Daisy mengangguk. “Kau tak akan bisa membuatku tenang, setidaknya hingga sore hari nanti saat kita bertemu lagi. Jika nanti sore kita bertemu dan kau baik-baik saja, aku baru akan tenang…”Richard menarik napas berat, ia mencoba mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Sebuah pil berwarna putih kecil-kecil dikeluarkan oleh Richard dan diulurkan kepada Daisy.“Ini adalah obat tidur yang tidak dijual bebas. Aku penderita insomnia dan kerap meminta resep obat penenang ini kepada psikiater. Ambillah, sepertinya kau lebih membutuhkan ini sekarang. Tidur dan beristirahatlah di kamar selagi aku pergi ke museum.”Daisy melonggarkan pelukannya lalu meraih obat tidur yang diberikan Richard. “Richard, berhati-hatilah… Sampai jumpa nanti sore…”Keduanya pun akhirnya berpisah. Richard telah dijemput seorang driver yang dikirim oleh pemerintah kota Roxburgh. Dengan menaiki mobil Porsche, Richard telah dibawa menuju ke museum kota.“Anak muda, kau tahu apa risiko pekerjaanmu hari ini?” tanya sang so
Sudah dua jam lebih Richard hanya mondar-mandir di dalam gedung museum kota. Dua jam lalu saat ia datang, ada banyak pejabat pemerintah yang menyambutnya dan memberi selamat atas terpilihnya Richard sebagai pemandu putri wakil presiden.Setelah penyambutan yang singkat tersebut, Richard diarahkan untuk masuk ke dalam gedung museum dan dikunci dari luar. Sementara itu, beberapa waktu kemudian ia mendengar sedikit keramaian di luar gedung museum, menandakan bahwa putri wakil presiden telah datang.Hanya saja, pintu museum tak juga dibuka, membuat Richard bertanya-tanya apa sebenarnya yang tengah terjadi di luar sana. Pertanyaan yang mengganggu kepala Richard berlangsung hingga dua jam lamanya. Sebelum akhirnya, pintu depan museum berderit karena dibuka dari luar.Richard sedikit gugup mengambil posisi berdiri di sisi samping pintu dan bersiap untuk memberi sambutan hormat kepada sang putri wakil presiden.“Cukup sampai di sini saja, kalian silakan pergi…”Seorang gadis mungil bersuara l
Ginny menepuk lengan Richard sembari memiringkan kepala ke kiri. “Tuan Forger, apakah anda baik-baik saja? Anda terlihat seperti sedang kebingungan…”Richard menggaruk kepala lalu menunduk meminta maaf. “Nona Ginny, aku di sini mendapat tugas untuk memandu anda melihat ragam koleksi di museum Roxburgh. Apakah anda memiliki saran ke mana arah yang harus kita tuju pertama kali?”Ginny tampak berpikir sejenak lalu menganggukkan kepala dengan segera. “Tuan Forger, aku sedang tak ingin melihat koleksi benda antik apapun. Sepertinya, aku hanya sedang ingin berjalan-jalan dan bercengkrama dengan anda dan menanyakan kehidupan sehari-hari anda. Apakah anda berkenan?”‘Sial! Dia bahkan bertutur dengan cara yang teramat sopan!’“Tuan Forger? Anda melamun?”Richard menggelengkan kepala sesegera mungkin. “Nona Ginny, sayangnya aku tak memiliki kehidupan yang menarik untuk diceritakan.”Ginny terlihat tersenyum manis, dengan langkah riang di depan, Ginny berjalan mendahului Richard lalu berbalik ar
‘Dia membenarkan bahwa putri wakil presiden memang memiliki sikap buruk? Tapi, mengapa ekspresinya bahkan semanis itu?’Richard menelan ludah karena masih terkejut. Ia merasa bahwa Ginny ternyata tak sesederhana yang terlihat. Justru, gadis jahat yang hidup dalam fisik yang cantik memiliki serangan yang jauh lebih membahayakan.Segera, Richard memasang kewaspadaan tinggi. Berjaga-jaga jangan-jangan ia akan menerima serangan telak dari arah yang tak pernah ia duga.‘Aura di sini amat sunyi senyap. Apakah Nona Ginny memang memiliki kemampuan untuk mengaburkan aura serangan? Oh, bukankah dia ternyata cukup berbahaya?’ Richard tak membiarkan matanya terpejam karena khawatir jika ia memejamkan mata, saat itulah ia akan menerima serangan mendadak yang sulit diantisipasi.“Tuan Forger…” Ginny memicingkan mata pada Richard Forger yang tampak berkonsentrasi serius. “Mengapa anda tegang seperti itu?! Anda seperti terlihat ketakutan melihatku…”Richard tersenyum kecut. “Ah… Aku tidak sedang tega
