Share

1 Wedding Day

Author: BlackStarofIN
last update Last Updated: 2024-06-03 17:53:46

Manhattan, New York.

Isabella Rosemary Thompson atau gadis yang akrab disapa Bella itu sedang menatap pantulan dirinya di cermin. Hari ini adalah hari yang tidak terduga dalam hidupnya. Hari ini adalah hari pernikahannya, tepatnya pernikahan paksanya. Bagaimana tidak? Saat dirinya sedang pemotretan tiba-tiba ibunya menelepon dan langsung menyuruhnya pulang saat itu juga. Ketika dirinya pulang, di rumahnya sangat ramai dengan orang-orang asing yang tidak dikenalnya. Dan dengan entengnya ibunya bilang bahwa ia sudah menerima lamaran untuk Bella. Betapa syoknya Bella saat itu, belum lagi kenyataan bahwa dia akan menikah seminggu lagi. Benar-benar bencana dalam hidupnya.

Namun Bella masih dapat bersyukur karena orang yang akan menikah dengannya memiliki tampang di atas rata-rata yang tidak akan mempermalukan dirinya ketika mereka berjalan berdampingan. Setidaknya dia masih bersyukur akan hal itu. Tapi menyebalkannya orang yang akan menikah dengannya hanya diam saja saat pertemuan mereka. Dia hanya bersikap santai seolah hal inilah yang memang diinginkannya. Betapa geramnya Bella dengannya, ingatkan Bella untuk memberikan hukuman pada calon suaminya itu nanti ketika mereka sudah selesai menikah.

Dengan berbagai kegilaan dalam hidupnya itu, di sinilah Bella sekarang. Di salah satu hotel termewah di Manhattan, New York City. Tepatnya di The Langham New York Fifth Avenue. Hari ini hari pernikahannya akan digelar. Sungguh lucu sekali hidupnya ini. Dalam beberapa jam ke depan dirinya tidak akan berstatus lajang lagi, melainkan menikah. Dan sialnya lagi, dia harus menikah dengan orang yang sama sekali tidak dicintainya. Jangankan mencintai, mengenalnya saja tidak. Hanya tampang di atas rata-rata tapi sok misteriusnya saja yang ia ingat. Oh dan jangan lupakan namanya, yah namanya yang sangat fenomenal. Dexter Nathaniel Orlando.

Bersyukurlah Bella menikah dengan seorang Billionare yang tentunya mempunyai banyak sekali uang. Sebagai gadis sosialita pecinta uang, tentu saja Bella sangat menyukai hal itu. Setidaknya dia bisa memuaskan rasa haus belanjanya.

*

*

*

Seorang pria sedang berdiri tegap dengan tampilan menawan di hari pernikahannya ini. yah dia adalah Dexter. Dexter berdiri dengan seorang pendeta di belakangnya menunggu seseorang yang akan berjalan menghampirinya untuk mengikrarkan janji suci dalam hidupnya. Semua tamu undangan sudah pada posisinya masing-masing bersiap-siap menanti kedatangan sang mempelai wanita.

Hingga dua orang gadis kecil berjalan dengan gaun indahnya yang sangat imut keluar, dengan diikuti oleh seorang gadis cantik menggunakan gaun yang sangat indah dengan tubuh proporsional berjalan menggandeng seorang pria tampan yang terlihat gagah di usia senjanya. Yah dialah Isabella bersama ayahnya, John Marcus Thompson. Berjalan dengan anggunnya di atas karpet merah menuju seorang pria yang menjadi mempelai prianya.

John memberikan tangan Bella kepada Dexter.

“Kuberikan putriku padamu,” ucap John dengan wajah penuh keharuan. Bella bahkan sudah meneteskan air matanya. Dia sudah bukan gadis kecil ayahnya lagi. Dia sudah harus hidup dengan orang lain, menyandang nama baru di belakangnya. Bukan lagi nama besar ayahnya.

“Saya akan menjaganya dengan seluruh hidup saya Sir,” jawab Dexter dengan raut wajah serius. Tangannya mengambil tangan Bella yang sangat halus itu. Dexter berjengit merasakan kulit halus milik calon istrinya itu.

Dexter pun membawa Bella ke podium untuk mengucapkan janji suci bersama. Keduanya kemudian berpegangan tangan. Perasaan aneh menelusupi Dexter ketika untuk pertama kalinya bersentuhan secara langsung dan seintens ini bersama seorang wanita. Padahal dia hanya menggenggam ke-dua tangan Bella. Sedangkan Bella masih pada keharuannya karena berpisah dengan ayahnya. Pendeta pun memulai proses pemberkatan.

