Share

Apa Hubungan Mereka?

Penulis: Blue Ice
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-31 20:18:43

Bel istirahat berbunyi melalui spiker yang dipasang pada langit-langit kelas. Guru langsung pamit dari kelas meski pembelajaran belum tuntas. Yoshh! Aku bisa keliling sekolah!

Sejak tadi pagi aku selalu penasaran dengan berbagai sudut dari sekolah ini. Akan tetapi, sepertinya rencanaku tak akan bisa mulus. Teman-teman sekelas ku tiba-tiba bergerombol mengelilingiku.

‘Apa? Kenapa mereka menatapku begitu?’

Mereka menatapku dari dekat seolah aku ini barang pameran. Astaga! Sebenarnya apa yang salah dengan mereka?

“Keyra, bisakah kamu tersenyum seperti tadi?” Seorang gadis yang berdiri tepat di depan meja ku membuka suara.

Dahi ku berkerut bingung. Tatapan mereka seolah penuh harap. Hanya untuk sebuah senyuman. Dengan kikuk aku menuruti kemauan mereka.

“Be-beginikah?” tanya ku dengan gugup setelah menaikan kedua ujung bibirku membentuk lengkungan bulan sabit.

Mereka langsung bersorak saat aku memberikan sebuah senyuman. Adapula pemuda yang tersipu dan langsung melarikan diri dengan wajah memerah. Aku semakin keheranan.

“Ada apa dengan kalian? Apakah ada yang aneh dengan wajahku?” tanyaku pada mereka.

“TIDAK KOK!” Mereka buru-buru menggeleng. Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

Lantas, apa masalahnya dengan tatapan mereka yang aneh itu? Mungkin karena menyadari bahwa aku tak nyaman dikelilingi begitu, seorang gadis dengan galak mengusir yang lain untuk pergi.

Lalu aku ditarik keluar oleh dua gadis. Mereka dengan senang hati mengajakku berkeliling sekolah. Ternyata setelah beberapa percakapan bersama mereka, aku tahu alasan mereka memberikan ku tatapan aneh seperti tadi.

“Di sekolah ini, Keyla dijuluki sebagai ‘Ice Princess’ karena dia terlalu minim ekspresi. Apalagi kalo ketemu kita anak IPS. Beuhh..., mukanya bukan cuma datar tapi juga berubah judes. Untung ada kamu, jadi rasa penasaran kami dengan ekspresi Si Ice Princess sudah terpenuhi!” ungkap gadis dengan name tag ‘Giselle’.

Aku terkekeh mendengar alasan mereka. Wajah yang serupa ini memang cukup merepotkan. Dari tadi banyak siswa yang terus menatapku. Aku penasaran seberapa besar pengaruh Keyla di sekolah ini.

Baru saja membicarakan mengenai Keyla, orangnya muncul bersama dua temannya. Mereka mengenakan jas merah yang sama seperti Abizar tadi pagi. Aku tak bisa menyembunyikan wajah terkejut ku karena kemungkinan besar Abizar juga di sekolah ini.

Keyla menarik kedua temannya untuk pergi. Dia bertingkah seperti tidak mengenalku. Aku semakin melongo karena merasa tidak ada masalah dengannya beberapa hari terakhir.

"Mereka tuh OSIS. Emang kek gitu kalo ketemu kita. Nggak tahu kenapa anak IPA suka sensi sama anak IPS. Apalagi kita ini IPS terakhir. Hahaha, peringkat terendah dalam peradaban!" jelas Giselle dengan tertawa seolah itu sudah biasa menjadi lelucon mereka.

Aku ikut mendengus geli. Ku pikir hanya di sekolah lama ku yang ada kejadian bersitegang nya dua jurusan ini. Mungkin memang sudah ditakdirkan begitu di sekolah mana saja.

Kami menuju kantin yang saat ini sedang ramai. Aku kembali terpana dengan kantin yang serupa dengan Cafe sangking bagus dan bersihnya.

Saat itu mataku tak sengaja menangkap sosok Abizar yang duduk bersama beberapa orang pemuda dengan jas merah yang sama. Sontak saja aku menutup mulutku karena hampir kelepasan memanggil namanya.

‘Dia di sini?!’ Aku tak bisa mengalihkan pandanganku lantaran masih belum percaya jika itu adalah Abizar.

