Meski pada awalnya Ginny Torres merasa posisinya cukup aman karena ia memiliki koneksi dengan putra tunggal sang presiden, kali ini jantung Ginny berdegup kencang. Ia telah memprediksi jika Rowena Roemer pasti akan menderita diare seharian penuh. Bagaimana bisa, monster itu justru datang kembali ke museum Roxburgh dengan begitu cepat?“Tuan Forger, aku… aku akan menelepon putra presiden…” Ginny Torres mengambil ponselnya lalu dengan tangan gemetar, ia mencari nomor sang putra presiden.“Itu dia!”Tiba-tiba, seorang pria bertubuh kekar datang dengan wajah merah padam. Pria itu memimpin empat pria kekar lain dan memerintahkan empat pria itu untuk bergerak lebih cepat.“Nona Ginny, Princess Rowena telah mengonfirmasi bahwa anda memerintahkan anak buah anda untuk memberi obat pencahar di makanan Princess Rowena. Atas tindakan lancang ini, kami telah mengantongi surat resmi untuk membawa anda ke tempat Princess Rowena sekarang! Jangan berharap anda bisa mendapat perlindungan dari ayah anda
Si kepala bodyguard merasa harga dirinya terhina dengan Richard menyebutnya sebagai ‘kotoran tungau’, tetapi, pria itu juga menyadari bahwa di saat yang sama, ia mengalami sensasi merinding yang sulit dijelaskan setiap kali ia mencoba menatap mata Richard Forger.Maka, kepala bodyguard itu memutuskan untuk memerintah anak buahnya bersegera membawa Ginny dan Richard ke mobil. Ia tak mau berlama-lama di museum sebab berada dekat-dekat dengan Richard membuat kepala bodyguard itu merasa marah tetapi juga merinding ketakutan di waktu yang sama.‘Cih! Kau mungkin bisa bersikap congkak kali ini. Tapi aku yakin, senyum congkakmu itu akan lenyap seketika setelah kau berada di ruangan Princess Rowena!’ si kepala Bodyguard tersenyum sinis di tengah-tengah degup jantungnya yang masih belum stabil.“Cepat bawa mereka ke tempat Princess Rowena! Kita akan mendapat masalah besar jika membuat Princess menunggu!”Empat bodyguard lain mengangguk patuh, mereka lantas menggiring Richard dan Ginny keluar d
“Nona, lukamu masih terlihat sangat baru. Apakah itu adalah luka yang diberikan oleh Rowena?” Richard bertanya pada si pelayan wanita tetapi bukannya menjawab, pelayan itu justru terlihat gugup dan gelisah.Si kepala bodyguard tertawa lantang lalu mencibir. “Sebentar lagi kau bahkan akan menderita luka-luka yang jauh lebih mengerikan! Bersiaplah untuk memasuki gerbang neraka!”Ketika masih berada di dalam perjalanan menuju apartemen Rowena, si kepala Bodyguard bercerita bahwa Rowena, selain memiliki deretan Bodyguard yang tangguh, ia sendiri merupakan seorang perempuan pemegang sabuk hitam dalam sebuah cabang bela diri.Kemampuan bela diri Rowena terbilang cukup tinggi apalagi jika dilihat dari gendernya yang merupakan seorang perempuan. Dalam pertarungan satu lawan satu melawan atlet bela diri perempuan di tingkat sabuk hitam, Rowena belum pernah mengalami kekalahan.Bahkan, meski berhadapan dengan musuh dari lawan jenis sekalipun, Rowena juga belum memiliki riwayat kalah. Gadis itu
“Rowena Roemer, aku jarang sekali mengomentari wajah seseorang tetapi sungguh, melihat wajahmu yang seperti itu, aku mulai paham mengapa orang-orang di luar sana menyebutmu sebagai monster buruk rupa!”Richard melontarkan kalimat hinaan tepat ketika Rowena memerintahkan pelayannya untuk membuka baskom berisi sesuatu berbau busuk. Sebenarnya tak ada yang salah dengan wajah Rowena, hanya saja, semua orang bisa langsung menilai bahwa Rowena adalah sosok yang congkak dari ekspresi yang kerap ditampilkan di wajahnya. Beberapa saat lalu, Richard sejatinya mengomentari wajah congkak Rowena yang dianggapnya buruk rupa.“Aku bahkan nyaris muntah hanya karena melihat wajahmu, Rowena Roemer!”Saat itu, mulut Rowena ternganga lebar karena baru kali itu ada orang lain yang secara terang-terangan berani menghina penampilan fisiknya.Rowena tersenyum sinis lalu meludah ke sembarang tempat. “Fleur, tutup kembali baskomnya. Aku ingin bermain sebentar dengan pria sialan yang bernama Richard Forger itu!
