Di ruang tunggu rumah sakit, Samuel berjalan bolak-balik, berulang kali melirik pintu ruang operasi dengan ekspresi gelisah. Mommy Gresya duduk di salah satu kursi dengan tangan terlipat di pangkuannya, bibirnya komat-kamit berdoa, menahan perasaan cemas yang menggantung di udara."Samuel, duduklah dulu, nak. Kamu nggak bisa terus-terusan seperti ini," kata Mommy Gresya lembut, berusaha menenangkan Samuel yang tak bisa berhenti bergerak.Samuel menggeleng. "Aku nggak bisa, Mom. Aku terlalu khawatir. Nesya... dia pasti kesakitan di dalam sana. Aku seharusnya bisa melakukan sesuatu. Kenapa harus operasi cesar?""Ini yang terbaik untuknya dan bayi kalian. Dokter sudah bilang begitu. Kamu harus percaya."Samuel menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri, tapi hatinya tetap berdebar kencang. "Aku tahu... Aku cuma nggak bisa tenang. Semua ini terasa begitu cepat."Mommy Gresya berdiri dan meraih tangan Samuel, menggenggamnya erat. "Samuel, kamu harus kuat. Nesya butuh kamu saat ini. K
Lima tahun telah berlalu dengan cepat, dan hari ini adalah hari istimewa bagi keluarga kecil Samuel dan Nesya. Mereka sedang bersiap-siap merayakan ulang tahun Samudra yang kelima, anak laki-laki yang menjadi pusat perhatian dan cinta dalam keluarga ini. Rumah besar mereka dihiasi balon warna-warni, tawa anak-anak terdengar menggema di halaman belakang yang dipenuhi dekorasi bertema bajak laut—tema favorit Samudra.Nesya memandang dari jendela dapur, tersenyum melihat putranya yang tengah berlarian dengan teman-temannya. "Sudah lima tahun," katanya pelan sambil mengaduk minuman, seolah tak percaya waktu berlalu begitu cepat. “Samudra sudah besar, ya, Sam?"Samuel, yang tengah merapikan dasi dan menyiapkan diri untuk menyambut tamu, mendekat dan melingkarkan lengannya di pinggang Nesya dari belakang. "Iya, dan rasanya baru kemarin kita membawanya pulang dari rumah sakit," ucapnya lembut, mencium puncak kepala Nesya."Aku masih ingat bagaimana kamu panik waktu aku kontraksi. Sekarang, l
Setelah ulang tahun kelima Samudra, kehidupan Samuel dan Nesya berjalan dengan penuh kebahagiaan dan keberhasilan. Samuel telah menjadi pengusaha muda yang sukses, mengelola bisnisnya dengan bijak, dan telah diakui sebagai salah satu pengusaha paling berpengaruh di negeri ini. Hari-harinya dipenuhi dengan kesibukan mengembangkan perusahaan, namun ia tak pernah melupakan perannya sebagai suami dan ayah yang penuh perhatian.Samuel duduk di ruang kerjanya yang besar. Ia menatap jendela yang menghadap ke kota, sambil mengenang perjalanannya yang penuh liku. Dari seorang pelayan kafe, ia kini menjadi sosok yang dipandang oleh banyak kalangan bisnis. Kesuksesannya tidak datang begitu saja—setiap langkah yang ia tempuh selalu disertai dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan dari Nesya.Pintu ruang kerjanya terbuka perlahan, dan Nesya masuk dengan senyuman di wajahnya. Ia memegang secangkir kopi untuk Samuel, seperti biasa. "Pagi, sayang. Sedang apa?" tanyanya sambil menaruh cangkir di me
"Nesya kapan kau menikah? Usiamu sudah tidak muda lagi loh. Kau mau di cap sebagai perawan tua hah? " Mommy Gresya begitu gemas dengan anak semata wayangnya. Nesya usianya sudah 32 tahun tapi belum menikah juga, Mommy Gresya sudah sangat ingin menimang cucu. Usia Mommy Gresya sudah 56 tahun. Nesya terlalu sibuk dengan dunia bisnisnya. Nesya yang pernah mengalami patah hati ketika masa kuliah dulu, membuat dirinya menutup hatinya rapat-rapat. Nesya tidak mau jatuh cinta dan mengalami patah hati sampai kedua kalinya. "Nesya belum kepikiran soal menikah. Nesya masih nyaman dengan kesendirian. Karir Nesya lebih penting dari segalanya. " Nesya terkekeh. Nesya tidak mau menikah. "Kau ini! " Mommy Gresya hanya bisa membuang nafas berat sembari menggelengkan kepalanya. Mommy Gresya hanya bisa pasrah. Kerap sekali dirinya mendesak Nesya untuk menikah. Namun, jawaban Nesya selalu begitu. **** &
