Home / CEO / Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat / BAB 21 Gawat aku keceplosan

Share

BAB 21 Gawat aku keceplosan

Author: Handira Rezza
last update Last Updated: 2024-04-02 15:55:12

Sabrina menutup mulutnya dengan kedua tangan, “Gawat aku keceplosan,” gumam Sabrina dalam hati.

“Padahal aku tidak mengatakan apapun, tapi sepertinya kamu tahu lebih banyak,” ucap Soraya sambil melipat kedua tangannya.

“Jangan menyudutkan adikmu, dengan hal yang tidak dia tahu,” ucap Bu Amber yang masih memeluk Sabrina.

Soraya menyunggingkan senyuman, suasana seperti ini sudah biasa dia terima. Sabrina yang membuat ulah, tapi Soraya yang dimarahi di depan umum.

“Anda juga jangan melindungi anak yang salah,” ucap Damar. “Perusahan Huang belum mengumumkan akan meluncurkan produk baru, tapi putrimu sudah tahu seolah mengirim mata-mata ke sisi istriku!” tegas Damar.

Sontak saja ucapan Damar membuat semua orang yang berbondong-bondong ke toilet tadi saling berbisik.

“Tapi aku juga mendengar Sabrina mengatakan itu,” ucap salah satu pengunjung peluncuran produk baru keluarga Kwong.

“Aku juga mendengarnya, mungkin dia iri dengan kakaknya yang bisa mendapatkan suami lebih kaya,”

“Bukankah dahu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   BAB 22 Kamu Dipecat

    Sabrina menggelengkan kepalanya, senatural mungkin dia mengelak tidak mengenal wanita yang ada di depannya itu.“Pembohong, tidak mungkin kamu tidak mengenalinya,” ucap Soraya.“Memang aku tidak mengenalnya, kamu jangan mencoba memfitnahku di depan banyak orang,” elak Sabrina.Damar mengepalkan tangannya, sampai akhir Sabrina maupun keluarga Kwong tidak ada yang mau mengakui bahwa mereka memang mencuri desain milik Soraya.“Apa-apaan ini, jadi aku diseret paksa ke sini hanya untuk sebuah lelucon mempermalukan orang!” seru Senior desain dari perusahaan Huang itu. Dia berdiri membetulkan pakaiannya, lalu menatap tajam ke arah Soraya. Menyadari tatapan tajam dari wanita itu, Soraya langsung mengeluarkan suara.“Sebaiknya kamu bersaksi dengan benar,” ucap Soraya.“Bersaksi untuk apa? Orang miskin sepertimu mau berlagak seperti bos besar, mana pantas!” bentak Senior desain itu.Soraya menampar keras wanita yang tidak tahu sopan santun itu. Bagaimanapun dia adalah seorang istri bos besar, s

    Last Updated : 2024-04-03
  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   BAB 23 Sudah lama memperhatikanmu

    Sarbina menoleh ke arah Cakra yang seolah meremehkanya. Sabrina masih percaya kalau dia masih bisa memiliki apa yang dia inginkan.“Kalau begitu, kamu saja yang datang ke Soraya,” ucap Sabrina ketus.“Aku tidak ingin bertentangan dengan keluarga Huang,” balas Cakra.“Kamu bisa memulainya dari Soraya,” ucap Sabrina.Menurut Sabrina, Soraya itu sangat mencintai Cakra. Pernikahan dadakan dengan Damar mungkin hanya pelarian semata.“Kamu mau aku melakukan apa, Sabrina?” tanya Cakra.“Rebut kembali hati Soraya, aku tahu dia akan luluh kembali padamu,” jawab Sabrina.“Apa kamu sudah gila, Sabrina?” bentak Cakra.“Aku masih waras, Cakra. Kita harus membuat hubungan Damar dan Soraya renggang, dengan begitu kita akan mendapatkan peluang untuk balas dendam,” ucap Sabrina.Damar mengangguk pelan, akhirnya dia setuju dengan rencana Sabrina. Soal Soraya itu masalah gampang, dahulu mereka merajut kasih sampai merencanakan pernikahan. Cakra juga yakin kalau sampai saat ini Soraya masih memiliki rasa

