author-banner
Queen Mikayla
Queen Mikayla
Author

Novel-novel oleh Queen Mikayla

Pesona Istri yang Dikhianati

Pesona Istri yang Dikhianati

Aluna Aurelie Chandra awalnya setuju bercerai dengan sang suami. Namun sial, Aluna mendapati dirinya hamil di tengah proses perpisahan. Wanita itu pun terpaksa memasang topeng kesabaran demi melindungi anak yang dikandungnya sembari merencanakan sesuatu yang tak pernah diduga oleh siapa pun. Berhasilkan Aluna membalaskan dendamnya?
Baca
Chapter: Bab 108
Pukul 00:30Sussana terasa sangat sunyi, dan hanya suara detak jam yang terdengar di kamar Aluna. Dia terbangun karena suara tangisan Baby Alva. Dengan cepat, Aluna bangkit dari tempat tidur dan mendekati ranjang bayi yang ada di sudut kamarnya.“Alva sayang, kenapa?” Aluna menyentuh kening bayi itu, lalu ia terkejut mendapati kening Alva terasa sangat panas. “Astaga, panas sekali…” gumamnya panik.Ia langsung mengambil termometer dari laci samping tempat tidur. Tangannya sedikit gemetar saat memasukkan ujung termometer ke bawah ketiak Baby Alva yang masih menangis.“37,9°… Ini terlalu tinggi!” Suaranya mulai bergetar. Aluna segera mengambil ponselnya, menelepon babysitter yang tidur di kamar sebelah.“ Lina, tolong ke kamar saya sekarang juga! Alva demam tinggi,” katanya cepat.Tak sampai satu menit, babysitter yang bernama Lina muncul dengan wajah cemas. “Ya ampun, Nona. Panasnya tinggi sekali, ya? Kita harus membawanya ke rumah sakit.”“Saya setuju. Tolong siapkan tas bayi dan perl
Terakhir Diperbarui: 2025-01-21
Chapter: Bab 107
Malam itu, Mansion Aluna diterangi lampu-lampu taman yang temaram, memberikan suasana hangat meski hati Aluna terasa kacau. Ia tengah duduk di ruang keluarga, memangku Baby Alva yang tertidur lelap di pelukannya. Pandangannya terus tertuju pada wajah mungil itu, meskipun pikirannya melayang jauh. Tiba-tiba, suara bel pintu mengalihkan perhatian Aluna. Seorang pelayan datang dan membisikkan sesuatu. “Nona, Tuan Raja datang.”Jantung Aluna berdetak lebih cepat. Ia mencoba menenangkan dirinya, lalu menyerahkan Baby Alva kepada babysitter yang sudah menunggu. “Bawa Alva ke kamar, dan pastikan dia nyaman,” ucapnya.Setelah memastikan Baby Alva aman, Aluna berjalan ke ruang tamu. Di sana, Raja sudah berdiri, mengenakan setelan kasual namun tetap memancarkan wibawa. Sorot matanya langsung tertuju pada Aluna, seolah tidak ada yang lain di ruangan itu.“Tuan Raja,” sapa Aluna pelan, mencoba menjaga formalitas meskipun hatinya bergemuruh.“Aluna,” balas Raja, suaranya terdengar lebih lembut da
Terakhir Diperbarui: 2025-01-21
Chapter: Bab 106
Pukul empat subuh, suasana di kamar terasa begitu sunyi hingga suara langkah kecil Ratu yang tergesa menuju kamar mandi terdengar jelas. Raja, yang biasanya tidur cukup lelap, langsung terbangun mendengar suara muntah dari dalam kamar mandi.“Ratu?” panggil Raja dengan nada penuh kekhawatiran. Ia bergegas menuju kamar mandi, membuka pintunya dan melihat istrinya yang terduduk lemas di lantai. Wajah Ratu pucat, keringat dingin membasahi dahinya.“Aku… mual,” gumam Ratu lemah, tangannya gemetar memegang wastafel untuk mencoba berdiri.Tanpa pikir panjang, Raja segera mengangkat tubuh Ratu dan membawanya kembali ke tempat tidur. “Tunggu di sini, aku akan panggil dokter,” kata Raja sambil meletakkan Ratu dengan hati-hati.“Tidak… tidak usah,” cegah Ratu, memegang lengan Raja dengan sisa tenaganya. “Aku tahu ini kenapa.”“Kamu tahu?” Raja mengernyit, bingung. “Maksudmu apa?”Ratu menghela napas panjang, mencoba mengumpulkan kekuatannya. “Aku… aku terlambat haid. Coba kamu ambil tes kehamil
Terakhir Diperbarui: 2025-01-21
Chapter: Bab 105
