Share

85. Percakapan Hangat

Penulis: Miss Yune
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Bolehkah aku bertanya sesuatu?" tanya Emily pada wanita hamil yang sedang melamun di sampingnya.

Freya melirik melalui ujung matanya pada Emily. Sejauh ini, dia selalu nyaman dengan kesendiriannya. Tidak ada rasa ingin bergaul serta berteman dengan orang lain. Bahkan, dengan Dimitri pun dia tidak terlalu dekat dan menjaga jarak dengan pria lajang itu.

"Tentu saja boleh," jawab Freya menyunggingkan senyum tipisnya. Dia merasa perempuan di sampingnya sangat penasaran akan sesuatu.

"Pertanyaan sedikit privasi boleh?" Emily takut menyinggung perasaan Freya.

Emily menyadari kalau Freya kemungkinan akan tersinggung dengan pertanyaan yang akan dilontarkan olehnya. Menanyakan hal yang privasi tentu membuat Freya tidak nyaman.

"Apa yang sebenarnya ingin kau tanyakan?" Freya mengatakannya sambil terus berjalan dengan beriringan. Tampaknya hal yang ingin dikatakan oleh Emily membuat Freya sedikit penasaran.

"Aku ingin tahu, apa kau sudah menikah Freya? Aku melihat ada cincin yang tersemat di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   86. Kemarahan Liam

    Tiga bulan waktu yang cukup lama bagi Alex untuk menyembunyikan tentang kepergian Freya pada kakek Freya. Dia belum cukup berani mengatakan hal itu pada Liam. Beberapa kali dia memohon pada Brian untuk tidak memberitahukan masalah yang menimpanya. Namun, sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Sepandai-pandainya, Alex menyembunyikan tentang kepergian Freya. Liam bisa mengetahuinya dengan baik. Kecurigaan Liam selalu bertambah karena Freya tidak pernah menghubunginya. "Selamat Siang, Pak! Apa yang ingin Anda lakukan? Sudahkah Anda memiliki janji dengan Tuan Alex?" Felix bertanya ketika melihat Liam hendak mendatangi ruangan Alex.Dahi Liam mengeryit ketika Felix bertanya padanya. "Haruskah aku memiliki janji untuk bertemu cucu menantuku?" Felix terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan dari Liam. Dia tahu siapa yang berada di depannya. Hanya saja, Felix ingin Alex dapat mempersiapkan dirinya terlebih dahulu sebelum bertemu dengan Liam. Akan tetapi, Liam dengan cepat m

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   87. Ajakan Makan Malam

    Terbiasa dengan Freya yang selalu menjadi perhatian keluarganya menjadikan Dimitri juga memberikan perhatian lebih pada wanita hamil itu. Setiap hari, dia akan menanyakan kebutuhan Freya hingga membuat beberapa karyawan salah paham.Freya tidak mempedulikan beberapa karyawan restoran yang memandangnya dengan tatapan tajam. Setiap kali Dimitri mendekatinya pasti ada saja bisikan sumbang yang membicarakan hubungan keduanya. Pada hari Minggu malam ini banyak sekali pelanggan yang datang untuk sekadar melepaskan penat selama seminggu beraktifitas. Freya yang sedang hamil merasa kelelahan setelah melayani beberapa pelanggan mereka. Emily yang sudah mulai membuka hatinya menghampiri Freya yang tampak beristirahat sejenak."Kamu istriharat saja dulu, biar aku yang menghandle pelanggan," ucap Emily pada Freya. Teman kerja yang dekat dengan Emily memprotes hal tersebut. "Tidak bisa begitu, dong. Pekerjaan kita sedang banyak, pelanggan tidak henti-hentinya berdatangan," tukas Wendy ketika men

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   88. Kecemburuan

    Freya terdiam sejenak, dia tampak memikirkan jawaban yang tepat untuk ajakan makan malam dari Dimitri. Pria di depannya terlihat tidak sabar menunggu jawaban Freya. Dia sudah menantikan sejak lama mengajak Freya untuk makan malam bersama."Makan malam berdua saja?" ujar Freya memberikan penekanan kata 'berdua' pada Dimitri. Dimitri menganggukkan kepalanya. Tentu saja, dia ingin berdua saja karena dia memiliki sebuah pernyataan pada Freya. "Ya, hanya kita berdua. Kau tidak keberatan, bukan?""Baiklah, aku terima ajakanmu. Aku rasa diriku membutuhkan sesekali untuk makan di luar dengan suasana baru sekaligus melepaskan penat," jawab Freya.Hari Dimitri telonjak gembira mendengar persetujuan dari Freya. Dia ingin sekali menyuarakan isi hatinya. Akan tetapi, pria itu menahan semua perasaan gembiranya karena masih berada di hadapan Freya. "Baiklah, kalau begitu aku tinggal terlebih dahulu. Aku lihat banyak sekali pelanggan yang datang hari ini. Aku ingin membantu karyawan lain. Kau di si

