Kaelus berdehem, lalu menjawab sambil merapatkan topi hitamnya. “Aku datang bersama anak-anak tadi.” “Benarkah? Aku tidak mendengar apapun dari Tuan Casper kalau ada orang baru,” sahut antek Logan yang berperawakan gempal itu. Tatapannya tajam, coba memindai wajah Kaelus. “Memang kau siapa sampai Tuan Casper harus memberitahumu, hah?!” Kaelus sengaja menyambar sinis. Dia menampik tangan antek gempal tersebut seraya melanjutkan. “Minggir, aku harus memeriksa anak-anak!” Ya, karena sudah terlanjur, Kaelus pun meneruskan aktingnya. Ini juga kesempatan bagus agar bisa mengorek kebusukan mereka lebih dekat. Dia lantas berjalan masuk dan berbaur di antara antek-antek Logan yang menjaga vila tersebut. Di sana, anak-anak panti asuhan Thesion dikumpulkan dalam satu ruangan dan dipaksa berlutut. Mereka ketakutan karena dikelilingi para antek Logan yang garang. Bahkan ada seorang anak perempuan yang tiba-tiba menangis. “Aish, bocah sialan! Berhenti menangis, kau sangat berisik!” sentak seo
“Cari dan seret mereka ke pengadilan!” Dan Theo berkata dengan tatapan setajam pedang.Eugen bahkan bisa merasakan panasnya amukan yang tertahan. Hingga dengan ekspresi tegang dia pun membalas, “saya mengerti, Big Boss!”“Lalu mengenai produksi Raica Ruby di pesisir Ceko, kami belum menemukan pergerakan. Tapi kami akan terus mengawasi, karena ‘orang itu’ bisa datang kapan saja!” sambungnya.Ya, Dan Theo tahu kalau orang itu atau tepatnya Casper sedang sibuk membantu Logan di Linberg. Meski begitu, dia harus tetap waspada.“Kerja bagus, Eugen!” sambarnya.Detik berikutnya Eugen pun mangkir dan saat itu juga Dan Theo mendapat telepon dari Kaelus.“Dan Theo, di mana kau sekarang? Kita harus bertemu!” tukas Kaelus dari seberang. “Logan Langford benar-benar bajingan gila!”Mendengar umpatan kesal, Dan Theo yakin bahwa Kaelus menemukan sesuatu yang mengerikan. Sebab itu dia langsung meminta rekannya tersebut datang ke penthousenya. Sementara itu, Logan yang tengah menjadi alasan Kaelus mur
“Menarik!” Dan Theo menyeringai tipis, tapi sorot matanya amat gelap.Tangan Kaelus meremat kemudi seraya mendecak, “apa Nyonya mengkhianati kita?!” Ya, wanita yang bersama anak buah Logan di truk itu, adalah anggota geng Ceko yang bertanggung jawab atas pengawasan produksi Raica Ruby. Kemunculannya di sini, sudah jelas bahwa geng lokal Ceko bermain api di belakang Dan Theo.Di dekat dermaga, anak buah Logan pun membuka pintu truk bagian belakang. Rupanya benar, di sana ada anak-anak kecil dengan wajah pucat dipaksa keluar dan berbaris untuk naik kapal.“Apa mereka sudah lengkap?” tanya wanita dengan high heels mahal itu.Antek Logan dengan codet di mulutnya tampak menghitung anak-anak tersebut. Malam ini mereka akan mengirim tiga belas anak, termasuk anak-anak dari anti asuhan Thesion.“Semuanya lengkap,” tukas si codet.Namun, tanpa diduga ada anak perempuan kecil yang mendadak jatuh. “Aish, apa yang terjadi?” Antek Logan langsung menghampirinya. Gadis kecil itu menggigil dengan
‘Apa yang dia katakan?!’ batin Annelies terkejut. Dia tak percaya sopir taksi itu berdusta. Orang awam tidak mungkin menyudutkannya tanpa mendapat imbalan. Dan Annelies yakin ada seseorang yang menyuruhnya memberi kesaksian palsu!‘Kak Logan pasti di balik semua ini!’ sambung wanita itu menggertakkan gigi.Saat itu Jaksa Penuntut pun bertanya, “senjata tajam apa yang Anda lihat saat itu?”“Itu seperti pisau kecil. Ya, belati! Saya melihatnya dari kaca mobil, pisau itu ada di tas terdakwa!” sahut Sopir taksi tadi.Seketika itu orang-orang yang hadir di sidang pun saling berbisik. Terlebih barang bukti yang ditemukan polisi memanglah pisau! “Apa Anda tidak bertanya sesuatu pada terdakwa mengenai senjata tajam itu?” Jaksa kembali bertanya.Sopir taksi tadi menelan saliva dan membalas, “ti-tidak, saya takut. Saya hanya bertanya mengapa dia turun di area pembangunan ulang yang sepi itu. Lalu terdakwa bilang dia ingin menemui kenalan.”Dia melirik Annelies, tapi segera membuang pandangan