Sementara itu, Betran sedang duduk di pojok ruang tahanan saat langkah Kania terdengar memasuki ruang kunjungan. Mata Betran langsung berkilat ketika melihat ibunya. Namun, begitu ia melihat wajah Kania yang pucat dan matanya yang bengkak karena menangis, rasa bersalah kembali menghantamnya.“Mom…” panggil Betran lemah, berdiri dari kursinya.Kania tak kuasa menahan air matanya. Ia bergegas menghampiri putranya dan memeluknya erat. “Betran… lihat kamu sekarang. Kurusan begini. Apa kamu makan dengan benar, nak? Kenapa kamu begini?” Kania menangis tersedu-sedu di bahu Betran.Betran hanya diam. Ia tahu, setiap kata yang ia ucapkan hanya akan menambah luka di hati ibunya. Perlahan ia melepas pelukan itu dan menatap Kania. “Mom, aku baik-baik saja. Jangan menangis seperti ini. Aku yang salah, ini semua salahku. Aku pantas menerima hukuman ini.”“Tidak, tidak, kamu tidak pantas seperti ini!” Kania menggeleng keras, wajahnya penuh dengan air mata. “Kamu hanya salah langkah, Betran! Kamu tid
Terakhir Diperbarui: 2025-01-21
Chapter: Bab 104
Raja baru saja memasuki rumah, waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Suasana rumah begitu sunyi, namun begitu ia membuka pintu utama, langkahnya langsung terhenti melihat Ratu berdiri di tengah ruang tamu dengan tangan terlipat di dada. Wajahnya tegang, matanya memancarkan amarah yang tak terselubung.“Kamu dari mana saja, Raja?!” bentak Ratu begitu melihat suaminya masuk. Raja melepas jasnya dengan tenang, lalu menggantungnya di dekat pintu. “Aku ada urusan penting di luar. Kenapa harus teriak seperti itu?” balas Raja dengan nada datar, namun tatapannya dingin.“Urusan penting? Tengah malam?!” Ratu melangkah maju mendekatinya, matanya menyipit penuh kecurigaan. “Kamu bahkan tidak menjawab teleponku! Aku sudah meneleponmu belasan kali, Raja! Kamu tahu aku khawatir?”Raja menatap istrinya dengan wajah tanpa ekspresi. “Khawatir? Atau lebih tepatnya, curiga?” Ratu tercekat, tapi dengan cepat ia mengelak. “Aku hanya peduli. Aku istrimu. Wajar kalau aku khawatir ketika suamiku ti
Terakhir Diperbarui: 2025-01-21
Chapter: Bab 103
Malam itu, di salah satu kamar hotel berbintang, Raja duduk di sofa, matanya tak lepas memandang Aluna yang sedang berdiri di dekat jendela. Ia masih mencoba mencerna semua yang telah diceritakan Aluna sebelumnya. Keningnya berkerut, pikirannya penuh dengan kebingungan yang bercampur dengan rasa hangat saat berada di dekat wanita itu."Aluna," panggil Raja dengan nada pelan, tetapi tegas.Aluna menoleh, senyum tipis terukir di bibirnya meski ada gurat kesedihan di matanya. "Iya, Raja?" Raja menghela napas panjang. "Aku... aku masih sulit menerima semua ini. Kamu bilang aku Kaisar, tunanganmu, tapi aku tidak ingat apa-apa. Kenapa aku tidak bisa mengingatnya?"Aluna berjalan mendekatinya, lalu duduk di sofa di sebelahnya. "Aku juga tidak tahu kenapa kamu bisa kehilangan ingatanmu, Kaisar. Tapi aku yakin, kamu adalah orang yang sama. Aku bisa merasakannya."Raja menatapnya dalam-dalam. "Tapi bagaimana jika aku tidak bisa mengingat apa pun? Bagaimana jika aku tetap menjadi orang yang tid
Terakhir Diperbarui: 2025-01-20
Suami Bayaran

Suami Bayaran

Karena merasa terdesak, Nesya si perawan tua mencari laki-laki yang mau di bayar untuk menjadi suaminya. Nesya ingin membuktikan kepada sang mantan kalau masih ada pria yang mau menikahinya meskipun usia Nesya sudah 32 tahun. Kebetulan pria itu seorang Mahasiswa, bernama Samuel. Usianya baru 20 tahun. "Kau butuh duit? " tanya Nesya kepada pria yang bekerja sebagai waiters. Tak sengaja Nesya mendengar percakapan antara Samuel dan pemilik Kafe. Bagaimana kisah selanjutnya, kisah cinta perbedaan usia antara Nesya dan Samuel. Yuk baca kisahnya.
