Share

| 24 |

Pagi-pagi sekali Zora sudah bangun, membereskan rumah, menyiapkan sarapan untuk Zia berangkat sekolah dan segala macam pekerjaan rumah lain yang cukup menguras energi. Gadis itu berusaha menyibukkan diri. Setidaknya ia masih bisa melakukan kegiatan yang bermanfaat di rumah selama masanya menganggur sebelum mendapatkan pekerjaan baru.

Setelah selesai menyiapkan bekal makan siang untuk Zia, Zora pun segera berjalan ke kamar adik perempuannya itu, menyuruhnya bergegas agar tidak terlambat.

"Zia ...," panggil Zora di depan pintu kamar yang tertutup seraya mengetuk. "Sarapan, yuk! Nanti keburu telat."

Tak berapa lama pintu kamar itu terbuka. Zia yang telah rapi mengenakan seragam, melangkah keluar dengan raut yang tampak lesu dan sedikit pucat dari biasanya.

Zora yang menyadari keadaan adiknya itu serta-merta bertanya, "Eh, kamu sakit?"

Zia menggeleng sambil mengulas senyum tipis. "Nggak,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status