    Last Updated : 2024-04-04
  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 24 Trik Murahan

    Asisten Damar ingin pergi menutup pintu lagi, tapi Damar mencegahnya. Memintanya untuk melaporkan apa yang ingin dia sampaikan.“Ada apa?” tanya Damar.“I-tu, ada sebuah paket untuk Ibu Soraya,” jawab Asisten.“Bawalah kemari, dari siapa?” tanya Damar.“Tidak ada nama pengirimnya, tapi kata kurir di dalam ada surat untuk Ibu Soraya,” jawab Asisten.Damar mengangguk, setelah memberikan kotak paket dengan pita warna merah untuk Soraya sang asisten segera pergi dari ruangan kerja Damar. Soraya yang penasaran dengan isi kotak itu langsung membukanya.“Aku tidak pernah mempunyai teman akrab. Apa ini dari mantanmu yang tidak terima kita menikah?” ucap Soraya seraya menarik pita warna merah itu.“Mantan? Aku tidak pernah mempunyai mantan. Kecuali mereka yang mengaku sebagai mantanku,” balas Damar ketus.Kotak itu sudah terbuka, isinya sebuah kue strawberry kesukaan Soraya dan sebuah amplop berwarna pink di dalamnya.“Biar aku yang membaca surat itu,” ucap Damar yang juga penasaran.“Baca saj

    Last Updated : 2024-04-05
  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   BAB 25 Jangan Hina Istriku

    Kepala tim desain itu menoleh ke belakang. Raut wajah garangnya menjadi menciut melihat siapa yang datang. Tangannya sontak melepaskan cengkraman di wajah Soraya.“Pak, Da-mar,” ucapnya terbata.Langkah kaki Damar melebar, nafasnya memburu menunjukkan dia sedang emosi tingkat tinggi. Tangannya mengepal lalu meninju wajah tua keapla tim desain itu hingga terjatuh ke lantai.“Kurang ajar kamu!” seru Damar lalu berjongkong menarik kerah baju kepala tim desain itu ingin menonjoknya lagi. Soraya menghentikan ulah Damar yang sedang menyalurkan amarahnya itu.“Damar, dia bisa babak belur kamu hajar. Dia sudah tua,” ucap Soraya.“Dia sudah bersikap kurang ajar padamu,” ucap Damar dengan suara penuh tekanan.“Hentikan dulu, dia hanya salah menilaiku saja, berdirilah,” pinta Soraya.Damar berdiri mengikuti instruksi dari Soraya. Padahal sebenarnya dia masih ingin membuat babak belur sampai tidak bisa bicara lagi kepala tim desain itu. Tidak ada satu orang pun yang boleh menindas Soraya apalagi

    Last Updated : 2024-04-06
  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 26 Aku akan merebutmu kembali

    Soraya menggelengkan kepalanya kenapa bisa satu masalah selesai datang masalah yang lainnya. "Apa yang kamu lakukan di sini?" bentak Damar dengan raut wajah tidak suka."Aku ingin bertemu, Soraya," ucap Cakra dengan senyuman yang melengkung di wajahnya.Damar mendekat ke arah Cakra, mencengkram kerah bajunya lalu satu pukulan mendarat di wajah Cakra dengan keras. "Dasar tidak tahu malu. Sudah mempunyai istri masih saja ganjen ke istri orang!" bentak Damar."Padahal aku datang untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun. Jangan-jangan kamu tidak tahu hari ini ulang tahun Soraya," ledek Cakra Damar melepaskan cengkraman tangan pada kerah baju Cakra. Dia menoleh ke arah Soraya. Apakah benar hari ini sang istri sedang ulang tahun. Hal kecil seperti ini saja dia tak tahu, seandainya Damar tahu kalau hari ini Soraya berulang tahun mungkin dia sudah membuatkan kejutan dan kado makan malam romantis untuk Soraya."Maafkan aku," ucap Damar sambil menunduk."Kenapa minta maaf?" tanya Soraya s

