Emily masih dalam keadaan kebingungan, "Kenapa aku harus diperiksa? Apa ada hubungannya sakit Suamiku dengan diriku?" "Emily, ikutlah dengan dokter, agar kamu diperiksa." Sekarang Aaron yang meminta."Aku tidak sedang sakit Aaron. Kenapa mesti diperiksa? Kamu yang butuh perawatan dan pemeriksaan secara benar!" Emily kembali membantah."Nona Emily. Silahkan ikut dulu." Dokter Zea kini yang mempersilahkan Emily untuk mengikutinya ke ruangan sebelah.Emily kebingungan, menatap Aaron kemudian menatap Erina dan Fic secara bergantian. Kedua orang tua Aaron juga nampak bingung dengan permintaan Dokter.Kemudian Erina maju dan menuding Dokter Zea dengan kasar."Kalian buta ya? Menantuku itu sehat-sehat saja. Aku telah menjaganya dengan sangat baik, bahkan segenap jiwa dan ragaku ketika Putraku tidak ada dirumah. Dan kalian mengira dia sakit?" Erina sangat kesal karena mengira jika Para Tim Dokter telah menuduh Emily kurang sehat.Kemudian dia menoleh pada suaminya,"Fic! Beri hukuman pada m
Mereka kini telah pulang semua dari rumah sakit. Aaron langsung dibawa Emily masuk ke kamarnya.Aaron layaknya seperti bayi besar yang menggelendot manja di pinggang Emily.Sebenarnya Emily sangat kesal, bukannya dia yang sedang hamil dan yang seharusnya bermanja, tetapi ini malah Bapaknya calon bayi yang manja.Sementara Erina sedang sibuk dengan keluarga besarnya untuk membahas persiapan perayaan mengandungnya sang menantu kesayangan.Lalu saat ini Kim, harus cepat menyelamatkan dua orang tersangka kasus percobaan pembunuhan Tuan Aaron Albarez yang keliru dan salah kaprah, sebelum dua Manusia tak berdosa itu dihabisi oleh para anak buah sadisnya."Dimana mereka berdua? Apa kalian sudah memukul mereka?" Tanya Kim kepada Orang orangnya."Kami menunggu perintah Tuan. Baik! Kami akan segera memukul mereka." Jawab mereka.Dua orang didalam sana yang sedang diikat kedua tangan dan kakinya semakin pucat pasi. Mulut mereka terlihat komat kamit membaca doa-doa."Selamatkan aku Tuhan. Sungguh
Hari hari berlalu terasa cukup berat bagi semua orang yang berada di sekitar Aaron saat ini.Masa ngidam Aaron bukan hanya menyusahkan diri Aaron saja, tapi menyusahkan hampir semua orang.Meskipun sudah mulai berkurang, tetapi Aaron masih harus merasakan mual hampir setiap pagi hari. Selera makannya pun menurun drastis dan hanya mau memakan Roti serta buah buahan segar saja.Tidak ada yang enak ataupun nyaman bagi Aaron kecuali hanya saat didekat Emily saja. Hanya Emily penawar semua keluh kesahnya.Hanya tubuh Emily, senyuman Emily, usapan lembut Emily yang mampu menenangkan Aaron.Aaron juga tidak bisa pergi ke kantor karena lemas dan selalu merasa pusing di kepala.Alhasil Kim kewalahan dalam mengurus Perusahaan sehingga mengusulkan untuk mencari seorang Sekretaris sementara untuk dirinya."Atur saja sesukamu Kim! Aku mempercayakan segala urusan padamu.""Baiklah Tuan. Tapi aku perlu melakukan audisi dan menyeleksi secara ketat terlebih dahulu.""Hem. Sudah sudah. Pergilah! Aku sa
Saat ini hati Kim sebenarnya gelisah memikirkan permintaan dari Aaron Albarez yang menguntungkan bayinya terlahir sebagai bayi laki-laki. Tetapi sebagai orang kepercayaan Aaron, Kim tidak ingin mengecewakannya. Entah mau berhasil atau tidak, yang terpenting Kim harus berusaha dulu. Masalah hasil bisa dipikirkan nanti, yang jelas adalah bukti kesetiaannya.Kim sudah melangkah keluar dari ruangan untuk pergi ke rumah sakit menemui Dokter Zea.Dokter Zea adalah satu satunya dokter wanita yang tempo lalu memeriksa Aaron. Dan dokter Zea juga yang sudah menjadi Dokter spesialis kandungan untuk Emily dan Aaron untuk yang saat ini tengah mengalami Morning Sickness.Mungkin karena Kim berjalan terburu-buru dan tidak melihat kanan kiri, dia menabrak seorang OB yang sedang berjalan di depannya ke arah yang sama.Hingga Sang OB yang sedang membawa minuman di nampan itu oleng ke samping dan minumannya mengenai seorang gadis yang sedang berjalan ke arah berlawanan."Ya Ampun…!" Wanita itu berteriak
