Share

Jauhi Abizar!

Author: Blue Ice
last update Last Updated: 2024-11-19 23:56:22
Mobil melaju melewati gerbang kediaman Bimantara dan berhenti di depan halaman utama. Begitu mesin mobil dimatikan, aku langsung membuka pintu dan turun tanpa menunggu Abizar.

Aku berjalan cepat menuju pintu masuk, tetapi langkahku terhenti ketika suara pintu mobil Abizar dibanting dengan keras. Aku menghela napas panjang. Jelas sekali dia masih kesal.

Saat aku hampir mencapai pintu, suara langkah kaki Abizar yang berat terdengar semakin dekat. Dan sebelum aku sempat masuk ke dalam, dia sudah lebih dulu menahanku dengan meraih pergelangan tanganku.

"Apa?" tanyaku datar, berusaha menahan diri.

Abizar tidak langsung menjawab. Sorot matanya tajam, penuh tekanan. Aku tahu dia masih belum puas dengan sikapku di sekolah tadi.

"Kamu nggak bisa sedikit lebih peka, ya?" suaranya dalam, terdengar seperti sedang menahan diri agar tidak meledak.

Aku mendengus. "Aku yang harus lebih peka? Bukannya justru kamu yang bertindak sembrono di sekolah tadi?" Aku menarik tanganku dari genggamannya, menatapn
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Pemuda Asing

    Aku bersiul pelan saat keluar dari kamarku. Sekarang masih di pukul 06.30 tetapi aku harus segera berangkat karena ada jadwal piket kelas. Akan tetapi, saat aku turun ke lantai bawah, aku melihat sosok asing duduk di samping Abizar. Aku terdiam di anak tangga terakhir. Siapa lagi pemuda ini? Dia terlihat akrab dengan Abizar lantaran beberapa kali mengusak rambut Abizar yang biasanya selalu tertata rapi. Tante Sandra juga terlihat sesekali mengomelinya. Lalu mereka semua menyambutnya dengan tawa. Vibesnya sangat berbeda dengan keluarga Bimantara biasanya. “Ah, kemari sayang!” panggil Tante Sandra saat sadar akan keberadaanku. Aku sedikit gelagapan saat semua mata menatap ke arah ku. Karena sudah dipanggil, aku ikut bergabung dengan mereka di meja makan. Aku duduk di samping Tante Sandra yang mana itu tepat di depan pemuda asing tadi. Ketika melihatnya dari dekat, aku baru sadar ada bekas luka di bagian dahi pemuda asing itu. Luka yang terlihat cukup parah karena hampir seperempat w

    Last Updated : 2024-11-20
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Dipanggil Ayah

    Sepanjang pelajaran berlangsung, aku tak bisa fokus. Aku kepikiran masalah tadi pagi. Aku masih penasaran dengan tuduhan Abizar padaku. Belum lagi sikap Kak Rangga yang berubah 180 derajat saat tahu namaku.Sebenarnya apa yang terjadi antara Keyla, Abizar dan Kak Rangga? Lalu, mengapa pula Abizar menuduhku sembarangan seolah kami pernah bertemu di masa lalu. Sekuat apapun aku mencoba mengulik ingatanku, aku tak bisa menemukan memori kebersamaan kami.Aku terkekeh pelan. Abizar pasti salah mengira Keyla adalah aku di masa lalu. Padahal aku sudah pindah dari kota sejak umur 7 tahun. Ya! Pasti dia salah paham."Keyra, maju ke depan!"Aku tersentak saat guru yang menjelaskan di depan memanggil namaku dengan raut wajah marah. Semua mata teman-teman sekelasku juga tengah menatapku. Astaga!Dengan terpaksa aku maju ke depan sesuai instruksi guru. Tatapan tajam Guru itu membuatku kikuk."Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dalam ilmu ekonomi!" tanya guru dengan suara tegas.Aku

    Last Updated : 2024-11-21
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Paksaan dari Ayah

