Kai memang berniat membagi Sumur darah itu bersama Xuan, namun melihat Xuan datang sendiri tanpa sempat menunjukkan kewibawaannya, Kai mengerutkan keningnya, tetapi akhirnya hanya bisa menghela nafas. "Mari kita masuk!"Kai dan Xuan segera memasuki sumur yang tidak terlalu dalam itu, keduanya muat saat berada di dalam sumur dan hanya menyisakan sedikit ruang lagi. Kai mengambil posisi bermeditasi, sedangkan Xuan mulai tampak mengeram. Keduanya sama-sama menyerap Energi Darah yang ada di dalam Sumur Darah itu.Energi Darah yang ada di dalam Sumur itu memang tidak lengkap dan sudah terlalu lama dimakan waktu, namun kekuatannya masih tinggi untuk bisa dikonsumsi oleh Kai dan Xuan. Mereka berdua bagaikan pusaran yang dengan cepat menghisap seluruh Energi Darah di sana dan hanya dalam waktu satu hari, keduanya sudah membuat sumur itu kering.Kai naik tingkat dalam Kultivasi Tempering Tubuhnya yang kini berada pada Setengah Langkah Divine Soul, sedangkan Xuan tidak ada ubahnya, hanya tubuhn
Xuan tidak lagi bertanya, ia merasa bersemangat saat mendengar tentang Kesengsaraan Surgawi, ia dengan suka rela mengeluarkan Gumpalan Darah berisi Esensi Darah Garis Keturunannya dan memberikannya pada Kai. "Aku hanya bisa memberimu segini, jika kau meminta lebih, maka lupakan!"Kai dengan senang hati mengambil Gumpalan Darah itu, jika Darah Xuan memang memiliki Garis Keturunan Tertinggi, maka satu Gumpalan Darah saja sudah cukup bagi Kai untuk langsung naik menuju Divine Soul. Kai memutar-mutar Gumpalan Darah Xuan sebelum menelannya dengan semangat, lalu duduk bersila untuk menyerap Esensi Darah Xuan. Xuan di sisi lain tersenyum licik ke arah Kai.Naga Darah yang sedang tertidur pulas setelah menyerap cukup banyak darah sebelumnya tiba-tiba membuka lebar kedua matanya dan dengan cepat terbang ke atas Lautan Darah saat merasakan Esensi Darah Xuan memasuki tubuh Kai. Naga Darah mengaum keras, Kai baru kali ini melihat Naga Darah panik.Naga Darah mengendalikan Lautan Darah untuk membe
Kai dan Xuan memantapkan kondisi tubuhnya saat baut-baut petir mulai kembali berkumpul menjadi satu Petir Raksasa yang lebih besar dari sebelumnya.BLAAARR!!Sambaran petir yang sangat dahsyat kembali melesat turun dari langit menuju tempat Kai berada. Kai menggertakkan giginya dan menutup matanya.BOOM!Ledakan dahsyat kembali tercipta saat baut petir raksasa menghantam tanah dan seketika menghancurkan setengah area pemakaman. Kai dan Xuan dibenamkan ke dalam tanah dengan kondisi tubuh yang berasap. Kulit di tubuh Kai terbakar sempurna hingga membuat luka bakar yang sangat serius, namun dengan kondisi yang begitu parah dan darah yang keluar dari sudut bibirnya, Kai justru tertawa setelahnya. "Hanya ini yang bisa kau berikan? Wahai sang Kehendak Surga... Kau bercanda?"Xuan yang kehilangan seluruh bulunya dan tampak seperti ayam potong ikut tertawa sebelum berdiri dan menatap langit. "Bahkan kentut leluhurku lebih dahsyat dari ini!"Kai dan Xuan merasakan dampak yang sangat luar biasa
