“Rowena Roemer, aku jarang sekali mengomentari wajah seseorang tetapi sungguh, melihat wajahmu yang seperti itu, aku mulai paham mengapa orang-orang di luar sana menyebutmu sebagai monster buruk rupa!”Richard melontarkan kalimat hinaan tepat ketika Rowena memerintahkan pelayannya untuk membuka baskom berisi sesuatu berbau busuk. Sebenarnya tak ada yang salah dengan wajah Rowena, hanya saja, semua orang bisa langsung menilai bahwa Rowena adalah sosok yang congkak dari ekspresi yang kerap ditampilkan di wajahnya. Beberapa saat lalu, Richard sejatinya mengomentari wajah congkak Rowena yang dianggapnya buruk rupa.“Aku bahkan nyaris muntah hanya karena melihat wajahmu, Rowena Roemer!”Saat itu, mulut Rowena ternganga lebar karena baru kali itu ada orang lain yang secara terang-terangan berani menghina penampilan fisiknya.Rowena tersenyum sinis lalu meludah ke sembarang tempat. “Fleur, tutup kembali baskomnya. Aku ingin bermain sebentar dengan pria sialan yang bernama Richard Forger itu!
Sejenak Rowena Roemer mengedipkan mata lalu membuka matanya secara perlahan-lahan. Seberkas cahaya menyeruak masuk ke mata Rowena. Begitu ia mengerjapkan mata sekali, pandangannya telah normal kembali dan ia bisa melihat sesosok pria bertubuh tinggi semampai telah berdiri tegap di depannya. “Cuih!” Saat itu juga, Rowena berdiri dan meludah keras ke wajah Richard. Dengan gerakan cepat, Richard mengarahkan sikunya ke depan wajah untuk memblokir ludah Rowena mengenai wajahnya. “Rowena, jika melihat wajahmu saja aku merasa mual dan ingin muntah, ludah busukmu sudah barang tentu bisa membuatku mati karena jijik! Aku tahu sekarang, sepertinya pengawal-pengawalmu sengaja melukai diri mereka sendiri karena mengalami patah tulang jauh lebih menyenangkan daripada terpaksa harus melihat wajah burukmu!” Richard saat itu sedang serius dengan ucapannya. Rowena benar-benar wujud dari perempuat tak berhati nurani. Wajah Rowena memberi gambaran bahwa seandainya ia telah menghilangkan nyawa seseorang
Rowena Roemer berniat mengungkapkan rencananya dengan bangga. Namun, terlebih dahulu Rowena ingin menyaksikan wajah pucat pasi dari Ginny Torres dan juga kegelisahan yang samar-samar terlihat di wajah Richard.“Kau telah membuat pilihan yang salah dengan menyinggung Princess agung seperti diriku, rakyat jelata!”Richard menatap Rowena dengan mata yang memandang tajam. “Jangan kau pikir rakyat jelata tidak bisa berbuat apa-apa, Rowena. Aku akan melindungi Ginny Torres!”Saat itu sebenarnya Richard merasa sedikit gugup karena khawatir dugaannya benar. Hanya saja, Richard masih mencoba bersikap optimis untuk memberi kesan pada Rowena bahwa ia tak layak untuk diremehkan.“Ha ha ha! Richard, jangan memperlihatkan kebodohanmu. Siapa yang bisa melindungi Nona Torres dariku? Polisi? Itu hanya akan mempercepat kematian Ginny Torres. Keluarganya? Mereka tidak memiliki kekuatan untuk melindungi putri mereka sendiri jika musuhnya adalah aku. Dan kau, Richard Forger? Kau bahkan tak bisa melindungi
“Princess Rowena, Tolong… Jangan lakukan penyiksaan kepada Tuan Forger! Kumohon, sebutkan nominal kerugian yang kau inginkan, aku akan meminta keluargaku untuk membayar semuanya… lepaskan kami…” Ginny Torres berteriak lagi. Ia tak peduli Rowena hanya merespon permohonannya dengan tawa ledekan, Ginny terus dan terus memohon belas kasihan kepada Rowena.Ketika lima pria kekar hendak maju menyerang Richard, Rowena membuat gerakan isyarat menghentikan anak buahnya. Mata Ginny Torres berbinar sebab ia mengira Rowena akhirnya berbelas kasihan kepada dia dan Richard. Tetapi, tentu saja itu bukan gaya Rowena.“Nona Torres, apa benar kau rela berkorban untuk keselamatan Richard Forger?”Pertanyaan Rowena terdengar seperti sebuah quiz di telinga Ginny Torres. Gadis itu berpikir sejenak apakah seharusnya ia menjawab iya atau tidak atau ada opsi lain yang lebih baik.“Aku berharap aku bisa berjuang untuk menyelamatkan nyawa kami berdua hari ini, Princess Rowena. Jika itu bisa ditebus dengan mater