    Tak butuh waktu lama untuk kami tiba di rumah Ayah. Aku menarik napas dalam-dalam sebelum membuka pintu mobil. Entah kenapa perasaanku masih tidak enak sejak Keyla memintaku untuk pulang bersama.“Silahkan, Non!” Aku tersentak karena keduluan Paman Sopir membukakan pintu untukku.“Ah, iya Paman. Terima kasih!” ujarku bercampur malu. Aku buru-buru turun untuk menyusul Keyla yang sudah sampai di depan pintu utama.“Eh, Sopir nggak usah ikut masuk!” kata Keyla dengan bersedekap dada.“Loh, kenapa? Paman juga pengawal yang ditugaskan Tante Sandra, kok. Tenang aja!” jelasku agar Paman bisa masuk juga.“Pokoknya nggak boleh! Papa bilang cuma kamu yang bisa masuk!” tekan Keyla.Aku menatap Paman dengan rasa bersalah. Aku memohon ke paman agar menunggu di luar saja. Meski dengan berat hati, Paman mengiyakan asal aku tidak lama-lama di dalam.Setelah itu, aku ikut Keyla masuk. Kami terus berjalan menuju lantai dua. Sampai ke ruang kerja Ayah, Keyla mengetuk pintunya.“Pa, dia udah di sini!” uja

    Last Updated : 2024-11-22
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Kilas Balik

    “Sakit! Sakit, Yah! Tolong!” pintaku, suaraku bergetar di antara rasa sakit yang tak kunjung reda.Namun, Ayah hanya menatapku dengan ekspresi jengah. Tak ada belas kasih di matanya, seolah rintihanku hanyalah kebisingan yang mengganggunya.“Ck, dasar merepotkan! Makanya jangan memberontak!” hardiknya, sebelum menarikku berdiri dengan kasar.Aku terseret beberapa kali saat tak mampu mengimbangi langkahnya, tubuhku terantuk lantai dingin, tetapi Ayah tetap menyeretku tanpa peduli. Aku menggigit bibir menahan erangan, bukan hanya karena sakit kepala yang menyiksa, tetapi juga ketakutan yang menyesakkan dadaku.Saat mencapai teras depan, Ayah mendorongku begitu saja. Aku nyaris terhempas ke tanah jika bukan karena Paman Sopir yang sigap menangkap tubuhku.“Non, apa yang terjadi?” Suaranya penuh kepanikan.“Bawa dia kembali!” perintah Ayah, seakan aku hanyalah barang yang merepotkan.Paman Sopir menatapnya dengan ragu. “Tuan, Nona Keyra terlihat sangat kesakitan. Apa yang sebenarnya terjad

    Last Updated : 2024-11-24
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Itukan Rencanamu!

    Abizar berdiri di hadapanku dengan mendengus sinis seolah jengah melihatku yang masih pucat itu. “Kalau memang tidak apa-apa tidak usah terlalu caper seperti tadi. Norak!” cibir Abizar. “Abizar!” tegur Tante Sandra. Pemuda yang ditegur hanya memutarkan bola mata. Mungkin dia pikir aku hanya pura-pura makanya dia jutek begitu. "Sepertinya dia sengaja merengek sakit begitu. Pasti ini yang disuruh sama Paman Wira, kan?" Abizar melempar dokumen ke atas meja. Aku mendelik saat menyadari dokumen itu adalah dokumen dari Ayah. Buru-buru aku menariknya dan menyembunyikannya. "Tidak, kok! Ayah tidak menyuruhku! Tidak ada hubungannya dengan dokumen ini," kilahku. Namun Abizar mendengus sinis. Apa mungkin dia sudah membaca isi dokumen? Makanya dia bisa menebak tujuan dari Ayah mengirim ku pulang. "Sudah! Sudah! Kalian jangan bertengkar lagi. Kasihan Keyra. Nanti dia bisa sakit kepala lagi kalau diteruskan." Tante Sandra segera menengahi. Abizar mencebik pelan sebelum pergi meninggalkan

    Last Updated : 2024-11-25
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Selesaikan Tugas Itu!

