Share

Bab 3062

Semua orang menatap Arum dengan bingung.

Suara tetesan air yang mereka dengar itu bukan darah.

“Kamu menangis?” Axel tersenyum mengejek.

Arum memang menangis. Pipinya basah. Ada orang yang menangis karena sangat takut. Ada juga yang menangis karena merasa kematian sebentar lagi akan menjemput mereka. Ada juga orang menangis karena rasa sakit yang mereka derita. Semua kondisi ini dirasakan Arum.

Tapi tetesan air yang menetes itu bukan air mata.

Pertanyaan yang dilontarkan Axel padanya barusan adalah sebuah ironi.

Karena suara tetesan air itu bukan air mata, bukan darah, tapi suara air kencing!

Arum tidak peduli akan hal itu. Dia tidak peduli jika Cameron dan para pengawalnya melihat kondisinya yang menyedihkannya ini. Ketika dirinya terancam, buat apa lagi memikirkan martabat?

Arum menggelengkan kepalanya dengan putus asa. Dirinya tidak memiliki kekuatan untuk melawan Axel. Sangat menyedihkan!

"Axel. Kondisi Arum sudah lemah. Kamu ... kamu harus melepaskannya," Cameron be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status