Bellatrix menganggukkan kepala menanggapi pertanyaan Nick Boslay. “Awalnya, kupikir Richard memiliki semacam jimat yang bisa membuatnya bisa dengan mudah berteman dengan sosok-sosok hebat. Tapi aku keliru, Richard bukan hanya hebat dalam menjalin koneksi dengan orang-orang penting tetapi kekuatan fisiknya juga luar biasa di atas orang kebanyakan!”Nick Boslay beranjak berdiri, dengan satu tangan di dagunya, Nick Boslay memikirkan cara terbaik apa yang bisa mereka lakukan untuk membalas dendam kepada Richard. Setelah beberapa detik berpikir keras, Nick Boslay tampak berbinar seolah ia sudah mendapatkan ide menarik.BOOM!!!Nick Boslay menggebrak meja, membuat orang-orang dalam pertemuan itu terkejut dan saling melempar tanya.“Kau punya ide?!” tanya Raymond bersemangat.Nick Boslay menganggukkan kepala. “Tetapi, ide ini butuh dana yang luar biasa besar!”Semua orang mengerutkan dahi. Rudolf adalah orang pertama yang akhirnya mengangkat tangan.“Demi membayar harga diriku yang terinjak-
Seminggu berselang setelah pertemuan aliansi pembenci Richard di Flying Dragon Café, Bellatrix mendapatkan informasi baru yang membuatnya sangat senang. Pemerintah Kota Roxburgh sedang membuka pendaftaran naradamping atau Liaison Officer untuk acara tour putri wakil presiden ke museum kota Roxburgh.Hal yang membuat Bellatrix bahagia adalah, hampir semua warga Roxburgh telah mengetahui bahwa putri sang wakil presiden memiliki perangai yang teramat buruk. Dia adalah gadis muda yang kejam dan terkenal senang memperlakukan orang lain seperti budak. Banyak gossip beredar yang menyebutkan bahwa putri sang wakil presiden melakukan perekrutan asisten nyaris setiap hari karena semua asisten atau pengawalnya bisa dipastikan akan mengalami luka-luka baik berat maupun ringan setelah bekerja dengan putri wakil presiden.Meski seharusnya hal itu bisa dikategorikan sebagai tindak kriminal, namun karena sang wakil presiden memiliki pengaruh besar dan juga harta yang melimpah, ia selalu berhasil meny
Saat itu juga, Bellatrix menghubungi Daisy dan menceritakan segalanya. Daisy terkejut, marah, kecewa, dan khawatir dalam satu waktu. Namun, karena keberadaannya nyaris tak pernah dianggap oleh Sandra Miller, Daisy yakin kalaupun ia menolak dengan keras, semuanya akan sia-sia.“Daisy, ada apa?” Richard mengerutkan dahi saat melihat perubahan drastic pada ekspresi Daisy yang tengah mengangkat telepon.Saat itu Daisy dan Richard sedang berada di swalayan guna membeli beberapa keperluan harian.“Bella, aku yakin, seperti pengalaman-pengalaman sebelumnya, kali ini Richard pasti juga akan selamat!” Alih-alih merespon pertanyaan Richard, Daisy memilih untuk membalas ucapan Bellatrix.Bellatrix terdengar tertawa terbahak-bahak. “Daisy… Ingat, selama ini suamimu selalu mengandalkan pertemanannya untuk bisa keluar dari permasalahan. Bahkan, andai suamimu berteman akrab dengan bapak wakil presiden pun, aku yakin Richard akan tetap mendapat penganiayaan dari putri wakil presiden!”Bellatrix lanta
Si pencuri tentu saja bingung karena ia bahkan tak memiliki satu sen pun sehingga uang ratusan dollar di tangan Richard bisa dipastikan bukan miliknya. Melihat kebingungan di wajah pencuri itu, Richard tersenyum hangat. “Jika anda sudah selesai berbelanja, lihat, kasirnya ada di sebelah sana. Jika anda berjalan ke arah sini, orang akan mengira anda ingin ke luar swalayan dan lupa membayar tagihan.”Ucapan Richard tersebut membuat sang pencuri menyadari bahwa Richard sedang menolong dirinya. Ia segera meraih uang yang diulurkan Richard. Dengan terbata-bata ia berucap, “putraku sedang kelaparan di luar sana. Aku akan segera membayar ke kasir. Terima kasih, anak muda, jika kau tak menemukan uang ini, aku tak tahu bagaimana nasibku…”Dilihat dari jarak yang dekat, Richard bisa melihat bekas-bekas luka lebam di wajah pencuri itu, termasuk juga luka di tangannya. Richard menduga, pria itu memang kerap melakukan pencurian dan beberapa di antaranya, ia tertangkap basah sehingga harus mengalam