Mungkin Abizar merasa ada yang memperhatikan sehingga dia mendongak. Tatapan kami bertemu. Sepersekian detik matanya melebar, terkejut melihat keberadaan ku di sana.

Namun Abizar pandai mengontrol ekspresinya. Setelah itu, dia bertingkah dengan ekspresi datar seperti biasa. Aku juga buru-buru pergi mengikuti arah teman-teman ku ke salah satu kursi kantin yang kosong.

Kursi kami cukup jauh dari tempat duduk Abizar. Namun dari sana masih bisa dengan jelas aku melihatnya. Aku penasaran, apa arti Jas merah yang dia gunakan itu? Lantaran Keyla tadi memakai Jas yang sama.

“Keyra! Hey!”

Aku tersentak saat Giselle memanggil serasa mengguncangkan bahuku. “A-ah, ya? Ada apa?” tanyaku dengan sedikit gelagapan.

“Kamu?” Giselle mengikuti arah pandangan ku sebelumnya. Lantas gadis itu menatapku dengan mata melotot.

“Kamu terpana sama cowok-cowok itu, ya?” goda Giselle.

Aku langsung menggeleng, “Enggak kok! Aku cuma penasaran aja karena mereka pake jas merah kayak Keyla tadi,” jelas ku.

Namun Giselle tak mau berhenti menggodaku. Dia terus menoel-noel pipiku meminta agar aku jujur jika memang tertarik. Padahal jelas-jelas ku katakan tidak, tapi yang lain juga tidak percaya padaku.

Aku berusaha mengalihkan topik dengan mengajak mereka untuk makan saja. Namun tidak lama, karena Giselle kembali mengoceh.

“Tenang aja, Keyra. Normal kok kalo terpana sama mereka. Soalnya mereka semua memang tampan paripurna. Siapa dulu dong? OSIS Nusa Bangsa!” kata Giselle dengan bangga.

Mataku langsung melebar, “Osis?” beo ku. Hampir saja aku tersedak kuah bakso yang sedang ku makan, buru-buru aku mengambil segelas es teh ku untuk melegakan tenggorokan.

“Iya, Osis. Dan, itu yang duduknya menghadap kemari adalah ketua OSIS nya, Abizar Bimantara!” jelas Giselle.

Tubuhku langsung kaku saat mengetahui fakta itu. Berarti Keyla juga seorang Osis karena Jas Merah yang tadi dia kenakan sama persis dengan mereka. Apakah Keyla dan Abizar juga dekat? Ataukah hanya sekedar dalam satu naungan Organisasi yang sama?

Lantaran terlalu sibuk dengan pikiran ku sendiri, aku tak sadar Abizar dan teman-temannya sudah pergi. Aku mencari ke berbagai sudut kantin, namun tetap tak mendapati gerombolan jas merah tadi.

"Ah, teman-teman. Maaf ya, aku balik ke kelas dulu. Kalian lanjut makan saja!" kataku seraya berdiri meninggalkan mereka.

Pasti mereka menatap ku aneh karena buru-buru pergi. Namun jika aku tetap di sana juga, aku sudah tak nafsu melahap sisa makanan ku.

Saat perjalanan kembali ke kelas, tak sengaja di koridor aku melihat ada Abizar yang sedang berbincang dengan Keyla. Refleks aku langsung bersembunyi agar tak berpas-pasan dengan mereka.

Aku semakin merapatkan tubuhku di tembok saat keduanya berjalan semakin dekat. Mereka terlihat sedang membicarakan sesuatu yang serius.

“Semua Agenda sudah ku siapkan. Jadi, Ketua, sisa menunggu perintah mu saja,” ujar Keyla.

“Oke! Tunggu keputusan bersama, lalu agendakan untuk rapat OSIS segera!” balas Abizar.

Keduanya berlalu di satu arah yang sama. Merasa sudah aman, barulah aku keluar dari tempat persembunyianku. Aku tidak bermaksud untuk menguping pembicaraan mereka. Namun memang suara terdengar jelas ketika lewat di dekat ku tadi.

‘Berarti memang benar Abizar itu Ketua Osis. Lalu, posisi Keyla apa? Mereka terlihat cukup dekat!’ batin ku sembari menggosok dagu.

Jika memang Abizar dan Keyla satu sekolah. Masalah apa yang membuat Keyla sampai membenci Abizar? Dari sudut pandangku saat ini, mereka tak terlihat seperti musuh atau orang yang saling membenci.