    Aku membaringkan tubuhku dengan nyaman. Padahal aku belum mengganti baju seragamku. Tetapi aku terlalu lelah untuk bergerak sekarang. Biarlah aku memejamkan mataku sebentar saja.“Kamu sudah makan?”Aku membuka mataku saat Kak Rangga memasuki kamarku. Sontak saja aku mengubah posisi jadi duduk bersandar.“Eh, berbaring saja, Dek!” kata Kak Rangga.Mana bisa! Ketika seorang pria yang bukan mahramku masuk ke kamar, mana bisa aku berbaring di depannya?Kak Rangga duduk di pinggir ranjangku, lalu mengusap pucuk kepalaku dengan lembut. Aku merasakan dadaku berdesir karena baru kali ini aku mendapatkan sikap manis dari lawan jenis.Apalagi wajah Kak Rangga yang rupawan pasti membuat banyak gadis tertawan. Jantungku berdegup kencang sampai-sampai aku takut dia bisa mendengarnya.“Kakak minta maaf soal sikap Abizar tadi, ya. Mungkin dia sedang ada masalah lain sehingga malah melampiaskan kemarahannya padamu. Kakak harap kamu bisa memaafkan tindakannya yang kasar tadi,” pinta Kak Rangga.Aku te

    Last Updated : 2024-11-26
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Bekerja Sama?!

    Aku menatap jam di layar ponsel. Sudah jam 3 sore, namun belum ada tanda-tanda Kak Rangga pulang. Aduh, bisa gawat kalau Abizar pulang duluan sebelum Kak Rangga. Rencanaku pasti akan gagal. “Semoga mobilnya bocor di jalan atau ada kegiatan sampai malam gitu. Semoga dia tidak pulang cepat! Tolong buat dia pulang terlambat!” rapalku dengan menutup mata dan menangkup tangan di atas kepala. Kali ini aku bersungguh-sungguh meminta ke Tuhan. Jika aku gagal dalam misi kali ini, aku tidak tahu apalagi yang akan Ayah lakukan. Chessh! Aku terkesiap saat pipiku mendadak ditempeli benda dingin. Sontak saja aku mendongak untuk melihat pelakunya. Ternyata itu Kak Rangga! Mataku langsung berbinar melihat penyelamatku datang. “Baru tiba, Kak?” Aku berseru sambil melompat dari sofa. Kak Rangga menaikkan satu alisnya. Dia menatapku aneh karena aku terlalu sumringah untuk menyambutnya. Aku saat ini terlampau senang karena Kak Rangga pulang duluan sebelum Abizar. “Iya, Kakak baru sampai rumah. Nih

    Last Updated : 2024-11-27
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Hasilnya...

    Aku mengetik cepat di laptop, mencoba menyempurnakan proposal sesuai masukan Abizar. Jari-jariku terasa kaku, bukan karena lelah, tapi karena tekanan. Di belakangku, dia berdiri seperti bayangan yang tidak pernah lepas, dengan tangan terlipat dan tatapan tajamnya menembus layar. “Gimana?” Aku menunjuk bagian rencana keuangan yang baru saja kusesuaikan. Suaraku terdengar sedikit ragu. Abizar melangkah mendekat, matanya meneliti angka-angka yang kutampilkan. “Laporan biaya operasionalnya nggak realistis,” katanya dengan nada datar tapi menusuk. “Angka ini terlalu kecil untuk skala proyek sebesar itu. Ulangi lagi.” Aku menarik napas panjang, mencoba menahan diri agar tidak meledak. Tanganku kembali mengetik, meski kali ini gerakannya lebih keras, hampir seperti aku sedang memukul keyboard. “Kamu tahu nggak, aku sebenarnya bisa saja menolak melakukan ini?” gumamku sambil mengetik. “Tapi aku tetap berusaha, karena aku mau ini selesai.” Tanpa menoleh, Abizar menjawab dengan nada yang me