    Last Updated : 2024-04-07
  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   BAB 27 Apa dia telah naik ke ranjangmu

    Soraya hampir tidak percaya, di dalam ruangan vip itu ada Mama, Kakeknya Damar serta beberapa kerabat dekat lainnya. Mereka serentak mengucapkan “Selamat ulang tahun, Soraya.” sambil bertepuk tangan, ada yang meniup terompet.“Ya ampun, Damar. Apa kamu yang memberitahu mereka?” tanya Soraya lagi.“Tentu saja, maaf, ya. ruangannya tidak dihias karena dadakan,” jawab Damar.“Kenapa masih disitu, sayang. Ayo masuk, malam ini kita berkumpul makan malam untuk merayakan ulang tahunmu,” ucap Bu Margaret.“I-ya, terima kasih, Ma,” balas Soraya terbata.Bu Margaret menggandeng Soraya menuju kursi yang telah disiapkan untuknya. Hidangan seafood terhidang di meja makan. Setelah berdoa dan menyanyikan lagu ulang tahun untuk Soraya, mereka semua serempak menikmati sajian yang telah dipesan.“Damar, terima kasih, ya,” bisik Soraya.“Ya, semoga kamu suka dengan kejutan kecil ini,” balas Damar.“Aku sangat menyukainya, ini pertama kali dalam hidupku. Ulang tahun dirayakan bersama keluarga,” ucap Sora

    Last Updated : 2024-04-08
  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   BAB 28 Kamu menangis, Aku sedih

    Paman ketiga Damar tersulut emosi. Pasalnya sejak kapan perempuan ikut campur urusan perusahaan. Seharunya juga yang boleh adalah keturunan langsung maupun keturunan laki-laki lainnya.“Istriku hanya bekerja saja di perusahaan, dia sama sekali tidak ikut campur jalannya perusahaan!” seru Damar.“Tapi aku dengar, sudah dua karyawan yang kamu pecat atas permintaan istrimu,” ucap Bibi Damar.“Berita tidak benar seperti itu, Bibi dengar darimana?” tanya Damar santai.Paman ketiga Damar menggebrak meja, dari raut wajahnya sudah jelas terlihat kalau dia sangat marah dan tidak terima sama sekali.“Berita yang beredar baru-baru ini. Tentang peluncuran produk baru yang sama sekali tidak menggambarkan perusahaan Huang yang mewah, aku dengar itu juga ide dari istrimu,” bentak Paman ketiga Damar.“Itu tidak benar!” seru Soraya.Soraya menjabarkan perkara yang sudah simpan siur beredar di internet beberapa hari ini. Dari pihak keluarga Kwong dan dari pihak orang-orang yang dipecat perusahaan Huang

    Last Updated : 2024-04-12
  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   BAB 29 Terlihat mahal tergantung siapa yang memakainya

    Acara dimulai, paman dan bibi Damar kembali tenang. Dari wajah mereka yang terlihat sumringah menunjukkan mereka sudah tidak sabar melihat kehancuran Damar.“Ini baru pembukaan, aku sudah tidak sabar begitu rancangan murahan yang kamu buat itu keluar, semua orang akan berteriak tidak menyukainya,” ucap Bibi Damar panjang lebar.“Kalau aku jadi kamu, aku tidak akan melanjutkan acara ini,” ledek Paman ketiga Damar sambil melipat kedua tangannya kedepan. “Karena semua orang sudah tahu bentuk dari rancanganmu yang sudah dicuri orang itu,” lanjutnya.“Untuk apa tetap menggelar peluncuran produk sedangkang semua orang sudah mengetahuinya,” balas Bibi Damar dengan angkuh.Mereka berdua tetap percaya kalau acara yang digelar keponakan dan istrinya yang berasal dari kalangan biasa ini tidak akan berhasil. Mana ada kelas atas yang menyukai desain wanita yang berasal dari kelas bawah seperti Soraya.Saat pembawa acara meminta para model yang mengenakan busana rancangan Soraya untuk melenggang di

