Beranda / Romansa / Suami Bayaranku Ternyata Big Boss / 30. Rasanya Jadi Manis, Istriku!

Share

30. Rasanya Jadi Manis, Istriku!

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-03 07:55:07
“Istriku, aku bukan orang yang sabar menahan sesuatu. Aku terbiasa menyelesaikan sampai akhir jika sudah memulainya!” Dan Theo berkata selaras dengan sebelah alisnya yang terangkat. “Jadi, apa kau masih ingin berciuman?”

Entah mengapa Annelies jadi sulit menelan saliva. Manik hazelnya menatap sang suami lekat-lekat seolah menemukan fakta baru.

‘Dia pria yang berbahaya. Aku mungkin akan terbakar jika bermain api dengannya, tapi … aku yang sudah menariknya ke duniaku. Aku harus bertanggung jawab atas dirinya ‘kan?’ batin Annelies dengan leher tegang.

Dengan tatapan nanar, dia pun menyentuh pipi Dan Theo. Dirinya membelai lembut seraya bertutur, “mulai sekarang belajarlah bersabar.”

Alis Dan Theo seketika menyatu. “Entahlah, permintaan ini … tergantung imbalannya.”

“Ini bukan permintaan.” Annelies menyambar cepat.

“Lalu?”

“Perintah untuk suamiku!” sahut wanita itu yang lantas memicu Dan Theo menyeringai tipis.

Alih-alih memberi jawaban, Dan Theo malah menjulurkan tangan dan menyen
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading guys Sorry kemarin aku gak update yah ༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   31. Wanita Itu yang Menyerangku Dengan Sangat Buas!

    ‘Apa dia perampok?’ Cloe membatin dengan tatapan lebar. Dirinya celingukan, mencari penjaga keamanan, tapi sialnya tidak ada satu pun orang di sana. ‘Aish, kalau begitu aku harus menghubungi Polisi ‘kan?’ gemingnya merogoh ponsel dari tasnya. Namun, tanpa diduga lelaki berpakaian hitam itu malah berbalik dan tak sengaja melihat Cloe. “Ahh!” Cloe tersentak begitu melihat wajah lelaki matang dengan rambut panjang yang diikat itu.‘Sial! Dia menuju ke mari!’ batinnya tegang.Alih-alih meraih ponsel, Cloe malah mengambil papper spray yang selalu dia bawa ke manapun. Dengan sigap, dia langsung mengacungkan semprotan itu pada lelaki misterius tadi. “Berhenti di sana!” decaknya.Akan tetapi, lelaki tadi malah semakin gencar mendekati Cloe. Tanpa ragu, Cloe pun menekan papper spray ke arahnya. Sial, gerakan lelaki itu lebih cepat dari Cloe. Dia mencekal lengan wanita itu hingga semprotannya mengenai sembarang arah. “Kenapa malah kau yang muncul?!” dengus pria itu menyatukan alisnya. Di

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   32. Bagaimana Rasanya Jadi Istri Gigolo?

    *** ‘Aku tidak tahu dia akan datang atau tidak. Bisa gawat menemui Tuan Robert seorang diri karena dia orang yang mengedepankan keluarga. Kalau aku tidak membawa Dan Theo, padahal orang-orang tahu kami sudah menikah, Taun Robert pasti menganggapku tidak sopan,’ batin Annelies kepikiran sepanjang jalan. Wanita itu yang sedang mengemudi sendiri. Dia sesekali melirik ponselnya, tapi pesan yang dikirimnya pada Dan Theo belum juga dibaca. ‘Aish … sebenarnya pergi ke mana, Dan Theo?!’ sambungnya menginjak gas lebih dalam. Begitu tiba di Hotel Robert, Annelies jadi ragu untuk turun dari mobilnya. Dia mengamati tamu-tamu yang baru tiba, sembari bergumam, “kebanyakan dari mereka tidak ada yang aku kenal.’ Detik berikutnya perhatiannya pecah karena seseorang mengetuk jendela mobilnya. Annelies berpaling dan melihat lelaki paruh baya di sana. “Nona, bisa pindahkan mobil Anda? Mobil saya tidak bisa masuk,” tuturnya. Annelies baru sadar rupanya dia menghalangi jalan. “Ah, baikl

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   33. Ini Sedikit Memalukan, Tapi Tahanlah, Istriku!