“Nona Torres, tadi Richard Forger bersedia untuk tulangnya dipatahkan agar aku tak meminta sniper-sniperku menarik pelatuk. Nah, kurasa, jika kau memang ingin menyelamatkan Richard Forger, kau juga bisa berkorban seperti dirinya. Kau berani?”“Jangan! Nona Ginny, kau tak perlu melakukannya! Tulangku lebih kuat darimu dan aku bisa memulihkan luka tulang patah lebih cepat dari tubuhmu! Jangan berkorban apapun!”Richard meneriaki Ginny Torres tetapi itu membuat Rowena tertawa terpingkal-pingkal. “Richard Forger, kapan aku mengatakan jika Ginny harus bersedia dipatahkan tulangnya untuk menebus keselamatanmu? Asal kau tahu saja persyaratan untuk Nona Torres tak akan seberat itu!”Richard menelan ludah. Tak ada kebaikan di wajah Rowena. Bisa dipastikan ucapan Rowena adalah sebuah sarkas yang memiliki makna tidak sederhana.“A… Apa yang harus kulakukan, Princess Rowena?”Rowena Roemer menyentuh pipi Ginny Torres yang mulus, perempuan itu lantas melirik ke arah Richard yang tampak gelisah dan
“Rowena, aku mempertaruhkan diriku untuk menyelamatkan Nona Ginny. Beri aku kepastian, berapa lama aku harus dipukul sehingga kau membebaskan hukuman untuk Nona Ginny?”Kepala Bodyguard tersenyum sinis mendengar pertanyaan Richard, dengan membuat gerakan pelepasan tangan ia menyela, “Kau akan tumbang dalam setengah detik pertama. Jadi, apapun yang terjadi setelahnya, kau bahkan tak akan pernah mengetahuinya, bodoh!”Sementara itu, Rowena tampak berpikir sejenak lalu menjawab. “Kalian berdua berada di dalam situasi sulit sebenarnya.” Senyum Rowena mengembang sekaligus memberi intimidasi kepada dua targetnya. “Kalian berdua telah mengusik kedamaianku dan memberi hukuman terburuk pun belum tentu membuatku puas. Tapi, baiklah aku ikuti permainanmu, Richard.”Kepala Bodyguard mengernyitkan alis, tak menduga bahwa Rowena akhirnya membuat pengecualian untuk pertama kali. Awalnya, bodyguard itu sudah tahu jika Rowena akan tetap memberi hukuman pada Richard dan Ginny Torres tak peduli keduanya
Karena merasa penasaran, Rowena memutar kepala ke belakang dan dia mengikuti ke mana arah mata Ginny Torres memandang. Rowena mengerutkan alis sedikit kebingungan karena tak menemukan sesuatu yang memuaskan rasa penasarannya.“Hei, apa yang ingin kau tunjukkan padaku?! Kau ingin mengalihkan perhatianku lalu kabur dari sini? Bukankah seharusnya kau sadar itu mustahil?”Ginny Torres menggelengkan kepala, ia menelan ludah lalu berusaha mengangkat tangannya untuk bisa menunjuk ke sebuah poster kecil yang terpampang di sudut ruangan. Meski poster itu tak terlalu besar, Ginny yang memiliki mata sehat bisa melihat dengan cukup jelas informasi apa yang ada di dalam poster itu.“Sial! Apa yang sebenarnya ingin kau tunjukkan? Kau melihat hantu di ujung ruangan dan berharap aku percaya, begitu?!”“Ti.. Tida, Princess Rowena. Hanya saja…” Ginny Torres menggeser sedikit jari telunjuknya demi mengepaskannya ke sebuah titik. “Ba… Bagaimana bisa ada foto Tuan Forger di sana?...”Ginny Torres yakin ji
Rowena mengamati sekeliling untuk menemukan Fleur, tetapi sepertinya Fleur sedang keluar ruangan saat itu. Maka, Rowena menggunakan sisa tenaganya untuk merangkak mendekati lima anak buahnya yang tengah menghajar Richard.“Berhenti…” Rowena berteriak tetapi tak terdengar oleh siapapun sebab suaranya melemah tertelan rasa takut yang luar biasa. “Berhenti kalian, sialan….”Ginny Torres kebingungan melihat kejadian tersebut, meski ia tak mendengar ucapan Rowena, Ginny bisa menebak apa yang diucapkan oleh Rowena dari gerak bibirnya. Dengan mengumpulkan keberanian, Ginny Torres berteriak,“Berhenti!!! Princess Rowena meminta kalian untuk berhenti!”Lima bodyguard Rowena terpaksa menghentikan aktivitas mereka demi menoleh pada Ginny. Ginny segera mengarahkan telunjuknya kepada Rowena yang sedang merangkak di lantai dengan wajah pucat pasi.“Apa?! Princess Rowena, apakah anda diracuni?!!” kepala Bodyguard berlari menghampiri Rowena.“Princess Rowena, apa yang terjadi pada tubuh anda?!” Bodyg