“Isabella Rosemary Thompson, aku mengambil engkau menjadi istriku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus,” ucap Dexter dengan lugas tanpa keraguan.

“Dexter Nathaniel Orlando, aku mengambil engkau menjadi suamiku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus,” ucap Bella dengan suara pelan bercampur gugup. Bagaimanapun dia tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi.

Setelah itu mereka berdua melakukan proses pemasangan cincin. Dexter kembali berdesir merasakan halusnya tangan Bella, entah kenapa dia merasa enggan untuk melepaskan genggaman tangannya. Setelah mereka bertukar cincin. Pendeta memulai pemberkatan untuk ke-dua mempelai dihadapan para saksi.

“Sekarang saya nyatakan kalian SAH sebagai suami istri, silahkan untuk mempelai pria bisa memberikan tanda cintanya pada mempelai wanita lewat sebuah ciuman,” ujar Pendeta mengarahkan.

Jantung Dexter berdegup kencang, ini pertama kalinya dia akan mencium seorang wanita selain ibunya. Dia merasa sangat gugup karenanya.

Sementara Bella bersiap-siap menguatkan hatinya. Kini dirinya sudah menjadi istri dari pria yang berdiri di depannya, dan sebentar lagi akan menciumnya. Tapi mengingat mereka yang masih asing satu sama lain, Bella mengira pria itu akan mencium keningnya, tapi ternyata..

Cup..

Dexter mencium bibirnya. Ingatkan kalau Bella masih berdiri di depan semua orang. Dan oh Tuhan, ini adalah ciuman pertama Bella. Meskipun Bella adalah seorang model yang memiliki lingkungan bebas, tapi dia masih menjaga dirinya dengan baik. Dan sekarang ciuman pertamanya diambil oleh orang asing ini? Oh iya dia adalah suami Bella sekarang.

Ciuman Dexter hanya berupa kecupan biasa saja. Saling menempelkan bibirnya tanpa ada pergerakan lain, karena pria itu tidak berpengalaman. Apalagi bersama seorang wanita. Tapi rupanya ciuman ini berefek besar bagi pria itu, karena tubuhnya bergetar dan pelipisnya mengeluarkan keringat. Bahkan telapak tangannya telah basah. Setelah itu dia segera melepaskan ciumannya begitu suara riuh tepuk tangan menggema di Ballroom hotel tersebut.

Wajah keduanya memerah karena malu aktifitasnya dilihat oleh banyak orang. Setelah itu mereka tampak kikuk satu sama lain. Jantung mereka masih berdegup kencang hingga ke telinga mereka masing-masing.

Dan begitulah proses pernikahan gila yang dialami oleh Bella. Kini mereka sedang menjamu para tamu yang hadir di pernikahan mereka. Namun tak lama kemudian Dexter permisi ke toilet sehingga Bella hanya sendirian.

Tapi banyaknya tamu yang datang selalu menanyakan dimana Dexter kepada Bella sehingga membuat gadis itu jengah. Ini sudah setengah jam dan Dexter tak kunjung kembali dari toilet. Apakah pria itu terkena sembelit atau bagaimana? Maka dengan kekesalannya Bella segera mencari keberadaan suaminya, menyusul ke toilet.

Baru saja sampai di depan toilet, Bella mendengar suara orang yang sepertinya sedang berdebat. Namun mereka tidak di toilet. Karena suara itu tidak asing baginya, maka Bella segera mengikuti arah datangnya suara tersebut. Dan dia menemukan suaminya sedang berdebat dengan seorang pria. Karena penasaran, Bella berniat menghampiri suaminya yang sedang beradu mulut itu. Namun pergerakannya terhenti ketika dia dapat mendengar jelas apa yang sedang diperdebatkan oleh dua orang pria itu.

“Tidak..!! Aku tidak bisa lagi melanjutkan hubungan ini..!! Kau sudah menikah!! Dan aku tidak mungkin merusak pernikahan orang lain..!!” bantah seorang pria yang tidak dikenali Bella.

“Tapi kan kau juga tahu.. pernikahan itu hanyalah perjodohan, agar hubungan kita bisa tertutupi… kau kan sudah mendukungku dari dulu, bahkan sejak aku gagal menikahi Annelish kau masih terus mendukungku, lalu kenapa sekarang kau malah memilih mundur?? Apa yang harus kulakukan hah??” kesal Dexter dengan suara tinggi.

Bella mematung mendengarnya. Hubungan? Mereka? Apa mereka berdua memiliki hubungan? Hubungan seperti apa? Kenapa mereka sampai berdebat seperti itu? Bella segera bersembunyi dibalik dinding.