    “Dia meninggal!” tukas seorang penjaga keamanan yang memeriksa tunangan putra Tuan Robert. Sontak, koaran itu langsung membuat semua orang tersentak. Bahkan tamu dari aula berbondong-bondong keluar karena kabar menyiar sangat cepat. Ini membuat Phillip dan Robert juga turun. Namun, beberapa orang heran saat melihat reaksi Robert dan putranya. Meski ekspresi mereka terkejut, tapi mata keduanya tampak dingin dan datar. “Dia … benar-benar mati?” Phillip bertanya tanpa kedip. Seorang Bodyguard keluarga Robert yang sempat memeriksa tunangannya pun menjawab, “sayangnya benar, Tuan Phillip. Nona sudah meninggal karena cedera fatal di belakang kepalanya. Nona jatuh dari lantai 15 dan tengkuknya tepat mengenai beton pembatas. Tapi, ada sesuatu yang mencurigakan.” “Katakan!” sahut Phillip mendorongnya terus bicara. “Saya lihat ada bekas luka, ah … lebih tepatnya lebam di belakang leher Nona, Tuan. Sepertinya itu bekas cekikan tangan seseorang. Saya menduga Nona sempat berkelahi den

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   34. Kau Lumayan Memuaskanku!

    “Bajingan! Beraninya tikus busuk mengganggu kesenanganku!” Dan Theo mengumpat ketika menoleh pada Bodyguard di depan pintu.Sorot matanya yang setajam pedang membuat bodyguard itu bergidik.“Ma-maaf, Tuan Phillip meminta kami menggeledah lantai lima belas untuk mencari pembunuh tunangannya.” Bodyguard itu menyahut terbata.Dan Theo hanya merespon dengan menaikkan sebelah alisnya. Dan itu membuat si bodyguard kikuk, terlebih saat tak sengaja bertatapan mata dengan Annelies yang tengah berantakan.“Tu-tuan Phillip meminta semua tamu untuk datang ke aula.” Bodyguard itu kembali berkata canggung.Wajah dingin Dan Theo kian muram saat membalas, “kami tidak tuli! Tapi haruskah kami keluar dengan penampilan seperti ini?!”“Ah, mo-mohon maaf!” Bodyguard itu buru-buru menutup pintu dengan gugup.Sementara di dalam kamar A3 itu, Annelies menyeringai melihat cara Dan Theo menghadapi masalah ini.Namun, belum sempat wanita itu berkata, Dan Theo lebih dulu berbisik, “apa aku keterlaluan, istriku?”

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   35. Aku Tidak Membunuhnya, Tapi Melihat Saat Dia Dibunuh

    ‘Bukankah dia gadis yang aku lihat di aula?’ batin Annelies mengamati bibir tipis dan manik ambernya. ‘Tidak salah lagi, ini memang dia!’ Ya, Annelies ingat benar saat gadis rambut pendek itu membual bahwa harusnya dia-lah yang bertunangan dengan putra Robert. “Phillip, to-tolong aku. Katakan pada mereka kalau aku tidak bersalah!” pekik gadis itu memohon. Dia berusaha bangun, lalu merangkak pada Phillip, tapi pria itu malah menendangnya kasar. Dengan sorot dingin Phillip mendecak, “kali ini hal gila apa yang kau lakukan? Apa kau yang membunuh tunanganku?!” Gadis rambut pendek tadi membeku merasakan tatapan tajam orang-orang padanya. ‘Sial, kenapa Phillip malah menuduhku? Dari semua orang, kenapa harus kau yang bilang begitu?!’ batinnya dengan rahang mengeras. Jelas sekali gadis itu marah, tapi Phillip hanya memandangnya dingin seolah tak peduli dia hidup atau mati. “Aku tidak membunuhnya, tapi melihat saat dia dibunuh!” dengus gadis rambut pendek itu yang seketika memicu ketega

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   36. Jika Kelamin Bisa Bekerja Maksimal, Kenapa Otak Tidak?!

