Michael mengernyit dan berkata dengan senyum masam, “Bertarung mati-matian? Kamu pikir kamu bisa melempar dadu?” Michael tidak ingin melakukannya, tapi keadaan memaksanya. Jangankan bertarung mati-matian, mengangkat tangan untuk menodongkan pedang pada mereka saja Michael tidak mampu lagi. "Aku tanya sekali lagi, kamu mau atau tidak?” tanya Kelinci Sakti tanpa basa basi lagi. “Aku beri tahu dari awal. Rencana besar ini bisa menjelaskan siapa dirimu di sini. Kamu mau melakukannya?” "Manusia-manusia brengsek ini menyekap Bella. Aku akan bertarung melawan mereka sampai titik darah penghabisan. Apa yang harus aku lakukan?” Michael menyeringai. "Kalau kamu yakin dengan perkataanmu, ayo kita bermain bersama mereka sampai akhir,” Kelinci Sakti melirik Michael. “”Aku pernah mendengar dari Naga Unicorn bahwa kita harus memanfaatkan kesempatan, sekecil apa pun. Ini yang akan kita lakukan hari ini,” lanjutnya sambil tersenyum. Michael tidak dapat berkata-kata. Dari mana Naga Unicor
"Ini hukuman dari guntur setelah sekian lama. Hahaha, manusia kurang ajar ini akhirnya terkena batunya juga,” Marcus lega. Marcus tersenyum. Begitu juga dengan semua orang yang ada di medan tempur. "Pasti napas bocah ini penuh dengan amarah sehingga mendapat hukuman guntur. Dia akan sangat menderita.” "Kita telah melakukan hal benar dan menegakkan keadilan atas nama dewa. Siapa tahu dewa pun merasa kita harus menghajar anjing.” "Hahaha."Semua orang tertawa liar. Namun Roby menyadari Theo mengernyit sambil memandang petir ungu dari dalam awan hitam dengan sangat serius. "Pemimpin, kamu kenapa? Apa kamu tidak senang kalau hukuman guntur akan membunuh Michael? Kamu ingin membunuh Michael dengan kekuatanmu sendiri? Jika seperti itu, apa kamu mau aku mengirimkan beberapa jagoan untuk melawannya?” ucap Roby yang tidak ingin Theo kecewa. Roby berusaha melakukan berbagai macam cara untuk menyenangkan Theo. "Melawan guntur?” Theo mengernyit. “Kamu pikir guntur itu bisa ditah
"Ya Tuhan, lari!” Dari bawah, Michael melihat monster guntur terlarang mendekatinya. Tanpa berkata-kata lagi, dia segera menggendong Kelinci Sakti dan memaksa dirinya sendiri untuk menahan rasa sakit yang tak tertahankan kemudian meningkatkan seluruh energinya untuk mengeluarkan jurus Taixu. Monster guntur terlarang tiba-tiba menyerang dengan cakarnya yang terbuka lebar! Tubuh Michael berkelebat dalam sekejap. Duaaar!!! Monster guntur terlarang mengayunkan cakarnya ke udara diikuti kilatan petir ungu dan suara bergemuruh. Tanah meledak seketika dengan diiringi ledakan menggelegar. "Aku akan mundur, mundur. Semuanya aku perintahkan mundur!” Theo syok melihat puluhan jagoan dan ratusan muridnya hancur menjadi debu di bawah kilatan ungu. Mereka mati karena tidak dapat menghindar dari serangan monster setelah ledakan terjadi. Tanah pun terbakar seketika. Sesaat setelah perintah mundur dari Theo diteriakkan, pasukan gabungan yang telah tertekan dan sempoyongan melarikan d
Seluruh dunia berguncang saat keempat monster mengaum. Awan hitam bergulung dan angin bergemuruh. Keempat monster muncul perlahan dari awan hitam. Dari arah timur, seekor naga biru sepanjang ribuan kaki tiba-tiba mengaum. Cahaya biru dari tubuhnya berkedip-kedip mengintimidasi. Sekali mengaum saja sudah mengguncang langit. "Ini ....” Marcus dan yang lainnya terkesiap. Jaraknya sangat jauh, tapi aumannya terdengar begitu dekat. Banyak orang yang memiliki kekuatan level tinggi pun merasa tidak nyaman. Keringat mengucur dari punggung dan kening mereka. "Gila! Apa ini?” Marcus panik. "Raja Naga!” Theo menggertakkan giginya. Wajahnya dingin dan jantungnya berdegup kencang. Matanya menyipit dan berkata dengan marah, “Empat monster surgawi. Bajingan ini memancing Raja Naga! Michael, Michael, kamu kurang ajar. Aku tidak tahu apakah aku harus tertawa atau tidak.” Marcus tercengang saat mendengar Raja Naga. Dia tidak mengerti apa itu tapi dia berpikir naga tersebut sangat