Kai dan Xuan masih terbaring tanpa daya, mereka hanya menggunakan sisa energi yang ada untuk tertawa. Ikatan keduanya mulai terjalin lebih erat setelah melewati beberapa pertarungan dan situasi sulit bersama-sama.Tubuh Kai mulai beregenerasi, kali ini lebih cepat dari sebelumnya, sebab saat memasuki Divine Soul, regenerasi Tempering Tubuh akan jauh lebih cepat. Sama dengan Kai, Xuan yang juga memiliki tubuh yang abnormal mulai beregenerasi. Kulit dan daging yang hangus mulai luntur dan berganti dengan jaringan-jaringan yang baru sebelum kembali membentuk daging, otot dan kulit. Kecepatan penyembuhan keduanya tidak jauh berbeda.Sesaat setelah Petir Surgawi menghilang, ratusan Binatang Buas dari dalam goa maupun dari udara berdatangan setelah tertarik oleh kekuatan Petir Surgawi yang sangat kuat. Binatang Buas sangat peka terhadap energi yang kuat hingga mereka tertarik menuju area itu. Saat merasakan tidak ada lagi Energi Kematian di tempat itu, binatang buas yang sebelumnya tidak me
Sesaat setelah Kai meninggalkan lokasi Makam Kuno, belasan Kapal Terbang muncul di ujung cakrawala dan bergerak tepat ke arah Makam. Iblis Mata Delapan yang masih tertegun melihat Kai yang pergi begitu saja akhirnya tersadar, ia melihat ke arah rombongan Kapal Perang sebelum mendengus kesal. "Manusia menjijikkan."Iblis Mata Delapan berbalik dan kembali memasuki goa bersama dengan kelompoknya. Sepeninggalan Iblis Mata Delapan, belasan Kapal Terbang tiba tepat di atas Makam Kuno. Salah satu pria setengah baya dengan jubah abu-abu yang tak lain adalah Ning Tiekun memimpin armada itu. "Sepertinya Petir Kesengsaraan Surgawi jatuh di sini...""Apa yang membuat petir Kesengsaraan Surgawi muncul?" Pria dengan kipas di tangannya yang tak lain adalah Lin Fan bertanya."Mungkinkah ada pakar ahli bela diri senior yang menembus Immortal Soul di sini?" Meng Feixue yang juga ikut menyuarakan pendapatnya.Ning Tiekun menggelengkan kepalanya. "Tidak... Tidak mungkin ada Immortal Soul di sini, sebab b
Melihat seorang pria dengan kedua sayap berwarna darah di punggungnya, Bai Xia meneteskan air mata dan tersenyum tipis sebelum tubuhnya jatuh ke tanah dan tak sadarkan diri, ia merasa sudah tidak lagi sanggup untuk menahan kesadarannya, sedangkan Nenek Hua dan Wang Xifan sudah lama tergeletak dengan kondisi tak sadarkan diri.Melihat kondisi Bai Xia dan Nenek Hua yang sangat memprihatinkan serta Wang Xifan yang tidak lagi bergerak dengan wajah penuh dengan darah, membuat emosi Kai memuncak. Nafsu Membunuh yang sangat kental keluar dari Jiwa Sejatinya, kedua Pakar Holy Soul itu terdiam di tempatnya, mereka bahkan kesulitan bernafas saat ditekan oleh Nafsu Membunuh Kai. Hasil membunuh jutaan musuh di kehidupan sebelumnya membuat Nafsu Membunuh dalam Jiwa aslinya sangat kental dan itu bisa keluar akibat perasaan mendendam yang ia rasakan.Kai mengepakkan sayapnya dengan tegas ia langsung mendarat tepat di hadapan Pria Bertanduk Kerbau dan memegang kepalanya dengan tangan kanan dan tangan
Kai tidak lagi berbicara, ia mulai bergerak. Naga Darah meraung ganas saat merasakan amarah yang mendidih di dalam tubuh Kai. Mengikuti hal itu, Energi Darah yang melimpah dialirkan dengan kecepatan dua kali lipat ke seluruh tubuh Kai.Bersamaan dengan Kai yang bersiap menyerang, Divine Soul berjubah kuning itu sudah lebih dulu menyerang, Tombak dengan diselimuti Energi berwarna hitam menusuk ke depan ke arah Kai membawa serta tekanan Nafsu Membunuh yang kental.Kai mendengus dingin, ia tidak lagi perduli dengan pertempuran itu, hal yang ia inginkan adalah segera mengakhiri musuh di hadapannya dan cepat-cepat menyembuhkan orang-orang yang ia sayangi. Kai tidak ingin membuang waktu, ia berteriak sebelum menggertakkan giginya. "Tinju Pembunuh Dewa!"BANG!Ledakan Energi berbentuk tinju raksasa muncul setelah Kai menghentakkan tangannya ke depan. Tanah di hadapan Kai meledak dan melemparkan bebatuan serta pasir ke segala arah. Melihat serangan yang begitu kuatnya, kedua bola mata Divine
