“Princess Rowena, Tolong… Jangan lakukan penyiksaan kepada Tuan Forger! Kumohon, sebutkan nominal kerugian yang kau inginkan, aku akan meminta keluargaku untuk membayar semuanya… lepaskan kami…” Ginny Torres berteriak lagi. Ia tak peduli Rowena hanya merespon permohonannya dengan tawa ledekan, Ginny terus dan terus memohon belas kasihan kepada Rowena.Ketika lima pria kekar hendak maju menyerang Richard, Rowena membuat gerakan isyarat menghentikan anak buahnya. Mata Ginny Torres berbinar sebab ia mengira Rowena akhirnya berbelas kasihan kepada dia dan Richard. Tetapi, tentu saja itu bukan gaya Rowena.“Nona Torres, apa benar kau rela berkorban untuk keselamatan Richard Forger?”Pertanyaan Rowena terdengar seperti sebuah quiz di telinga Ginny Torres. Gadis itu berpikir sejenak apakah seharusnya ia menjawab iya atau tidak atau ada opsi lain yang lebih baik.“Aku berharap aku bisa berjuang untuk menyelamatkan nyawa kami berdua hari ini, Princess Rowena. Jika itu bisa ditebus dengan mater
“Nona Torres, tadi Richard Forger bersedia untuk tulangnya dipatahkan agar aku tak meminta sniper-sniperku menarik pelatuk. Nah, kurasa, jika kau memang ingin menyelamatkan Richard Forger, kau juga bisa berkorban seperti dirinya. Kau berani?”“Jangan! Nona Ginny, kau tak perlu melakukannya! Tulangku lebih kuat darimu dan aku bisa memulihkan luka tulang patah lebih cepat dari tubuhmu! Jangan berkorban apapun!”Richard meneriaki Ginny Torres tetapi itu membuat Rowena tertawa terpingkal-pingkal. “Richard Forger, kapan aku mengatakan jika Ginny harus bersedia dipatahkan tulangnya untuk menebus keselamatanmu? Asal kau tahu saja persyaratan untuk Nona Torres tak akan seberat itu!”Richard menelan ludah. Tak ada kebaikan di wajah Rowena. Bisa dipastikan ucapan Rowena adalah sebuah sarkas yang memiliki makna tidak sederhana.“A… Apa yang harus kulakukan, Princess Rowena?”Rowena Roemer menyentuh pipi Ginny Torres yang mulus, perempuan itu lantas melirik ke arah Richard yang tampak gelisah dan
“Rowena, aku mempertaruhkan diriku untuk menyelamatkan Nona Ginny. Beri aku kepastian, berapa lama aku harus dipukul sehingga kau membebaskan hukuman untuk Nona Ginny?”Kepala Bodyguard tersenyum sinis mendengar pertanyaan Richard, dengan membuat gerakan pelepasan tangan ia menyela, “Kau akan tumbang dalam setengah detik pertama. Jadi, apapun yang terjadi setelahnya, kau bahkan tak akan pernah mengetahuinya, bodoh!”Sementara itu, Rowena tampak berpikir sejenak lalu menjawab. “Kalian berdua berada di dalam situasi sulit sebenarnya.” Senyum Rowena mengembang sekaligus memberi intimidasi kepada dua targetnya. “Kalian berdua telah mengusik kedamaianku dan memberi hukuman terburuk pun belum tentu membuatku puas. Tapi, baiklah aku ikuti permainanmu, Richard.”Kepala Bodyguard mengernyitkan alis, tak menduga bahwa Rowena akhirnya membuat pengecualian untuk pertama kali. Awalnya, bodyguard itu sudah tahu jika Rowena akan tetap memberi hukuman pada Richard dan Ginny Torres tak peduli keduanya
Karena merasa penasaran, Rowena memutar kepala ke belakang dan dia mengikuti ke mana arah mata Ginny Torres memandang. Rowena mengerutkan alis sedikit kebingungan karena tak menemukan sesuatu yang memuaskan rasa penasarannya.“Hei, apa yang ingin kau tunjukkan padaku?! Kau ingin mengalihkan perhatianku lalu kabur dari sini? Bukankah seharusnya kau sadar itu mustahil?”Ginny Torres menggelengkan kepala, ia menelan ludah lalu berusaha mengangkat tangannya untuk bisa menunjuk ke sebuah poster kecil yang terpampang di sudut ruangan. Meski poster itu tak terlalu besar, Ginny yang memiliki mata sehat bisa melihat dengan cukup jelas informasi apa yang ada di dalam poster itu.“Sial! Apa yang sebenarnya ingin kau tunjukkan? Kau melihat hantu di ujung ruangan dan berharap aku percaya, begitu?!”“Ti.. Tida, Princess Rowena. Hanya saja…” Ginny Torres menggeser sedikit jari telunjuknya demi mengepaskannya ke sebuah titik. “Ba… Bagaimana bisa ada foto Tuan Forger di sana?...”Ginny Torres yakin ji