*** “Saya senang Anda bebas dari tuntutan, Direktur,” tutur Cloe yang duduk di kursi kemudi. Annelies yang berada di kursi belakang pun membalas, “itu berkat Anda.” “Oho … tidak, Direktur. Kesaksian saya tidak berarti apapun, justru Tuan Dan Theo yang banyak membantu.” Mendengar nama suaminya diseret, ekspresi Annelies jadi kaku. Dan Cloe menyadari itu. “Ah, maafkan saya, Direktur. Saya—” “Tidak masalah, ucapan Anda memang tidak salah.” Annelies langsung menyambar sebelum ucapan Sekretarisnya tuntas. Dia membuang pandangan ke luar jendela, tapi Cloe segera berkata, “tidak, saya benar-benar mohon maaf karena merahasiakan tentang Tuan Dan Theo.” Alis Annelies mengernyit. Dia tidak paham apa maksud Cloe hingga menoleh padanya. “Sebenarnya beberapa hari sebelum hari persidangan, Tuan Dan Theo dan Pengacara Anda menemui saya. Tuan Dan Theo yang meminta saya bersaksi di persidangan untuk mengulur waktu jika beliau terlambat membawa bukti dan saksi ke pengadilan,” tutur Cloe memicu A
WARNING: chapter ini mengandung konten sensitive!Logan menampik kasar kotak di mejanya, hingga potongan tangan berlumuran darah terjatuh ke lantai. ‘Aish, sial!’ batin Casper mengumpat.Dia tercengang dengan tatapan tegang, melihat tanda semacam mata angin di bagian pergelangan tangan tersebut. Itu logo organisasinya. Jadi jelas sekali kalau tangan itu milik antek Logan!“Siapa? Siapa bajingan itu, argh?!” Logan memaki berang seraya mengayunkan stick golf-nya pada guci di dekatnya.Pecahan guci menghambur ke lantai, bahkan nyaris mengenai kaki Casper. Logan memegang erat stick golfnya sambil menatap sang asisten. “Jadi ini hasil kerja kalian?!”“Transaksi gagal, anak-anak hilang, bahkan Annelies bebas dari penjara! Dan sekarang apa? Teror konyol macam apa ini, hah?!” Logan melanjutkan sembari mengetukkan stick itu ke lantai.Casper bergidik. Dia tahu apapun yang keluar dari mulutnya, Logan pasti tetap murka. Dan belum sampai buka suara, Logan malah mengangkat stick golf-nya untuk
“Mustahil! Bagaimana bisa Annelies … dia ternyata putriku?!” Pupil mata Logan berubah selebar cakram begitu membaca dokumen tersebut.Grace yang mendengarnya pun sontak membelalak. “A-apa? Apa yang kau bicarakan?!”“Tidak mungkin! Tidak mungkin Annelies putriku!” tukas Logan menampik fakta.Namun, di sana tertulis jelas, bahwa dirinya adalah ayah biologis Annelies dengan hasil tes DNA 99,9%. Mau dilihat berapa kali pun, angka dan pernyataan itu tidak berubah!Memang konyol, ini tak bisa dicerna otak Logan yang sejak dulu tahu bahwa Annelies adalah adik tirinya, dari hasil perselingkuhan Feanton dengan pelacur. Karena itulah Logan membencinya. Tapi apa maksud dokumen tersebut?“Ini pasti palsu!” Logan mengelak dengan ekspresi beku.Grace yang penasaran, perlahan mendekat dan menilik dokumen hasil tes DNA tersebut. Betapa terkejutnya wanita itu saat melihatnya sendiri.‘A-apa ini? Apa mungkin Logan punya wanita lain sebelum menikah denganku?!’ batin Grace mendongak.Dia menatap Logan ya
“A-aku akan kembali lagi nanti!” Annelies berbalik.Dia berniat keluar, bahkan sudah menarik pintu. Namun, tiba-tiba Dan Theo mendorong pintu dari belakang hingga membuatnya tertutup lagi. Pria itu mendekati telinga Annelies dan lantas berbisik, “kau mau kabur, istriku?”Sial, Annelies jadi sulit menelan saliva saat napas hangat Dan Theo menyapu lehernya. “Sepertinya aku datang terlalu cepat, aku tidak tahu kau baru selesai mandi. Pa-pakai dulu bajumu, aku akan menunggu di luar,” tutur Annelies terbata.Dia memutar kenop pintu, tapi tangan besar Dan Theo malah merengkuhnya seraya berkata, “tetaplah di sini. Lagi pula aku tidak perlu memakai baju.”Annelies tersentak. Dia malu sendiri melihat Dan Theo yang telanjang dada! Ya, suaminya itu hanya mengenakan handuk putih untuk menutupi tubuh bagian bawahnya. Walau mereka sudah menikah, tapi hubungan ini didasari kontrak dan bayaran ‘kan?Belum sampai Annelies menjawab, Dan Theo kembali berujar, “aku butuh bantuanmu. Jadi jangan pergi,