Setelah memberikan Pil Regenerasi Vitalitas dan membantu ketiganya melewati masa kritis, Kai akhirnya bisa bernafas lega saat melihat Nenek Hua pulih dengan kecepatan tarikan nafas, tubuhnya yang hanya manusia biasa menunjukkan efek yang jauh lebih cepat terhadap pil itu. Saat merasakan nafas Nenek Hua sudah mulai stabil dan rona wajahnya kembali memiliki vitalitas, Kai akhirnya meneteskan air matanya. "Maafkan aku Nek... Di usia seperti ini kau masih harus menanggung beban dan sakit yang luar biasa..."Kai segera menarik Energi Pil Regenerasi Vitalitas yang masih tersisa pada tubuh Nenek Hua karena merasa nenek Hua sudah tidak membutuhkannya lagi yang mana justru akan membebani tubuhnya. Nenek Hua tidak akan bangun dalam beberapa minggu ke depan, sebab karena trauma fisik, mental yang ia rasakan serta tubuhnya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyerap Energi Darah yang begitu besar bagi seorang manusia biasa.Saat Kai masih fokus pada Nenek Hua, terdengar suara lemah dari samp
Sepeninggalan Qingluo dan Liu Bingbing, Penatua Inti Pertama menghela nafas kasar. "Sangat disayangkan, Nether Blue Bird itu telah melakukan Bloodlink Bound dengan gadis kecil itu, jika saja ia masih menjadi jiwa yang bebas dan kita bisa merekrutnya, tidak lama agar Great Snow Mountain Sect mencapai puncak.""Haha! Benar, namun tidak masalah, meskipun Nether Blue Bird telah menyatukan ikatan darahnya terhadap gadis kecil itu, selama gadis itu setia terhadap Great Snow Mountain Sect, kita tetap akan mencapai puncak..." Penatua Inti Kedua tertawa."Kita melakukan panen yang baik kali ini, satu Serpenting Blue Dragon, keturunan kedua dari Winter Wyvern serta Nether Blue Bird, keturunan langsung dari Ice Phoenix..." Penatua Inti Pertama tertawa puas."Jangan lupa bahwa Red Phoenix Sect memiliki Vermillion Bird, Gagak Emas Berkaki Tiga, dan Eastern Black Dragon..." Penatua Inti Ketiga berkata dengan datar.Perkataan Penatua Inti Ketiga segera membungkam tawa kedua Penatua Inti lainnya. Pen
Perhatian penonton yang sebelumnya ditujukan pada Liu Bingbing, kini berpindah pada Qingluo, seorang gadis tercantik di wilayah Great Snow Mountain Sect. Kedatangan Qingluo menyambut suka cita dari para warga kota, sebab bagi mereka, sosoknya seperti seorang Dewi Salju yang dipuja dan kecantikannya sangat mempesona, meskipun ia memiliki sifat yang dingin serta acuh tak acuh.Melihat Qingluo tiba, para Penatua Inti sedikit mengerutkan keningnya, sebab mereka jelas tahu mengapa Qingluo muncul di saat seperti ini. Penatua Inti Pertama tersenyum ke arah Qingluo. "Qingluo..."Qingluo menatap Penatua Inti Pertama lalu memberikan senyuman tipis sambil membungkukkan sedikit tubuhnya. "Paman..."Qingluo merupakan Murid Langsung dari Patriark Great Snow Mountain Sect, sehingga ia memiliki status yang sama dengan para Penatua Inti sehingga ia tidak perlu membungkuk terlalu dalam ataupun menangkupkan tinjunya, namun ia tetap sedikit membungkuk untuk menghormati Penatua Inti Pertama sebagai orang
