Kai dan Xuan memantapkan kondisi tubuhnya saat baut-baut petir mulai kembali berkumpul menjadi satu Petir Raksasa yang lebih besar dari sebelumnya.BLAAARR!!Sambaran petir yang sangat dahsyat kembali melesat turun dari langit menuju tempat Kai berada. Kai menggertakkan giginya dan menutup matanya.BOOM!Ledakan dahsyat kembali tercipta saat baut petir raksasa menghantam tanah dan seketika menghancurkan setengah area pemakaman. Kai dan Xuan dibenamkan ke dalam tanah dengan kondisi tubuh yang berasap. Kulit di tubuh Kai terbakar sempurna hingga membuat luka bakar yang sangat serius, namun dengan kondisi yang begitu parah dan darah yang keluar dari sudut bibirnya, Kai justru tertawa setelahnya. "Hanya ini yang bisa kau berikan? Wahai sang Kehendak Surga... Kau bercanda?"Xuan yang kehilangan seluruh bulunya dan tampak seperti ayam potong ikut tertawa sebelum berdiri dan menatap langit. "Bahkan kentut leluhurku lebih dahsyat dari ini!"Kai dan Xuan merasakan dampak yang sangat luar biasa
Kai dan Xuan masih terbaring tanpa daya, mereka hanya menggunakan sisa energi yang ada untuk tertawa. Ikatan keduanya mulai terjalin lebih erat setelah melewati beberapa pertarungan dan situasi sulit bersama-sama.Tubuh Kai mulai beregenerasi, kali ini lebih cepat dari sebelumnya, sebab saat memasuki Divine Soul, regenerasi Tempering Tubuh akan jauh lebih cepat. Sama dengan Kai, Xuan yang juga memiliki tubuh yang abnormal mulai beregenerasi. Kulit dan daging yang hangus mulai luntur dan berganti dengan jaringan-jaringan yang baru sebelum kembali membentuk daging, otot dan kulit. Kecepatan penyembuhan keduanya tidak jauh berbeda.Sesaat setelah Petir Surgawi menghilang, ratusan Binatang Buas dari dalam goa maupun dari udara berdatangan setelah tertarik oleh kekuatan Petir Surgawi yang sangat kuat. Binatang Buas sangat peka terhadap energi yang kuat hingga mereka tertarik menuju area itu. Saat merasakan tidak ada lagi Energi Kematian di tempat itu, binatang buas yang sebelumnya tidak me
Sesaat setelah Kai meninggalkan lokasi Makam Kuno, belasan Kapal Terbang muncul di ujung cakrawala dan bergerak tepat ke arah Makam. Iblis Mata Delapan yang masih tertegun melihat Kai yang pergi begitu saja akhirnya tersadar, ia melihat ke arah rombongan Kapal Perang sebelum mendengus kesal. "Manusia menjijikkan."Iblis Mata Delapan berbalik dan kembali memasuki goa bersama dengan kelompoknya. Sepeninggalan Iblis Mata Delapan, belasan Kapal Terbang tiba tepat di atas Makam Kuno. Salah satu pria setengah baya dengan jubah abu-abu yang tak lain adalah Ning Tiekun memimpin armada itu. "Sepertinya Petir Kesengsaraan Surgawi jatuh di sini...""Apa yang membuat petir Kesengsaraan Surgawi muncul?" Pria dengan kipas di tangannya yang tak lain adalah Lin Fan bertanya."Mungkinkah ada pakar ahli bela diri senior yang menembus Immortal Soul di sini?" Meng Feixue yang juga ikut menyuarakan pendapatnya.Ning Tiekun menggelengkan kepalanya. "Tidak... Tidak mungkin ada Immortal Soul di sini, sebab b
Melihat seorang pria dengan kedua sayap berwarna darah di punggungnya, Bai Xia meneteskan air mata dan tersenyum tipis sebelum tubuhnya jatuh ke tanah dan tak sadarkan diri, ia merasa sudah tidak lagi sanggup untuk menahan kesadarannya, sedangkan Nenek Hua dan Wang Xifan sudah lama tergeletak dengan kondisi tak sadarkan diri.Melihat kondisi Bai Xia dan Nenek Hua yang sangat memprihatinkan serta Wang Xifan yang tidak lagi bergerak dengan wajah penuh dengan darah, membuat emosi Kai memuncak. Nafsu Membunuh yang sangat kental keluar dari Jiwa Sejatinya, kedua Pakar Holy Soul itu terdiam di tempatnya, mereka bahkan kesulitan bernafas saat ditekan oleh Nafsu Membunuh Kai. Hasil membunuh jutaan musuh di kehidupan sebelumnya membuat Nafsu Membunuh dalam Jiwa aslinya sangat kental dan itu bisa keluar akibat perasaan mendendam yang ia rasakan.Kai mengepakkan sayapnya dengan tegas ia langsung mendarat tepat di hadapan Pria Bertanduk Kerbau dan memegang kepalanya dengan tangan kanan dan tangan