Baca
Chapter: SB ~ Chapter 26 (End~)
Setelah ulang tahun kelima Samudra, kehidupan Samuel dan Nesya berjalan dengan penuh kebahagiaan dan keberhasilan. Samuel telah menjadi pengusaha muda yang sukses, mengelola bisnisnya dengan bijak, dan telah diakui sebagai salah satu pengusaha paling berpengaruh di negeri ini. Hari-harinya dipenuhi dengan kesibukan mengembangkan perusahaan, namun ia tak pernah melupakan perannya sebagai suami dan ayah yang penuh perhatian.Samuel duduk di ruang kerjanya yang besar. Ia menatap jendela yang menghadap ke kota, sambil mengenang perjalanannya yang penuh liku. Dari seorang pelayan kafe, ia kini menjadi sosok yang dipandang oleh banyak kalangan bisnis. Kesuksesannya tidak datang begitu saja—setiap langkah yang ia tempuh selalu disertai dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan dari Nesya.Pintu ruang kerjanya terbuka perlahan, dan Nesya masuk dengan senyuman di wajahnya. Ia memegang secangkir kopi untuk Samuel, seperti biasa. "Pagi, sayang. Sedang apa?" tanyanya sambil menaruh cangkir di me
Terakhir Diperbarui: 2024-10-14
Chapter: SB ~ Chapter 25
Lima tahun telah berlalu dengan cepat, dan hari ini adalah hari istimewa bagi keluarga kecil Samuel dan Nesya. Mereka sedang bersiap-siap merayakan ulang tahun Samudra yang kelima, anak laki-laki yang menjadi pusat perhatian dan cinta dalam keluarga ini. Rumah besar mereka dihiasi balon warna-warni, tawa anak-anak terdengar menggema di halaman belakang yang dipenuhi dekorasi bertema bajak laut—tema favorit Samudra.Nesya memandang dari jendela dapur, tersenyum melihat putranya yang tengah berlarian dengan teman-temannya. "Sudah lima tahun," katanya pelan sambil mengaduk minuman, seolah tak percaya waktu berlalu begitu cepat. “Samudra sudah besar, ya, Sam?"Samuel, yang tengah merapikan dasi dan menyiapkan diri untuk menyambut tamu, mendekat dan melingkarkan lengannya di pinggang Nesya dari belakang. "Iya, dan rasanya baru kemarin kita membawanya pulang dari rumah sakit," ucapnya lembut, mencium puncak kepala Nesya."Aku masih ingat bagaimana kamu panik waktu aku kontraksi. Sekarang, l
Terakhir Diperbarui: 2024-10-14
Chapter: SB ~ Chapter 24
Di ruang tunggu rumah sakit, Samuel berjalan bolak-balik, berulang kali melirik pintu ruang operasi dengan ekspresi gelisah. Mommy Gresya duduk di salah satu kursi dengan tangan terlipat di pangkuannya, bibirnya komat-kamit berdoa, menahan perasaan cemas yang menggantung di udara."Samuel, duduklah dulu, nak. Kamu nggak bisa terus-terusan seperti ini," kata Mommy Gresya lembut, berusaha menenangkan Samuel yang tak bisa berhenti bergerak.Samuel menggeleng. "Aku nggak bisa, Mom. Aku terlalu khawatir. Nesya... dia pasti kesakitan di dalam sana. Aku seharusnya bisa melakukan sesuatu. Kenapa harus operasi cesar?""Ini yang terbaik untuknya dan bayi kalian. Dokter sudah bilang begitu. Kamu harus percaya."Samuel menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri, tapi hatinya tetap berdebar kencang. "Aku tahu... Aku cuma nggak bisa tenang. Semua ini terasa begitu cepat."Mommy Gresya berdiri dan meraih tangan Samuel, menggenggamnya erat. "Samuel, kamu harus kuat. Nesya butuh kamu saat ini. K
Terakhir Diperbarui: 2024-10-14
Chapter: SB ~ Chapter 23