    Last Updated : 2024-04-14

Latest chapter

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 117 Hidup Bahagia bersama Damar. (Tamat)

    Orang yang mengetuk kaca mobil Damar adalah Kanaya adik dari Pak Kwong. Damar membuka kaca mobilnya dengan rasa malas meladeni perempuan itu. Tapi dia penasaran juga mau bertingkah apa lagi wanita ini "Ada apa?" tanya Damar. "Boleh kita bicara sebentar?" ucap Kanaya dengan lembut "Tidak usah berbasa basi, aku suka pembicaraan yang langsung ke intinya," tegas Damar. Kanaya menyelipkan rambut ke telinga. Dia tersenyum ke arah Damar mencoba untuk menggodanya. "Apa kita bisa bicara sebentar?" tanya Kanya. "Tidak," jawab Damar tegas, dia sudah terbiasa menghadapi wanita murahan seperti ini. "Aku sangat terhina ditolak mentah-mentah olehmu. Padahal aku sangat ingin membicarakan hal yang serius mengenai orang tua kandung Soraya," ucap Kanya. Merasa hal itu sangat penting baginya, Damar turun dari mobilnya. Dia menatap tajam Kanaya yang tampak sumringah karena bisa memancing Damqr keluar dari mobilnya untuk berbicara dengannya. "Jangan membohongiku. Karena aku tak akan segan-

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 116 Aku bersumpah tidak akan ada wanita lain.

    Pak Kwong yang menghampiri Damar. Dia terlihat pucat karena takut Damar akan melepaskan kekesalannya karena sikap Mama dan adiknya yang kurang ajar. "Ada Apa?" tanya Damar. "Mereka tidak ada hubungannya denganku, bahkan aku susah melarang mereka melakukan itu. Perilaku mereka diluar tanggung jawabku," jawab Pak Kwong tegas. Pernyataan dari Pak Kwong membuat mereka berdua menganga karena tidak percaya dengan ucapan yang keluar dari mulut Pak Kwong. "Ini tidak mungkin, bagaimana bisa kakak tega pada kami," ucap Adik Pak Kwong lirih. "Aku sudah memperingatkan kamu sebelumnya," balas Pak Kwong. Bu Liliana menunjukkan aksinya. Dia langsung menangis sesenggukan di depan banyak orang. Biasanya kalau sepeti ini Pak Kwong langsung menghiburnya dan menenangkannya bahkan Pak Kwong langsung menuruti apa yang Bu LiLiana inginkan. "Terserah kamu mau apakan mereka," ucap Pak Kwong lalu pergi, meninggalkan Mama dan Adiknya yang melakukan drama. Sudah lelah sepertinya Pak Kwong meladen

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 115 Balas Dendam

    Adik dan mama Pak Kwong saling pandang lalu mereka tampak terbata menjawab pertanyaan Pak Kwong. "Bukan urusanmu," ucap Mama Pak Kwong ketus. "Aku akan memutus semua uang bulanan untuk kalian kalau tidak mau menjawab," ucap Pak Kwong. "Jangan jadi anak durhaka!" seru Mama Pak Kwong. Mereka menggertakkan giginya kesal karena ancaman Pak Kwong bisa-bisanya dia seperti itu kepada ibu dan adiknya sendiri. Kenapa harus mengancam tidak memberi uang bulanan. "Aku akan menjadi anak durhaka kalau kalian menggagalkan rencanaku," balas Pak Kwong. "Rencana apa yang kami gagalkan, Kak?" tanya Adik dari Pak Kwong. "Aku tahu kalian itu sedang berencana untuk menyerang Soraya dengan meminta bantuan seseorang yang berpengaruh di kalangan atas. Aku tak akan membiarkan itu!" gertak Pak Kwong. "Memangnya kenapa? Dia pantas mendapatkan rumor jelek, anak tidak tahu berterima kasih, kamu menghalangi mama tak akan gentar," ucap Mama Pak Kwong. "Kalau begitu, aku betulan akan menyetop kebutu