Rowena mengamati sekeliling untuk menemukan Fleur, tetapi sepertinya Fleur sedang keluar ruangan saat itu. Maka, Rowena menggunakan sisa tenaganya untuk merangkak mendekati lima anak buahnya yang tengah menghajar Richard.“Berhenti…” Rowena berteriak tetapi tak terdengar oleh siapapun sebab suaranya melemah tertelan rasa takut yang luar biasa. “Berhenti kalian, sialan….”Ginny Torres kebingungan melihat kejadian tersebut, meski ia tak mendengar ucapan Rowena, Ginny bisa menebak apa yang diucapkan oleh Rowena dari gerak bibirnya. Dengan mengumpulkan keberanian, Ginny Torres berteriak,“Berhenti!!! Princess Rowena meminta kalian untuk berhenti!”Lima bodyguard Rowena terpaksa menghentikan aktivitas mereka demi menoleh pada Ginny. Ginny segera mengarahkan telunjuknya kepada Rowena yang sedang merangkak di lantai dengan wajah pucat pasi.“Apa?! Princess Rowena, apakah anda diracuni?!!” kepala Bodyguard berlari menghampiri Rowena.“Princess Rowena, apa yang terjadi pada tubuh anda?!” Bodyg
Masalahnya, Rowena juga diberi tahu oleh ayahnya bahwa selama beberapa tahun terakhir, Richard King kabur dari rumahnya dan menggunakan nama belakang keluarga ibunya dalam penyamaran alih-alih menyandang nama agung King di belakang namanya. Maka, jika Richard Forger memanglah Richard King, Forger sebenarnya diambil dari nama belakang sang mendiang ibu.“Princess Rowena, bangunlah, anda sedang terlalu overthinking! Lihat, keadaan kita lebih penting. Aku yakin Richard entah Nona Torres pasti telah menaruh racun ke tubuh kita!”“Tidak… Feelingku mengatakan bahwa dia memanglah Tuan Muda King! Richard King sedang kabur dan menyembunyikan identitas aslinya untuk suatu keperluan, lihat, wajah keduanya bahkan identik!”Sejenak, seluruh Bodyguard Rowena menelan ludah demi mencerna ucapan sang Princess. Jika memang Richard Forger sama dengan Richard King, bukankan dunia mereka akan kiamat? Tak hanya mereka, seluruh keluarga mereka juga akan mengalami kesialan parah setelah menyinggung seorang p
Singa yang tertidur tetaplah seeokor singa. Meski tubuh Richard tampak tak berbahaya, memikirkan nama besar Alexander King membuat bodyguard Rowena tak sepenuhnya mengantongi keberanian untuk menikam jantung Richard.Bodyguard tersebut telah menggenggam bayonet cukup keras hingga ia merasa tangannya mati rasa. Dengan berjuang kembali mengumpulkan sisa kekuatannya, bodyguard Rowena mengangkat bayonet tinggi ke atas lalu bergerak cepat mengayunkannya ke bawah.“Bagus! Tikam jantungnya!”Rowena merasakan kemenangan sudah semakin dengan dengan dirinya.JLEB!Bayonet itu telah ditancapkan ke dada Richard.“Aaaaaaarrrhhhh!!!”Rowena terkejut, kepalanya nyaris pecah ketika telinganya mendengar tiga bodyguardnya ambruk ke lantai dan saling berteriak bersama-sama.“Apa yang terjadi?!”Rowena memekik khawatir, ditambah lagi, kali itu Rowena menyaksikan bayonet miliknya terjatuh ke lantai dengan sepercik darah terlihat muncul di ujung bayonet. Artinya, bayonet itu hanya menancap di dada Richard
‘Apa? Maksud ucapannya barusan? Dia… Apakah dia benar-benar melakukan sesuatu pada anak buahku di luar sana?’‘Tidak mungkin! Itu tidak mungkin terjadi. Dia berada di sini sepanjang waktu.’Rowena dilanda kebingungan atas ucapan Richard. Ia tak ingin percaya tetapi melihat tak ada tanda-tanda pergerakan sniper, Rowena menjadi pesimis. Dia yang tadinya masih memiliki simpanan sumpah serapah, kini mulutnya terbungkam oleh rasa takut.“A… Apa yang telah kau lakukan pada sniperku?” tanya Rowena dengan nada tercekat.Richard mengerutkan dahi lalu berujar. “Aku? Aku tidak melakukan apa-apa. Bukankah sedari tadi kau melihatku dipukuli anak buahmu?!”Kalimat yang dilontarkan Richard benar-benar membuat Rowena kebingungan. Jika bukan Richard yang melakukan sesuatu, apakah mungkin snipernya berkhianat? Tentu itu mustahil.“Katakan… Katakan apa yang sebenarnya terjadi?!”Richard mengangguk dan tersenyum sinis. Satu telunjuknya diarahkan ke sisi jendela apartemen lalu berkata, “Rowena, saat anak