Chapter: Kenapa Kamu di Sini?Keyra tercekat di ambang pintu yang separuh terbuka. Seorang pria dengan jas rapi dan berdasi tersenyum ke arahnya. Di belakang pemuda itu ada sebuah mobil berwarna putih yang terparkir tepat di tengah halaman."Kak Rangga?!" lirih Keyra nyaris tak terdengar karena tenggorokannya mendadak kering.Dia tak menyangka akan kedatangan tamu tak terduga seperti Kak Rangga. Apalagi sebelum dirinya pindah beberap hari yang lalu, Kak Rangga masih di luar kota karena urusan pekerjaan. Kapan pria itu pulang?"Pagi, Keyra. Boleh aku masuk?" pinta Kak Rangga dengan tersenyum tipis.“Kakak, kapan pulang?” tanya Keyra.“Baru subuh tadi. Tapi Kakak masih mampir ke beberapa tempat sebelum ke sini. Kenapa?” tanya Kak Rangga.Keyra tak langsung menjawab. Dia menatap Kak Rangga dengan seksama. Dari raut wajah Kak Rangga, sepertinya Pria itu belum tahu jika Abizar juga pindah bersamanya.Lalu mata Keyra beralih ke kantong plastik yang tidak tahu berisi apa. Kak Rangga mengikuti arah pandang Keyra. Lalu dia
Terakhir Diperbarui: 2025-02-21
Chapter: Pagi bersama Suami 'Baik'Pagi Harinya...Kepala Keyra menyembul dari pintu kamarnya yang sedikit terbuka. Gadis itu menajamkan telinganya untuk mendeteksi keberadaan Abizar. Tidak ada yang menandakan kehadiran pemuda itu.‘Dia udah pergi sekolah, kan?’ harap Keyra sepenuh hati.PRANGGG!Baru saja akan menghela napas lega, Keyra mendengar suara gaduh dari dapur. Teringat kejadian kemarin saat Abizar hampir membakar dapur. Keyra tergegas ke dapur untuk memeriksa keadaan.Keyra bersiap akan berteriak dengan frekuensi tinggi namun tak jadi karena melihat pemandangan Abizar seperti ini. Mulutnya menganga tak percaya.Pemuda itu berdiri di depan kompor dengan celemek Doraemon yang entah dari mana dia dapatkan, sementara wajahnya terlihat serius saat membolak-balikkan sesuatu di wajan.Keyra bergidik. Ada sesuatu yang sangat salah dengan pagi ini. Pemandangan Abizar dengan celemek bermotif lucu itu membuatnya merinding sekujur badan."Kamu kena santet, Zar?" tanya Keyra dengan tatapan penuh curiga.Abizar menoleh sek
Terakhir Diperbarui: 2025-02-19
Chapter: Cemburu?Abizar melangkah mendekati Keyra. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyum sinis, tetapi matanya menatap tajam.“Romantis sekali, ya? Diantar pulang dengan penuh perhatian oleh Kevin. Aku jadi iri,” cibir Abizar.Keyra yang awalnya hanya ingin segera masuk kamar, kini menegang. Keningnya mengernyit saat menangkap nada sarkas dalam suara Abizar.“Jangan mulai deh, Abizar!” Keyra memutar tubuhnya, menatap pemuda itu dengan tatapan tajam. “Kevin cuma nganterin aku pulang karena udah malam. Lagian, kamu ngapain di sini?”Alih-alih menjawab, Abizar justru melipat tangan di depan dada, ekspresinya santai namun tajam. “Harusnya aku yang nanya. Kamu betah banget ya, jalan-jalan sama Kevin? Sampai-sampai lupa kalau punya suami yang nunggu di rumah.”Seketika, Keyra merasakan darahnya mendidih. “Suami?” Ia tertawa pendek, penuh sarkas. “Sejak kapan kamu benar-benar bersikap seperti suami?”Tatapan Abizar berubah sekilas, tapi dengan cepat dia menyembunyikannya di balik seringai kecil.“Pokokny
Terakhir Diperbarui: 2025-02-16
