Share

BAB 25 Jangan Hina Istriku

Kepala tim desain itu menoleh ke belakang. Raut wajah garangnya menjadi menciut melihat siapa yang datang. Tangannya sontak melepaskan cengkraman di wajah Soraya.

“Pak, Da-mar,” ucapnya terbata.

Langkah kaki Damar melebar, nafasnya memburu menunjukkan dia sedang emosi tingkat tinggi. Tangannya mengepal lalu meninju wajah tua keapla tim desain itu hingga terjatuh ke lantai.

“Kurang ajar kamu!” seru Damar lalu berjongkong menarik kerah baju kepala tim desain itu ingin menonjoknya lagi. Soraya menghentikan ulah Damar yang sedang menyalurkan amarahnya itu.

“Damar, dia bisa babak belur kamu hajar. Dia sudah tua,” ucap Soraya.

“Dia sudah bersikap kurang ajar padamu,” ucap Damar dengan suara penuh tekanan.

“Hentikan dulu, dia hanya salah menilaiku saja, berdirilah,” pinta Soraya.

Damar berdiri mengikuti instruksi dari Soraya. Padahal sebenarnya dia masih ingin membuat babak belur sampai tidak bisa bicara lagi kepala tim desain itu. Tidak ada satu orang pun yang boleh menindas Soraya apalagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status