"Matre sekali cowok ini. Dan pasti nya anak muda ini akan menguras harta ku. Ah ... aku tidak perduli. Harta ku banyak kok. Yang terpenting aku bisa membuat si Desy dan Leonard itu kepanasan. Dan Mommy ku tidak akan mendesak ku untuk menikah lagi. Apa lagi sampai berniat menjodohkan aku dengan pria kolot, " batin Nesya.Samuel akhirnya bisa bernafas dengan lega, setelah dirinya mendapatkan uang 100 juta dari Nesya, operasi usus buntu Tiara bisa dilakukan sekarang juga. Kini Samuel tengah harap-harap cemas di depan ruang operasi."Semoga operasinya berjalan dengan lancar, " harap Samuel."Tiara demi kesembuhan kamu, demi mendapatkan biaya operasi kamu. Abang sampai rela diri abang di tukar dengan uang. Abang harus menikahi wanita yang usianya sudah 32 tahun. Bisa di bilang dia perawan tua. Tiara, kau adik ku. Kita masuk ke panti itu di hari yang sama. Abang ikhlas asal kau sembuh, " ucap Samuel dalam h
Samuel dan Nesya semakin terhanyut dengan tatapan itu. Apa lagi bibir keduanya masih menyatu. Rasanya berat untuk di lepas. Keduanya memejamkan kedua matanya, ini untuk pertama kalinya buat Samuel atau Nesya."Nona! Tuan, kalian sedang apa? " tanya salah satu pegawai salon.Samuel dan Nesya langsung membuka matanya lebar-lebar, baru saja keduanya mau mulai. Tapi tidak jadi karena adanya pengganggu. Setelah mengganggu Samuel dan Nasya, perempuan itu pun nyelonong pergi."Bagaimana akting aku Baby? bagus kan? " tanya Samuel ketika sudah berada di halaman rumah Nesya."Lumayan. Tapi kau tidak sopan! Kau beraninya mencium tanganku, " ucap Nesya ketus."Kalau tidak begitu, Mommy kamu tidak akan percaya. Kan kata kamu, aku harus bisa meyakinkan semua orang termasuk Mommy kamu kalau aku sangat mencintai kamu, " ucap Samuel."Iya! " Nesya masih ketus."Ya suda
"Saya terima nikah dan kawinnya Nesya Nirmala Binti Bapak Anjas Nirwana dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas berlian 250 gram, serta uang 2M di bayar TUNAI. ""Bagaimana saksi, SAH? "SAH!Alhamdulilah ...Cukup dengan satu tarikan nafas Samuel dengan lantangnya mengucapkan janji suci pernikahan di depan Allah, penghulu dan para saksi.Nesya meraih tangan kanan Samuel dan mencium punggung tangan Samuel yang kini sudah sah menjadi suaminya. Kecupan hangat mendarat di keningnya Nesya, Samuel memberanikan diri agar semua orang yakin dan percaya kalau Nesya sekarang istrinya dan agar mereka percaya kalau Nesya dan Samuel menikah atas dasar cinta bukan sandiwara."I love you my baby, sekarang kau adalah istriku. Kau sekarang sudah menjadi ratu di hatiku, " ucap Samuel dengan lantangnya di depan para tamu undangan. Ada Mommy Gresya dan Daddy Anjas.
"Baby aku sangat menginginkannya. Ini kan first night kita, masa sih kamu tidak menginginkannya juga, " ucap Samuel yang membangunkan tidur Nesya. Tangan Samuel yang nakal mampu membangunkan tidur Nesya yang nyenyak."Hentikan! " Nesya memegang tangan Samuel yang sedari tadi berkelana ke tempat yang enak untuk di jajah."Kau mau aku denda? " tanya Nesya yang langsung beranjak bangun.Namun, dengan gesitnya Samuel menghimpit Nesya hingga kini Nesya berapa dalam kungkungan Samuel. Cengkraman tangan Samuel begitu kuat sehingga Nesya tidak bisa berkutik lagi."Aku tidak perduli dengan denda yang harus aku bayar, Baby! Malam ini adalah malam spesial untuk kita. " Samuel tersenyum simpul ia menatap dalam wajah Nesya yang mulai tegang.Detak jantung Nesya mulai loncat-loncat tak karuan, tatapan Samuel mampu membuat Nesya terhanyut."Apakah tidak akan dosa? " tanya N