"Empat ... empat monster surgawi. Mengapa mereka tidak muncul satu per satu?” Bahkan ibu Theo yang merupakan salah satu dari sedikit informan di Dunia Bafang, tidak pernah melihat formasi seperti itu. Empat monster dewa surgawi muncul pada saat bersamaan? Formasi apa ini?! Theo menguras otaknya tapi dia tidak ingat sejak kapan Dunia Bafang memiliki formasi seperti ini. Apakah ini masih bisa disebut sebuah proses kehancuran? Ini jelas-jelas kematian. Theo terus berpikir keras sementara yang lainnya saling berpandangan satu sama lain dengan mulut ternganga dan memandang ke angkasa seperti orang bodoh. "Apa ibuku salah menceritakan kepadaku? Bagaimana bisa seperti ini?” pikir Theo. "Empat monster surgawi keluar semua. Belum pernah ada yang mendengar hal semacam ini di dunia ini.” "Aku sudah sangat tua. Aku juga membaca banyak buku dan mendengar segala macam cerita. Tapi aku tidak pernah mendengar keadaan seperti ini!” Dewa Laut Abadi saja sudah dianggap hebat m
"Ini hanya sebuah permainan meskipun berlebihan,” Michael menatap Kelinci Sakti sambil tersenyum yakin. "Apa?” "Benar. Aku masih harus menghabisi orang-orang di belakangku terlebih dahulu meskipun aku nanti mati,” ucap Michael sambil melirik semua orang di sekelilingnya. Lirikan mata Michael membuat semua orang gemetaran. Michael baru saja menggiring monster guntur terlarang dan menghabisi banyak anggota pasukan gabungan. Semua orang akan mati jika Michael kembali menarik empat monster surgawi dengan kekuatannya masing-masing. "Kamu siap?” Michael menatap Kelinci Sakti. Kelinci Sakti mengangguk, “Meskipun aku raja monster dan hidup kembali berkat kamu, tapi aku pikir ini akan jadi sebuah pencapaian hidup yang luar biasa jika aku mati dalam serangan gabungan melawan empat monster surgawi dan monster guntur terlarang.” "Kalau begitu, ayo kita lakukan!” Michael tiba-tiba mundur setelah Kelinci Sakti bicara. Tidak lama kemudian .... "Sial, si brengsek itu mengara
Lawan! Michael berlari ke arah empat monster surgawi di angkasa segera setelah dia berteriak. Kapak Pangu mengayun bersamaan dengan api langit dan roda bulan yang menyerang monster guntur terlarang. Duaaar!!! Cahaya keemasan membumbung ke angkasa tanpa melawan arah angin. Michael menatap langit dari kejauhan. Tubuhnya bercahaya keemasan dikelilingi pita yang bersinar seperti meteor yang terbang terbalik. Michael membawa tekanan yang sangat kuat. Dia gemetar seperti dewa perang emas yang tak terkalahkan! "Auuum!” Empat monster surgawi marah melihat pergerakan Michael. Mereka mengaum serempak di udara. Raja Naga mengangkat kepalanya dan menyeringai marah. Sebuah pilar bercahaya biru dan ungu didorongnya. Harimau Hitam juga mengaum menggelegar hingga terdengar sampai ribuan mil pada saat bersamaan. Burung Phoenix sambil mengepakkan sayapnya. Kura-kura Hitam berdiri tegak di ekornya. Tiga pilar cahaya ikut menyerang Michael dari tiga arah. Michael menatap dingin em
"Kamu harus bisa menahannya agar bisa membunuh mereka. Kamu tidak akan bisa hidup kembali jika mati sekarang,” teriak Kelinci Sakti dengan terburu-buru. Michael tidak dapat terlahir kembali selamanya apabila dewa maupun jiwanya mati. Apa Michael takut mati? Tentu saja tidak! Yang dia takutkan adalah jika tidak bisa lagi bertemu dengan Bella, Hanna, Spence dan Mark!! "Aku tidak ingin jiwa dan ragaku mati. Aku tidak ingin abadi. Ayo!” teriak Michael. Suaranya menembus langit berbintang hingga membuat semua orang di darat terkejut! Arogan! Sombong! Keras kepala! “Auuum!” Telur Burung Phoenix menetas. Seekor Burung Phoenix ungu keluar dari cangkangnya dengan lolongan panjang. "Michael, berhati-hatilah. Kekuatan Burung Phoenix ungu yang terlahir kembali dua kali lebih kuat dari kekuatan aslinya,” Kelinci Sakti mengingatkan dengan tergesa-gesa. "Aku tidak peduli padanya,” teriak Michael marah. Hati Keluarga Naga bagai mesin yang hampir meletus. Kekuatannya