"Kenapa kau menolak dan mengejek Abizar jelek waktu itu jika kalian sedekat itu, Keyla?"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Perundungan

    Aku berusaha mengejar Keyla yang memasuki mobilnya. "Keyla, tunggu!" Ku panggil dia dengan suara lantang. Lantaran padatnya parkiran, mungkin Keyla tak mendengar suaraku. Sehingga aku tak bisa menghentikan mobilnya yang meninggalkan parkiran sekolah. "Aih, astaga! Keyla, tunggu aku!" Aku masih berteriak sekencang mungkin berharap Keyla akan berhenti. Tetapi karena kebodohan ku itu, aku menjadi pusat perhatian. Lantaran terlanjur malu, aku buru-buru pergi. Mungkin aku harus menelpon Papa untuk menjemput ku karena aku juga tidak ingat di mana alamat Rumah Abizar. Ketika melewati koridor yang mulai sepi, Abizar yang entah muncul dari mana menarik lenganku. Dia menggeretku masuk ke dalam sebuah ruangan yang letaknya di pojok sekolah. "Apaan, sih?!" sentak ku pada Abizar. "Jangan dekati Keyla! Jangan sampai dia tahu mengenai hubungan kita!" hardik Abizar. Dahiku langsung berkerut. "Maksud mu apa? Bukankah kalian sudah saling kenal? Apa salahnya aku ingin tahu?" balas ku tajam.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Tangisan Penat

    Setelah kejadian tak mengenakan beberapa hari yang lalu, hubungan ku dan Abizar semakin senyap. Meski pemuda itu sudah mau bergabung bersama di meja makan, namun sikapnya masih acuh tak acuh padaku. Yah..., terserahlah! Aku juga sudah muak kepadanya. Dapat ku rasakan beberapa kali pemuda itu menatapku saat kami bertemu di meja makan. Namun aku berusaha mengabaikannya lantaran jika balik ku tatap, Abizar akan mengalihkan pandangannya.Menyebalkan bukan?! Untuk selanjutnya, aku ingin menjalani kehidupan sekolah ku dengan nyaman. Setelah lulus SMA, aku akan membicarakan masalah perceraian kami ke kedua orangtua Abizar. Ku hembuskan napas berat mengingat semua beban yang harus aku tanggung sekarang. Aku hanya menatap kosong pada kumpulan bunga pada taman di depan rumah Abizar. Meski di tengah gelapnya malam, bunga-bunga mawar yang berjejer itu terlihat indah dengan sedikit memantulkan cahaya lampu penerangan di taman. Angin malam yang lembur membawa aroma mawar yang memabukkan, tetapi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Dia Mulai Beda

    Baru saja aku hendak melangkah, suara Abizar menghentikanku. Jantungku seperti ingin copot. Gugup bercampur malu, apalgi yang mau dia bicarakan denganku? Aku menghela napas sebelum berbalik menghadapnya.Mata Abizar tajam menatapku, seolah sedang menimbang sesuatu. Dahinya sedikit berkerut, membuatku semakin tak nyaman. Aku tersenyum canggung, berusaha menyembunyikan kegugupanku.“Ada yang bisa kubantu?” tanyaku, mencoba terdengar santai.Aku berharap wajah sembabku tak terlalu mencolok. Tatapan Abizar begitu menusuk, membuatku ingin berbalik saja. Namun, dia tetap diam. Ketenangannya justru semakin mengintimidasiku.‘Apa sih? Kenapa malah diam? Bicara sesuatu, dong!’ batinku mulai frustrasi.Kakiku mulai kesemutan, sementara Abizar masih terpaku menatapku tanpa sepatah kata pun. Aku menggigit bibir, lalu akhirnya memberanikan diri bersuara.“Maaf, ada apa ya? Ka-kalau tidak ada, aku mau ke kamar dulu.”Abizar seperti tersadar dari lamunannya. Sekilas aku melihat dia menelan ludah sebe

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Pelajaran KesukaanKu!

