Share

Bab 15. Besanku sahabatku

Mobil yang di kendarai oleh keluarga Sukma, berhenti di pelataran sederhana yang tidak begitu luas, tempat yang kini tidak asing lagi bagi Wisnu.

Sukma dan suaminya terlihat keluar, sedangkan Kinanti masih terpaku di tempat duduknya, ia masih belum yakin jika ia akan melangsungkan pesta pernikahan di kediaman mertuanya, baginya itu semuanya tidak perlu untuk di lakukan, menurutnya itu semua akan membuang-buang waktu saja.

“Hus, apa kamu tidak akan keluar?” Usik Wisnu yang memperhatikan Kinanti masih saja diam termenung.

“Eh i-iya, Mas sendiri?”

Wisnu turun, kemudian ia dengan berlari mendekat ke arah Kinanti yang hendak turun.

Ia mengulurkan tangannya, Kinanti yang melihat itu tertegun sebentar. Wisnu mencoba memberikan senyumnya.

Melihat senyum ramah Wisnu, Kinanti menerima uluran tangan suaminya. Baru beberapa jam mereka berdebat gara-gara pulang kerumah Wisnu, kini senyum itu begitu manis.

“Apa arti senyumnya itu, bikin aku salfok (salah fokus) saja.” Batin Kinanti.

Wisnu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status