    Last Updated : 2024-11-27

Latest chapter

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Pagi bersama Suami 'Baik'

    Pagi Harinya...Kepala Keyra menyembul dari pintu kamarnya yang sedikit terbuka. Gadis itu menajamkan telinganya untuk mendeteksi keberadaan Abizar. Tidak ada yang menandakan kehadiran pemuda itu.‘Dia udah pergi sekolah, kan?’ harap Keyra sepenuh hati.PRANGGG!Baru saja akan menghela napas lega, Keyra mendengar suara gaduh dari dapur. Teringat kejadian kemarin saat Abizar hampir membakar dapur. Keyra tergegas ke dapur untuk memeriksa keadaan.Keyra bersiap akan berteriak dengan frekuensi tinggi namun tak jadi karena melihat pemandangan Abizar seperti ini. Mulutnya menganga tak percaya.Pemuda itu berdiri di depan kompor dengan celemek Doraemon yang entah dari mana dia dapatkan, sementara wajahnya terlihat serius saat membolak-balikkan sesuatu di wajan.Keyra bergidik. Ada sesuatu yang sangat salah dengan pagi ini. Pemandangan Abizar dengan celemek bermotif lucu itu membuatnya merinding sekujur badan."Kamu kena santet, Zar?" tanya Keyra dengan tatapan penuh curiga.Abizar menoleh sek

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Cemburu?

    Abizar melangkah mendekati Keyra. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyum sinis, tetapi matanya menatap tajam.“Romantis sekali, ya? Diantar pulang dengan penuh perhatian oleh Kevin. Aku jadi iri,” cibir Abizar.Keyra yang awalnya hanya ingin segera masuk kamar, kini menegang. Keningnya mengernyit saat menangkap nada sarkas dalam suara Abizar.“Jangan mulai deh, Abizar!” Keyra memutar tubuhnya, menatap pemuda itu dengan tatapan tajam. “Kevin cuma nganterin aku pulang karena udah malam. Lagian, kamu ngapain di sini?”Alih-alih menjawab, Abizar justru melipat tangan di depan dada, ekspresinya santai namun tajam. “Harusnya aku yang nanya. Kamu betah banget ya, jalan-jalan sama Kevin? Sampai-sampai lupa kalau punya suami yang nunggu di rumah.”Seketika, Keyra merasakan darahnya mendidih. “Suami?” Ia tertawa pendek, penuh sarkas. “Sejak kapan kamu benar-benar bersikap seperti suami?”Tatapan Abizar berubah sekilas, tapi dengan cepat dia menyembunyikannya di balik seringai kecil.“Pokokny

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Dianterin Pulang

    Lampu-lampu bagian Kafe sudah dimatikan. Tulisan ‘Close’ tergantung di pintu. Meja dan kursi mulai di atur dengan rapi. Keyra bertugas untuk membersihkan meja dan merapikan kursi-kurisnya. Gadis itu melakukannya dengan sedikit bersenandung ringan.Setengah bulan berjalan sejak dia masuk kerja di Kafe milik ibu Kevin ini. Keyra mulai terbiasa dengan berbagai tugas yang harus dikerjakan. Dia juga sudah akrab dengan semua pegawai yang totalnya hanya 4 orang saja. Hanya saja dua lainnya Shift siang, Keyra dan Kak Devina Shift malam.“Beres! Sekarang, meja berikutnya!” seru Keyra saat dia telah menyelesaikan satu meja.Gadis itu bergeser ke meja terdekat. Dia kembali bersenandung dengan nada acak agar tidak terlalu bosan dalam menyelesaikan tugasnya.“Ra, belum mau pulang?” tanya Kevin yang baru keluar dari ruang pegawai.Pemuda itu menghampiri Keyra yang masih mengelap meja. Kafe sudah tutup sejak 15 menit yang lalu. Makanya Kevin terkejut masih Keyra masih ada di sana.“Dikit lagi, Vin.