    Aku berjalan menuju gerbang sekolah dengan langkah cepat, berharap bisa segera masuk tanpa gangguan. Namun, takdir sepertinya masih suka bermain-main denganku.Sebuah mobil mewah berhenti tidak jauh dari gerbang, dan aku langsung mengenali pengemudinya yang baru keluar dari sana, Keyla.Gadis itu turun dengan anggun dari dalam mobil, lalu tatapannya langsung menangkap sosokku yang berjalan kaki. Senyum penuh ejekan segera terukir di wajahnya.“Eh? Kok jalan kaki?” serunya dengan nada mengejek. Langkahnya ringan saat mendekatiku, sementara aku berusaha menahan napas agar tidak langsung kehilangan kesabaran.Aku hanya diam, berharap dia cepat bosan dan pergi. Namun, tentu saja Keyla tidak akan melewatkan kesempatan untuk menyindirku.“Ke mana sopir keluarga Bimantara? Kok nggak ada yang nganterin kamu? Jangan bilang mereka udah nggak peduli sama kamu, ya?” Keyla tertawa.Aku menghembuskan napas pelan. Wajah Keyla nampak sekali tengah mengejekku. Aku menatapnya datar.“Tante Sandra sedang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Jangan Terlalu Dekat!

    Senja mulai merayap di langit ketika aku menunggu dengan bosan di dalam mobil Abizar. Lantaran si pemilik mobil masih ada rapat OSIS. Tadi dia bilang tidak akan lama. Ternyata semua itu hanya kebohongan belaka karena sampai sekarang, sudah jam 5 lewat dia belum juga nampak.Sebenarnya aku ingin naik taksi untuk pulang duluan. Tetapi Abizar melarang dengan mengancam akan mengadu ke Tante Sandra. Terpaksa aku masih menetap untuk menunggu Abizar agar bisa pulang bersama.Aku memasuki mobilnya secara diam-diam setelah dia memberiku kunci mobilnya. Sekarang aku yang menyesal masuk terlalu cepat karena perutku mulai keroncongan. Jika ingin keluar lagi, aku harus memastikan kondisi di luar aman dan tidak ada yang akan melihatku.Lantaran tidak ingin mengambil resiko. Aku memilih berdiam saja di dalam sana. Beberapa aku ingin terlelap, sampai akhirnya ku dengar suara berisik dari luar.“Abizar, tunggu sebentar!” Terdengar suara Keyra mendekati tempatku.Dan, benar saja! Ketika aku mencoba untu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Jauhi Abizar!

    Mobil melaju melewati gerbang kediaman Bimantara dan berhenti di depan halaman utama. Begitu mesin mobil dimatikan, aku langsung membuka pintu dan turun tanpa menunggu Abizar.Aku berjalan cepat menuju pintu masuk, tetapi langkahku terhenti ketika suara pintu mobil Abizar dibanting dengan keras. Aku menghela napas panjang. Jelas sekali dia masih kesal.Saat aku hampir mencapai pintu, suara langkah kaki Abizar yang berat terdengar semakin dekat. Dan sebelum aku sempat masuk ke dalam, dia sudah lebih dulu menahanku dengan meraih pergelangan tanganku."Apa?" tanyaku datar, berusaha menahan diri.Abizar tidak langsung menjawab. Sorot matanya tajam, penuh tekanan. Aku tahu dia masih belum puas dengan sikapku di sekolah tadi."Kamu nggak bisa sedikit lebih peka, ya?" suaranya dalam, terdengar seperti sedang menahan diri agar tidak meledak.Aku mendengus. "Aku yang harus lebih peka? Bukannya justru kamu yang bertindak sembrono di sekolah tadi?" Aku menarik tanganku dari genggamannya, menatapn

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Pemuda Asing

    Aku bersiul pelan saat keluar dari kamarku. Sekarang masih di pukul 06.30 tetapi aku harus segera berangkat karena ada jadwal piket kelas. Akan tetapi, saat aku turun ke lantai bawah, aku melihat sosok asing duduk di samping Abizar. Aku terdiam di anak tangga terakhir. Siapa lagi pemuda ini? Dia terlihat akrab dengan Abizar lantaran beberapa kali mengusak rambut Abizar yang biasanya selalu tertata rapi. Tante Sandra juga terlihat sesekali mengomelinya. Lalu mereka semua menyambutnya dengan tawa. Vibesnya sangat berbeda dengan keluarga Bimantara biasanya. “Ah, kemari sayang!” panggil Tante Sandra saat sadar akan keberadaanku. Aku sedikit gelagapan saat semua mata menatap ke arah ku. Karena sudah dipanggil, aku ikut bergabung dengan mereka di meja makan. Aku duduk di samping Tante Sandra yang mana itu tepat di depan pemuda asing tadi. Ketika melihatnya dari dekat, aku baru sadar ada bekas luka di bagian dahi pemuda asing itu. Luka yang terlihat cukup parah karena hampir seperempat w