Beberapa bulan kemudian... Nesya sedang duduk di ruang tamu, menyesap teh hangat sambil menikmati pagi yang tenang. Tiba-tiba, perutnya terasa kencang, disusul dengan nyeri yang merambat ke punggung bawah. Dia terdiam sejenak, menaruh cangkirnya dan meraba perutnya yang besar, berusaha menenangkan diri. Mungkin hanya Braxton Hicks, pikirnya—kontraksi palsu yang biasa terjadi di akhir kehamilan. Namun, rasa sakit itu semakin lama semakin kuat, membuatnya meringis dan sedikit mengerang."Samuel!" panggilnya, suaranya bergetar karena mulai merasa panik.Samuel, yang sedang berada di dapur, segera menghampiri Nesya. "Apa yang terjadi, sayang?" tanyanya, tatapannya penuh kekhawatiran. Dia berlutut di samping Nesya, meraih tangannya yang dingin.Nesya menatap Samuel dengan mata berkaca-kaca. "Aku... aku rasa kontraksi ini berbeda, Sam. Sakit sekali... lebih dari sebelumnya."Samuel langsung waspada. "Ini mungkin sudah waktunya. Kamu pasti mulai melahirkan," ujarnya, meski tetap berusaha te
Terakhir Diperbarui: 2024-10-14
Chapter: SB ~ Chapter 22
Suasana rumah Nesya dan Samuel semakin tenang dan penuh cinta sejak Samuel memutuskan berhenti bekerja sebagai pelayan kafe. Ia sekarang fokus menyelesaikan kuliahnya, dan di sela-sela itu, Samuel juga mengambil peran sebagai suami siaga untuk Nesya yang tengah hamil besar. Setiap pagi, Samuel selalu menyiapkan sarapan untuk Nesya, mengantar dan menjemputnya ke dokter, dan belajar lebih banyak tentang bisnis keluarga Nesya. Ia tahu, Nesya ingin menyerahkan tanggung jawab besar itu padanya.Saat mereka sarapan di dapur yang hangat dan penuh dengan aroma kopi, Samuel melihat Nesya memandanginya dengan senyum kecil."Ada apa?" Samuel bertanya sambil menyuapkan roti panggang ke mulutnya.Nesya menggeleng pelan. "Aku cuma merasa sangat beruntung punya kamu di hidupku. Kamu sekarang belajar banyak soal bisnis perusahaan, dan kamu begitu perhatian padaku. Aku benar-benar berterima kasih."Samuel tersenyum lembut, lalu meraih tangan Nesya. "Aku juga sangat bersyukur, Nes. Aku tahu kamu sudah
Terakhir Diperbarui: 2024-10-14
Chapter: SB ~ Chapter 21
Acara syukuran untuk kandungan Nesya yang sudah memasuki usia tujuh bulan digelar dengan meriah. Dekorasi indah berwarna lembut menghiasi rumah mereka, dan tamu-tamu mulai berdatangan. Musik lembut mengalun di latar belakang, menyambut kerabat dan teman yang datang dengan wajah ceria. Samuel dan Nesya berdiri di pintu masuk, menyambut setiap tamu dengan senyum hangat."Selamat, Nesya! Kamu kelihatan sangat bahagia," ujar salah satu teman lama Nesya, sembari memeluknya dengan hangat.Nesya tersenyum lebar, tangannya dengan lembut menyentuh perutnya yang membesar. "Terima kasih. Aku memang sangat bahagia, semua ini seperti mimpi."Samuel berdiri di sampingnya, memegang tangannya dengan erat. "Kami benar-benar bersyukur atas semua dukungan dari kalian semua. Ini momen yang sangat spesial bagi kami," kata Samuel sambil memandang Nesya dengan penuh cinta.Di tengah suasana yang ceria itu, Leonard dan Desy tidak bisa menutupi rasa iri mereka. Mereka berdiri di sudut ruangan, menatap acara s
Terakhir Diperbarui: 2024-10-14
Bangkitnya Sang Tuan Muda

Bangkitnya Sang Tuan Muda

Ethan meninggalkan rumah setelah menyebabkan perusahaan keluarganya mengalami kerugian dan hampir bangkrut. Dia ditekan oleh ayahnya untuk mengembangkan bisnis keluarga, sementara Ethan memiliki cita-cita untuk menjadi penyanyi. Setelah meninggalkan rumah, Ethan tidak hanya kehilangan gaya hidup mewah yang selama ini dinikmatinya berkat orang tuanya, tetapi juga memilih untuk merahasiakan identitasnya sebagai anak seorang miliarder. Ia kemudian bertemu dengan seorang wanita cantik bernama Evellyne Jasmine Aurora, yang membantunya mengejar mimpinya. Terlepas dari keinginannya untuk membalaskan dendam kematian ayahnya, Ethan diam-diam meneruskan bisnis ayahnya sambil bekerja sebagai pengamen jalanan. Akankah Ethan berhasil mengungkap siapa yang mendalangi kematian ayahnya? Dan akankah ia juga berhasil meraih mimpinya meski dendam yang masih membekas di hatinya?