Kai tidak lagi berbicara, ia mulai bergerak. Naga Darah meraung ganas saat merasakan amarah yang mendidih di dalam tubuh Kai. Mengikuti hal itu, Energi Darah yang melimpah dialirkan dengan kecepatan dua kali lipat ke seluruh tubuh Kai.Bersamaan dengan Kai yang bersiap menyerang, Divine Soul berjubah kuning itu sudah lebih dulu menyerang, Tombak dengan diselimuti Energi berwarna hitam menusuk ke depan ke arah Kai membawa serta tekanan Nafsu Membunuh yang kental.Kai mendengus dingin, ia tidak lagi perduli dengan pertempuran itu, hal yang ia inginkan adalah segera mengakhiri musuh di hadapannya dan cepat-cepat menyembuhkan orang-orang yang ia sayangi. Kai tidak ingin membuang waktu, ia berteriak sebelum menggertakkan giginya. "Tinju Pembunuh Dewa!"BANG!Ledakan Energi berbentuk tinju raksasa muncul setelah Kai menghentakkan tangannya ke depan. Tanah di hadapan Kai meledak dan melemparkan bebatuan serta pasir ke segala arah. Melihat serangan yang begitu kuatnya, kedua bola mata Divine
Setelah memberikan Pil Regenerasi Vitalitas dan membantu ketiganya melewati masa kritis, Kai akhirnya bisa bernafas lega saat melihat Nenek Hua pulih dengan kecepatan tarikan nafas, tubuhnya yang hanya manusia biasa menunjukkan efek yang jauh lebih cepat terhadap pil itu. Saat merasakan nafas Nenek Hua sudah mulai stabil dan rona wajahnya kembali memiliki vitalitas, Kai akhirnya meneteskan air matanya. "Maafkan aku Nek... Di usia seperti ini kau masih harus menanggung beban dan sakit yang luar biasa..."Kai segera menarik Energi Pil Regenerasi Vitalitas yang masih tersisa pada tubuh Nenek Hua karena merasa nenek Hua sudah tidak membutuhkannya lagi yang mana justru akan membebani tubuhnya. Nenek Hua tidak akan bangun dalam beberapa minggu ke depan, sebab karena trauma fisik, mental yang ia rasakan serta tubuhnya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyerap Energi Darah yang begitu besar bagi seorang manusia biasa.Saat Kai masih fokus pada Nenek Hua, terdengar suara lemah dari samp
Pria Bertato itu menyesali perkataannya, kini barulah ia yakin dengan sosok Kai yang disebutkan sebelumnya, bahwa bocah di hadapannya ini benarlah seorang Jenius yang Abnormal, meskipun ia mengetahui Kai adalah seorang Holy Soul, namun ini tidak sesederhana itu.Kedua Divine Soul lainnya yang juga baru melihat Kai saat itu membelalakkan kedua matanya, mereka bahkan tidak percaya dengan apa yang mereka saksikan dan bahkan jika posisi mereka ditukar, mereka juga tidak yakin apakah bisa membuat Pria Bertato tidak mampu melawan hanya dengan mencengkram lehernya.Tidak hanya ketiga Divine Soul yang baru melihat Kai, Ketujuh Divine Soul yang sudah mengenal Kai juga merasa terkejut dengan ini. Hanya satu tahun, hanya satu tahun Kai sudah sanggup mengalahkan Divine Soul Tingkat 1 dan tidak hanya itu, ia bahkan tidak menggunakan teknik apapun, hanya kekuatan kasar yang berarti Divine Soul Tingkat 1 bukanlah lagi lawannya.Ning Tiekun maju dan memegang pergelangan tangan Kai. "Meskipun ia membu
Kai dan Ning Tiekun berjalan menuju Hamparan Rumput luas dan seketika Array Formasi Pembatas diaktifkan. Kai dan Ning Tiekun berada di dalam Array tersebut dan seluruh Divine Soul lainnya menatap dengan penasaran serta antusias dari luar dinding array."Serang aku dengan kekuatan penuh... Dan jangan menahan apapun, ini penting untuk membentuk kepercayaan diri para Divine Soul di sini dalam perang yang akan datang." Ning Tiekun mengingatkan."Tentu Senior... Aku tidak akan menahan apapun." Kai mempersiapkan dirinya.Tubuh Kai dipenuhi dengan Energi Darah yang sangat kuat, hal itu membuat Ning Tiekun dan Enam Divine Soul yang mengenal Kai terkejut."Divine Soul Tingkat 1 Tempering Tubuh!""Bocah ini! Ia masih Setengah Langkah Holy Soul kala itu!""Metode berlatih seperti apa yang ia lakukan?""Keberuntungan yang sangat baik!"Bersamaan dengan para Divine Soul yang saling berbicara, Kai sudah memantapkan kondisi tubuhnya dan bersiap menyerang. "Bersiaplah Senior!"Ning Tiekun mengangguk