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   89. Penuh Emosi

    Emily terkejut karena Freya memberikan ruang baginya untuk berbicara dengan Dimitri. Kegugupan menjalar di seluruh tubuhnya. Emily menggigit bibirnya ketika Freya beranjak dari tempat duduknya."Tunggu! Tidak ada yang perlu aku katakan denganmu, Dimitri. Kau tidak perlu beranjak dari tempat dudukmu, Freya. Aku saja yang pergi, kau masih membutuhkan istirahat," ucap Emily.Ditantang untuk mengungkapkan secara langsung isi hatinya, Emily tidak dapat melakukan hal tersebut. Jujur saja, dia masih tidak bisa menerima jika harapannya tidak sesuai dengan kenyataan. Dia selalu berharap dapat menjadi kekasih Dimitri karena telah menyukainya sejak lama. Akan tetapi, pada kenyataannya hubungan mereka berdua tidak pernah mengalami peningkatan."Apa yang terjadi? Mengapa tadi kau terlihat marah pada Freya, Em?" tanya Dimitri dengan penasaran."Tidak! Tidak ada yang terjadi antara kami! Aku tidak marah pada Freya," jawab Emily menutupi rasa cemburunya pada Freya.Freya menyunggingkan senyumnya. Dia

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   90. Sebatas Sahabat

    Selepas kejadian itu, ketegangan terjadi di antara Emily dan Dimitri. Beberapa orang membicarakan hal yang terjadi pada keduanya. Pasalnya, kedua orang tersebut sangat dekat, tidak mungkin Emily dan Dimitri berperang dingin seperti yang terjadi saat ini. Freya hanya diam tidak berkomentar tentang pembicaraan yang menjadi gosip hangat di tempat kerjanya. Hari ini adalah hari di mana Freya dan Dimitri berjanji untuk makan malam bersama. Freya tampak berpikir untuk membatalkan acara makan malam yang telah disepakati bersama Dimitri. Dia tidak ingin membuat Emily semakin berpikir kalau dirinya adalah seorang pengganggu. Dari pembicaraan terakhir keduanya dapat Freya simpulkan gadis itu sangat cemburu pada dirinya. Padahal, sudah jelas kalau dia telah memiliki suami dan kondisinya sedang berbadan dua. Dia tidak mungkin menjalin hubungan dengan pria lain mengingat dia belum berpisah dari Alex. Walaupun, Freya masih tidak tahu bagaimana ujung dari hubungannya dengan Alex, dia tidak ingin me

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   91. Pernyataan Dimitri

    Dimitri terdiam mendengar pertanyaan dari Freya. Dia seolah terhipnotis dengan wanita di depannya ini. Keterkejutan mengetahui fakta bahwa Emily mempunyai perasaan lebih dari sekadar sahabat tidak lagi menjadi kekhawatiran bagi dirinya. Pria itu menatap intens Freya kemudian sedikit berangsur mendekati wanita hamil itu. "Kau ingin tahu, Freya?" Freya menganggukkan kepalanya antusias. Dia penasaran dengan wanita yang mampu membuat Dimitri bertekuk lutut. Sejak awal mereka bertemu, sikap Dimitri dingin karena belum mengetahui tentang kondisi Freya. Namun, seiring berjalannya waktu sikap Dimitri menghangat pada dirinya.Freya mengetahui kenyataan bahwa Dimitri banyak diidolakan oleh para karyawan bahkan pelanggan beberapa kali menanyakan tentang pria itu. Pasti wanita yang disukai oleh Dimitri adalah wanita yang sangat spesial. "Kamu, Freya. Aku menyukaimu," ucap Dimitri pelan nyaris seperti berbisik. Terpaku mendengar pernyataan Dimitri. Freya melangkah mundur hingga hampir saja memb