“Iya itu dulu..!! Tapi sekarang aku tidak bisa lagi… !! Aku sadar hubungan kita tidak akan pernah berhasil, orang tuamu tidak akan merestuinya, apalagi kau sudah menikah sekarang,” ujar lawan bicara Dexter. Bella semakin menajamkan pendengarannya.

“Sebenarnya apa maumu hah? Aku hanya berusaha membuat kita bisa selalu bersama, sekarang tidak akan lagi ada gosip tentangku, kita bisa bersama dengan bebas,” ujar Dexter frustasi.

“Tpi istrimu sangat cantik, aku takut kau akan berpaling padanya…” lirih pria itu. Dexter mengumpat.

“Persetan dengan istriku!! Kau kan tahu aku tidak menyukai wanita, secantik dan seseksi apapun dia aku tidak akan pernah tergoda.. apa yang kau takutkan sebenarnya?” umpat Dexter dengan amarah membludak. Lelaki di depannya tampak menunduk takut. Dia merasa minder dengan istri Dexter yang sangat cantik. Jujur sebagai pria yang tidak tertarik dengan wanita saja dia mengakui kecantikan Bella. Perasaannya kalut. Sama seperti saat Dexter mendekati Annelish, gadis itu sangatlah cantik sebagai manusia, untung saja Annelish sudah memiliki kekasih, jadi dia bisa santai. Tapi sekarang Dexter sudah menikah, menikah dengan manusia setengah dewi lagi. Ia heran kenapa Dexter harus terus dikelilingi wanita cantik.

“APA??? KAU GILA YAA!!!” teriak Bella tiba-tiba mengagetkan kedua insan yang tengah bercekcok itu. Mereka serempak menoleh ke arah Bella.

“Ka kau..??” Dexter tercekat.

“Se sejak kapan kau ada di sini?” tanya Dexter lagi kaget.

“Sejak kalian berdebat tentang kelanjutan hubungan GILA kalian..!!” sentak Bella menekankan kata ‘gila’ itu. Dexter memucat, ia keringat dingin dengan jantung berdegup-degup kencang. Hal yang sama juga terjadi pada pasangan ‘gila’nya itu.

“Aku tidak menyangka, ayah ibuku benar-benar gila, bisa-bisanya mereka menikahkanku pada pria Gay sepertimu..!!” ujar Bella keras. Dexter yang gelagapan langsung membungkam mulut Bella dengan cepat. Tidak ingin mulut besar Bella didengar kemana-mana. Bella langsung berontak sekuat tenaga.

“Sssttt… jangan keras-keras.. nanti orang-orang bisa mendengarmu!” ujar Dexter panik. Bella langsung menyingkirkan tangan Dexter dengan cepat, kali ini berhasil.

“Biar saja!! biar semua orang tahu, seorang Dexter Nathaniel Orlando sang Billionare terkenal itu tidak lebih dari pria Gay menjijikkan..!!” ketus Bella. Dexter menutup mulut istrinya itu spontan.

“Umm… saya permisi dulu,” ujar seorang pria yang sejak tadi tak dianggap keberadaannya. Bella yang menyadarinya pun melotot sinis pada pria itu. Sedangkan Dexter menatapnya dengan raut wajah bersalah.

Pria itu hanya berlalu dengan wajah sendunya. Dexter sudah memiliki istri. Tentu saja Dexter akan lebih memilih bersama istrinya daripada bersama dirinya yang hanya pasangan tidak normalnya.

Begitu pria tadi pergi, Dexter langsung menatap tajam kepada Bella.

“Kau ini apa-apaan sih? Kenapa kau mengatakannya dengan sangat keras hah?” kesal Dexter.

“Kau yang apa-apaan..!! Bisa-bisanya kau berselingkuh di hari pernikahanmu sendiri!! Dan lebih parahnya selingkuhanmu adalah seorang pria..!!” balas Bella tidak mau kalah. Dexter sangat bingung menghadapi istrinya yang sangat bar-bar ini. Tapi entah kenapa dia tidak bisa melawannya. Perasaan takluk yang sama dia rasakan saat bersama dengan seorang gadis di dunia ini, Annelish.

“Hei kalian..!! Mentang-mentang pengantin baru, malah berduaan di tempat seperti ini, ini dekat dengan toilet. Hei dude, kau sudah tidak sabar untuk merasakan malam pertama ya?” ujar seseorang mengagetkan mereka berdua. Seorang dengan wajah mirip dengan Dexter. Tobias Austin Orlando, adik kandung Dexter.

