Share

| 18 |

"Sudah sampai, Tuan." Suara lirih Pak Septian membuat Nevano yang sedang menatap layar ponsel, menoleh.

Pemuda itu menyimpan kembali ponsel ke dalam saku jas, lalu bergegas turun dari dalam mobil sedan hitamnya setelah Pak Septian membukakan pintu. Ia berdiri tegak, memandangi gedung Asafood Company yang menjulang di hadapan sambil mendesah. Kantor masih tampak sepi hari ini. Di pelataran parkir hanya diisi oleh beberapa kendaraan beroda empat saja.

Apakah ia berangkat terlalu pagi? Pemuda itu menatap arloji di pergelangan tangan. Hampir pukul setengah delapan. Ya, memang ini adalah rekor tercepat ia datang selama bekerja di sini.

Entah mengapa, ada sesuatu yang memacu diri Nevano untuk bergegas lebih cepat dari biasanya. Padahal ia selalu malas bila teringat betapa padat jadwal yang harus dilaluinya di kantor. Mungkin saja ini berkaitan dengan jadwal rapat bersama para staf dan karyawan perencanaan tentang pembahasan ide

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status