Chapter: Dianterin PulangLampu-lampu bagian Kafe sudah dimatikan. Tulisan ‘Close’ tergantung di pintu. Meja dan kursi mulai di atur dengan rapi. Keyra bertugas untuk membersihkan meja dan merapikan kursi-kurisnya. Gadis itu melakukannya dengan sedikit bersenandung ringan.Setengah bulan berjalan sejak dia masuk kerja di Kafe milik ibu Kevin ini. Keyra mulai terbiasa dengan berbagai tugas yang harus dikerjakan. Dia juga sudah akrab dengan semua pegawai yang totalnya hanya 4 orang saja. Hanya saja dua lainnya Shift siang, Keyra dan Kak Devina Shift malam.“Beres! Sekarang, meja berikutnya!” seru Keyra saat dia telah menyelesaikan satu meja.Gadis itu bergeser ke meja terdekat. Dia kembali bersenandung dengan nada acak agar tidak terlalu bosan dalam menyelesaikan tugasnya.“Ra, belum mau pulang?” tanya Kevin yang baru keluar dari ruang pegawai.Pemuda itu menghampiri Keyra yang masih mengelap meja. Kafe sudah tutup sejak 15 menit yang lalu. Makanya Kevin terkejut masih Keyra masih ada di sana.“Dikit lagi, Vin.
Terakhir Diperbarui: 2025-02-15
Chapter: Kunjungan Ibu MertuaSepulang sekolah, Keyra tidak langsung meninggalkan parkiran. Dia masih duduk di atas motornya. Satu hal yang harus dia lakukan terlebih dahulu sebelum ke Kafe tempatnya bekerja.[Awas jika kau muncul di Kafe! Teman-temanku mulai curiga tentangmu. Jangan mengacau lagi!]Keyra mengirimkan pesan itu ke Abizar yang saat ini masih belum kelihatan di parkiran. Setelah memastikan pesan itu centang dua, Keyra segera menggunakan helmnya dan meninggalkan sekolah.Gadis itu tak menunggu pesan dibaca oleh Abizar. Yang pasti, jika Abizar berani datang, dia akan memberikan perhitungan. Begitu tiba di Kafe, Keyra langsung turun dari motor. Sudah banyak pelanggan yang datang, jadi dia harus segera bersiap.Dia berjalan lurus menuju ruang pegawai. Akan tetapi, belum sempat dia menyentuh gagang pintu, Kak Devina menghampirinya dengan wajah sedikit cemas."Keyra, ada seseorang yang menunggumu sejak tadi," kata Kak Devina.Keyra mengernyit heran. Siapa yang mencarinya? Kak Devina menunjuk ke salah satu
Terakhir Diperbarui: 2025-02-13
Chapter: Hampir Terbakar!Keesokan paginya, sinar matahari yang menembus tirai jendela membangunkan Keyra dari tidurnya. Dengan malas, ia meraih ponsel dan melihat waktu yang sudah menunjukkan pukul enam pagi. Gadis itu segera bangkit, bersiap untuk mandi.Keyra meraih botol air minum yang ada di atas meja. Perutnya terasa tak nyaman dari tadi malam. Minggu ini sudah masuk siklus rutin bulanannya. Dia selalu sulit tidur apabila tamu bulanannya datang. Makanya Keyra bangun kesiangan.Setelah mengumpulkan niat, Keyra segera bangkit untuk mandi. Tak lama kemudian, gadis itu sudah keluar dengan kondisi lebih segar.Setelah berganti, Keyra mengambil tas sekolahnya dan segera keluar kamar. Dia sedikit bersenandung riang saat berjalan menuju teras.Namun, langkahnya terhenti ketika mendengar suara gaduh dari arah dapur. Keningnya berkerut heran. Siapa yang ada di dapur sepagi ini?Dengan rasa penasaran, ia melangkah ke dapur dan langsung membelalakkan mata. Di sana, Abizar tengah sibuk berusaha memasak sesuatu di at
Terakhir Diperbarui: 2025-02-12