“Aa yang kau lakukan di sini?” Dexter gugup melihat kedatangan adiknya yang tiba-tiba. Seperti orang yang tertangkap basah sedang berbuat ‘sesuatu’.

“Apa lagi? Tentu saja mau ke toilet. Kalian ini pengantin, kalian dicari oleh banyak tamu di luar, sana temui mereka, jangan berduaan saja di sini,” usir Tobias begitu saja lalu berlalu ke toilet.

“Kau dengar kan? Ayo kita keluar, banyak tamu yang menunggu,” ujar Dexter menggiring Bella keluar.

“Dengar ya, urusan kita belum selesai,” ancam Bella sangar. Dexter hanya merunduk takut.

Related chapters

  • Suami Gay Ku yang Posesif   2 First Night

    Bella memasuki kamar pengantin yang telah disiapkan oleh orang tuanya. Ia melihat suaminya sudah ada di dalam. Siapa lagi kalau bukan Dexter. Melihat Dexter di situ membuat Bella kembali mengingat kejadian tadi sore, saat suaminya itu bertengkar dengan ‘kekasih’nya. Mengingatnya membuat Bella menjadi jijik pada suaminya sendiri. Ia melangkah mendekati meja rias di sana, mulai menghapus make upnya sendiri. Karena profesinya adalah model, maka bukan perkara yang sulit untuk sekedar menghapus make up. Selagi melakukan aktivitasnya, ia melirik suaminya yang sedang melirik takut-takut padanya. Bella memutar bola matanya jengah. Bella segera melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Sementara di kamar, Dexter sedang meremas-remas tangannya takut dengan ancaman yang diberikan Bella tadi siang. Sungguh baru kali ini dia merasa takut begitu besar selain ancaman ibunya. “Cklek.” suara pintu terbuka. Tampaklah Bella keluar dengan tubuh yang hanya dibalut selembar handuk yang

    Last Updated : 2024-06-03
  • Suami Gay Ku yang Posesif   3 Peraturan Dalam Pernikahan

    Dexter pun mulai menatap Bella dengan serius. “Dengar… aku tahu ini semua terlalu tiba-tiba bagi kita, tapi kau tidak bisa seenaknya begini," ujar Dexter setelah mengatur emosinya. “Lalu aku harus bagaimana?” tanya Bella dengan tampang polosnya. “Kita harus membuat peraturan mulai sekarang,” ujar Dexter kemudian. “Peraturan seperti apa maksudmu?” tanya Bella mulai tertarik. “Baiklah mari kita buat peraturannya, peraturan pertama, jangan mencampuri urusan satu sama lain,” ujar Dexter tegas. Bella hendak protes tapi ia mengurungkannya. Ia berpikir untuk apa juga ia mengurusi urusan Dexter, misinya hanya mengubah kelainan yang diderita suaminya itu. “Baiklah, aku setuju,” ucap Bella. “Peraturan kedua, setiap melakukan sesuatu kau harus bilang dulu padaku,” ujar Dexter lagi. Bella menatapnya datar. “Begitu juga denganmu,” balas Bella. Dexter melihatnya dengan tatapan menantang. “Oke,” jawab Dexter tak mau kalah. “Peraturan ketiga, harus saling mengatakan jika mau pergi kemana-m

    Last Updated : 2024-06-03
  • Suami Gay Ku yang Posesif   4 Hanya Acting

    Bella jadi penasaran kenapa orang seperti Dexter bisa berakhir menjadi pria Gay. Memang fenomena LGBT sudah biasa di kalangan dunia mereka, tapi Bella tetap tidak bisa menerimanya jika ia harus disandingkan dengan pria Gay sebagai suaminya. Ia harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan oleh Dexter. Mengembalikan jiwa kelelakiannya yang seharusnya.“Bisakah kau tidak usah menyebut nama pria sialan itu saat bersamaku?” Bella mengubah topiknya. Berpura-pura kesal.Dexter pun terdiam merasa bersalah. Entah kenapa ia merasa bersalah juga ia tak tahu. Padahal yang ia lakukan itu sama sekali tidak salah menurutnya. Dexter pun menghela nafas.“Maaf,” hanya itu yang Dexter ucapkan.Bella tidak mengindahkan perkataan Dexter hanya berlalu pergi meninggalkan Dexter.Dexter menyugar rambutnya frustasi. Kenapa segala yang ia lakukan selalu saja salah? Dan kenapa juga ia harus perduli jika Bella marah dengannya atau tidak. Seharusnya ia senang kare

    Last Updated : 2024-06-06
  • Suami Gay Ku yang Posesif   5 Menjijikan?