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Dipanggil Ayah

    Sepanjang pelajaran berlangsung, aku tak bisa fokus. Aku kepikiran masalah tadi pagi. Aku masih penasaran dengan tuduhan Abizar padaku. Belum lagi sikap Kak Rangga yang berubah 180 derajat saat tahu namaku.Sebenarnya apa yang terjadi antara Keyla, Abizar dan Kak Rangga? Lalu, mengapa pula Abizar menuduhku sembarangan seolah kami pernah bertemu di masa lalu. Sekuat apapun aku mencoba mengulik ingatanku, aku tak bisa menemukan memori kebersamaan kami.Aku terkekeh pelan. Abizar pasti salah mengira Keyla adalah aku di masa lalu. Padahal aku sudah pindah dari kota sejak umur 7 tahun. Ya! Pasti dia salah paham."Keyra, maju ke depan!"Aku tersentak saat guru yang menjelaskan di depan memanggil namaku dengan raut wajah marah. Semua mata teman-teman sekelasku juga tengah menatapku. Astaga!Dengan terpaksa aku maju ke depan sesuai instruksi guru. Tatapan tajam Guru itu membuatku kikuk."Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dalam ilmu ekonomi!" tanya guru dengan suara tegas.Aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21

Bab terbaru

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Kecurigaan

    “Abizar, sebenarnya apa yang terjadi?” tanya Tante Sandra.Saat ini mereka telah berkumpul di ruang keluarga setelah menggantikan pakaian basah Keyra serta memastikan gadis itu terlelap. Tante Sandra gelisah melihat kondiis Keyra yang masih sedikit sesegukan meski matanya sudah terpejam.Abizar yang ditanyai menghela napas berat. Dia menegakan tubuhnya dengan wajah yang berkerut, mengingat kejadian di kediaman Sanjaya.“Tadi kami sudah pindah ke halaman depan, Ma. Hanya Keyra dan Keyla yang berada di samping kolam. Setelah itu, kami mendengar suara teriakan dari arah kolam. Saat aku ke sana, mereka sudah sama-sama tenggelam,” jelas Abizar.Mendengar penjelasan itu, Kak Rangga mendengus pelan. Sepertinya dia sudah bisa menebak apa yang terjadi dengan si Kembar. Apakah Abizar tak bisa melihat kebenarannya? Atau hanya berusaha menutupi kebenaran demi gadis kesayangannya?Reaksi Kak Rangga barusan membuat semua orang menatapnya heran. Terutama Abizar, karena Kakaknya terlihat sedang terta

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Jangan Sakiti Istriku!

    Di pinggir kolam, para tamu bergerombol melihat kondisi dari dua gadis yang sedang berulang tahun hari itu. Keyla memeluk erat Abizar, seolah tak mau melepaskan. Sedangkan, Keyra dengan tubuh bergetar hebat berusaha ditenangkan oleh dua sahabatnya.Kerumunan itu semakin padat. Sudut bibir Keyla terangkat. Sesuai dengan rencananya, mereka telah menjadi pusat perhatian. Bahan bakarnya sudah siap, hanya butuh percikan api.Keyla memulai dramanya dengan terbatuk pelan. Dengan ekspresi yang dia buat ketakutan, dia menggigil dan merapatkan tubuhnya ke Abizar. Matanya berkaca-kaca, tubuhnya tampak gemetar hebat."A-Abizar... A-aku takut... Aku nggak bisa napas di dalam air...," suaranya bergetar, penuh kepanikan.Abizar menghela napas, menatap Keyla yang tampak sangat ketakutan. Yang dia tahu bahwa gadis itu memiliki fobia terhadap kedalaman. Abizar pernah menjahili si Kembar saat usia 5 tahun. Dari situlah Keyla pasti benar-benar trauma terhadap kolam dan kedalaman.Tak jauh beda kondisinya