Akibat Penatua Inti Pertama berbicara kepada Liu Bingbing serta secara langsung mempersilakannya untuk mencoba ujian Life Frigid Crystal, kini seluruh pasang mata tertuju pada Liu Bingbing dan tidak ada yang berani berbicara.Di bawah pusat perhatian semua orang, Liu Bingbing menjadi sangat gugup, keringat sebesar biji jagung menetes di dahinya dan seluruh tubuhnya gemetar, namun ia masih melangkah dengan perlahan. Tingkah lucu Liu Bingbing ini membuat beberapa orang tersenyum bahkan Penatua Inti Pertama ikut tersenyum dan merasa bersalah secara bersamaan.Memaksakan langkahnya, Liu Bingbing dengan kaki yang gemetar akhirnya tiba di hadapan Life Frigid Crystal, ia mengulurkan kedua telapak tangannya yang basah karena keringat itu secara perlahan dan mulai menyentuh Life Frigid Crystal.Liu Bingbing menutup matanya saat kedua telapak tangannya menyatu dengan permukaan Life Frigid Crystal. Energi Dingin mengalir dari Life Frigid Crystal menuju pembuluh darah Liu Bingbing dan mulai menye
Setelah Lu Shan meninggalkan arena bersama dengan Guru barunya, para penonton kini berbalik untuk melihat ke arah dua gadis cantik yang masih berada di antrian.Liu Bingbing tampak sangat gugup, namun Gadis lainnya masih terlihat tenang dan santai, ia bahkan sama sekali tidak memasang ekspresi wajah apapun, aura dingin di sekitarnya menambah kesan dinginnya sikapnya."Siapa kedua gadis itu? Mengapa mereka berbaris dengan barisan para jenius di belakang?""Tidak ada ide, aku sama sekali tidak mengenal mereka, namun keduanya terlihat sangat cantik...""Hanya tersisa dua Penatua Inti di udara, tiga Penatua Inti terkuat tidak muncul, mereka hanya muncul ketika ada jenius yang benar-benar luar biasa, namun sepertinya kali ini kita tidak bisa melihat mereka, para jenius muda yang terkenal berbakat sudah pergi sebelumnya...""Mungkin ada di antara kedua gadis ini yang benar-benar jenius? siapa tahu?"Para penonton saling berbisik dan berbincang di antara kelompok mereka. Semuanya segera diam
Akhirnya, penilaian untuk ujian masuk pertama melalui Life Frigid Crystal hampir selesai, hanya menyisakan beberapa belas calon murid dan semuanya terlihat sangat berbakat. Sebagai Jenius Muda yang telah diakui di tempat di mana mereka berasal, semua penonton merasa bersemangat untuk melihat pencapaian seperti apa yang akan didapat oleh para Jenius Muda ini.Beberapa teriakan dan dukungan terdengar saat para penonton mendukung Jenius Muda dari daerah mereka masing-masing. Hanya Liu Bingbing dan Gadis di depannya yang tidak mendapatkan sorakan dukungan yang meriah, namun ia tidak sama sekali merasa berkecil hati, melainkan jauh lebih bersemangat, baginya, Kai dan Kakeknya sudah cukup untuk membuatnya bersemangat.“Hehe, Bing’er, tidak ada yang mendukungmu, hanya kakek tua itu saja, tapi tenang, ketika kau gagal dalam ujian, aku akan meminta ayahku untuk menikahkan kita berdua…” Lu Shan tampak menjilat bibirnya saat berkata kepada Liu Bingbing.“Berhenti memanggilku Bing’er dan aku tida
Penatua Ruo kembali melanjutkan seleksi Life Frigid Crystal terhadap calon murid. Kesembilan Penatua Inti masih bersila di atas udara dengan khidmat dan Delapan Penatua Dalam sama sekali tidak bergerak di bawah tekanan para Penatua Inti."Selanjutnya...""Afinitas terhadap Energi Yin lebih dari setengah, Murid Dalam...""Gagal, selanjutnya...""Energi Es bawaan yang tidak buruk, Murid Dalam... Silahkan pilih salah satu Penatua Dalam untuk menjadi gurumu...""Penguasaan Energi Dingin yang cukup baik...""Pengendalian Energi Air, tidak buruk...""Gagal!"Satu per satu calon murid telah pergi menguji kekuatannya di depan Life Frigid Crystal, hampir 70 persen dari calon murid telah gagal dan sekitar 25 persen menjadi murid dalam. Kini hanya tinggal segelintir calon murid yang masih menunggu di barisan paling belakang, termasuk Liu Bingbing."Barisan belakang di isi oleh banyak jenius muda yang terkenal di Provinsi Menengah...""Beberapa merupakan Jenius Muda dari Sekte Kecil di Provinsi B