    Malam ini Bella kembali menggunakan pakaian seksi miliknya. Bukan sebuah lingerie melainkan sebuah gaun tidur panjang tapi sangat tipis dan tentu saja sangat menampilkan lekuk tubuhnya. Bella masih tidak ingin menyerah dengan misinya meluruskan kembali kelainan Dexter. Maka Bella segera merias wajahnya secantik mungkin.Dexter memasuki kamarnya dan melihat istrinya itu tengah menatapnya dengan pakaian terbuka dan penampilan yang bisa dibilang menggoda. Dexter mengernyitkan alisnya.“Ada apa denganmu? Kenapa berpenampilan seperti itu?” tanya Dexter dengan wajah sinisnya.“Kenapa dengan penampilanku?” Bella melipat kedua tangannya di depan perutnya.“Kenapa mau tidur malah berdandan begitu? Bukankah perempuan akan berjerawat kalau tidak cuci muka saat tidur?” ujar Dexter yang memasang wajah anehnya.Bella cengo dibuatnya. Bisa-bisanya Dexter malah berpikir begitu.“Terserah padaku mau berdandan atau tidak saat mau tidur, kenapa malah kau yang repot?” ujar Bella tidak mau kalah.Dexter m

    Last Updated : 2024-06-07
  • Suami Gay Ku yang Posesif   6 Hari yang Aneh

    Hari ini Bella memilih menyibukkan dirinya dengan memanjakkan tubuhnya. Ia melakukan perawatan mulai dari lulur, facial, sampai perawatan kuku cantiknya. Sebagai seorang international model tentulah penampilan menjadi aset yang harus selalu dijaga. Ia sangat menjaga kecantikan tubuhnya baik dari luar maupun dari dalam.Namun sebenarnya dibalik semua kesibukannya itu, ia mempunyai maksud lain. Tentu saja untuk menghindari suaminya sementara waktu. Akibat perbuatan konyolnya kemarin ia masih memiliki bayang-bayang ambigu kepada suaminya sendiri. Maka dari itu ia harus mengontrol perasaannya dulu sembari perlahan mulai menjalankan misinya. Ia harus siap-siap mental untuk semua kenyataan yang akan dihadapi nanti.Bella memilih mengurung dirinya di kamarnya sambil melakukan hal-hal yang akan memanjakan pikirannya. Ia menonton film romantis, menonton tutorial kecantikan, sampai menonton channel keluarga dengan anak yang baru lahir. Ia berpikir betapa indahnya jika ia dapat memiliki kehidupa

    Last Updated : 2024-06-08
  • Suami Gay Ku yang Posesif   7 KISS

    Dexter bangun dari tidurnya dengan perasaan sangat segar. Ia mengingat kalau tadi malam Bella mendekapnya dan membuainya sampai ia tertidur lelap sekali. Padahal ia tidak pernah merasa tidur selelap itu sebelum menikah. Pekerjaannya yang menumpuk membuat Dexter hanya bisa terus terkunci di ruangan kantornya, berurusan dengan client kantor, memeriksa berkas perusahaan, berinteraksi dengan Logan. Yah keseringannya berinteraksi dengan Loganlah yang membuatnya lebih nyaman dan membuka dirinya lebih banyak pada Logan, meskipun tidak semuanya. Dalam konteks hidupnya, ada banyak sekali hal yang Logan tidak ketahui tentangnya. Dexter baru menyadari itu, meskipun ia terus mengatakan bahwa Logan adalah kekasihnya, tetapi sebenarnya pria itu masih sangat jauh dari diri Dexter yang sebenarnya. Sebenarnya kekasih seperti apa yang dipahami Dexter di sini? Nyatanya ia tidak pernah sekalipun berkontak fisik lebih jauh dari sekedar berpelukan. Itupun Dexter lakukan ketika ia benar-benar lelah dengan