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 115 Tidak bisa melawan keluarga Huang

    Tentu saja semua itu sudah atas kehendak Tuhan yang maha esa. Manusia hanya bisa berencana dan Tuhan yang akan memberikan keputusan apapun yang kita rencanakan. "Jangan tanya kenapa. Mungkin semua itu adalah ketentuan yang sudah ditetapkan. Seharunya kamu banyak instrospeksi diri kenapa Soraya lebih unggul daripada kamu," jawab Bu Amber. "Jadi ibu membela anak itu?" tanya Sabrina. "Tidak juga, ibu tetap berada dipihakmu apapun yang terjadi. Tapi saat ini ibu mohon kepadamu, bersabarlah. Kita mengalah saja sedikit saja agar bisa satu langkah di depan atau minimal setara dengan Soraya," jawab Bu Amber. Cakra menghembuskan nafasnya. Mempunyai istri yang manja sepeti ini membuatnya kesal juga Lama-lama. Tidak bisa menahan diri karena melihat orang lain lebih unggul. "Sabrina, aku mohon kepadamu turuti saja perintah Ibu. Aku yakin kita bisa melewati semua ini. Tapi untuk saat ini kita hanya bisa bergantung kepada Soraya. Jangan gegabah menuruti nafsu untuk melawan orang yang tidak

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 114 Kenapa dia beruntung

    Tante merenung sebentar lalu berkata, "Kita mulai dari rumor yang mengatakan bahwa Soraya melupakan keluarga yang sudah mengasuh dan membiayai hidupnya dari kecil," Nenek Sabrina mengangguk pelan, sepertinya rumor seperti ini akan cepat menyebar luas kalau di ucapkan oleh orang yang tepat. "Kita harus mencari sumber gosip yang dipercaya," ucap Nenek Sabrina."Maksud mama orang besar yang selalu di percaya kalau menyebarkan rumor?" tanya Tante."Ya, begitulah. Siapa ya Kira-kira orang yang tepat untuk menyebarkan rumor tentang Soraya yang tidak mempedulikan orang tua yang sudah susah payah mendidiknya, mengeluarkan biaya untuk sekolahnya," jawab Nenek Sabrina."Aku tahu siapa dia. Serahkan saja masalah ini padaku. Aku akan segera menemui beliau," balas Tante.Mereka lalu pergi meninggalkan kediaman Pak Kwong sambil tertawa dan merasa akan menang melawan Soraya yang sudah berada di atas angin itu. Sedangkan di kediaman Pak Kwong sendiri. Cakra mengingatkan agar mengawasi Tante dan Ne

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   bab 113 Jangan bawa-bawa istriku

    Keluarga Huang susah di hadapi, Bu Amber menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju dengan permintaan sang mertua "Kita pikirkan hal lain," ucap Bu Amber."Apa kalian takut? Kita tinggal sebarkan rumor yang tak sedap kepada masyarakat mengenai hal itu," ujar Mertua Bu Amber.Bu Amber lagi-lagi menggelengkan kepalanya lalu sesekali memijit kepalanya yang sakit."Ibu tidak tahu betapa mengerikannya keluarga Huang kalau kita mengingkari janji yang kita sepakati," ucap Bu Amber."Kalau kamu tidak berani, biar ibu saja," balas Mertua Bu Amber.Brak! Pak Kwong menggebrak meja. "Kalau tidak tahu seperti apa kejamnya kelurga Huang lebih baik Ibu diam saja," ucap Pak Kwong yang terlihat jelas wajahnya sangat marah."Kenapa Kalian tidak berani menghadapi wanita tidak tahu diri itu, padahal dia tidak punya orang tua!" seru Ibu Pak Kwong."Dia memang tidak punya orang tua atau keluarga, tapi sekarang dia menjadi bagian dari keluarga Huang. Masih mending keluarga Huang mau memberikan bantuan mo

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 112 Jebak Soraya.