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Jatuh Ke Kolam

    Halaman samping sudah kosong, menyisakan Keyla dan Keyra saja. Setelah memastikan kondisi aman, Keyla tiba-tiba mendorong kembarannya.“Menjauh dari Abizar!” sentak Keyla.Keyra yang mendapat serangan tiba-tiba tentunya bingung. Alisnya tertekuk karena tak merasa menyinggung Keyla akhir-akhir ini.“Maaf Keyla. Aku nggak tahu apa maksudmu. Tapi... untuk menjauhi Abizar, sepertinya untuk sekarang aku nggak bisa,” ujar Keyra.Dia terbayang desakan dari keluarga Bimantara yang mengikatnya serta kecurigaan yang berhubungan dengan hilangnya ibunya. Keyra tak bisa meninggalkan kediaman itu sebelum tahu jawabannya.“Kalau gitu, stop Caper sama dia! Stop sengaja nempel-nempel ke dia! Apalagi sengaja keliatan kasihan di depan dia,” cerca Keyla.Keyla menghela napas berat. Dia bosan melihat sikap posesif Keyla terhadap Abizar. Juga bosan terus-terusan dituduh begini.“Keyla, ada yang harus aku luruskan terlebih dahulu. Suamiku, orang yang menikah denganku adalah-”“Abizar!” potong Keyla cepat. G

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Menghancurkanmu

    Keyla kembali ke halaman samping bersama teman-temannya. Di sana dia melihat pemandangann yang mengiritasi matanya. Keyra dengan murah hati memotong kue ulang tahun mereka menjadi kecil-kecil dan membagikannya ke seluruh tamu yang ingin mencicipi.Namun bukan hanya itu saja yang membuat Keyla semakin jengkel pada kembarannya. Keyra membagikan kue itu bersama dengan Abizar yang menjadi momen itu terlihat begitu manis.“Silahkan! Ambil saja, jangan malu-malu. Jika satu potong kurang, kalian bisa ambil lagi,” ujar Keyra dengan ramah. Dia mengambil piring kecil oleh masing-masing orang, lalu mengambilkan sepotong kue sebelum diberikan kembali kepada yang punya.“Abizar! Bisa lebih cepet nggak sih motong kuenya? Udah mau kehabisan, nih!” dumel Keyra pada Abizar yang memegang pisau potong.“Sabar lah! Bawel banget!” balas Abizar mulai kesal.Ngapain juga dia mendadak jadi asisten Keyra untuk memotong kue-kue ini? Padahal tadi niat Abizar ingin langsung bertanya ke Keyra mengenai hal-hal yan

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Lebih Diperhatikan

    Abizar mendatangi Keyra yang masih belum menyadari kedatangannya. Hatinya semakin gelisah melihat gadis itu tampak linglung, seolah pikirannya melayang ke tempat lain. Alisnya berkerut dalam, lalu dia memanggilnya."Keyra!"Gadis itu tersentak. Dia mendongak, dan tatapannya langsung bertemu dengan Abizar. Seketika, tangannya mengepal di atas paha. Pikirannya langsung teringat pada percakapan dengan ayahnya.‘Dia ke sini? Aku harus menanyakan soal Ibu. Abizar pasti tahu sesuatu.’Keyra segera berdiri, ingin menghampiri Abizar. Namun, dia kalah cepat.Tiba-tiba, Keyla sudah lebih dulu menggandeng lengan Abizar dengan erat, seolah tak ingin memberinya kesempatan mendekati Keyra."Emm, Abizar. Acara utama ulang tahunku akan dimulai. Ayo kita bersiap ke sana!" ujar Keyla, tersenyum manis sambil menunjuk meja tempat kue berada.Abizar diam sejenak. Matanya yang tajam menatap Keyla dengan penuh ketidaksukaan. Namun, gadis itu tetap bertahan dengan senyumannya, berpura-pura tak menyadari tata

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Mengapa Berbeda?

    Acara pesta terus berlanjut dengan terbagi menjadi dua kelompok. Tamu yang sudah dewasa akan di arahkan menuju aula utama kediaman Sanjaya. Sementara generasi muda, mereka tersebar dari halaman depan hingga halaman samping dekat kolam berenang.Tempat utama untuk anak muda adalah halaman samping dekat kolam berenang. Di sana sudah ada kue ulang tahun yang tersusun tinggi berwarna putih dengan hiasan buah strawberry memenuhi sekitar kue.Suasana yang begitu mewah tak menggunggah minat Keyra sama sekali. Saat ini yang ada di pikirannya hanyalah perihal ibunya. Keyra tak percaya jika terjadi sesuatu yang buruk, apalagi sampai.... Ah, tidak!'Ibu pasti baik-baik saja!' Keyra berusaha menguatkan hatinya."Keyra..., kamu nggak apa-apa, kan?" Tanya Giselle yang dari tadi sudah memperhatikan Keyra.Gadis itu mulai khawatir lantaran Keyra hanya diam. Sesekali terlihat linglung dan tidak fokus. Giselle mengusap bahu Keyra untuk memberikan sedikit semangat."Jangan diem aja, Ra. Kami tahu kamu p

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Kemana Ibu?

