“Tuan Hopkins, Tuan Zayn, dan Nona Laurie, aku ingin memberi kesempatan lagi untuk kalian bertiga. Amati baik-baik dua patung Sphinx ini dan silakan buat pengumuman yang benar, mana patung yang asli dan mana patung yang palsu!”Richard memanggil tiga pakar untuk mengevaluasi dua patung Sphinx identik miliknya dan milik Julius Maxwell. Tetapi, tentu saja perintah Richard dianggap angin lalu oleh para pakar.‘Oh…. Jadi aura intimidasinya lenyap setelah kemarahannya menyusut? Hm… Dia sepertinya memang belum menyadari bahwa tubuhnya bisa mengeluarkan aura intimidasi!’ Seorang pria dari Black Triad membatin dan mengangguk-anggukkan kepala menyadari bahwa sensasi mencekam yang beberapa waktu lalu muncul, kini berangsur-angsur telah lenyap. Itu disebabkan karena Richard mulai bisa mengelola emosinya.“Richard, jangan harap kau bisa mengelabui kami dengan tipu dayamu itu!” Julius Maxwell menepuk pundak Richard dari belakang. “Seharusnya kau bersikap jantan. Kalau kalah, akui kekalahanmu! Seba
“Hopkins, kau hampir membuat jantungku copot. Yang jelas, kalian bertiga sudah melakukan evaluasi dan menyatakan milikku yang asli, bukan?”Zayn, Laurie, dan Hopkins tampak saling berpandangan sebelum ketiganya menganggukkan kepala. Tetapi, anggukan kepala mereka terlihat sedikit dipaksakan. Seolah dalam hati mereka, mereka saling bertanya-tanya.‘Bukankah Tuan Boslay sudah menjelaskan bahwa artefak yang palsu dimasukkan ke dalam bingkisan Richard sementara yang asli berada di dalam bingkisan Julius? Tapi, mengapa kenyataannya seperti bukan demikian?’ Zayn membatin tetapi sama seperti Laurie dan Hopkins, Zayn memilih untuk tetap melanjutkan sesuai scenario. Richard harus kalah dan Julius harus menang!“Well, sepertinya tugas kami sudah usai. Jadi…” Kalimat Zayn terhenti karena Richard membuat gerakan isyarat agar Zayn menahan kalimatnya.“Antiques Appraisal Association!” Richard bergumam sembari mengetik sesuatu di ponselnya. Beberapa orang tak memahami ucapan Richard, tetapi Zayn, Ho
“Sandiwara?!” Albert Shawn adalah orang pertama yang mempertanyakan ucapan Zayn.“Kalian adalah pakar bersertifikat, semua ucapan kalian seharusnya mencerminkan kejujuran, bisa jelaskan pada kami maksud dari ucapan Tuan Zayn?” Jacquie Loid mendesak Zayn untuk berterus terang.Tetapi, sebelum Zayn menanggapi permintaan Jacquie, terlebih dahulu Julius menghampiri Zayn. “Zayn, apa maksud ucapanmu? Kapan kita bersandiwara?!” Dahi Julius berkerut kebingungan. Julius Maxwell tentu saja turut dibuat gelisah oleh ucapan Zayn sebab ia merasa tak sedang bersandiwara tentang apa pun.Zayn memijit keningnya lalu meminta pertimbangan kepada Hopkins dan Laurie. Saat itu, keangkuhan Laurie lenyap entah ke mana, bibir perempuan itu bergetar hebat saat ia mencoba untuk mengatakan sesuatu.“Za… Zayn… Akumulasi pendapatan kita selama setahun penuh sepertinya masih berada di bawah harga Sphinx itu… Jika Lord Yaakov benar-benar akan mengusut ini, kita akan jatuh miskin…” Laurie mencengkeram rok pendeknya
“Boslay sialan! Di mana dirimu?!” Julius sudah melepaskan cengkramannya pada Hopkins. Kali itu, Julius berjalan cepat seperti orang kesurupan, menyibak kerumunan tamu undangan untuk menemukan keberadaan Jordan Boslay.Ketika Julius sudah menemukan Jordan Boslay, segera Julius menyeret pria tua itu di tengah-tengah aula. Jordan Boslay ingin memberontak tetapi kemarahan yang menguasai kepala Julius membuat pemuda itu seolah memiliki kekuatan berlipat kali dari keadaan sebelumnya.“Julius… jangan libatkan aku dalam masalahmu…” Jordan Boslay berusaha melepaskan cengkraman Julius di sikunya.“Boslay! Bagaimana bisa para pakar menyebut patungku palsu?! Jelaskan padaku karena aku membeli patung itu darimu!”Jordan Boslay khawatir ia akan terlibat dalam kekacauan itu sehingga ia hanya menggeleng-gelengkan kepala memilih untuk menjawab tidak tahu. Bagaiamanapun, sebentar lagi Jordan Boslay akan mencalonkan diri sebagai walikota Distrik Boston, jika namanya terseret dalam permasalahan ini, ia y