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Kunjungan Ibu Mertua

    Sepulang sekolah, Keyra tidak langsung meninggalkan parkiran. Dia masih duduk di atas motornya. Satu hal yang harus dia lakukan terlebih dahulu sebelum ke Kafe tempatnya bekerja.[Awas jika kau muncul di Kafe! Teman-temanku mulai curiga tentangmu. Jangan mengacau lagi!]Keyra mengirimkan pesan itu ke Abizar yang saat ini masih belum kelihatan di parkiran. Setelah memastikan pesan itu centang dua, Keyra segera menggunakan helmnya dan meninggalkan sekolah.Gadis itu tak menunggu pesan dibaca oleh Abizar. Yang pasti, jika Abizar berani datang, dia akan memberikan perhitungan. Begitu tiba di Kafe, Keyra langsung turun dari motor. Sudah banyak pelanggan yang datang, jadi dia harus segera bersiap.Dia berjalan lurus menuju ruang pegawai. Akan tetapi, belum sempat dia menyentuh gagang pintu, Kak Devina menghampirinya dengan wajah sedikit cemas."Keyra, ada seseorang yang menunggumu sejak tadi," kata Kak Devina.Keyra mengernyit heran. Siapa yang mencarinya? Kak Devina menunjuk ke salah satu

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Hampir Terbakar!

    Keesokan paginya, sinar matahari yang menembus tirai jendela membangunkan Keyra dari tidurnya. Dengan malas, ia meraih ponsel dan melihat waktu yang sudah menunjukkan pukul enam pagi. Gadis itu segera bangkit, bersiap untuk mandi.Keyra meraih botol air minum yang ada di atas meja. Perutnya terasa tak nyaman dari tadi malam. Minggu ini sudah masuk siklus rutin bulanannya. Dia selalu sulit tidur apabila tamu bulanannya datang. Makanya Keyra bangun kesiangan.Setelah mengumpulkan niat, Keyra segera bangkit untuk mandi. Tak lama kemudian, gadis itu sudah keluar dengan kondisi lebih segar.Setelah berganti, Keyra mengambil tas sekolahnya dan segera keluar kamar. Dia sedikit bersenandung riang saat berjalan menuju teras.Namun, langkahnya terhenti ketika mendengar suara gaduh dari arah dapur. Keningnya berkerut heran. Siapa yang ada di dapur sepagi ini?Dengan rasa penasaran, ia melangkah ke dapur dan langsung membelalakkan mata. Di sana, Abizar tengah sibuk berusaha memasak sesuatu di at

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Mengusirnya!

    Senja mulai beranjak pergi, meninggalkan jejak warna jingga yang perlahan menggelap di langit. Magrib hampir tiba, dan satu per satu teman-teman Keyra mulai bersiap untuk pulang."Ra, kita pulang dulu, ya. Udah hampir magrib nih," ujar Giselle sambil memasukkan buku ke dalam tasnya."Iya, jangan lupa kunci pintu," timpal Ririn, menyengir usil. "Siapa tahu ada yang menyelinap masuk ke rumah ini. Eh, atau malah ada yang sudah menyelinap dari tadi?" Tatapan mereka langsung tertuju pada Keyra yang sedang membereskan meja. Gadis itu langsung menghela napas panjang, tahu arah pembicaraan mereka."Giselle, Ririn, jangan mulai!" Keyra melotot kesal.Kevin yang sedari tadi diam hanya menggelengkan kepala. "Kalian nggak bosan menggoda Keyra?""Mana bisa? Ini hiburan gratis!" sahut Giselle dengan tawa kecil.Keyra mendengus. "Dengar, ya! Setelah ini, aku bakal langsung usir Abizar. Jadi, berhenti pikir yang aneh-aneh!""Yaelah, Ra. Padahal untung di kamu bisa lihat pemandangan tiap hari. Kita a

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    JANGAN GANGGU!