Baca
Chapter: Episode 10
"Maaf, Tuan Muda, keadaan ibu Anda belum ada kemajuan sama sekali," ucap sang Dokter. Ethan menghela napas panjang saat mendengar kabar dari dokter yang menangani ibunya. "Saya harap Mama bisa segera pulih," ucapnya pelan, penuh harap. Ia menghabiskan beberapa saat di sana, memberikan dukungan kepada ibunya sebelum akhirnya meninggalkan rumah sakit kejiwaan itu."Halo, Maxim!" Ethan menghubungi Maxim lewat telepon. "Ada apa, Tuan Muda?" sahut Maxim diujung telepon. "Aku akan kembali ke Manhattan. Aku titip mama," ucap Ethan. "Baik, Tuan Muda, saya pasti akan menjaga Nyonya. Apakah Tuan Muda perlu di antar ke sana?" tawar Maxim. "Tidak perlu, Maxim. Aku bisa pergi ke sana sendiri," ujar Ethan menolak tawaran dari Maxim. "Baik kalau begitu, Tuan Muda, hati-hati."Ethan segera menutup teleponnya, ia segera bersiap untuk pergi ke kota tersebut. Kota yang menjadi tempat persembunyian saat ini. Kembali ke Manhattan, Ethan segera menyamar kembali. Ia tahu betul bahwa ancaman masih men
Terakhir Diperbarui: 2024-04-17
Chapter: Episode 09
"Dia adalah ....""Iya, dia siapa? Kamu harus mengatakan identitasnya," ujar Ethan seraya menunjuk pria yang sedang terikat di kursi di ruang penyekapan.Tiba-tiba, suara tembakan terdengar. Dor! Dor! Dor! Orang yang sedang terikat di kursi itu mati tertembak. Ethan dan Maxim tercengang melihat pemandangan di depan mata mereka."Siapa yang berani melakukan ini?" "Maxim, siapa orang itu?" teriak Ethan yang langsung berlari ke arah pintu, berusaha mengejar pelaku yang sudah menghilang di kejauhan. Namun hatinya merasa hampa, bagaimana mungkin pelakunya dapat melarikan diri dengan begitu cepat?"Mungkinkah pelaku itu orang dalam?" gumam Ethan dalam hati.Maxim segera menyusul Ethan, berlari sekuat tenaga demi mengungkap misteri yang semakin menggulita. Namun sayang, usaha mereka sia-sia. Seseorang yang baru saja menembak orang tersebut sudah berhasil melarikan diri. Tak ada jejak yang bisa mereka kejar."Sial! Ternyata orang-orang yang terlibat pembunuhan ayah masih berkeliaran!" geram E
Terakhir Diperbarui: 2024-04-06
Chapter: Episode 08
Ethan pun melanjutkan kontes tersebut hingga berhasil masuk ke 3 besar. Saat Grand Final, Ethan harus bersaing dengan kontestan yang memiliki suara suaranya biasa saja."Ethan, ini saatnya kamu menunjukkan bakatmu. Jangan biarkan orang lain mengalahkanmu.""Aku akan berusaha, Evellyne. Semoga hasilnya memuaskan."Namun, di saat yang menentukan, Ethan harus puas dengan juara 2 setelah kalah dengan kontestan yang suaranya biasa saja. Ethan hanya mendapatkan hadiah $15000, namun tidak mendapatkan kontrak ekslusif."Ethan, jangan bersedih. Kamu sudah berhasil sampai di tahap ini. Itu sudah prestasi yang luar biasa.""Aku tahu, Evellyne. Tapi, rasanya sedikit kecewa karena tidak mendapatkan kontrak. Padahal, itu impianku sejak dulu.""Tenang saja, Ethan. Mungkin ini bukan saat yang tepat. Aku yakin kesempatan lain akan datang. Teruslah berkarya dan jangan menyerah.""Iya, Evellyne. Aku berharap suatu saat nanti akan ada kesempatan yang lebih baik lagi.""Tentu saja! Aku yakin kamu akan mer
Terakhir Diperbarui: 2024-04-05
Chapter: Episode 07