    ***“Nona, mengapa Anda hobi sekali keluar masuk ruang interogasi ini?” Seorang Detektif yang bertugas menyidik Annelies malah mencibir sinis.Alih-alih menyambar, Annelies hanya memilih bungkam. Dan itu malah memicu sang detektif kesal.‘Aish, sial! Apa orang-orang kaya memang sombong semua?!’ batin Detektif itu menekuk wajahnya.Dia membuka laptop, lalu bertanya, “katakan, apa benar Anda bertemu Nona Duetche di kamar A2 lantai lima belas Robert Hotel?”Annelies tetap diam.“Nona Annelies, Anda tidak bisu! Jawab selagi saya masih bersabar!” decak Detektif itu meninggikan nadanya sebagai ancaman.“Apa benar kalian bertengkar, lalu Anda mencekik dan mendorong Nona Duetche sampai jatuh?” tanya Detektif tadi dengan gigi terkatup.Bahkan matanya menyorot dingin, tapi Annelies tetap tak mau buka suara.‘Merepotkan!’ geming Detektif tadi mulai geram.Dia melempar berkas laporan, lalu bangkit dengan amarah tertahan. Kakinya melangkah mendekati Annelies. Detektif itu membungkuk tepat di sebel

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   37. Akulah yang Paling Setia Padamu!

    *** “Brengsek!” Logan melempar ponsel sekali pakai ke arah almari kaca sampai pecah. Amarahnya masih meluap. Dia menyambar tongkat golf dari sudut ruangan, lantas menghantamkannya ke layar komputer di meja kerjanya. “Argh … dasar jalang! Bagaimana dia bisa lolos dari penjara? Itu mustahil, harusnya mustahil!” dengus Logan kembali mengayunkan stick golf-nya pada guci bernilai puluhan juta hingga pecah berhamburan ke lantai. ‘Sial! Hampir saja!’ Dave yang berdiri di ruangan yang sama nyaris terkena pecahan guci. Dia mengamati wajah sang kakak yang merah padam seraya membatin, ‘gila! Kak Logan memang gila kalau sudah murka! Apa aku pergi saja? Aku bisa mati kalau dia marah padaku juga.’ Diam-diam Dave mundur, tapi mendadak Logan mendecak sengit. “Kenapa kerjamu tidak becus?!” “Heuh? Ka-kakak bicara padaku?” sahut Dave terbata. Logan mengangkat pandangan dengan sorot tajam. “Memang di sini ada anjing bodoh lagi selain kau?!” Dave tersentak, ekspresinya pun berangsur mura

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   38. Kenapa Musuhmu Banyak Sekali?!

    Mobil yang dikemudikan Kaelus berputar hingga nyaris menabrak pembatas jalan. Kaelus pun mati-matian menguasai setir dan menginjak rem sedalam mungkin.“Ahh!” Annelies menjerit saat berpikir dirinya akan tersungkur.Namun, beruntung Dan Theo berhasil merangkulnya hingga Annelies tak sampai ambruk. Bahkan pria itu mendekapnya seolah menjadi tameng agar Annelies tidak terluka.“Kau tidak apa-apa?” Pria itu bertanya.Annelies mengangguk samar, tapi jelas dirinya terguncang karena tabrakan yang tiba-tiba. Dia menoleh ke belakang, irisnya pun berubah sebelar cakram saat melihat truk berjalan ugal-ugalan mengejar mobilnya.“Dan Theo, sepertinya mereka mengincar kita,” tutur Annelies dengan manik gemetar.“Aku tahu,” sahut Dan Theo yang lantas memasang sabuk pengaman melintangi tubuh Annelies.Dia melirik rekannya yang menyetir seraya berkata, “Kaelus, lakukan!”Kaelus pun tersenyum miring sambil mengangguk. Dia yang sempat kehilangan kendali karena tabrakan keras dari belakang, kini memicin

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11

Bab terbaru

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   295. Kau Tidak Bisa Membodohiku!