Meski pada awalnya Ginny Torres merasa posisinya cukup aman karena ia memiliki koneksi dengan putra tunggal sang presiden, kali ini jantung Ginny berdegup kencang. Ia telah memprediksi jika Rowena Roemer pasti akan menderita diare seharian penuh. Bagaimana bisa, monster itu justru datang kembali ke museum Roxburgh dengan begitu cepat?“Tuan Forger, aku… aku akan menelepon putra presiden…” Ginny Torres mengambil ponselnya lalu dengan tangan gemetar, ia mencari nomor sang putra presiden.“Itu dia!”Tiba-tiba, seorang pria bertubuh kekar datang dengan wajah merah padam. Pria itu memimpin empat pria kekar lain dan memerintahkan empat pria itu untuk bergerak lebih cepat.“Nona Ginny, Princess Rowena telah mengonfirmasi bahwa anda memerintahkan anak buah anda untuk memberi obat pencahar di makanan Princess Rowena. Atas tindakan lancang ini, kami telah mengantongi surat resmi untuk membawa anda ke tempat Princess Rowena sekarang! Jangan berharap anda bisa mendapat perlindungan dari ayah anda
Si kepala bodyguard merasa harga dirinya terhina dengan Richard menyebutnya sebagai ‘kotoran tungau’, tetapi, pria itu juga menyadari bahwa di saat yang sama, ia mengalami sensasi merinding yang sulit dijelaskan setiap kali ia mencoba menatap mata Richard Forger.Maka, kepala bodyguard itu memutuskan untuk memerintah anak buahnya bersegera membawa Ginny dan Richard ke mobil. Ia tak mau berlama-lama di museum sebab berada dekat-dekat dengan Richard membuat kepala bodyguard itu merasa marah tetapi juga merinding ketakutan di waktu yang sama.‘Cih! Kau mungkin bisa bersikap congkak kali ini. Tapi aku yakin, senyum congkakmu itu akan lenyap seketika setelah kau berada di ruangan Princess Rowena!’ si kepala Bodyguard tersenyum sinis di tengah-tengah degup jantungnya yang masih belum stabil.“Cepat bawa mereka ke tempat Princess Rowena! Kita akan mendapat masalah besar jika membuat Princess menunggu!”Empat bodyguard lain mengangguk patuh, mereka lantas menggiring Richard dan Ginny keluar d
“Nona, lukamu masih terlihat sangat baru. Apakah itu adalah luka yang diberikan oleh Rowena?” Richard bertanya pada si pelayan wanita tetapi bukannya menjawab, pelayan itu justru terlihat gugup dan gelisah.Si kepala bodyguard tertawa lantang lalu mencibir. “Sebentar lagi kau bahkan akan menderita luka-luka yang jauh lebih mengerikan! Bersiaplah untuk memasuki gerbang neraka!”Ketika masih berada di dalam perjalanan menuju apartemen Rowena, si kepala Bodyguard bercerita bahwa Rowena, selain memiliki deretan Bodyguard yang tangguh, ia sendiri merupakan seorang perempuan pemegang sabuk hitam dalam sebuah cabang bela diri.Kemampuan bela diri Rowena terbilang cukup tinggi apalagi jika dilihat dari gendernya yang merupakan seorang perempuan. Dalam pertarungan satu lawan satu melawan atlet bela diri perempuan di tingkat sabuk hitam, Rowena belum pernah mengalami kekalahan.Bahkan, meski berhadapan dengan musuh dari lawan jenis sekalipun, Rowena juga belum memiliki riwayat kalah. Gadis itu
“Rowena Roemer, aku jarang sekali mengomentari wajah seseorang tetapi sungguh, melihat wajahmu yang seperti itu, aku mulai paham mengapa orang-orang di luar sana menyebutmu sebagai monster buruk rupa!”Richard melontarkan kalimat hinaan tepat ketika Rowena memerintahkan pelayannya untuk membuka baskom berisi sesuatu berbau busuk. Sebenarnya tak ada yang salah dengan wajah Rowena, hanya saja, semua orang bisa langsung menilai bahwa Rowena adalah sosok yang congkak dari ekspresi yang kerap ditampilkan di wajahnya. Beberapa saat lalu, Richard sejatinya mengomentari wajah congkak Rowena yang dianggapnya buruk rupa.“Aku bahkan nyaris muntah hanya karena melihat wajahmu, Rowena Roemer!”Saat itu, mulut Rowena ternganga lebar karena baru kali itu ada orang lain yang secara terang-terangan berani menghina penampilan fisiknya.Rowena tersenyum sinis lalu meludah ke sembarang tempat. “Fleur, tutup kembali baskomnya. Aku ingin bermain sebentar dengan pria sialan yang bernama Richard Forger itu!