Setelah Michael jatuh ke dalam jurang tak berdasar, sikap Cameron terhadap Arum berubah. Arum selalu dianggap sebagai pembawa sial di mata Cameron, walaupun kebohongan Arum terkadang mampu memperdaya Cameron. Cameron berpikir cepat begitu mendengar analisa anggota keluarganya. Akhirnya dia mengangguk dengan berat hati, “Arum, nasib Keluarga Fu ada di tanganmu.” Arum sangat senang dan bersemangat setelah mendapat restu Cameron. Dia pun semakin yakin si pria itu sengaja datang untuk menyelamatkannya karena Cameron yang dikenal sebagai orang yang cerdas pun mempunyai pemahaman yang sama dengan anggota keluarga lain. Jika benar analisa anggota keluarganya, maka kini Arum menjadi tumpuan harapan masa depan Keluarga Fu. Arum pun mulai bermimpi tentang dirinya dan masa depan yang cerah. Dia akan membawa Keluarga Fu ke puncak kekuasaan karena kecantikannya. Dunia pun akan mengaguminya sebagai wanita paling mempesona di seluruh dunia. Arum sangat bergairah meskipun baru memik
Wajah Arum memerah dengan menyisakan gambar telapak tangan! Si buah ginseng melompat kembali ke tangan Michael dan menatap Arum sambil mengibas-ngibaskan tangannya yang telah digunakannya untuk menampar Arum. Arum terkejut sekaligus marah. Dia membelalakkan matanya pada si buah ginseng. Si buah ginseng membela diri, “Jangan marah padaku. Dia yang menyuruhku menamparmu.”Michael duduk di pinggir tempat tidur dan berkata dengan dingin, “Tamparan itu sebagai pelajaran untukmu yang telah menghina istriku. Aku akan membuat hidupmu lebih buruk dari kematian jika berani berkata tidak sopan lagi. Cepat pergi!” Arum menolak pergi. Dia menatap Michael penuh amarah, “Mengapa kamu berpura-pura cuek di hadapanku? Kamu datang menyelamatkan aku karena menginginkanku, bukan?” "Kamu pikir aku menyelamatkan keluargamu karena aku menyukaimu?” Michael marah sekali tapi di lain sisi ingin tertawa. "Apa lagi kalau bukan itu alasannya?” Arum mulai tidak yakin. “Tindakanmu sangat mudah diterka,”
Michael tersenyum. "Bukankah kamu sudah mati? Bagaimana kamu bisa ada di sini? Kamu manusia atau hantu?” Nolan sampai bertanya tiga kali pada sosok yang ada di hadapannya. Hatinya berkecamuk seperti lautan yang mengamuk. "Kalau aku hantu, apa kamu mau minum bersamaku?” Michael terkekeh sambil menegakkan sikap duduknya. “Bella memintaku untuk menyelamatkanmu. Apa kamu siap bebas?” Nolan mengangguk. Dia tidak sabar untuk segera menghirup udara segar. "Bagaimana cara kamu menyelamatkanku?” Nolan mengernyit dan tersenyum pahit. ”Penjara yang mengurungku ini tidak dapat ditembus segampang itu. Kamu akan terlihat seperti orang bodoh kalau mencoba membuka penjara ini dengan kekuatan Cahaya Surga.” “Siapa bilang kekuatanku baru sampai sampai di situ?” Michael tersenyum dan berjalan mendekati pintu penjara. “Sekarang kamu bisa melihat kalau aku sudah berhasil menguasai kekuatan Dunia Langit.” Ujung bibir Michael mengembang menggambarkan sebuah senyuman. Detik berikutnya,
"Hahaha," Nolan melihat ke langit dan menunjuk ke atas, "Langit punya mata. Cameron, kamu pasti tidak pernah bermimpi kalau hari ini akan datang.”"Kamu tidak bermimpi bahwa pria bumi yang kamu anggap rendah akan menjadi penerus keluarga kita untuk mempertahankan keluarga ini.""Kamu selalu menganggap rendah orang lain. Hari ini kamu akan menjilat ludahmu sendiri, hahahahaha.""Michael, kamu seharusnya tidak datang untuk menyelamatkanku. Buka saja topengmu dan katakan pada Keluarga Fu identitasmu yang sebenarnya. Mereka semua pasti akan terkejut dan menyesal seumur hidup.” "Hari pembalasan akan segera datang."Nolan tertawa kencang. Dengan lutut gemetar dan rambut yang menutupi wajahnya, Nolan terjatuh sambil menangis. "Pamanku menjadi seorang dewa dan mengubah nasib Keluarga Fu. Tapi sekarang Keluarga Fu bernasib jelek. Bagaimana aku bisa menghadapi leluhurku?""Ah.""Ah!" Michael menghela napas. Dia sudah berjuang keras sejak lama. Penjara itu terbuat dari besi yang seperti