    Last Updated : 2024-06-09
  • Suami Gay Ku yang Posesif   8 Jealous

    Bella mendekati wajah Dexter, dan perlahan tapi pasti dia melakukannya.Cup.Bella menempelkan bibirnya pada bibir Dexter, kemudian sedikit melumatnya, dan menghisapnya.Dexter melebarkan matanya tidak menyangka dengan hal yang dilakukan Bella padanya. Matanya bersitatap dengan mata Bella yang juga sedang menatapnya lurus, masuk dan menginvasi ke dalam hati Dexter. Sementara Dexter merasakan bibirnya yang sudah dikuasai oleh Bella. Jantungnya seperti akan melompat dari tempatnya.Jantung Dexter berdetak tidak karuan. Kedua tangannya mendingin dengan cepat. Saat dirasakannya lidah Bella perlahan-lahan masuk ke dalam mulutnya membuat Dexter seketika tak dapat berpikir. Dexter yang terlalu terkejut tak dapat mengelak ketika Bella memasukkan lidahnya ke mulutnya, Apalagi saat Bella dengan mudahnya mengeksplorasi seluruh isi mulutnya, gadis itu kini sudah menangkup kedua pipi Dexter, mengelusnya dengan lembut.Bella tersenyum melihat bagaimana reaksi Dexter. Tidak ada penolakan seperti seo

    Last Updated : 2024-06-10
  • Suami Gay Ku yang Posesif   9 Tergoda

    Malam ini Bella kembali menggunakan pakaian seksi miliknya dengan misi yang sama seperti beberapa minggu lalu. Bella masih tidak ingin menyerah dengan misinya meluruskan kembali kelainan Dexter. Setelah beberapa keanehan dan perubahan Dexter, Bella yakin sekali kalau suaminya masih bisa kembali seperti pria normal pada umumnya.Dexter memasuki kamarnya setelah menyelesaikan permasalahan perusahaan yang diberitahukan oleh Logan sebelum ini. Ia melihat istrinya yang sedang duduk di atas ranjang mereka sambil sebelah kakinya menekuk menampilkan paha mulus nan putih yang sangat menggoda. Dexter termenung melihat pemandangan itu. Ia adalah seorang Gay, tetapi ia tak bisa berkutik melihat Bella yang sedang menatapnya menggoda itu.“Kemarilah Sayang… kau lelah bukan? Biar aku pijit,” ujar Bella lembut melambaikan tangannya gemulai.Bagai kerbau yang dicucuk hidungnya, Dexter melangkah mendekati Bella. Ia duduk di sebelah Bella dengan kaku.Bella segera menghadapnya dan menyentuh bahu Dexter.

    Last Updated : 2024-06-11

Latest chapter

  • Suami Gay Ku yang Posesif   Extra Chapter 3

    Second HoneymoonDexter memperhatikan istrinya yang sedang menyusui anaknya dengan seksama. Ia melihat sendiri bagaimana bayi mungilnya itu menghisap susu langsung dari tempatnya dengan sangat lahap. Dexter yang melihat itu malah salah fokus dengan bentuk dan ukuran payudara Bella yang membesar dan tampak sangat menantang. Tanpa disadarinya, Dexter menelan ludahnya melihat pemandangan itu.Bella yang menyadari tatapan Dexter pun menatap suaminya dengan tatapan anehnya.“Ada apa? Kenapa menatapku dengan tatapan seperti itu?” tanya Bella yang masih sibuk menyusui bayinya.“Itu… apakah aku boleh melakukannya juga?” tanya balik Dexter sambil menunjuk payudara Bella.“Maksudnya?” Bella merasa was-was dengan pertanyaan Dexter.“Apakah aku boleh meminum susu seperti Baby Aaron juga?” tanya Dexter lagi dengan pandangan tak lepas dari dada Bella.“What? Kau gila ya… kau ingin meminum ASI?” Bella terkejut mendengarnya.“Memangnya tidak boleh? Ayolahhh….,” rengek Dexter dengan tampang memelasnya

  • Suami Gay Ku yang Posesif   Extra Chapter 2

    I'm A FatherDexter sedang menggendong baby Aaron yang sekarang sudah menginjak usia satu bulan. Bella sedang sibuk menyiapkan makanan untuk Dexter, sehingga dirinyalah yang harus mengurusi baby Aaron.“Hei Boy, kau bersemangat sekali digendong Daddy ya,” ucap Dexter memperhatikan baby Aaron yang tampak bersemangat dalam gendongannya.Bayi itu hanya memperhatikan ayahnya dengan senyuman merekah yang sangat indah dan menggemaskan. Bayi itu menepuk-nepuk dada Dexter dengan tangan mungilnya dan mata bulatnya menatap ayahnya dengan sangat menggemaskan.Melihat tingkah bayinya yang sangat imut itu membuat Dexter tidak tahan untuk tidak menciumi wajah anaknya itu. Dexter memberikan kecupan-kecupan ringan di wajah bayinya sehingga membuat bayi itu terkikik gelid an menepuk-nepuk pipi Dexter dengan senang.“Hahaha… kau senang dicium Daddy huh?” ucap Dexter yang mengajak main bayinya.Dexter masih bermain-main dengan anaknya dengan senang dan terlihat sangat manis. Pemandangan itu tak luput da

