Melihat seorang pria dengan kedua sayap berwarna darah di punggungnya, Bai Xia meneteskan air mata dan tersenyum tipis sebelum tubuhnya jatuh ke tanah dan tak sadarkan diri, ia merasa sudah tidak lagi sanggup untuk menahan kesadarannya, sedangkan Nenek Hua dan Wang Xifan sudah lama tergeletak dengan kondisi tak sadarkan diri.Melihat kondisi Bai Xia dan Nenek Hua yang sangat memprihatinkan serta Wang Xifan yang tidak lagi bergerak dengan wajah penuh dengan darah, membuat emosi Kai memuncak. Nafsu Membunuh yang sangat kental keluar dari Jiwa Sejatinya, kedua Pakar Holy Soul itu terdiam di tempatnya, mereka bahkan kesulitan bernafas saat ditekan oleh Nafsu Membunuh Kai. Hasil membunuh jutaan musuh di kehidupan sebelumnya membuat Nafsu Membunuh dalam Jiwa aslinya sangat kental dan itu bisa keluar akibat perasaan mendendam yang ia rasakan.Kai mengepakkan sayapnya dengan tegas ia langsung mendarat tepat di hadapan Pria Bertanduk Kerbau dan memegang kepalanya dengan tangan kanan dan tangan
Kai tidak lagi berbicara, ia mulai bergerak. Naga Darah meraung ganas saat merasakan amarah yang mendidih di dalam tubuh Kai. Mengikuti hal itu, Energi Darah yang melimpah dialirkan dengan kecepatan dua kali lipat ke seluruh tubuh Kai.Bersamaan dengan Kai yang bersiap menyerang, Divine Soul berjubah kuning itu sudah lebih dulu menyerang, Tombak dengan diselimuti Energi berwarna hitam menusuk ke depan ke arah Kai membawa serta tekanan Nafsu Membunuh yang kental.Kai mendengus dingin, ia tidak lagi perduli dengan pertempuran itu, hal yang ia inginkan adalah segera mengakhiri musuh di hadapannya dan cepat-cepat menyembuhkan orang-orang yang ia sayangi. Kai tidak ingin membuang waktu, ia berteriak sebelum menggertakkan giginya. "Tinju Pembunuh Dewa!"BANG!Ledakan Energi berbentuk tinju raksasa muncul setelah Kai menghentakkan tangannya ke depan. Tanah di hadapan Kai meledak dan melemparkan bebatuan serta pasir ke segala arah. Melihat serangan yang begitu kuatnya, kedua bola mata Divine
Setelah memberikan Pil Regenerasi Vitalitas dan membantu ketiganya melewati masa kritis, Kai akhirnya bisa bernafas lega saat melihat Nenek Hua pulih dengan kecepatan tarikan nafas, tubuhnya yang hanya manusia biasa menunjukkan efek yang jauh lebih cepat terhadap pil itu. Saat merasakan nafas Nenek Hua sudah mulai stabil dan rona wajahnya kembali memiliki vitalitas, Kai akhirnya meneteskan air matanya. "Maafkan aku Nek... Di usia seperti ini kau masih harus menanggung beban dan sakit yang luar biasa..."Kai segera menarik Energi Pil Regenerasi Vitalitas yang masih tersisa pada tubuh Nenek Hua karena merasa nenek Hua sudah tidak membutuhkannya lagi yang mana justru akan membebani tubuhnya. Nenek Hua tidak akan bangun dalam beberapa minggu ke depan, sebab karena trauma fisik, mental yang ia rasakan serta tubuhnya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyerap Energi Darah yang begitu besar bagi seorang manusia biasa.Saat Kai masih fokus pada Nenek Hua, terdengar suara lemah dari samp
Pria Bertato itu menyesali perkataannya, kini barulah ia yakin dengan sosok Kai yang disebutkan sebelumnya, bahwa bocah di hadapannya ini benarlah seorang Jenius yang Abnormal, meskipun ia mengetahui Kai adalah seorang Holy Soul, namun ini tidak sesederhana itu.Kedua Divine Soul lainnya yang juga baru melihat Kai saat itu membelalakkan kedua matanya, mereka bahkan tidak percaya dengan apa yang mereka saksikan dan bahkan jika posisi mereka ditukar, mereka juga tidak yakin apakah bisa membuat Pria Bertato tidak mampu melawan hanya dengan mencengkram lehernya.Tidak hanya ketiga Divine Soul yang baru melihat Kai, Ketujuh Divine Soul yang sudah mengenal Kai juga merasa terkejut dengan ini. Hanya satu tahun, hanya satu tahun Kai sudah sanggup mengalahkan Divine Soul Tingkat 1 dan tidak hanya itu, ia bahkan tidak menggunakan teknik apapun, hanya kekuatan kasar yang berarti Divine Soul Tingkat 1 bukanlah lagi lawannya.Ning Tiekun maju dan memegang pergelangan tangan Kai. "Meskipun ia membu
Kai dan Ning Tiekun berjalan menuju Hamparan Rumput luas dan seketika Array Formasi Pembatas diaktifkan. Kai dan Ning Tiekun berada di dalam Array tersebut dan seluruh Divine Soul lainnya menatap dengan penasaran serta antusias dari luar dinding array."Serang aku dengan kekuatan penuh... Dan jangan menahan apapun, ini penting untuk membentuk kepercayaan diri para Divine Soul di sini dalam perang yang akan datang." Ning Tiekun mengingatkan."Tentu Senior... Aku tidak akan menahan apapun." Kai mempersiapkan dirinya.Tubuh Kai dipenuhi dengan Energi Darah yang sangat kuat, hal itu membuat Ning Tiekun dan Enam Divine Soul yang mengenal Kai terkejut."Divine Soul Tingkat 1 Tempering Tubuh!""Bocah ini! Ia masih Setengah Langkah Holy Soul kala itu!""Metode berlatih seperti apa yang ia lakukan?""Keberuntungan yang sangat baik!"Bersamaan dengan para Divine Soul yang saling berbicara, Kai sudah memantapkan kondisi tubuhnya dan bersiap menyerang. "Bersiaplah Senior!"Ning Tiekun mengangguk
Pertemuan itu pun berakhir dengan kesepakatan. Lin Fan, Tian Jun, Qin Qing, dan ketiga Divine Soul yang baru Kai temui semuanya pamit untuk mempersiapkan anggota mereka untuk menyerang area Barat dan Utara.Kai masih di tempat pertemuan, ia melihat ke kanan dan ke kiri, sedang mencari-cari sesuatu. "Kemana ayam sialan itu pergi? Seingat ku ia mengikuti sampai sini.""Siapa yang sedang kau cari?" Meng Feixue menepuk bahu Kai."Ayam yang ku bawa saat datang ke sini." Kai menjawab, lalu mulai mengedarkan Divine Sense nya.Baru saja Kai ingin melihat melalui Divine Sense, ada teriakan Xuan yang sedang berlari ke arahnya diikuti teriakan seorang pemuda.Cucko!"Kembalikan Ular Hijau ku, Tuan Ayam, aku mohon!"Kai mengerutkan dahinya saat melihat Xuan mengepakkan sayapnya dan terbang ke atas bahunya sambil membawa ular hijau kecil di antara paruhnya."Xuan sialan! Masalah apa yang kau buat?" Kai memelototi Xuan"Cuck..." Xuan menggelengkan kepalanya seolah tidak bersalah.Seorang Pria Muda
Kai tiba di depan Gedung Alkemis Gunung Bunga dan ia segera disambut baik di sana, semua orang tahu bagaimana kemampuan Alkemis Kai, hal itu yang membuat ia dihormati dan dikagumi para Alkemis. Bahkan GrandMaster Gunung Bunga sendiri yang menyambut Kai."Aku ingin melihat keadaan adikku..." Kai menangkupkan tinjunya dan membungkuk ke arah sesepuh GrandMaster Alkemis."Silahkan Anak Kai, mari ikuti aku." Grandmaster Alkemis dengan ramah mengantarkan Kai ke depan ruangan tempat Bai Xia dan Nenek Hua beristirahat.Kai berterimakasih kepada Grandmaster Alkemis. Ia tahu apa yang harus ia lakukan dengan sikap ramah mereka, Kai hanya mengatakan bahwa dirinya akan berbincang dengan mereka masalah Alkemis ketika peperangan usai dan hal itu membuat Grandmaster Alkemis Gunung Bunga tersenyum sebelum mengundurkan diri.Kai membuka pintu secara perlahan, namun ia mengerutkan kening saat melihat Wang Xifan masih bersedih di samping ranjang Bai Xia. "Apakah dia mati? Mengapa kau begitu berdramatisir
Kepala Pavilliun Pil terlihat sangat ketakutan, ia mencoba untuk secara sembunyi-sembunyi keluar dari kediamannya dan ingin melarikan diri keluar kota, namun bagaimana ia bisa lepas dari pantauan Divine Soul Kai. Kai bersama Wang Xifan menghadangnya.Melihat Kai berdiri tepat di hadapannya, Kepala Pavilliun Pil itu merasa seluruh tubuhnya bergetar, jiwanya serasa ingin melarikan diri dari tubuhnya, ia segera bersujud dan muenangis. "Maafkan aku yang bodoh, aku tidak mengenali puncak gunung yang tinggi! Senior yang agung, mohon selamatkan hidupku !""Cih!" Kai mendengus kesal dan menatap orang tua itu dengan jijik. "Aku tidak akan membunuhmu, jika kau bisa mengalahkan rekanku di sini, kau bebas..."Kepala Pavilliun Pil itu bangkit dan melihat Wang Xifan, ia merasa bahwa ada harapan baginya untuk tetap hidup. Kedua matanya memancarkan kilatan, tubuhnya dipenuhi dengan momentum dan Esensi Qi meledak keluar dari tubuhnya, ia segera berdiri dan menyerang ke arah Wang Xifan.Wang Xifan di s