    "Tuan Velos, kenapa Anda kembali?" tukas J4 saat berpaling ke belakang. Ya, kini mereka sedang berada di markas geng Ceko untuk mengawasi produksi Raica Ruby. Velos lebih dulu masuk karena J4 masih bertelepon dengan seseorang. Tapi alih-alih menjawab J4, Velos malah menyidik, "apa yang kau sembunyikan?""A-apa maksud Anda? Saya tidak menyembunyikan apapun. Mari, kita harus segera melihat proses produksinya 'kan?"J4 Melangkah lebih dulu. Tatapannya yang sinis, memicu rasa curiga Velos menebal. Jelas sekali dugaan Velos tak pernah meleset.'Bajingan ini! Kau tidak bisa membodohiku!' umpat Velos dalam batin.Dirinya menyusul anak buah Eugen itu, lalu mendecak berang, "J4!"Tanpa menunggu lelaki tersebut menoleh, Velos langsung merengkuh bahunya dengan kasar. Bahkan dia tak segan melayangkan pukulan amat keras. Tapi sial, refleks J4 cukup bagus. Dia dengan sigap membalas pukulan Velos. Kepalan tangannya mengincar wajah pria tersebut, tapi beruntung Velos menghindar dengan gesit.'Siala

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   294. Aku Pasti Akan Kembali Padamu!

    “Ayah! Saya tidak menyetujui pernikahan ini!” Dan Theo berujar tegas. Sorot matanya amat tajam, seakan mengibarkan bendera perang pada Anthony. Namun, ayahnya juga tak gentar. Lelaki itu mengeraskan rahangnya seraya menimpali tedas. “Keputusan itu bukan ada di tanganmu, Theodore!”Tanpa menunggu balasan sang putra, Anthony langsung keluar dari ruangan tersebut. Eugen dan beberapa bawahannya pun menunduk hormat. “Awasi dia, jangan biarkan siapapun masuk. Panggil dia nanti malam saat keluarga Howard datang!” tukas Anthony memerintah. Eugen mengangkat kepala seraya menjawab tegas. “Baik, Tuan Besar!”Hingga malam harinya, Eugen benar-benar membebaskan Dan Theo. Ketika anak buahnya sibuk melepas ikatan rantainya, Eugen pun memberitahukan jadwal acara malam nanti. “Big Boss, pukul delapan malam keluarga Howard akan mendatangi Caligo. Tuan Besar meminta Anda bersiap dari sekarang,” tukas Eugen yang terus menatap Dan Theo. Lawan bincangnya yang bungkam, justru membuatnya was-was. Seba

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   293. Aku yang Mendidikmu Jadi Sempurna

    Dan Theo melirik sekitar sembari memaki dalam batin, ‘sialan! Eugen dan anggotanya pasti membawaku ke Sociolla!’Asumsi pria itu semakin kuat kala mengingat ruangan ini. Dulu, Dan Theo remaja pernah disekap berbulan-bulan di tempat ini. Dirinya disiksa habis-habisan, bahkan betisnya tertembak tiga peluru karena mencoba kabur dari mansion Caligo. Itu saat Anthony memaksa Dan Theo membunuh manusia untuk pertama kalinya!Ya, meski Dan Theo berhasil menyelesaikan tugas berat itu, tapi dirinya nyaris gila. Anthony memaksanya melenyapkan sekelompok penyusup keesokan harinya. Setiap hari, jumlah orang yang harus Dan Theo bunuh semakin bertambah. Ini benar-benar mengikis kewarasannya. Bahkan beberapa anak angkat Anthony lainnya bunuh diri karena hilang akal. Di antara mereka, hanya Dan Theo yang mendekati kesempurnaan dan mampu bertahan di bawah tekanan Anthony. Semakin lama Dan Theo menyadari bahwa dirinya akan menjadi mesin pembunuh. Dia yang tak ingin melakukannya lagi, diam-diam keluar d

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   292. Aku Merasa Ada Yang Tidak Beres, Kak!