  • Suami Gay Ku yang Posesif   Extra Chapter 1

    Baby BluesHari ini adalah hari kepulangan Bella dan Dexter beserta bayinya dari rumah sakit. Semua keluarganya sudah menyiapkan semua keperluan bayi di rumah Dexter. Kebanyakan barang-barang dari Tobias dari yang memenuhi kamar bayi yang telah didekorasi oleh mereka.Dexter sudah pasrah dengan semua keluarganya yang membelikan ini itu untuk keperluan bayinya. Ayahnya sudah membelikan banyak mainan untuk bayinya termasuk kereta dorong bayi, sementara ibunya sudah mendekorasi kamar bayinya sedemikian rupa lengkap dengan lemarinya. Belum lagi ibu mertuanya juga ikut membelikan banyak baju untuk bayinya. Sedangkan Tobias sudah banyak membelikan barang seperti perlengkapan mandi, susu dan perlengkapan makan bayi, selimut, bahkan kursi makan bayi. Dexter hanya kebagian membelikan tempat tidur bayi. Bahkan Bella tidak membelikan apapun untuk bayinya karena semua keperluan sudah tersedia.“Kami pulaanggg,” teriak Bella dengan senang saat masuk ke dalam rumahnya.“Aaaa…!!! Baby sudah pulaang…

  • Suami Gay Ku yang Posesif   EPILOGUE

    Dexter berlari tergesa di lorong rumah sakit tanpa memperdulikan dirinya yang beberapa kali menabrak orang lain. Dirinya sedang rapat di kantornya tanpa Bella karena usia kandungan Bella yang sudah menginjak bulan ke-sembilan membuat Dexter harus ekstra menjaga keselamatan istrinya itu. Ia sedang berbicara ketika mendapat telepon dari ibunya kalau istrinya akan melahirkan. Tanpa memperdulikan rapatnya, Dexter menyerahkan semua urusan kantornya kepada Logan dan dirinya langsung berangkat ke rumah sakit dengan kecepatan mobil di atas rata-rata.Dexter melihat ibunya sudah bersama ibu mertuanya dan adiknya yang sepertinya sedang bertugas karena menggunakan jas dokternya. Sementara ayahnya saat ini sedang dalam perjalanan bisnis ke Eropa sehingga tidak bisa hadir di sini. Dexter segera berlari menghampiri mereka dengan nafas tersengal-sengal.“Dimana Bella?" tanya Dexter dengan napas tak beraturan.“Ada di dalam, sebaiknya kau temani istrimu, dia pasti membutuhkanmu,” jawab Cassandra.“Ay

  • Suami Gay Ku yang Posesif   35 We Are Together (END)

    Dexter menggenggam tangan Bella dengan erat dengan sebelah tangannya, karena Bella sedang mengemudi. Mereka dalam perjalanan pulang dari rumah sakit setelah mengunjungi dokter kandungan. Dexter sudah bertanya banyak mengenai kehamilan dan segala macam hal yang harus diperhatikan, termasuk kegiatan seksual mereka. Bella sampai mencubit Dexter karena merasa malu dengan pertanyaan Dexter.“Bagaimana kau mengetahui kau sedang hamil saat itu?” tanya Dexter tiba-tiba sambil menciumi tangan Bella.Bella menoleh sebentar sebelum kembali konsentrasi dengan jalanan di depannya. Padahal dirinya sedang hamil, tetapi karena kondisi Dexter yang belum terlalu pulih maka ia yang mengemudi. Kalau ditanya kenapa mereka tidak membawa Alan adalah karena Dexter yang merengek hanya ingin pergi berdua saja.“Aku memeriksakan diri tentu saja, dokter yang menanganimu menyuruhku untuk memeriksakan diri,” jawab Bella kemudian.“Tapi kau datang bersama Logan,” ucap Dexter lagi.“Tentu saja, dia yang menemaniku u