Satu hari sebelum sebelum kedatangan putri wakil presiden ke kota Roxburgh…Saat itu, dalam acara makan malam di mansion keluarga Miller, tampak hanya ada Bellatrix, Clair, Daisy dan Richard yang sedang sibuk menikmati menu makanan di atas meja. Di saat acara makan malam masih berlangsung, terdengar notifikasi pesan masuk yang berasal dari ponsel Bellatrix.Bellatrix mengerutkan kening lalu membuka pesan yang baru saja masuk ke ponselnya itu. Sesaat setelah Bellatrix membuka ponselnya, ia tertawa cekikikan dan menunjukkan layar ponselnya kepada Clair.Seperti halnya Bellatrix, Clair tertawa cekikian. Keduanya menggeleng-gelengkan kepala seperti sedang merasa sangat takjub atas apa yang baru saja mereka baca di layar telepon.Saat itu, Daisy dan Richard secara sengaja menampakkan ekspresi tak berminat pada pesan elektronik yang baru saja diterima Bella. Melhitanya, Clair justru memancing pertanyaan sebab ia ingin Daisy dan Richard juga mengetahui isi pesan yang baru saja diterima oleh
Melihat wajah istrinya menegang, Richard mengusap-usap pundak Daisy. “Sayang, beberapa hari ini kau tampak murung. Sepertinya kau butuh liburan. Bagaimana jika gaji yang kudapatkan besok, lantas kita pergunakan untuk liburan ke Paris?! Sisa uangnya bisa kita gunakan untuk membeli villa mewah di puncak gunung.”“Ha ha ha! Richard, jangan mimpi! Gaji yang diberikan pemerintah kota padamu nantinya akan habis untuk biaya pengobatan!” Bellatrix sengaja mengeraskan suara tawanya untuk menanamkan terror di hati Daisy atau juga Rihcard. “Lihat, temanku baru saja mengabarkan bahwa kemarin, putri wakil presiden telah memukul kemaluan salah seorang bodyguardnya menggunakan tongkat baseball!”Clair tertawa sembari mengangguk-anggukkan kepala bersemangat. “Dan, dia segera dibawa ke rumah sakit terdekat karena telurnya pecah! Ewh… Pasti itu ngilu sekali!” Dua tangan Clair saling mengepal ke dada seolah ia sedang pura-pura ketakutan.Bellatrix melirik Richard dengan wajah sinis lalu beralih menatap
Hari yang ditunggu-tunggu oleh Bellatrix dan Clair akhirnya tiba. Pagi hari itu adalah hari di mana Richard akan datang ke museum kota dan mendapatkan tugas untuk mendampingi Putri Wakil presiden berjalan-jalan ke museum. Ketika Daisy mengantar Richard ke luar rumah, Daisy dikejutkan oleh beberapa karangan bunga yang sudah berjajar rapi di dekat pos satpam.Sepertinya itu adalah karangan bunga yang telah dipesan oleh Bellatrix dan Clair, sebagaimana apa yang mereka katakan di hari sebelumnya. Baik Daisy maupun Richard, mereka sama-sama tak menduga jika sepupu mereka akan benar-benar membeli karangan bunga sebanyak itu.Daisy mengernyitkan kening saat membaca tulisan yang terpampang pada karangan bunga yang berjejer di dekat pos satpam.[Untuk Bellatrix dan Clair yang Sedang Berbahagia!][Selamat untuk Kebahagiaan Clair dan Bellatrix][Turut Bersedih untuk Daisy Miller][Semoga Richard Mengalami Kesialan yang Mengenaskan!][Clair dan Bellatrix Tersenyum Gembira]Itu semua adalah bentuk
Daisy mengangguk. “Kau tak akan bisa membuatku tenang, setidaknya hingga sore hari nanti saat kita bertemu lagi. Jika nanti sore kita bertemu dan kau baik-baik saja, aku baru akan tenang…”Richard menarik napas berat, ia mencoba mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Sebuah pil berwarna putih kecil-kecil dikeluarkan oleh Richard dan diulurkan kepada Daisy.“Ini adalah obat tidur yang tidak dijual bebas. Aku penderita insomnia dan kerap meminta resep obat penenang ini kepada psikiater. Ambillah, sepertinya kau lebih membutuhkan ini sekarang. Tidur dan beristirahatlah di kamar selagi aku pergi ke museum.”Daisy melonggarkan pelukannya lalu meraih obat tidur yang diberikan Richard. “Richard, berhati-hatilah… Sampai jumpa nanti sore…”Keduanya pun akhirnya berpisah. Richard telah dijemput seorang driver yang dikirim oleh pemerintah kota Roxburgh. Dengan menaiki mobil Porsche, Richard telah dibawa menuju ke museum kota.“Anak muda, kau tahu apa risiko pekerjaanmu hari ini?” tanya sang so