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   92. Katakan Perasaanmu

    "Aku tidak tahu...." ucapan Dimitri menggantung. Emily adalah teman dekatnya bisa dibilang mereka bersahabat. Hubungan keduanya terjalin cukup lama. Namun, untuk memiliki perasaan yang lebih dari itu tidak pernah dibayangkan oleh Dimitri.Baginya, cukup dengan hubungan seperti sekarang. Tidak perlu merusaknya dengan menghadirkan rasa lain seperti cinta. Dimitri yang tidak pernah mengetahui apa itu cinta menganggap kekagumannya pada Freya merupakan perasaan cinta."Sebaiknya, kau pahami terlebih dahulu perasaanmu. Tidak bisa kau simpulkan kau menyukaiku bila hanya ada perasaan kasihan yang sebenarnya kau rasakan. Aku kira cukup sampai di sini pembicaraan kita," ucap Freya dengan senyum terlukis di wajahnya."Bagaimana dengan makan malam yang seharusnya kita lakukan nanti?" "Maaf, sepertinya aku tidak bisa makan malam bersamamu," balas Freya. Perempuan itu kemudian meninggalkan Dimitri dengan menatap nanar kepergian Freya. Penolakan yang dikatakan oleh Freya cukup jelas. Tampaknya Fre

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   93. Membujuk Freya

    Freya mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri. Di depannya berdiri Dimitri yang tampak khawatir dengan keadaan Freya yang memegangi dadanya. Freya tersenggal seperti habis lari dari seseorang yang dia takuti. Di luar sayup-sayup terdengan suara wanita yang memanggil nama Freya. Hal itu menarik perhatian Dimitri. "Freya! Jangan menghindar, kita perlu bicara, Frey!" Suara dari belakang pintu ruang karyawan kian terdengar oleh Dimitri dan Freya. Dimitri mendekati Freya untuk menanyakan hal yang terjadi. "Ada apa, Frey?" Kepala Freya menggeleng pelan, dia tidak bisa membicarakannya dnegan Dimitri. Tidak ingin Dimitri membuka pintu yang berada di belakang badan Freya. "Katakan padaku, siapa yang memanggilmu?" tanya Dimitri. "Aku tidak ingin bertemu dengannya, tolong aku, Dim!" ucap Freya dengan wajah memelas. Dimitri menganggukkan kepalanya, tanpa bertanya lebih lanjut pria itu kemudian membuka pintu karyawan. Dia berusaha untuk memahami situasi yang terjadi. Di luar, Emily mencoba

Bab terbaru

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   152. Kebahagiaan

    Sesampainya di rumah sakit, Freya langsung ditangani oleh beberapa petugas kesehatan. Sebelumnya, Alex telah menghubungi pihak rumah sakit untuk mempersiapkan Freya yang akan melahirkan. Proses kelahiran putra pertama Freya cukup cepat. Air ketuban telah keluar membuat kelahiran pertama yang dialami oleh Freya berlangsung lancar. Alex melihat semua proses yang dialami oleh Freya. Pria itu mendekati sang istri setelah Freya melahirkan sang putra. "Terima kasih, Sayang. Aku mencintaimu," ucap Alex mengecup puncak kepala Freya. Freya tersenyum pada Alex. Terkenang beberapa memori selelum hubungannya dengan Alex sedekat ini. Tidak terkira perasaan bahagia yang dirasakan oleh Freya. Setelah dilakukan pelekatan pada bayi dan ibu, Freya tersenyum melihat sang buah hati. Menjalani proses melahirkan yang cukup mudah membuat Freya sangat bersyukur. Freya dipindahkan ke ruang rawat. Alex selalu menemaninya, pria itu tidak ingin melewatkan satu hal kecil dalam keluarga kecilnya. Br

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   152. Kepanikan

    Usia kandungan Freya memasuki bulan ke sembilan. Mendekati hari perkiraan lahir, Freya masih saja menginginkan untuk ikut ke kantor. Dia bosan bila berada di rumah. Meskipun, telah di larang oleh Brian dan Irene untuk ikut ke perusahaan. Freya tetap pada keinginannya untuk terus bersama dengan Alex. Entah mengapa wanita itu tidak ingin jauh dari sang suami. "Kau di rumah saja, Sayang. Aku akan segera kembali. Tidak akan lama," ucap Alex memperingati Freya. Freya menggelengkan kepala. "Aku bosan di rumah, apa kamu tidak menginginkan aku untuk dekat denganmu?" tanya Freya sambil merenggut. "Aku hanya tidak ingin kau kelelahan, Sayang," jawab Alex mengelus rambut Freya. Masih dengan wajah yang menahan kekesalan, Freya membalas perkataan Alex. "Justru, dengan aku sering berpergian, dapat membuat aku bergerak. Kata orang dengan bergerak dapat mempermudah jalan lahir," ucap Freya. "Begitukah?" Alex seakan tidak percaya dengan perkataan sang istri. Perut Freya yang sangat memb

