Share

Bab 97

Mula-mula, ketika Richard telah membuka separuh bingkisannya dan mempertontonkan sebentuk patung Sphinx kuno, seorang tamu undangan yang memiliki keahlian di bidang Arkeologi berjalan maju ke depan. Hal itu membuat tamu undangan lain berdebar khawatir karena ahli arkeolog tersebut tampak tak bisa berhenti menggelengkan kepala.

Mengetahui ada seorang ahli arkeologi yang mengamati patungnya, Richard mengangguk lalu mengelus permukaan patung Sphinx di atas meja.

“Ketika kamu mengusapkan telapak tanganmu ke pipinya, sebuah sensasi asing akan menggelayut di kepalamu. Kota bawah laut tertua, Pavlopetri, akan tergambar otomatis bersamaan dengan saat kau menikmati lekuk-lekuk artefak ini.” Richard mulai memperkenalkan kado yang ia persembahkan untuk Albert Shawn.

Jika sebelumnya para tamu undangan tak sabar ingin mempermalukan Richard, kali itu mereka semua terpaku diam mendengarkan cerita panjang dari Richard tentang kejayaan kota yang telah tenggelam. Para tamu undangan melamun membayangkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status