    Keyra menghela napas panjang, menyadari bahwa ia tidak bisa menghindari pertanyaan teman-temannya lebih lama. Dengan terpaksa, ia mulai menjelaskan hubungannya dengan Abizar."Jadi begini..." Keyra menatap mereka satu per satu, memastikan mereka benar-benar mendengarkan."Nenek Bimantara itu memang neneknya Abizar. Tapi, beliau juga mengenal ibuku sejak lama. Dulu, mereka cukup dekat, dan setelah orang tuaku berpisah, aku merasa nggak bisa tinggal satu rumah dengan Keyla dan ayah. Makanya, Nenek Bimantara menawarkan bantuannya," sambung Keyra.Giselle dan Ririn bertukar pandang, sementara Kevin tetap diam, hanya menatap Keyra dengan ekspresi yang sulit ditebak. Keyra duduk di sofa, berusaha lebih rileks untuk lanjut menjelaskan."Tapi kenapa rumah sebesar ini ditinggali sendirian?" tanya Ririn penasaran.Keyra mengangkat bahu, mencoba bersikap setenang mungkin. "Nenek sebenarnya ingin menempatkan beberapa orang untuk menemani dan menjagaku, tapi aku menolak. Aku lebih suka sendiri. La

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Tamu Tak Di Undang

    Sepulang sekolah, Giselle, Ririn, dan Kevin menuju tempat Keyra. Ketiganya naik mobil Kevin, sementara Keyra dengan motor ninjanya menjadi pengarah jalan.Awalnya mereka merasa daerah tempat tinggal Keyra terbilang jauh dari sekolah. Apalagi saat mereka memasuki sebuah kawasan yang jarang bangunan, membuat tiga tamu itu merinding.“Ini beneran mau ke rumah Keyra, kan?” gumam Giselle, dia sudah memeluk Ririn lantaran takut dengan jalan yang semakin sepi.“Percaya sama Keyra! Dia pasti nggak nge-prank kita,” ujar Kevin yang duduk di kursi kemudi, meski dalam hati dia juga bertanya-tanya. Sejak kapan Keyra tinggal di tempat sesepi ini?Begitu mobil memasuki area rumah Keyra, suasana di dalam mobil berubah menjadi hening. Mata mereka melebar melihat keindahan yang terpampang di sana.Ketiga murid SMA itu bergegas keluar mobil. Keyra menyambut mereka dengan tangan terentang. “Selamat datang di rumahku!” seru Keyra.“Gila…” Giselle berbisik kagum saat melihat rumah yang berdiri di hadapan m

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Kejutan Tersembunyi

    Hari berikutnya...Keyra melangkah ke dalam kelas dengan langkah ringan. Senyum di wajahnya tak bisa disembunyikan, seakan dunia terasa lebih cerah dari biasanya. Kedamaian yang dia dapatkan di rumah baru benar-benar membuatnya lebih bebas, tanpa beban yang menghimpit.Dia duduk di bangkunya sambil menyusun buku. Namun, tak waktu lama Giselle dan Ririn, mendekatinya dengan tatapan penuh selidik. Mereka melihat ada aura yang berbeda dari Keyra."Keyra…" Giselle menyipitkan mata curiga. "Kenapa dari tadi kamu senyum-senyum sendiri? Pagi-pagi udah happy banget, kayak orang baru dapet jackpot!" kata Giselle.Ririn ikut menyilangkan tangan di dada. "Iya, Ra! Kita jadi penasaran, nih! Ada kabar gembira apa? Jangan-jangan kamu udah jadian sama cowok baru?" godanya sambil menyenggol lengan Keyra.Keyra hanya terkekeh kecil, menutup mulutnya seolah menyimpan rahasia besar. "Ah, enggak kok. Aku cuma... lagi bahagia aja," katanya dengan nada misterius."Kok jawabannya ngegantung sih!" protes Gis

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status