    “Selamat datang di acara Ulang Tahun yang megah ini! Terima kasih para tamu undangan yang menyempatkan waktu untuh hadir bersama kami. Kami harap, kalian bisa menikmati pesta sampai ke penghujung acara!”Suara riuh menggema di lantai bawah. Di salah satu balkon yang ada di lantai dua, Keyra berdiri menatap datar kerumunan orang yang berkumpul di halaman. Tangannya meremat pinggiran penghalang balkon. Sekeras apapun dia menolak, pada akhirnya dia tetap ditarik paksa pulang ke rumah Ayahnya.Keyra mengingat dengan jelas, kemarin Keyla datang memintanya untuk pulang. Dia sudah menolaknya, bahkan seluruh keluarga Bimantara juga sudah tak setuju. Akan tetapi, ayahnya menggunakan Raja Terakhir untuk membujuknya.Kakek Wijaya, sesepuh keluarga Sanjaya yang menjadi pengikat hubungan keluarga Sanjaya dan Bimantara saat ini. Kakek datang dengan ramah tamah seperti biasa. Dia menjemput Keyra dengan alasan yang sama seperti Keyla. Namun jelas Keyra merasa ada maksud terselubung.“Permisi, Nona! A

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Keyla bertamu

    Di gazebo samping kolam berenang, Keyra duduk termenung sendirian. Matanya tak lepas dari amplop di atas meja. Keyra sampai sekarang belum membuka amplop dari Kevin itu.Dia merasa berat untuk membukanya. Amplop itu bukan sekedar berisi gaji, namun juga segala kenangan serta kerja kerja kerasnya. Juga gumpalan harapannya yang sudah mati.Desahan lelah keluar dari bibir gadis itu. Dia sangat jenuh sejak dijemput pulang. Bukan hanya tak bisa kembali bekerja. Namun penggunaan ponsel pun dibatasi. Keyra menjambak rambutnya frustrasi.‘Kapan aku bisa bebas?’ jerinya dalam hati.“Ngapain, Dek?!”Tangan Keyra ditahan oleh Kak Rangga yang kebetulan sedang lewat dekat sana. Keyra terkejut melihat kedatangan Kak Rangga. Buru-buru dia tarik kembali tangannya.“Kamu ngapain jambak-jambak rambutmu sendiri? Kayak gitu nggak baik, Dek. Jangan sakiti dirimu sendiri!” omel Kak Rangga.“E-eh, Kak... Aku... rambutku cuma gatal kok, Kak. Makanya aku nggak nyaman banget. Bu-bukan maksudku mau menyakiti di

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Jujur Padaku Keyra

    Beberapa hari berlalu, Keyra seutuhnya telah menjadi tahanan rumah. Dia sekarang tak jauh beda dengan burung dalam sangkar. Setiap pergerakannya dibatasi dan diawasi.Keyra tak bisa lagi bekerja paruh waktu. Bahkan sekedar datang kafe untuk memberitahu ibu Kevin bahwa dirinya mengundurkan diri pun tak bisa. Hanya pesan singkat melalui chat yang bisa Keyra kirimkan kepada Kevin.Lantaran kejanggalan yang terjadi beberapa hari ini, Kevin menarik Keyra saat istirahat tiba. Kevin sengaja melakukan hal itu karena Keyra biasanya akan langsung menghilang saat bel istirahat sudah berkumandang. Hari ini, dia tak akan ketinggalan lagi.“Lepas Vin! Kita mau kemana, sih?” sentak Keyra berusaha melepaskan cekalan Kevin.“Ikut aku bentar, Ra. 5 menit aja!” ujar Kevin tanpa menoleh.Pemuda itu berjalan lurus membelah koridor yang mulai ramai. Kevin juga sudah mengancam ke Giselle dan Ririn agar tak mengekori. Dia butuh ruang untuk bisa menanyakan banyak hal yang membuatnya curiga.Di sudut koridor de

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status