Beberapa ratus calon murid telah mencoba ujian Life Frigid Crystal, namun hanya beberapa yang berhasil menyalakan lebih dari setengah crystal dan segera menjadi Murid Dalam Great Snow Mountain Sect. Para Penatua Dalam mengalami perdebatan singkat mengenai murid yang akan mereka rekrut.Sejumlah besar Calon Murid pergi meninggalkan lapangan Life Frigid Crystal dengan kecewa dan beberapa terlihat cukup puas setelah menjadi murid dalam. Sejauh ini, hanya Xu Huang yang mampu menyalakan nyala Crystal sepenuhnya.Lebih dari 300 calon murid telah mencoba, hingga pada akhirnya seorang gadis muda yang terlihat berumur 14 tahun berjalan menuju Life Frigid Crystal. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan kulit seputih salju, namun kedua matanya sangat tajam. Menggunakan gaun putih yang sangat kontras dengan tubuhnya, Ia berjalan ke arah Life Frigid Crystal dengan cara yang anggun."Miss Xin Yue... Dia adalah putri satu-satunya yang dimiliki oleh Walikota Snow Mountain City...""Dia sebenarnya b
Melihat perubahan ekspresi dari Penatua Ruo saat menatap bocah lelaki itu, semua penonton tergerak untuk melihat ke arah bocah kecil itu. Bocah pucat dengan kulit seputih salju itu berjalan dengan mantap menuju Life Frigid Crystal, ia kemudian dengan santai meletakkan kedua tangannya menyentuh permukaan crystal.Life Frigid Crystal bergetar sesaat sebelum sinar Cahaya naik dan memenuhi seluruh crystal. Melihat adegan itu, Tetua yang awalnya diam mulai menunjukkan ketertarikan terhadap bocah itu. Penatua Wan Ruo mengangguk dan sedikit tersenyum. “Afinitas yang tinggi terhadap unsur es, bocah ini memiliki masa depan yang cerah di sekte…” Penatua Ruo mendekati bocah pucat itu dan memegang pundaknya. “Siapa namamu nak?”Bocah Pucat itu bergetar sesaat karena aura agung yang terpancar dari tubuh Penatua Wan Ruo, namun ia dengan cepat menangkupkan tinju dan membungkuk. “Salam Penatua Wan Ruo! Xu Huang dari Sekte Hujan!”Mendengar jawaban mantap dan tegas dari Xu Huang, Penatua Ruo mengangg
"Salam Kakek Mo..." Kai menangkupkan tinjunya memberi hormat, kemudian mengelus pucuk kepala Liu Bingbing."Anak Kai... Kau sepertinya sudah sangat pulih, baguslah." Kakek Mo tertawa. "Liu Bingbing dari kemarin menanyakan tentangmu dan sekarang kau datang..."Liu Bingbing mengangguk dengan kedua mata berkedip menatap Kai. "Benar, aku mengira bahwa Kakak Kai tidak akan datang." Liu Bingbing sedikit mengerutkan bibirnya. "Aku sangat gugup..."Kai tertawa sambil menepuk pundak Liu Bingbing. "Tenanglah Bing'er, kakak yakin kau pasti berhasil, kakak dan Kakek Mo akan mengawasi dari sini, pastikan kau memberikan yang terbaik...""He'em!" Liu Bingbing mengangguk tegas. "Aku pasti akan masuk ke dalam akademi dan membuat Kakek dan Kakak bangga!""Bagus-bagus, seperti itu seharusnya." Kai tersenyum lembut menatap Liu Bingbing sebelum beralih ke Kakek Mo. "Senior Mo, bagaimana ujian akan berjalan?""Sebelumnya aku sudah bertanya, ujian masuk Great Snow Mountain Sect dibagi menjadi dua cara, yang