“Tidak!” Wajah Julius memerah karena panik. “Aku tidak akan rela dikebiri. Jika dipikir-pikir, bukankah taruhan ini tidak manusiawi? Oh, siapa orang waras yang menganggap taruhan ini sungguhan?”Richard terkekeh lalu menepuk pundak Julius. “Kau yang membuat taruhan ini, kau yang menantangku terlebih dahulu. Kau juga yang memintaku untuk tak lari dari kekalahan beberapa waktu lalu. Karena sekarang terbukti kau yang kalah, sebaiknya kau ucapkan selamat tinggal pada alat vitalmu. Ingat, ini semua idemu sendiri, Julius!”Julius tak bisa berkutik, kepanikannya semakin membesar ketika mengingat hukuman apa yang akan ia terima jika ia kalah. Tak ingin semuanya berakhir mengenaskan, Julius bersujud di kaki Richard menyusul Jordan Boslay yang masih menangis sambil bersujud.“Richard… Kumohon, kasihanilah aku… Aku tak mau dikebiri… Aku masih muda dan masih ingin bersenang-senang dengan para gadis… Kumohon Richard, batalkan taruhan ini…”Richard mundur ke belakang menghindari Julius yang ingin m
Para tamu undangan yang tadinya berwajah muram, kini bersorak gembira. Jika mereka secara serempak menjual sahamnya di Crown Castle Group, kebangkrutan CCG sudah akan terlihat semakin nyata.“Akhirnya kekuasaan Albert Shawn akan berakhir!!!!” Tiba-tiba, salah seorang tamu undangan memekik gembira.“Ya! Tak kusangkan Albert Shawn bisa digulingkan dalam satu malam! Hidup Richard Forger! Hidup Jacquie Loid! Ini adalah kebebasan kita semua!”Kali itu, tamu-tamu undangan lain tampak lebih berani untuk mengungkapkan isi pikiran mereka. Bagaimanapun, di bawah kekuasaan Albert Shawn yang merajai bisnis property di kota Roxburgh, Albert Shawn kerap memonopoli pasar dan merugikan banyak pihak. Kini ia telah lengser, tak akan ada lagi acara anniversary bodoh yang selalu menguras dompet para tamu undangan.“A… Apa? Kalian benar-benar akan menjual saham kalian secara serentak?” tubuh Albert Shawn melorot ke tanah, ia lalu membentak sekretaris pribadinya yang tak kunjung membantunya bangkit berdiri
Awalnya, Richard mengira jika teriakan istrinya disebabkan karena keselamatan istrinya sedang terancam. Begitu Daisy meminta Richard untuk datang ke Roxburgh Charity Building, tanpa basa-basi, Richard bergegas pergi ke tempat tersebut. Setelah ia tiba di Roxburgh Charity Building tepatnya di depan RCB hall, barulah Richard tahu bahwa nyawa istrinya sama sekali tidak sedang dalam keadaan bahaya.“Daisy… Apa yang sebenarnya terjadi? Kau bahkan terlihat sangat baik-baik saja! Mengapa beberapa waktu lalu kau menjerit meminta pertolongan?!”Richard memutar tubuh Daisy beberapa kali untuk memeriksa apakah ada bekas luka yang diderita istrinya. Tetapi, bahkan kulit Daisy tak tergores sedikit pun. “Daisy, katakan padaku! Apa yang membuatmu berteriak minta tolong?”Kali itu, Daisy terlihat panik, gelisah, tetapi juga malu dalam waktu yang sama. Ia ingin mendapat pertolongan dari Richard, tetapi untuk mengungkapkan masalahnya saja, Daisy merasa enggan. Lebih tepatnya, ia malu.Dari arah punggun
“Nona Daisy, kau mendengarku? Jika kau tak segera menyebutkan kelebihan-kelebihan dari bra bekas ini, aku khawatir item ini akan menjadi satu-satunya item yang tak laku di acara lelang ini. Itu akan sangat memalukan untukmu.” Walikota distrik Yorkist bertanya lagi menggunakan pengeras suara. Kali itu, sederet peserta lelang serentak menatap Daisy dengan wajah kesal.Untuk membantu Daisy, Richard mengangkat tangan dan bercerita. “Pak walikota, sepertinya istriku sedang dijebak oleh teman-temannya. Atau mungkin, ini semacam lelucon yang dilakukan dengan sengaja oleh panitia lelang…” Richard mencoba menyelamatkan harga diri istrinya tetapi ia justru diserang balik oleh deretan panitia lelang.“Hei, kau ingin menyebut kami mengerjai istrimu?! Kau keterlaluan! Kami bertujuh telah bersaksi bahwa istrimu memang menyerahkan Bra lusuh itu untuk dilelang!”“Mungkin karena suaminya hanya seorang cleaning service, jadi benda paling berharga yang dimiliki oleh Daisy hanyalah sebuah bra bekas yang