    “J4?” Kaelus merapatkan alisnya begitu melihat tamu yang datang.Velos yang berada di sampingnya tak kalah heran. Tidak biasanya orang-orang Anthony mendatangi San Carlo langsung.“Tuan!” Lelaki berambut lurus panjang yang terikat ke bawah itu memberi salam hormat.“Ada apa kau datang ke sini, J4? Apa kau bersama Eugen?” tukas Velos menyelidik.Ya, Velos tau dia bawahan Eugen. Terakhir kali Eugen datang untuk mengawasi kinerja Dan Theo tentang Raica Ruby. Velos menebak masalah kali ini tak jauh beda.Lelaki yang dipanggil dengan kode nama J4 itu kembali mengangkat tatapan tegasnya.“Saya sendirian, Tuan Velos. Saya datang atas perintah Ketua,” tuturnya.Velos menatap lebih lekat, lalu menimpali, “katakan!”“Permintaan Raica Ruby meningkat tiga kali lipat. Ketua ingin saya ikut mengawasi proses produksi di San Carlo,” sahut J4 menjelaskan.“Tunggu, kau bilang tiga kali lipat. Bukankah ini gila?!” Kaelus langsung menyambar dengan keras.Pasalnya, untuk memenuhi satu kuota produksi, memb

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   291. Utusan Ketua Datang Ingin Bertemu Dengan Anda!

    “Tolong beri jalan. Saya harus segera menyusulnya!” tukas Annelies yang berusaha keluar.Namun, perawat perempuan di hadapannya langsung berkata, “Nyonya, ini sudah malam. Sebaiknya Anda kembali istirahat.”“Ti-tidak! Mereka akan membawanya pergi. Jika aku tidak menyusulnya, aku akan kehilangan jejak Dan Theo!” Annelies menyambar dengan tatapan panik.Sang suster mengernyit. Irisnya melirik ke sekitar ruang rawat dan tidak mendapati suami Annelies di sana. Dia pun curiga ada suatu hal, sebab tak biasanya pria itu meninggalkan istrinya sendiri. Jika tidak menunggu di depan, biasanya Dan Theo memang menemani Annelies di dalam ruang rawat saat wanita itu terlelap.“Nyonya, sebenarnya apa yang terjadi?” tanya Perawat tadi menyidik.“Se-seseorang, hah … tidak, ada beberapa orang yang membawa pergi suamiku!” Annelies merengkuh tangan Perawat tadi dengan buncah. “Suster, tolong hentikan mereka. Tolong beritahukan pada penjaga untuk menangkap mereka!”Mendengar itu iris sang perawat langsung

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   290. Wanita Itu Benar-Benar Gila!

    “Big Boss!” Eugen menunduk hormat saat Dan Theo menghampirinya.Ya, beberapa bulan tak bertemu, orang kepercayaan pemilik organisasi Caligo itu tampak lebih garang. Meski Dan Theo tidak begitu menyukai Eugen, tapi dia tak pernah melupakan jasanya yang telah mempertaruhkan nyawa dan terluka berat, demi menyelamatkan Annelies dulu.“Bicaralah, waktumu hanya sepuluh menit!” tukas Dan Theo disertai ekspresi datarnya.“Tuan Anthony meminta Anda kembali ke Sociolla, Big Boss!” sahut Eugen langsung ke inti.Mendengar itu, kening Dan Theo langsung mengenyit. Ayahnya pasti tidak akan menurunkan perintah karena hal sepele. Dan dia sepertinya tahu alasannya.“Jika karena masalah Jesslyn, katakan pada Ayah untuk tidak khawatir. Aku akan menanganinya sendiri dan kembali ke Sociolla kalau sudah waktunya.” Dan Theo berujar tenang, tapi sorot matanya tampak menggertak.“Ini tidak sesederhana yang Big Boss pikirkan,” balas Eugen terlihat berani. “Jika bisa selesai semudah itu, Tuan Anthony tidak akan

