Share

30. Keluarga Litha

“Kakak tidak marah, Jer. Kakak cuma… panik.” Raut panik Litha tergantikan oleh ekspresi haru sekaligus bahagia melihat adiknya berada di depan mata. Bagaimana dia harus menjelaskan bahwa dia sangat bahagia bertemu kembali dengan Jeremy, yang dulu selalu menempel padanya.

“Kenapa Kakak harus panik? Aku sempat dengar mereka membicarakan Kakak tadi. Aku mau membungkam mulut mereka sekarang!” Kepala Jeremy terasa panas setelah ingat ucapan orang-orang di dalam sana. Jeremy pun berpikir bahwa kakaknya selalu mendapatkan cibiran setelah keluar dari rumah.

“Jer. Kamu ke sini emang mau ribut sama ibu-ibu itu?”

Mendengar pertanyaan Litha, Jeremy menggeleng. “Tentu saja tidak. Hanya saja aku kesal karena mereka menyakiti perasaan Kakak.” Jeremy menjawab lalu menambahkan, “aku ke sini sama pacarku, Kak. Pacarku Tantenya Anggita. Kakak sendiri kenapa bisa di sini?”

Setelah membenahi perasaan haru, Litha mengukir senyum. Mungkin apa yang akan dia katakan pada Jeremy merupakan sebuah kejutan. “Kepo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status