"Ah! Ah! Ah!"Michael berteriak kesakitan. Tangan Michael seperti tersengat listrik saat menyentuh Guru. Sengatannya pun menjalar dengan cepat dari ujung jari ke seluruh tubuh Michael. Tubuh Michael memancarkan cahaya keemasan yang sangat menyilaukan. "Tidak, tidak, tidak!” Nourman berteriak histeris. Dia terkejut dengan sorot mata penuh kesedihan. Bella dan yang lainnya menerobos masuk saat mendengar teriakan dari dalam kuil. Mereka semua kaget melihat apa yang terjadi. Mereka ketakutan dan terkejut karena melihat keadaan Michael. Si buah ginseng tersenyum santai, “Tidak apa-apa. Dia tidak akan mati. Ayo cepat ke luar.” Si buah ginseng mendorong Bella dan yang lainnya ke luar rumah. Walaupun Bella sangat khawatir dengan keadaan Michael tapi ketika si buah ginseng mengatakan Michael akan baik-baik saja, Bella pun segera berjalan ke luar rumah. Terlebih lagi, Nourman dari sejak awal tidak mengizinkan mereka masuk ke dalam rumah. Bella pun harus pergi. Boom!!!Gelom
Di halaman, banyak mayat bergelimpangan bersimbah darah. Sementara yang masih hidup berteriak saling bersahutan seperti di ruang tunggu yang menunggu kematian tiba. Teriakan histeris juga terdengar dari atas ruang utama. Kaki para pengawal pria Keluarga Fu yang berjumlah lebih dari 12 orang diikat rantai panjang. Para wanita muda yang berjumlah lebih dari 30 orang pun tidak luput dari sasaran. Mereka diikat hingga rambut mereka berantakan, pakaiannya terkoyak dengan wajah panik. Cameron duduk di kursi peradilan. Dia telah kehilangan segalanya. Setelah semuanya terjadi, dia tidak mungkin lagi bisa menjadi pemimpin tiga keluarga. Seorang pria kekar menyeret anggota Keluarga Fu yang masih muda dengan seutas tali panjang. Wajahnya mencemooh. Dia tidak menghormati Cameron sama sekali, “Pak Tua Cameron, aku sudah selesai menyisir gerbang timur. Aku pergi.” Seorang anggota keluarga senior Keluarga Fu mendekati si pria kekar. Dia memohon saat melihat anaknya menjadi tawanan s
Pedang yang tertancap tepat di depan ujung sepatu Panji yang jaraknya bahkan tidak sampai selebar sehelai rambut masih terus bergoyang. Panji terkesima. Dia pikir orang yang melemparkan pedang padanya adalah seorang jagoan pedang yang bisa mengendalikan kekuatan pedangnya dengan sangat baik. Panji menatap pedang yang berada di hadapannya lekat-lekat. Beberapa anak buah Panji yang berada di belakangnya langsung waspada dan menarik pedang mereka masing-masing tanpa komando. Panji merinding karena dia tidak merasakan fluktuasi energi di sekitarnya. Apalagi orang lain. Mereka yang dikirim Laut Abadi untuk memporak-porandakan Keluarga Fu bukanlah orang sembarangan. Begitu pun dengan Panji. Dia cukup diandalkan dan kekuatannya bisa membunuh banyak orang. Panji pun menjadi bagian dari jagoan yang diperhitungkan di Dunia Bafang. Namun saat ini dia tidak dapat merasakan fluktuasi energi yang biasanya dirasakan seorang jagoan saat jagoan lain berada di sekitarnya. Apa mungkin
Pedang emas saktinya yang kuat dan tak bisa dihancurkan bagai ditusuk hingga membentuk lubang hanya karena setetes cairan tujuh warna sebesar butiran pasir. Sekeliling lubangnya menghitam seketika. Hmmm ….Apa yang terjadi? Hanya setetes darah tapi bisa menembus pedang emasnya. Panji tidak yakin dirinya akan menang kalau dia benar-benar bertarung melawan si pria itu. Panji pun melarikan diri tanpa pikir panjang. Seluruh anggota Keluarga Fu tersadar dan menarik napas lega segera setelah Panji melarikan diri. Cameron meminta seseorang melepas tali yang mengikat Mira dan yang lainnya. Dia mendekati si pria dan berkata dengan gembira, “Aku sangat menghargai bantuanmu, anak muda. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada kami jika kamu tidak datang.” "Apa boleh aku menginap satu malam saja?” bisik si pria. Cameron mengernyit mendengar suara si pria. Dia merasa suara itu tidak asing baginya. Namun melihat si pria menunggu jawabannya, Cameron tidak terlalu