  • Suami Gay Ku yang Posesif   34 We Have A Baby Again

    Bella sudah menceritakan semua yang ia bicarakan bersama Logan kepada Dexter. Dexter pun merasa sangat bersyukur karena sahabatnya itu sangat membantunya. Dexter juga sudah menjelaskan apa yang selama ini masih tersembunyi dari Bella, tanpa terkecuali. Bella menerimanya dan mengikhlaskan semua yang sudah terjadi.“Semoga kau senang di sana, Mommy dan Daddy sangat menyayangimu…,” ucap Bella pada sebuah makam kecil di taman pemakaman milik keluarganya.“We love you…,” tambah Dexter sambil mencium nisan kecil di sana.Mereka berdua menatap makan janin mereka yang sudah tiada. Mereka sangat sedih dengan kepergian janin itu, tetapi mereka sudah mengikhlaskan kepergian anak pertama mereka. Dexter dan Bella pun berjalan kembali menuju mobil mereka dengan Bella yang mendorong kursi roda Dexter. Di tengah perjalanan, angin berhembus lembut menyapa mereka seolah salam sayang dari anaknya.Bella menunduk pada Dexter yang juga tengah mendongak. Bella mengecup lembut bibir Dexter dan sedikit melum

  • Suami Gay Ku yang Posesif   33 Chance

    Bella membuka matanya dan menemukan suaminya yang masih tertidur memeluknya. Bella membalikkan tubuhnya untuk menghadap Dexter dan menyentuh kening suaminya yang panas. Bella menghela napasnya karena telah membuat Dexter kembali demam untuk yang ke-sekian kalinya.Bella mengusap kepala Dexter pelan dan mengecup keningnya, lalu segera beranjak untuk meninggalkan ranjang. Tetapi sebelum Bella sempat meninggalkan ranjang itu, Dexter sudah terlebih dahulu memeluknya dan mengigau dalam tidurnya.“Jangan pergi….,” gumam Dexter dalam tidurnya.Bella yang hendak pergi pun tidak jadi meninggalkannya. Bella kembali tidur dan memeluk suaminya dengan sayang. Ia mengelap pelipis Dexter yang mengeluarkan keringatnya.“Kenapa sakit lagi hmm?” gumam Bella sambil mengelus punggung Dexter yang kini telah tertidur lagi.Setelah agak lama, Bella pun mulai melepaskan pelukan Dexter darinya. Beruntung Dexter sudah tertidur lelap dan tidak menolak dilepaskan Bella lagi. Lalu Bella segera beranjak ke dapur d

  • Suami Gay Ku yang Posesif   32 Ada Tapi Tidak Terjangkau

    Bella sedang berada di rumahnya, tepatnya di rumah orang tuanya. Ia kembali melamun memikirkan kejadian yang baru saja menimpanya di rumah sakit. Air mata Bella kembali mengalir. Sungguh ia sama sekali tidak bermaksud berkata-kata seperti itu kepada ibu mertuanya, tetapi perkataan Cassandra sungguh membuat Bella sakit hati. Seakan-akan hanya Bella yang menyakiti Dexter di sini. Padahal Dexter juga menyakitinya tanpa pria itu sadari.“Bicarakan semua ini dengan kepala dingin, jangan malah menghindarinya dan membiarkannya terus berlarut-larut,” ucap Liliyana menasehati putrinya yang sedang patah hati.“Aku.. aku hanya butuh waktu sebentar Mom,” balas Bella sambil menenggelamkan kepalanya dipelukan sang ibu.***Suara bel pintu berbunyi membuat Liliyana yang sedang berada di ruang tamu segera menghampiri pintu rumahnya. Liliyana membuka pintunya dan menemukan 4 orang yang tak terduga datang ke rumahnya.“Kalian?” ucap Liliyana yang terkejut.“Hai.. boleh kami masuk?” pinta sang tamu ya

  • Suami Gay Ku yang Posesif   31 Regret

    Bunyi suara klakson mengagetkan Bella yang tengah melamun. Ia segera menoleh ke belakang dan melihat sendiri dengan mata kepalanya, tubuh suaminya yang terpental ke atas sebuah mobil SUV yang menabraknya.Bella melebarkan matanya. Tidak mungkin, tidak mungkin!Bella masih menatap tubuh Dexter yang kini terjatuh ke jalanan aspal. Bella masih terdiam, kejadiannya begitu cepat sampai ia tak sempat memikirkan apapun. Bella masih menatap Dexter yang terjatuh sampai akhirnya dia bisa membuka suaranya.“STOOPP…!!!!” teriak Bella kemudian.Supir taksi yang sedang mengemudikan mobilnya itu pun kaget dan langsung mengerem mobilnya mendadak.Begitu mobilnya berhenti, Bella segera keluar dari mobil itu dan langsung berlari menuju tubuh Dexter berada. Bella langsung menghampiri Dexter yang tergeletak bersimbah darah di dekat trotoar. Mobil yang tadi menabrak Dexter pun sudah berhenti. Bella tak lagi perduli dengan keadaan sekelilingnya yang sudah ramai. Ia hanya menatap Dexter yang tergeletak tak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status