    Pak Darius tersenyum tipis, lalu dengan sigap mengatakan, "Kalian harus tunduk dengan aturanku," "Kami akan tunduk dengan semua aturan Pak Darius," balas Pak Kwong. Pak Darius tersenyum licik, "Kalau begitu, kalian harus menandantangani perjanjian di atas kertas, jika kalian sejengkalpun kalian menyakiti menantuku, maka kalian harus mengganti sepuluh kali lipat dari modal yang kalian terima. Satu lagi, aku bebas menghukum apa saja siapa pun keluarga Kwong yang menyakiti menantuku," Semua langsung berdetak kencang jantungnya. Perjanjian ini terlalu berbahaya tapi kalau tidak diterima mereka sedang membutuhkan bantuan keuangan. Pak Kwong melirik Bu Amber yang sepetinya juga kebingungan termasuk para nenek yang tidak ingin mengambil resiko sepeti ini. Mereka tidak akan bisa menindas Soraya lagi kalau menandatangani perjanjian itu. Mereka lebih khawatir ke Sabrina yang selalu tidak bisa menahan emosinya melihat keberuntungan Soraya."A-pa tidak bisa perjanjiannya di ubah sedikit?"

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 111 Mari kita berdamai, Soraya.

    "I-tu," ucap Pak Kwong terbata. Waktu itu memang beliau dan Bu Amber mengatakan hal itu. Setelah menikah Soraya tidak akan lagi mendapatkan bantuan finansial dari keluarga Kwong. Tapi saat ini mereka menyadari bahwa saat Soraya meninggalkan Keluarga Kwong, bisnis keluarga Kwong sudah tidak stabil lagi seperti saat Soraya yang menghandle. Sabrina yang tumbuh dengan sikap manja itu tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa marah dan membuat pelanggan kecewa. "Apa betul kalian mengatakan hal seperti itu?" tanya Pak Darius."Kami menyesal mengatakan itu," ucap Pak Kwong."Maksud kami saat itu adalah, tidak lagi memberikan bantuan uang jika dia memilih menikah dengan seorang pelayan. Waktu itu Damar menyamar sebagai pelayan di pesta pernikahan putri kami, Sabrina. Kami tidak tahu kalau ternyata Damar adalah pewaris sah keluarga Huang, maafkan kami Soraya," jelas Bu Amber panjang lebar.Keluarga yang lain juga mengiyakan ucapan Bu Amber. Pasalnya Soraya menikah dengan seorang pelayan, lag

  • Suami Dadakanku Ternyata Cucu Konglomerat   Bab 110 Kita Bukan Keluarga

    Mereka bersamaan saling tatap, tidak ingin dicap sebagai orang yang menelantarkan Soraya dimata Pak Darius. Pak Wong langsung menyangkalnya."Soraya, kami selalu menganggap mu anak kandung, walau kenyataannya tidak seperti itu. Maafkan Tantemu karena tidak bisa menjaga sikap," ucap Pak Kwong."Maaf?" tanya Pak Darius. "Begitu enteng tangannya menyakiti menantuku, sekarang hanya minta maaf?" imbuh pak Darius."Aku mohon maafkan aku, aku mengaku bersalah, tapi aku hanya mengingatkan Soraya agar tidak berlagak dan sombong karena Kakakku lah yang membawanya dari tempat kotor dan merawatnya menjadi barang yang indah sehingga dia bisa dinikahi oleh keluarga kaya. Aku hanya mengingatkan agar dia tidak lupa darimana dia berasal dan siapa yang menolongnya!" tegas Tante membela diri.Pak Darius semakin geram dengan ucapan Tante, dia sama sekali tidak tulus minta maaf, hanya menekankan mereka telah berjasa merawat Soraya sehingga layak menjadi barang jual yang mahal."Sampai detik ini kalian mas

DMCA.com Protection Status