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   151. Perlengkapan Bayi

    Hari ini, Freya dan Renata bertemu untuk membeli perlengkapan bayi. Tentu saja, Alex tidak akan melewatkan kesempatan untuk berbelanja bersama sang istri. Walaupun, harus didampingi oleh Renata, sahabat Freya. Pun Felix yang tadinya tidak memiliki urusan untuk berbelanja terpaksa mengikuti Alex karena perintah bosnya itu. Pria yang tidak gemar berbelanja itu harus mengikuti dua wanita yang bersemangat membeli perlengkapan bayi. "Al, apa kita perlu membeli baju berwarna pink?" tanya Freya dengan lembut pada sang suami. Alex membulatkan matanya, hasil USG telah menunjukkan kalau sang buah hati kemungkinan berjenis kelamin laki-laki. Tidak mungkin dia membelikan baju warna pink untuk anaknya. "Ehm.... sebaiknya jangan sayang. Beli saja warna merah," jawab Alex dengan hati-hati. Berpikir sejenak karena mendengar jawaban Alex. "Baiklah, beli warna merah saja, Ren!" ucap Freya mengatakan hal tersebut pada Renata. Alex melihat Felix yang hampir menertawakannya. Jujur saja, sejak

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   150. Bertemu Claudia

    Sepanjang perjalanan menuju tempat Claudia berada, Freya dipenuhi oleh ucapan Tania. Dia tidak menyangka kalau persahabatan antara Claudia dan Tania akan berakhir begitu saja. Dia pikir persahabatan mereka akan terus ada karena Tania selalu mendukung perbuatan Claudia. Alex memperhatikan Freya yang melamunkan sesuatu. Dia mengusap kepala Freya untuk mengalihkan perhatian istrinya. "Ada apa?" tanya Alex sambil menggenggam tangan sang istri. "Tidak ada apa-apa. Aku hanya terpikir tenang persahabatan antara Claudia dan Tania. Kukira persahabatan mereka akan terus berjalan walau Claudia melakukan sesuatu yang salah," jawab Freya dengan jujur. "Tidak perlu memikirkan hubungan keduanya. Kau tidak usah mencampurinya. Mungkin memang takdir kalau persahabatan mereka dapat berakhir. Layaknya sebuah hubungan, persahabatan juga mengenal awal dan akhir," balas Alex mencoba berpikir secara logika. Pria itu tidak ingin Freya terlalu terlibat dalam hubungan persahabatan antara Claudia dan T

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   149. Keadaan Tania

    Sesuai janji yang dikatakan oleh Alex, dia akan menemani Freya untuk bertemu dengan Claudia dan Tania. Setelah mempertimbangkan berbagai hal, Alex mengatur agar Freya bertemu dengan Tania terlebih dahulu, baru menemui Claudia. Pria itu ingin Freya berbicara dengan Tania agar lebih mudah ketika bertemu dengan Claudia. Freya pun mengiyakan ucapan sang suami. Dia memang berencana untuk menemui Tania baru Claudia. Ketika sampai di sebuah gedung, Freya mengeryitkan dahi. Mereka berada di sebuah panti sosial. Freya menolehkan kepala pada sang suami. "Benarkah Tania berada di sini?" tanya Freya pada Alex. "Ya, aku sudah mencari tahu keberadaan Tania sebelum berangkat. Dia telah berada di panti sosial ini sejak keluar dari rumah sakit," jawab Alex dengan tenang. Tampak tidak percaya, Freya terkejut mengetahui fakta menyedihkan ini. Tania masih sangat muda, seharusnya dia masih dapat memulai kariernya walau keterbatasan yang dimiliki olehnya. Alex dan Freya masuk lalu bertemu denga