Ketika besi-besi penjara sudah diambil sebagian, Michael dan buah ginseng berhenti. "Sejujurnya aku ingin melelehkan semua besi ini," ujar Michael. Besi ribuan tahun itu tidak gampang dihancurkan. Jika kamu membongkar penjara ini, mungkin kamu bisa membuat senjata sakti dari bahan berkualitas. Keluarga Fu tidak menyadari hal ini. Bukankah itu hal yang sangat bodoh?!Setelah melihat Michael cukup puas, Nolan berkata, "Apa yang akan kita lakukan sekarang? Apakah kita akan membunuh Cameron dan yang lainnya? Sudah lama aku membenci Cameron, pria brengsek itu."Michael menggelengkan kepala. Meskipun Keluarga Fu bisa dikalahkan, mereka termasuk tiga keluarga terkuat dan mempunyai Paviliun Loulan. Selama ini, orang-orang tidak berani membuat masalah dengan Keluarga Fu karena mereka memiliki kekuasaan yang tidak bisa dianggap remeh. Setelah melihat Michael menggelengkan kepala, Nolan juga menggelengkan kepala. Dia berkata dengan nada kecewa, "Jika kamu tidak membunuh Cameron, selaman
Mata Cameron melebar. Dia paham kenapa Franco berbisik di telinganya. Bagi orang lain, kehilangan Buku Surgawi Tanpa Kata tidak berarti apa-apa. Namun bagi Cameron dan Franco, mereka tahu apa artinya jika buku itu hilang. Di sana tersimpan rahasia pemimpin sejati Keluarga Fu. Kenapa buku itu dicuri?!Kemudian, muncul seorang pelayan. Dia berlutut dan berkata dengan suara keras, "Pemimpin, penjara dibobol.""Apa?" Cameron terkejut lagi. Petinggi Keluarga Fu juga terkejut. Di penjara, ada si pengkhianat Nolan. Apalagi penjara itu terdiri dari besi ribuan tahun. Kalau bukan dewa sejati, tidak mungkin orang biasa bisa membobolnya!Ekspresi Franco menjadi dingin. Matanya menatap ke langit. Tentu saja, dia dan Cameron lebih takut daripada orang lain. Mereka tahu orang seperti apa Nolan itu.Buku Surgawi Tanpa Kata adalah kunci penting untuk menyembunyikan rahasia mereka. Sudah jelas apa artinya penjara yang dirusak. "Penjara Keluarga Fu terbuat dari besi dingin ribuan tahun. B
Ketika Cameron mendatangi halaman, para petinggi Keluarga Fu juga sedang berada di halaman. Mereka memegang kertas seperti yang dipegang Cameron. Raut wajah mereka menunjukkan hal yang sama. "Pimpinan ....""Apa kamu sudah mendengar berita ini?""Ada pemberitahuan di seluruh jalan. Sekarang, seluruh warga Kota Tianlong sedang ribut. Nolan menginginkan paviliun baru. Dia ingin membangun ulang Keluarga Fu dan mengundang orang yang memiliki cita-cita luhur dari seluruh dunia untuk bertemu di Kota Penglai tujuh hari mendatang."Ekspresi wajah Cameron menjadi dingin. Apa jangan-jangan Nolan bakal menentangnya secara terbuka? Cameron menginjak tanah dengan geram. Dia menggertakkan gigi dan berkata dengan suara mengejek, "Nolan pikir dia bisa berbuat seenaknya. Jangan mimpi!""Itu benar. Bukan berarti membantu keluarga itu termasuk mendukung Nolan. Dia itu pengkhianat," ujar salah satu petinggi. Sementara yang lain menganggukkan kepala. Memang kondisi Keluarga Fu sedang susah, tapi
Kota Qinglong dikelilingi dengan tujuh gunung yang saling berhubungan. Dari kejauhan, kota tersebut tampak seperti seekor naga yang berbaring dengan punggungnya. Oleh karena itu kota itu dinamakan Qinglong."Ngomong-ngomong, tiga perempuan cantik, coba lepas topeng kalian. Anginnya segar sekali,” Michael tersenyum.Meskipun ketiga perempuan itu bingung, tapi mereka melakukan apa yang diminta Michael. Pertama Pam, lalu Bella, terakhir Mira. Ketika ketiga perempuan itu melepas topeng mereka, kehebohan langsung terjadi ketika mereka masuk ke kota. Sepanjang jalan, banyak laki-laki menatap mereka bertiga lewat. Bahkan para perempuan tidak bisa mengalihkan pandangan mereka. Mereka berjalan ke kedai terkenal di Kota Qinglong, sementara orang-orang tetap menatap mereka.Kedai Qingyun.Ketika mereka masuk, keadaan kedai itu ramai dengan celotehan para tamu. Begitu rombongan Michael masuk, semua orang terdiam. Ketiga perempuan itu sangat cantik.Michael duduk dan menatap ke sekelilin
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua