Sesaat setelah Kai meninggalkan lokasi Makam Kuno, belasan Kapal Terbang muncul di ujung cakrawala dan bergerak tepat ke arah Makam. Iblis Mata Delapan yang masih tertegun melihat Kai yang pergi begitu saja akhirnya tersadar, ia melihat ke arah rombongan Kapal Perang sebelum mendengus kesal. "Manusia menjijikkan."Iblis Mata Delapan berbalik dan kembali memasuki goa bersama dengan kelompoknya. Sepeninggalan Iblis Mata Delapan, belasan Kapal Terbang tiba tepat di atas Makam Kuno. Salah satu pria setengah baya dengan jubah abu-abu yang tak lain adalah Ning Tiekun memimpin armada itu. "Sepertinya Petir Kesengsaraan Surgawi jatuh di sini...""Apa yang membuat petir Kesengsaraan Surgawi muncul?" Pria dengan kipas di tangannya yang tak lain adalah Lin Fan bertanya."Mungkinkah ada pakar ahli bela diri senior yang menembus Immortal Soul di sini?" Meng Feixue yang juga ikut menyuarakan pendapatnya.Ning Tiekun menggelengkan kepalanya. "Tidak... Tidak mungkin ada Immortal Soul di sini, sebab b
Melihat seorang pria dengan kedua sayap berwarna darah di punggungnya, Bai Xia meneteskan air mata dan tersenyum tipis sebelum tubuhnya jatuh ke tanah dan tak sadarkan diri, ia merasa sudah tidak lagi sanggup untuk menahan kesadarannya, sedangkan Nenek Hua dan Wang Xifan sudah lama tergeletak dengan kondisi tak sadarkan diri.Melihat kondisi Bai Xia dan Nenek Hua yang sangat memprihatinkan serta Wang Xifan yang tidak lagi bergerak dengan wajah penuh dengan darah, membuat emosi Kai memuncak. Nafsu Membunuh yang sangat kental keluar dari Jiwa Sejatinya, kedua Pakar Holy Soul itu terdiam di tempatnya, mereka bahkan kesulitan bernafas saat ditekan oleh Nafsu Membunuh Kai. Hasil membunuh jutaan musuh di kehidupan sebelumnya membuat Nafsu Membunuh dalam Jiwa aslinya sangat kental dan itu bisa keluar akibat perasaan mendendam yang ia rasakan.Kai mengepakkan sayapnya dengan tegas ia langsung mendarat tepat di hadapan Pria Bertanduk Kerbau dan memegang kepalanya dengan tangan kanan dan tangan
Kai tidak lagi berbicara, ia mulai bergerak. Naga Darah meraung ganas saat merasakan amarah yang mendidih di dalam tubuh Kai. Mengikuti hal itu, Energi Darah yang melimpah dialirkan dengan kecepatan dua kali lipat ke seluruh tubuh Kai.Bersamaan dengan Kai yang bersiap menyerang, Divine Soul berjubah kuning itu sudah lebih dulu menyerang, Tombak dengan diselimuti Energi berwarna hitam menusuk ke depan ke arah Kai membawa serta tekanan Nafsu Membunuh yang kental.Kai mendengus dingin, ia tidak lagi perduli dengan pertempuran itu, hal yang ia inginkan adalah segera mengakhiri musuh di hadapannya dan cepat-cepat menyembuhkan orang-orang yang ia sayangi. Kai tidak ingin membuang waktu, ia berteriak sebelum menggertakkan giginya. "Tinju Pembunuh Dewa!"BANG!Ledakan Energi berbentuk tinju raksasa muncul setelah Kai menghentakkan tangannya ke depan. Tanah di hadapan Kai meledak dan melemparkan bebatuan serta pasir ke segala arah. Melihat serangan yang begitu kuatnya, kedua bola mata Divine
Setelah memberikan Pil Regenerasi Vitalitas dan membantu ketiganya melewati masa kritis, Kai akhirnya bisa bernafas lega saat melihat Nenek Hua pulih dengan kecepatan tarikan nafas, tubuhnya yang hanya manusia biasa menunjukkan efek yang jauh lebih cepat terhadap pil itu. Saat merasakan nafas Nenek Hua sudah mulai stabil dan rona wajahnya kembali memiliki vitalitas, Kai akhirnya meneteskan air matanya. "Maafkan aku Nek... Di usia seperti ini kau masih harus menanggung beban dan sakit yang luar biasa..."Kai segera menarik Energi Pil Regenerasi Vitalitas yang masih tersisa pada tubuh Nenek Hua karena merasa nenek Hua sudah tidak membutuhkannya lagi yang mana justru akan membebani tubuhnya. Nenek Hua tidak akan bangun dalam beberapa minggu ke depan, sebab karena trauma fisik, mental yang ia rasakan serta tubuhnya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyerap Energi Darah yang begitu besar bagi seorang manusia biasa.Saat Kai masih fokus pada Nenek Hua, terdengar suara lemah dari samp
Pria Bertato itu menyesali perkataannya, kini barulah ia yakin dengan sosok Kai yang disebutkan sebelumnya, bahwa bocah di hadapannya ini benarlah seorang Jenius yang Abnormal, meskipun ia mengetahui Kai adalah seorang Holy Soul, namun ini tidak sesederhana itu.Kedua Divine Soul lainnya yang juga baru melihat Kai saat itu membelalakkan kedua matanya, mereka bahkan tidak percaya dengan apa yang mereka saksikan dan bahkan jika posisi mereka ditukar, mereka juga tidak yakin apakah bisa membuat Pria Bertato tidak mampu melawan hanya dengan mencengkram lehernya.Tidak hanya ketiga Divine Soul yang baru melihat Kai, Ketujuh Divine Soul yang sudah mengenal Kai juga merasa terkejut dengan ini. Hanya satu tahun, hanya satu tahun Kai sudah sanggup mengalahkan Divine Soul Tingkat 1 dan tidak hanya itu, ia bahkan tidak menggunakan teknik apapun, hanya kekuatan kasar yang berarti Divine Soul Tingkat 1 bukanlah lagi lawannya.Ning Tiekun maju dan memegang pergelangan tangan Kai. "Meskipun ia membu
Kai dan Ning Tiekun berjalan menuju Hamparan Rumput luas dan seketika Array Formasi Pembatas diaktifkan. Kai dan Ning Tiekun berada di dalam Array tersebut dan seluruh Divine Soul lainnya menatap dengan penasaran serta antusias dari luar dinding array."Serang aku dengan kekuatan penuh... Dan jangan menahan apapun, ini penting untuk membentuk kepercayaan diri para Divine Soul di sini dalam perang yang akan datang." Ning Tiekun mengingatkan."Tentu Senior... Aku tidak akan menahan apapun." Kai mempersiapkan dirinya.Tubuh Kai dipenuhi dengan Energi Darah yang sangat kuat, hal itu membuat Ning Tiekun dan Enam Divine Soul yang mengenal Kai terkejut."Divine Soul Tingkat 1 Tempering Tubuh!""Bocah ini! Ia masih Setengah Langkah Holy Soul kala itu!""Metode berlatih seperti apa yang ia lakukan?""Keberuntungan yang sangat baik!"Bersamaan dengan para Divine Soul yang saling berbicara, Kai sudah memantapkan kondisi tubuhnya dan bersiap menyerang. "Bersiaplah Senior!"Ning Tiekun mengangguk
Pertemuan itu pun berakhir dengan kesepakatan. Lin Fan, Tian Jun, Qin Qing, dan ketiga Divine Soul yang baru Kai temui semuanya pamit untuk mempersiapkan anggota mereka untuk menyerang area Barat dan Utara.Kai masih di tempat pertemuan, ia melihat ke kanan dan ke kiri, sedang mencari-cari sesuatu. "Kemana ayam sialan itu pergi? Seingat ku ia mengikuti sampai sini.""Siapa yang sedang kau cari?" Meng Feixue menepuk bahu Kai."Ayam yang ku bawa saat datang ke sini." Kai menjawab, lalu mulai mengedarkan Divine Sense nya.Baru saja Kai ingin melihat melalui Divine Sense, ada teriakan Xuan yang sedang berlari ke arahnya diikuti teriakan seorang pemuda.Cucko!"Kembalikan Ular Hijau ku, Tuan Ayam, aku mohon!"Kai mengerutkan dahinya saat melihat Xuan mengepakkan sayapnya dan terbang ke atas bahunya sambil membawa ular hijau kecil di antara paruhnya."Xuan sialan! Masalah apa yang kau buat?" Kai memelototi Xuan"Cuck..." Xuan menggelengkan kepalanya seolah tidak bersalah.Seorang Pria Muda
Kai tiba di depan Gedung Alkemis Gunung Bunga dan ia segera disambut baik di sana, semua orang tahu bagaimana kemampuan Alkemis Kai, hal itu yang membuat ia dihormati dan dikagumi para Alkemis. Bahkan GrandMaster Gunung Bunga sendiri yang menyambut Kai."Aku ingin melihat keadaan adikku..." Kai menangkupkan tinjunya dan membungkuk ke arah sesepuh GrandMaster Alkemis."Silahkan Anak Kai, mari ikuti aku." Grandmaster Alkemis dengan ramah mengantarkan Kai ke depan ruangan tempat Bai Xia dan Nenek Hua beristirahat.Kai berterimakasih kepada Grandmaster Alkemis. Ia tahu apa yang harus ia lakukan dengan sikap ramah mereka, Kai hanya mengatakan bahwa dirinya akan berbincang dengan mereka masalah Alkemis ketika peperangan usai dan hal itu membuat Grandmaster Alkemis Gunung Bunga tersenyum sebelum mengundurkan diri.Kai membuka pintu secara perlahan, namun ia mengerutkan kening saat melihat Wang Xifan masih bersedih di samping ranjang Bai Xia. "Apakah dia mati? Mengapa kau begitu berdramatisir
Sepeninggalan Qingluo dan Liu Bingbing, Penatua Inti Pertama menghela nafas kasar. "Sangat disayangkan, Nether Blue Bird itu telah melakukan Bloodlink Bound dengan gadis kecil itu, jika saja ia masih menjadi jiwa yang bebas dan kita bisa merekrutnya, tidak lama agar Great Snow Mountain Sect mencapai puncak.""Haha! Benar, namun tidak masalah, meskipun Nether Blue Bird telah menyatukan ikatan darahnya terhadap gadis kecil itu, selama gadis itu setia terhadap Great Snow Mountain Sect, kita tetap akan mencapai puncak..." Penatua Inti Kedua tertawa."Kita melakukan panen yang baik kali ini, satu Serpenting Blue Dragon, keturunan kedua dari Winter Wyvern serta Nether Blue Bird, keturunan langsung dari Ice Phoenix..." Penatua Inti Pertama tertawa puas."Jangan lupa bahwa Red Phoenix Sect memiliki Vermillion Bird, Gagak Emas Berkaki Tiga, dan Eastern Black Dragon..." Penatua Inti Ketiga berkata dengan datar.Perkataan Penatua Inti Ketiga segera membungkam tawa kedua Penatua Inti lainnya. Pen
Perhatian penonton yang sebelumnya ditujukan pada Liu Bingbing, kini berpindah pada Qingluo, seorang gadis tercantik di wilayah Great Snow Mountain Sect. Kedatangan Qingluo menyambut suka cita dari para warga kota, sebab bagi mereka, sosoknya seperti seorang Dewi Salju yang dipuja dan kecantikannya sangat mempesona, meskipun ia memiliki sifat yang dingin serta acuh tak acuh.Melihat Qingluo tiba, para Penatua Inti sedikit mengerutkan keningnya, sebab mereka jelas tahu mengapa Qingluo muncul di saat seperti ini. Penatua Inti Pertama tersenyum ke arah Qingluo. "Qingluo..."Qingluo menatap Penatua Inti Pertama lalu memberikan senyuman tipis sambil membungkukkan sedikit tubuhnya. "Paman..."Qingluo merupakan Murid Langsung dari Patriark Great Snow Mountain Sect, sehingga ia memiliki status yang sama dengan para Penatua Inti sehingga ia tidak perlu membungkuk terlalu dalam ataupun menangkupkan tinjunya, namun ia tetap sedikit membungkuk untuk menghormati Penatua Inti Pertama sebagai orang
Akibat Penatua Inti Pertama berbicara kepada Liu Bingbing serta secara langsung mempersilakannya untuk mencoba ujian Life Frigid Crystal, kini seluruh pasang mata tertuju pada Liu Bingbing dan tidak ada yang berani berbicara.Di bawah pusat perhatian semua orang, Liu Bingbing menjadi sangat gugup, keringat sebesar biji jagung menetes di dahinya dan seluruh tubuhnya gemetar, namun ia masih melangkah dengan perlahan. Tingkah lucu Liu Bingbing ini membuat beberapa orang tersenyum bahkan Penatua Inti Pertama ikut tersenyum dan merasa bersalah secara bersamaan.Memaksakan langkahnya, Liu Bingbing dengan kaki yang gemetar akhirnya tiba di hadapan Life Frigid Crystal, ia mengulurkan kedua telapak tangannya yang basah karena keringat itu secara perlahan dan mulai menyentuh Life Frigid Crystal.Liu Bingbing menutup matanya saat kedua telapak tangannya menyatu dengan permukaan Life Frigid Crystal. Energi Dingin mengalir dari Life Frigid Crystal menuju pembuluh darah Liu Bingbing dan mulai menye
Setelah Lu Shan meninggalkan arena bersama dengan Guru barunya, para penonton kini berbalik untuk melihat ke arah dua gadis cantik yang masih berada di antrian.Liu Bingbing tampak sangat gugup, namun Gadis lainnya masih terlihat tenang dan santai, ia bahkan sama sekali tidak memasang ekspresi wajah apapun, aura dingin di sekitarnya menambah kesan dinginnya sikapnya."Siapa kedua gadis itu? Mengapa mereka berbaris dengan barisan para jenius di belakang?""Tidak ada ide, aku sama sekali tidak mengenal mereka, namun keduanya terlihat sangat cantik...""Hanya tersisa dua Penatua Inti di udara, tiga Penatua Inti terkuat tidak muncul, mereka hanya muncul ketika ada jenius yang benar-benar luar biasa, namun sepertinya kali ini kita tidak bisa melihat mereka, para jenius muda yang terkenal berbakat sudah pergi sebelumnya...""Mungkin ada di antara kedua gadis ini yang benar-benar jenius? siapa tahu?"Para penonton saling berbisik dan berbincang di antara kelompok mereka. Semuanya segera diam
Akhirnya, penilaian untuk ujian masuk pertama melalui Life Frigid Crystal hampir selesai, hanya menyisakan beberapa belas calon murid dan semuanya terlihat sangat berbakat. Sebagai Jenius Muda yang telah diakui di tempat di mana mereka berasal, semua penonton merasa bersemangat untuk melihat pencapaian seperti apa yang akan didapat oleh para Jenius Muda ini.Beberapa teriakan dan dukungan terdengar saat para penonton mendukung Jenius Muda dari daerah mereka masing-masing. Hanya Liu Bingbing dan Gadis di depannya yang tidak mendapatkan sorakan dukungan yang meriah, namun ia tidak sama sekali merasa berkecil hati, melainkan jauh lebih bersemangat, baginya, Kai dan Kakeknya sudah cukup untuk membuatnya bersemangat.“Hehe, Bing’er, tidak ada yang mendukungmu, hanya kakek tua itu saja, tapi tenang, ketika kau gagal dalam ujian, aku akan meminta ayahku untuk menikahkan kita berdua…” Lu Shan tampak menjilat bibirnya saat berkata kepada Liu Bingbing.“Berhenti memanggilku Bing’er dan aku tida
Penatua Ruo kembali melanjutkan seleksi Life Frigid Crystal terhadap calon murid. Kesembilan Penatua Inti masih bersila di atas udara dengan khidmat dan Delapan Penatua Dalam sama sekali tidak bergerak di bawah tekanan para Penatua Inti."Selanjutnya...""Afinitas terhadap Energi Yin lebih dari setengah, Murid Dalam...""Gagal, selanjutnya...""Energi Es bawaan yang tidak buruk, Murid Dalam... Silahkan pilih salah satu Penatua Dalam untuk menjadi gurumu...""Penguasaan Energi Dingin yang cukup baik...""Pengendalian Energi Air, tidak buruk...""Gagal!"Satu per satu calon murid telah pergi menguji kekuatannya di depan Life Frigid Crystal, hampir 70 persen dari calon murid telah gagal dan sekitar 25 persen menjadi murid dalam. Kini hanya tinggal segelintir calon murid yang masih menunggu di barisan paling belakang, termasuk Liu Bingbing."Barisan belakang di isi oleh banyak jenius muda yang terkenal di Provinsi Menengah...""Beberapa merupakan Jenius Muda dari Sekte Kecil di Provinsi B
Beberapa ratus calon murid telah mencoba ujian Life Frigid Crystal, namun hanya beberapa yang berhasil menyalakan lebih dari setengah crystal dan segera menjadi Murid Dalam Great Snow Mountain Sect. Para Penatua Dalam mengalami perdebatan singkat mengenai murid yang akan mereka rekrut.Sejumlah besar Calon Murid pergi meninggalkan lapangan Life Frigid Crystal dengan kecewa dan beberapa terlihat cukup puas setelah menjadi murid dalam. Sejauh ini, hanya Xu Huang yang mampu menyalakan nyala Crystal sepenuhnya.Lebih dari 300 calon murid telah mencoba, hingga pada akhirnya seorang gadis muda yang terlihat berumur 14 tahun berjalan menuju Life Frigid Crystal. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan kulit seputih salju, namun kedua matanya sangat tajam. Menggunakan gaun putih yang sangat kontras dengan tubuhnya, Ia berjalan ke arah Life Frigid Crystal dengan cara yang anggun."Miss Xin Yue... Dia adalah putri satu-satunya yang dimiliki oleh Walikota Snow Mountain City...""Dia sebenarnya b
Melihat perubahan ekspresi dari Penatua Ruo saat menatap bocah lelaki itu, semua penonton tergerak untuk melihat ke arah bocah kecil itu. Bocah pucat dengan kulit seputih salju itu berjalan dengan mantap menuju Life Frigid Crystal, ia kemudian dengan santai meletakkan kedua tangannya menyentuh permukaan crystal.Life Frigid Crystal bergetar sesaat sebelum sinar Cahaya naik dan memenuhi seluruh crystal. Melihat adegan itu, Tetua yang awalnya diam mulai menunjukkan ketertarikan terhadap bocah itu. Penatua Wan Ruo mengangguk dan sedikit tersenyum. “Afinitas yang tinggi terhadap unsur es, bocah ini memiliki masa depan yang cerah di sekte…” Penatua Ruo mendekati bocah pucat itu dan memegang pundaknya. “Siapa namamu nak?”Bocah Pucat itu bergetar sesaat karena aura agung yang terpancar dari tubuh Penatua Wan Ruo, namun ia dengan cepat menangkupkan tinju dan membungkuk. “Salam Penatua Wan Ruo! Xu Huang dari Sekte Hujan!”Mendengar jawaban mantap dan tegas dari Xu Huang, Penatua Ruo mengangg
"Salam Kakek Mo..." Kai menangkupkan tinjunya memberi hormat, kemudian mengelus pucuk kepala Liu Bingbing."Anak Kai... Kau sepertinya sudah sangat pulih, baguslah." Kakek Mo tertawa. "Liu Bingbing dari kemarin menanyakan tentangmu dan sekarang kau datang..."Liu Bingbing mengangguk dengan kedua mata berkedip menatap Kai. "Benar, aku mengira bahwa Kakak Kai tidak akan datang." Liu Bingbing sedikit mengerutkan bibirnya. "Aku sangat gugup..."Kai tertawa sambil menepuk pundak Liu Bingbing. "Tenanglah Bing'er, kakak yakin kau pasti berhasil, kakak dan Kakek Mo akan mengawasi dari sini, pastikan kau memberikan yang terbaik...""He'em!" Liu Bingbing mengangguk tegas. "Aku pasti akan masuk ke dalam akademi dan membuat Kakek dan Kakak bangga!""Bagus-bagus, seperti itu seharusnya." Kai tersenyum lembut menatap Liu Bingbing sebelum beralih ke Kakek Mo. "Senior Mo, bagaimana ujian akan berjalan?""Sebelumnya aku sudah bertanya, ujian masuk Great Snow Mountain Sect dibagi menjadi dua cara, yang