Setelah Michael jatuh ke dalam jurang tak berdasar, sikap Cameron terhadap Arum berubah. Arum selalu dianggap sebagai pembawa sial di mata Cameron, walaupun kebohongan Arum terkadang mampu memperdaya Cameron. Cameron berpikir cepat begitu mendengar analisa anggota keluarganya. Akhirnya dia mengangguk dengan berat hati, “Arum, nasib Keluarga Fu ada di tanganmu.” Arum sangat senang dan bersemangat setelah mendapat restu Cameron. Dia pun semakin yakin si pria itu sengaja datang untuk menyelamatkannya karena Cameron yang dikenal sebagai orang yang cerdas pun mempunyai pemahaman yang sama dengan anggota keluarga lain. Jika benar analisa anggota keluarganya, maka kini Arum menjadi tumpuan harapan masa depan Keluarga Fu. Arum pun mulai bermimpi tentang dirinya dan masa depan yang cerah. Dia akan membawa Keluarga Fu ke puncak kekuasaan karena kecantikannya. Dunia pun akan mengaguminya sebagai wanita paling mempesona di seluruh dunia. Arum sangat bergairah meskipun baru memik
Wajah Arum memerah dengan menyisakan gambar telapak tangan! Si buah ginseng melompat kembali ke tangan Michael dan menatap Arum sambil mengibas-ngibaskan tangannya yang telah digunakannya untuk menampar Arum. Arum terkejut sekaligus marah. Dia membelalakkan matanya pada si buah ginseng. Si buah ginseng membela diri, “Jangan marah padaku. Dia yang menyuruhku menamparmu.”Michael duduk di pinggir tempat tidur dan berkata dengan dingin, “Tamparan itu sebagai pelajaran untukmu yang telah menghina istriku. Aku akan membuat hidupmu lebih buruk dari kematian jika berani berkata tidak sopan lagi. Cepat pergi!” Arum menolak pergi. Dia menatap Michael penuh amarah, “Mengapa kamu berpura-pura cuek di hadapanku? Kamu datang menyelamatkan aku karena menginginkanku, bukan?” "Kamu pikir aku menyelamatkan keluargamu karena aku menyukaimu?” Michael marah sekali tapi di lain sisi ingin tertawa. "Apa lagi kalau bukan itu alasannya?” Arum mulai tidak yakin. “Tindakanmu sangat mudah diterka,”
Michael tersenyum. "Bukankah kamu sudah mati? Bagaimana kamu bisa ada di sini? Kamu manusia atau hantu?” Nolan sampai bertanya tiga kali pada sosok yang ada di hadapannya. Hatinya berkecamuk seperti lautan yang mengamuk. "Kalau aku hantu, apa kamu mau minum bersamaku?” Michael terkekeh sambil menegakkan sikap duduknya. “Bella memintaku untuk menyelamatkanmu. Apa kamu siap bebas?” Nolan mengangguk. Dia tidak sabar untuk segera menghirup udara segar. "Bagaimana cara kamu menyelamatkanku?” Nolan mengernyit dan tersenyum pahit. ”Penjara yang mengurungku ini tidak dapat ditembus segampang itu. Kamu akan terlihat seperti orang bodoh kalau mencoba membuka penjara ini dengan kekuatan Cahaya Surga.” “Siapa bilang kekuatanku baru sampai sampai di situ?” Michael tersenyum dan berjalan mendekati pintu penjara. “Sekarang kamu bisa melihat kalau aku sudah berhasil menguasai kekuatan Dunia Langit.” Ujung bibir Michael mengembang menggambarkan sebuah senyuman. Detik berikutnya,
"Hahaha," Nolan melihat ke langit dan menunjuk ke atas, "Langit punya mata. Cameron, kamu pasti tidak pernah bermimpi kalau hari ini akan datang.”"Kamu tidak bermimpi bahwa pria bumi yang kamu anggap rendah akan menjadi penerus keluarga kita untuk mempertahankan keluarga ini.""Kamu selalu menganggap rendah orang lain. Hari ini kamu akan menjilat ludahmu sendiri, hahahahaha.""Michael, kamu seharusnya tidak datang untuk menyelamatkanku. Buka saja topengmu dan katakan pada Keluarga Fu identitasmu yang sebenarnya. Mereka semua pasti akan terkejut dan menyesal seumur hidup.” "Hari pembalasan akan segera datang."Nolan tertawa kencang. Dengan lutut gemetar dan rambut yang menutupi wajahnya, Nolan terjatuh sambil menangis. "Pamanku menjadi seorang dewa dan mengubah nasib Keluarga Fu. Tapi sekarang Keluarga Fu bernasib jelek. Bagaimana aku bisa menghadapi leluhurku?""Ah.""Ah!" Michael menghela napas. Dia sudah berjuang keras sejak lama. Penjara itu terbuat dari besi yang seperti