Sejenak Rowena Roemer mengedipkan mata lalu membuka matanya secara perlahan-lahan. Seberkas cahaya menyeruak masuk ke mata Rowena. Begitu ia mengerjapkan mata sekali, pandangannya telah normal kembali dan ia bisa melihat sesosok pria bertubuh tinggi semampai telah berdiri tegap di depannya. “Cuih!” Saat itu juga, Rowena berdiri dan meludah keras ke wajah Richard. Dengan gerakan cepat, Richard mengarahkan sikunya ke depan wajah untuk memblokir ludah Rowena mengenai wajahnya. “Rowena, jika melihat wajahmu saja aku merasa mual dan ingin muntah, ludah busukmu sudah barang tentu bisa membuatku mati karena jijik! Aku tahu sekarang, sepertinya pengawal-pengawalmu sengaja melukai diri mereka sendiri karena mengalami patah tulang jauh lebih menyenangkan daripada terpaksa harus melihat wajah burukmu!” Richard saat itu sedang serius dengan ucapannya. Rowena benar-benar wujud dari perempuat tak berhati nurani. Wajah Rowena memberi gambaran bahwa seandainya ia telah menghilangkan nyawa seseorang
Rowena Roemer berniat mengungkapkan rencananya dengan bangga. Namun, terlebih dahulu Rowena ingin menyaksikan wajah pucat pasi dari Ginny Torres dan juga kegelisahan yang samar-samar terlihat di wajah Richard.“Kau telah membuat pilihan yang salah dengan menyinggung Princess agung seperti diriku, rakyat jelata!”Richard menatap Rowena dengan mata yang memandang tajam. “Jangan kau pikir rakyat jelata tidak bisa berbuat apa-apa, Rowena. Aku akan melindungi Ginny Torres!”Saat itu sebenarnya Richard merasa sedikit gugup karena khawatir dugaannya benar. Hanya saja, Richard masih mencoba bersikap optimis untuk memberi kesan pada Rowena bahwa ia tak layak untuk diremehkan.“Ha ha ha! Richard, jangan memperlihatkan kebodohanmu. Siapa yang bisa melindungi Nona Torres dariku? Polisi? Itu hanya akan mempercepat kematian Ginny Torres. Keluarganya? Mereka tidak memiliki kekuatan untuk melindungi putri mereka sendiri jika musuhnya adalah aku. Dan kau, Richard Forger? Kau bahkan tak bisa melindungi
“Princess Rowena, Tolong… Jangan lakukan penyiksaan kepada Tuan Forger! Kumohon, sebutkan nominal kerugian yang kau inginkan, aku akan meminta keluargaku untuk membayar semuanya… lepaskan kami…” Ginny Torres berteriak lagi. Ia tak peduli Rowena hanya merespon permohonannya dengan tawa ledekan, Ginny terus dan terus memohon belas kasihan kepada Rowena.Ketika lima pria kekar hendak maju menyerang Richard, Rowena membuat gerakan isyarat menghentikan anak buahnya. Mata Ginny Torres berbinar sebab ia mengira Rowena akhirnya berbelas kasihan kepada dia dan Richard. Tetapi, tentu saja itu bukan gaya Rowena.“Nona Torres, apa benar kau rela berkorban untuk keselamatan Richard Forger?”Pertanyaan Rowena terdengar seperti sebuah quiz di telinga Ginny Torres. Gadis itu berpikir sejenak apakah seharusnya ia menjawab iya atau tidak atau ada opsi lain yang lebih baik.“Aku berharap aku bisa berjuang untuk menyelamatkan nyawa kami berdua hari ini, Princess Rowena. Jika itu bisa ditebus dengan mater
“Nona Torres, tadi Richard Forger bersedia untuk tulangnya dipatahkan agar aku tak meminta sniper-sniperku menarik pelatuk. Nah, kurasa, jika kau memang ingin menyelamatkan Richard Forger, kau juga bisa berkorban seperti dirinya. Kau berani?”“Jangan! Nona Ginny, kau tak perlu melakukannya! Tulangku lebih kuat darimu dan aku bisa memulihkan luka tulang patah lebih cepat dari tubuhmu! Jangan berkorban apapun!”Richard meneriaki Ginny Torres tetapi itu membuat Rowena tertawa terpingkal-pingkal. “Richard Forger, kapan aku mengatakan jika Ginny harus bersedia dipatahkan tulangnya untuk menebus keselamatanmu? Asal kau tahu saja persyaratan untuk Nona Torres tak akan seberat itu!”Richard menelan ludah. Tak ada kebaikan di wajah Rowena. Bisa dipastikan ucapan Rowena adalah sebuah sarkas yang memiliki makna tidak sederhana.“A… Apa yang harus kulakukan, Princess Rowena?”Rowena Roemer menyentuh pipi Ginny Torres yang mulus, perempuan itu lantas melirik ke arah Richard yang tampak gelisah dan