Ethan berdiri tegak di depan jendela, ia menatap langit yang mulai berubah warna karena mendekati senja. Ia merasa lega karena akhirnya orang-orang yang terlibat dalam penggelapan uang perusahaan telah ditangkap dan dipenjara. Namun, ia tahu bahwa bahaya belum sepenuhnya berlalu."Maxim," panggil Ethan kepada orang yang paling ia percayai, "aku ingin kau tetap waspada. Meskipun orang-orang pengkhianat itu sudah dipenjara, kita tidak tahu apa yang mungkin terjadi.""Baik, Tuan Muda," jawab Maxim dengan tegas, "aku akan terus waspada."Ethan menghela napas, lalu melanjutkan, "Dan jangan lupa untuk menjaga orang itu, orang yang kita tahan di gudang. Jangan biarkan dia lolos."Maxim mengangguk paham. "Tentu, Tuan Muda. Aku akan menjaga dia dengan baik."Ethan tersenyum tipis, menghargai kesetiaan Maxim yang tak pernah goyah. "Terima kasih, Maxim. Aku akan kembali ke kota Manhattan sebentar lagi, meninggalkan kota New York ini. Jika ada sesuatu yang terjadi, jangan ragu untuk memberikan ka
Terakhir Diperbarui: 2024-04-05
Chapter: Episode 06
"Aku tidak bisa memastikan, Tuan Muda. Aku akan mengambil foto jejak kaki ini. Siapa tahu, kita membutuhkan bukti ini," ujar Maxim. "Baiklah, lakukan itu. Aku akan segera pulang ke New York," ucap Ethan dengan nada lega. "Jangan khawatir, Tuan Muda. Aku akan terus mengawasi rumah ini. Semoga kita bisa segera menemukan dalang di balik pembantaian itu," tutup Maxim dengan penuh tekad. "Iya semoga saja, Max." Esok harinya, Ethan segera bergegas pergi ke New York. Tetap menyamar, disebelah pipinya masih ada tahi lalat. Penyamaran Ethan ini cukup sukses sampai tidak ada satu pun yang mengenal jika pria yang selalu mengamen ini adalah seorang Tuan Muda dari keturunan Andersson. Tak lama, Ethan sampai di Apartemen Maxim. "Apa langkah kamu selanjutnya, Tuan Muda?" tanya Maxim. "Aku akan menyamar jadi Cleaning Servis di Perusahaan Andersson. Bisakah kamu bantu aku, Maxim?" "Tentu saja, aku akan membantumu." Ethan berharap dengan cara dirinya menyamar menjadi cleaning servis bisa mengu
Terakhir Diperbarui: 2024-04-05
Chapter: Episode 05
Ethan dan Evellyne sedang mengamen di trotoar, tiba-tiba Evellyne teringat sesuatu dan mengeluarkan ponselnya. Ia mulai membuka sosial media dan menemukan sebuah pengumuman tentang kontes nyanyi yang sangat menarik. Hadiahnya adalah $25.000 dan kesempatan untuk dikontrak langsung oleh seorang produser musik terkenal."Wow! Ini keren banget kontesnya!"Ethan langsung menoleh kearah Evellyne, "kontes apa?" tanya Ethan."Ethan, lihat ini!" seru Evellyne sambil menunjukkan layar ponselnya. "Ada kontes nyanyi, hadiahnya $25.000 dan bisa langsung dikontrak oleh produser musik! Kamu harus ikutan, Ethan. Kalau mau, besok aku antar kamu. Aku jemput kamu."Ethan menatap layar ponsel Evellyne dengan mata berbinar, "Serius? Kapan audisinya?""Besok jam 8 pagi. Kamu harus datang lebih awal biar bisa daftar!" balas Evellyne semangat."Oke, semoga kali ini keberuntungan berpihak!" ucap Ethan penuh semangat.Keesokan harinya, Ethan dan Evellyne tiba di tempat audisi. Setelah mendaftar, Ethan mendapat
Terakhir Diperbarui: 2024-04-05
Anda juga akan menyukai
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status