneh Hime.Setelah beberapa saat berpikir, Albert mengambil keputusan. Ia bangkit dari kursinya, wajahnya dipenuhi dengan keraguan. Ia memanggil anak buahnya yang berada tak jauh darinya. "Ya, Tuan?"“Aku perlu kau melakukan sesuatu. Awasi Hime. Laporkan setiap gerak-geriknya kepadaku. Lakukan dengan hati-hati, jangan sampai ia menyadari hal ini.” Suara Albert terdengar tegas. Pria tinggi tegap itu mengangguk hormat, menerima perintah tanpa bantahan.***Di sisi lain, angin yang berhembus sepoi-sepoi, membawa aroma tanah basah dan sedikit bau anyir dari kandang buaya raksasa.Hime memandang Han yang berdiri sambil memperhatikan buaya peliharaannya, beberapa ekor buay

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 155. Kehamilan Yang Disembunyikan

    Cani terbangun dengan kepala yang terasa pusing. Cahaya redup menyinari wajahnya. Bau disinfektan klinik memenuhi hidungnya. Ia mengerjapkan mata, pandangannya masih kabur. Sebuah tangan hangat menggenggam tangan Cani. Ia menoleh dan melihat Hime duduk di sampingnya, wajah Hime tampak lelah namun dihiasi senyum lembut.“Cani ... Kamu sudah sadar,” bisik Hime, suaranya lembut seperti sutra.Cani mengerjapkan mata beberapa kali, mencoba mengingat kejadian sebelum ia pingsan. Kenangan samar-samar berkelebat, perkebunan yang luas, aroma tanah basah, lalu gelap.“Mbak Hime ... Aku dimana? Apa yang terjadi?” tanya Cani, suaranya masih lemah.“Kamu pingsan di perkebunan,” jawab Hime, “Untungnya, tidak terjadi apa-apa yang serius.”Hime meraih tangan Cani, matanya berkaca-kaca. Ia memiliki raut wajah yang serius."Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu, Cani,” lirih Hime, suaranya sedikit gemetar. Ia menggenggam tangan Cani lebih erat. “Dokter sudah memeriksakanmu tadi ....” Ia berhenti s

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 154. Kehamilan Cani

    Semakin Hime mendekati Han, semakin Hime tahu bahwa yang ada di otak dan pikiran Han hanyalah Cani seorang. Hime seperti tidak ada celah untuk merebut hati Han. "Jika aku tidak bisa merebut Han, maka akan aku buat hubungan mereka berdua berantakan." Janji telah meluncur dari bibir Hime. Membangkitkan gairah amarah pada diri Hime. Seiring berjalannya waktu, Hime berhasil mengambil hati Cani, dan menjadikannya sebagai orang paling dipercaya Cani, menggeser posisi Eila. Hime juga memutuskan untuk membantu Cani mengurus segala keperluan dan masalah di kediaman Keluarga Ditmer. Hal tersebut membuat Hime mengetahui seluk beluk kegiatan di rumah. Termasuk sektor perkebunan yang nilainya fantastis. Hime begitu takjub, selama ini ia hanya membantu pekerjaan Han tanpa mengetahui kegiatan sesungguhnya di rumah Keluarga Ditmer. "Hasil perkebunan langsung dijual ke pemerintah?" tanya Hime pada Cani. Cani yang sedang membawa catatan menoleh ke arah Hime. "Iya, Mbak. Katanya untuk membantu ra

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 153. Usaha Hime

    Rio menatap tajam Xander yang sudah ketakutan melihat Rio mengayunkan katana. "Tuan Rio! Tolong ampuni saya!" mohon Xander bersujud di kaki Rio. Rio mendesis, "Orang sepertomu, yang mengkhianati kartelmu."Xander mendongak guna melihat wajah Rio. "Terlebih kelakuanmu, yang membuat Kania bersedih, tak akan pernah termaafkan!" tandas Rio penuh penekanan di nada bicaranya. Ketika Rio hendak menebas leher Xander, kedatangan Mizu membuatnya berhenti. Mizu meminta agar Xander tak dilenyapkan, sebab, Xander masih bisa digunakan untuk kepentingan Kartel. Karena Rio sangat percaya pada Mizu, dan mempertimbangkan perkataan Mizu, akhirnya Rio lebih memilih menurut pada Mizu. Ia menyerahkan Xander pada Mizu.Rio juga menegaskan jika Xander melakukan hal-hal yang berhubungan dengan Cani, maka Mizu harus menyerahkan nyawa Xander padanya. "Baik, Tuan. Aku pastikan, Xander berada di bawah kendaliku," tegas Mizu mantap. Rio menyembunyikan katanya, lalu bergegas keluar dari ruang bawah tanah, m

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 152. Penyelamatan Hime

    Pencarian Rio membuahkan hasil, ia benar-benar terjebak ke dalam skenario yang telah diciptakan oleh Albert. Rio menangkap anak buahnya Mizu dalam kasus pelenyapan Haily. Tentu Mizu tak mengakui sesuatu yang memang tidak ia perbuat. Bahkan Mizu siap mati demi itu. Karena melihat kesungguhan yang ditampilkan Mizu, Rio lebih memilih untuk mempercayai Mizu dan mengarang cerita mengenai kematian Haily. Lagi pula, bagian tubuh Haily yang lain tidak ditemukan, maka Rio melapor kepada Pemimpin Kartel jika Haily telah meninggal karena sebuah kecelakaan. Untungnya, Pemimpin Katel percaya pada Rio, dan memutuskan untuk menghapus nama Haily dari daftar keanggotaan elit. “Pembunuh yang sebenarnya sengaja menjadikanku sebagai kambing hitam. Sialan! Aku tidak akan memaafkannya,” geram Mizu mengepalkan kedua tangannya. “Tutup kasus ini. Semua sudah dilaporkan kepada Pemimpin, tidak perlu diungkit lagi,”

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status