Share

BAB 14 Seandainya Ibu Tidak memungutmu dari Panti

Soraya mengelap air matanya, dia menangis karena terharu bukan karena ditindas. Untuk apa Damar sampai semarah itu.

“Ini tidak seperti yang kamu bayangkan. Aku hanya menangis bahagia karena keluargamu menerimaku,” ucap Soraya.

Wajah Damar menciut, ekspresinya berubah saat Soraya mengatakan itu. Tapi seorang Damar tidak pernah mengakui kalau dia salah di depan sang Kakek.

“Kamu membuatku khawatir saja,” ucap Damar sambil melirik sang Kakek.

“Kakek akui kamu tidak salah memilih,” puji Pak Elio sambil mengangkat kedua jempol jarinya.

“Aku memang tidak pernah salah menilai,” balas Damar sambil tersenyum bangga.

Damar melihat seisi ruangan itu, tentu saja yang dia cari adalah bawahan yang berani menindas Soraya kemarin. Dia ingin memberinya peringatan kalau menyakiti Soraya berarti telah menentangnya.

“Bu Manger sudah kembali bekerja. Aku sendiri yang memberinya satu kesempatan untuk berubah,” ucp Soraya.

“Kenapa kamu begitu bermurah hati seperti itu. Tapi apapun keputusanmu, aku ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status