"Ya. Ada Masalah yang cukup serius." Jawab Kim."Kamu tenang saja. Seserius apapun masalah itu akan bisa ditangani. Rumah sakit ini sudah memiliki alat alat kesehatan canggih yang cukup tinggi. Apapun permasalahan kandungan akan mendapatkan solusi terbaik." Dokter Jimmy berkata penuh keyakinan.Mata Kim berbinar. "Benarkah?" Dia merasa begitu lega mendengarnya."Syukurlah kalau begitu. Terimakasih Dokter Jimmy. Kamu benar-benar malaikat Penyelamatku. Jika tidak ada kamu, entahlah, akan jadi apa hidupku kedepannya. Aku akan dianggap tidak becus dalam bekerja." Ucap Kim."Ya ya ya. Katakan saja apa keluhan Nona Emily." Dokter Jimmy bertanya sambil merogoh Ponselnya, berniat untuk menghubungi Asistennya."Masalahnya bukan di Nona Emily. Tapi di Tuan Aaron.""Oh.. kalau masalah Kehamilan simpatik itu tidak akan berlaku lama. Mungkin paling lambat hanya sampai kandungan berusia tiga bulanan saja. Setelah itu Tuan Aaron akan kembali seperti biasa. Biasanya juga, masa ngidam jika masih akan
Kim sekarang berpikir, apakah karena Zenith anak perempuan satu satunya? Apa karena dulu teramat dekat dengan Empat kakak laki-lakinya?Ketika Zenith kecil, mereka berempat berebut untuk mendekati Zenith. Mereka sangat senang mendapatkan adik perempuan. Seperti anugrah ketika adik si bungsu terlahir sebagai Perempuan. Apapun yang lakukan mereka, Zenith harus ikut serta. Jadi, Zenith terbentuk menjadi seorang gadis dengan kepribadian Seorang Pria. Kuat dan tangguh.Kim terduduk, membayangkan jika Nona Emily melahirkan bayi perempuan. Wajah yang cantik dan semanis Nona Emily tapi bersifat seperti singa dari keturunan keluarga sang Ayah.Tiba- tiba Kim tersenyum membayangkan itu. "Sungguh akan sangat bagus! Akan menjadi hal menarik!"Kim terus membayangkan. Wajah manis dengan tatapan mata yang teduh, namun sekali berucap orang akan gemetaran. Sekali tangannya bergerak, orang akan ketakutan."Putri Singa!"Ah… itu pasti sangat lucu."Benar, benar! Itu sangat lucu."Kini Kim sudah memikir
Malam ini, Tania langsung memberi kabar kepada Melda dan menyampaikan kabar gembira jika Putrinya juga telah menyetujui Perjodohan mereka.Malam itu juga, orang tua Kim datang ke kediaman rumah orang tua Sunna untuk melamar secara resmi.Mereka bahkan nekad berangkat berdua saja tanpa Kim. Begitu sampai, Mereka langsung disambut dengan hangat oleh kedua orang tua Sunna yang juga merupakan sahabat mereka.Kini mereka berempat telah duduk di ruangan tamu.Tania sempat mengedarkan pandangannya, kemudian beralih pada pasangan suami istri yang saat ini telah duduk dengan baik di hadapannya itu."Ini adalah acara lamaran. Melamar, tapi bagaimana ceritanya? Yang melamar tidak ikut hadir, yang dilamar juga tidak ada." Ucap Tania, dia berkata sesuai dengan kenyataan yang ada.Yang dikatakan Tania benar. Lamaran macam apa ini! Kim, Pria yang melamar tidak ikut hadir. Mungkin tanpa kejadian Kim, Ini masih tidak menjadi masalah, karena sudah ada perwakilan dari Kim yaitu kedua orangtuanya. Tetap
Aaron mengira jika saat ini Emily sedang marah padanya karena sempat tidak menyukai kehadiran bayi dalam perutnya itu. Tiba-tiba dia merasa takut jika Emily akan meninggalkannya karena sikapnya yang keterlaluan."Emily sayang… Aku sudah menyukainya sekarang. Aku juga sangat senang dengan kehadirannya. Aku bahkan merasa tidak sabaran menunggu dia lahir ke dunia ini." Ucap Aaron, dia membuatnya begitu natural agar Emily percaya pada ucapannya.Emily sedikit tercengang, "Benarkah Aaron? Kamu sudah menyukainya?" Emily bertanya dengan perasaan yang sangat senang."Tentu saja." Aaron sekarang menaruh telapak tangannya di perut Emily. Kemudian mengelus dengan lembut, lalu menunduk untuk mencium perut itu."Dia adalah putraku, buah cinta Kita Emily. Jagoan Ayah yang akan lahir dengan wajah yang sangat tampan seperti Aaron Albarez dan mata indah seperti Emily."Baru saja Emily bernafas lega, dia harus menarik senyumannya kembali karena Aaron lagi-lagi menyebut calon Bayi Mereka sebagai Putra.