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   289. Kau Sudah Menjadi Miliknya Sebelum Bertemu Denganku

    “Annelies, kau tahu, aku tidak akan pernah meninggalkanmu!” Dan Theo berkata tenang, tapi sorot maniknya menyimpan getaran.Sang istri mengencangkan lehernya. Membayangkan Dan Theo memasangkan cincin, bahkan memeluk Jesslyn, sungguh menyesakkan dadanya.“Tidak, kau sudah menjadi miliknya sebelum bertemu denganku,” sahut Annelies dengan tatapan dingin. “Kau menipuku. Kau membuatku bergantung padamu dan tidak bisa hidup tanpamu. Kau sudah berhasil, Dan Theo. Pasti sangat menyenangkan melihatku seperti orang bodoh selama ini!”“Istriku—”“Sekarang pergilah. Pergi dan jangan muncul di hadapanku lagi!” Annelies segera menyambar tanpa memberi suaminya kesempatan bicara.Bahkan wanita itu langsung melengos. Dia benar-benar tak ingin melihat wajah Dan Theo.Namun, sang pria yang duduk di sebelah brankarnya tak bisa memaksa. Dan Theo tahu Annelies pasti kesal padanya.Dengan penuh sesal, dia lantas berkata, “maafkan aku, Annelies. Aku akan meninggalkan buburnya di sini. Aku mohon, makanlah sed

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   288. Kehamilan Saya Tidak Akan Mengubah Apapun

    “Annelies?” Dan Theo melebarkan irisnya dengan bingung.Pria itu menilik sang istri lebih lekat, lalu ragu-ragu bertanya, “istriku, kau … tidak mengenaliku? Aku—”“Saya tidak mau bicara dengan orang asing. Tolong pergilah!” Annelies menyahut pelan, tapi raut wajahnya sangat muram.“Tunggu sebentar, sepertinya ada yang salah. Aku akan memanggil Dokter untuk memeriksamu!” Dan Theo berujar cemas.Ya, bagaimana mungkin dia tetap tenang kalau sang istri tidak mengingatnya? Dan Theo bingung, padahal kepala Annelies tidak membentur sesuatu. Sebab itu, dirinya berniat segera memanggil dokter.Namun, belum sampai beranjak, Annelies lantas berkata, “Dokter sudah cukup memeriksa. Saya hanya ingin Anda pergi, Tuan Theodore Caligo!”Wanita tersebut lebih meninggikan nada di akhir kalimatnya. Dan itu membuat sang pria tertegun dengan alis menyatu.“Annelies, apa yang baru saja kau katakan? Kenapa kau ….” Dan Theo tiba-tiba meredam ucapannya sendiri.Agaknya dia tahu, kenapa Annelies mengambil sikap

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   287. Kau Sendiri yang Memulai Perang Ini!

    ‘Kau tahu, Nona tidak menerima kegagalan!’ batin anak buah Jesslyn sambil menginjak gas mobilnya amat dalam.Ya, dia sengaja menabrak sang rekan yang tak berhasil menyuntikkan racun pada Annelies. Jesslyn memang memberinya perintah untuk menghabisi rekannya itu jika dia gagal.Lelaki itu merasakan guncangan keras saat menabrak rekannya tadi. Alih-alih berhenti, dia hanya melirik sekilas dari kaca spion dan mendapati sang rekan terkapar di tengah aspal. Tapi bukannya peduli, lelaki tersebut malah semakin memacu mobilnya dengan kencang.Antek Jesslyn itu melirik bangku samping mobilnya dan baru menyadari topi rekannya tertinggal di sana.“Aish, brengsek!” Lelaki tersebut mengumpat geram.Dia lantas meraih topi tadi dan membuangnya dari jendela. Kakinya menginjak pedal gas lebih dalam, membuat kendaraannya melaju cepat menuju jembatan San Manila.Ya, setelah cukup lama mengemudi, lelaki itu berbelok dan menuruni bawah jembatan layang di area sungai San Manila. Di sana Jesslyn sudah menun

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status