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   148. Ketegasan Alex

    Permohonan yang diucapkan oleh Wenny diabaikan oleh Alex. Pria itu menatap angkuh Wenny yang berlutut di hadapannya. Tidak ada rasa kasihan pada sang karyawan. Pun Angel menatap Wenny sekilas, lalu menatap Alex dengan tajam. "Anda tidak bisa seenaknya memecat kami hanya karena kesalahan yang bahkan belum kami perbuat." Angel berusaha mencari celah untuk terhindar dari pemecatan. Alex menyunggingkan senyum sinisnya. "Aku rasa perbuatan kalian yang merencanakan menjadi seorang simpanan dapat menjadi sebuah alasan. Lagi pula, kalian berada di perusahaan ini untuk bekerja bukan menjadi wanita jalang!" tekan Alex dengan penuh ketegasan. Tangan Angel mengepal, baru saja dia merencanakan untuk menggoda sang atasan, tetapi hal tersebut harus dia urungkan. Kehadiran Freya membuat semua berantakan. Tanpa diduga, wanita itu berdiri lalu hendak menyerang Freya. Hal itu segera dicegah Alex dengan menghempaskan tubuh Angel hingga terjatuh. "Beraninya kau pada istriku! Aku akan membuat perhi

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   147. Pencegahan Freya

    Sebelum kedua wanita yang mengganggu pikiran Freya datang, Alex telah mengatakan untuk menggantikannya di kursi kebesaran yang biasa dia duduki. Dia tidak ingin ikut campur lebih jauh, tetapi dia ingin karyawan baru itu mengetahui posisi mereka. Tidak akan ada yang bisa menggoyahkan Alex. Perasannya hanya tertuju pada sang istri. Alex membiarkan Freya melakukan apa pun yang diinginkannya. Bahkan, menghukum dua orang yang baru memiliki niat untuk menggoda Alex. "Lakukan apa yang kau inginkan! Aku akan mendukung semua tindakanmu!" ucap Alex pada sang istri. Freya tersenyum pada Alex. "Benarkah? Walaupun aku memecat kedua karyawanmu itu? Kau akan menyetujui semua tindakanku?" tanya Freya menaikkan alisnya. "Tentu. Kau boleh melakukan apa pun. Lagi pula mereka baru memasuki masa percobaan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," jawab Alex dengan kalem. Diam-diam Alex meminta Felix untuk mencari tahu tentang kedua karyawan baru. Ternyata mereka masih menjalani masa percobaan. Pantas saj

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   146. Aku adalah Istri CEO

    Perintah yang dikatakan oleh Alex membuat Felix tersenyum. Rupanya, atasan sangat menuruti perkataan Freya. Walaupun memang seperti itu, tetapi ini merupakan profesionalitas dalam pekerjaan. Tidak dapat dipungkiri, Freya membawa banyak pengaruh pada Alex. CEO dari Perusahan Kingston itu selalu pulang tepat waktu ketika Freya telah kembali pada dirinya. Kehilangan sang istri rupanya dapat mengubah semua kebiasaan Alex. Felix tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Alex karena dua karyawan tersebut telah berani menyinggung perasaan sang istri. Bila langsung memecat dua orang tersebut rasanya tidak mungkin. Akan tetapi, semua dapat terjadi sesuai dengan keinginan Freya."Baiklah, Tuan! Saya akan memanggilkan kedua orang tersebut," ucap Felix menjawab perintah dari Alex.Freya tersenyum puas, dia memikirkan beberapa hal tentang dia orang yang mengganggu pikirannya. Saat di toilet dia tidak menampik kalau kedua orang itu masih sangat muda. Freya cukup insecure, apa lagi melihat tubuhnya

  • Suami Angkuhku Memaksaku Kembali   145. Salah Memilih Lawan

    Pergi dengan rasa kesalnya, Freya bergegas menuju ruangan Alex. Dia ingin menumpahkan kekesalan pada sang suami. Alex yang sedang membaca sebuah laporan terkejut dengan kedatangan Freya yang terlihat memendam emosinya.Alex mengalihkan perhatiannya pada sang istri. Beberapa bulan menemani Freya dalam kondisinya yang hamil, sudah dapat membuat Alex paham kalau ada yang salah pada sang istri. Entah hal apa yang mengganggu istrinya."Halo, Sayang. Kau sudah datang?" tanya Alex sambil menutup berkas di tangannya.Pria itu beranjak dan mendekati Freya yang masih kesal. Bodyguard Freya menunggu di depan ruangan, dia tahu kalau kedua majikannya membutuhkan privasi. Sebenarnya, dia penasaran apa yang terjadi di toilet. Akan tetapi, sangat jelas Freya tidak dalam mood yang baik. "Ya! Alex, aku ingin bertanya padamu. Apa standar penerimaan karyawan baru di Perusahaan Kingston telah melakukan tes psikologi? Aku rasa ada hal yang perlu dibenahi di devisi HRD!" Secara blak-blakan Freya mengungkap

DMCA.com Protection Status