Share

Bab 231: Tidak Mau Daddy Luka

“Mom—“ Al baru saja membuka mata, hendak memanggil ibunya.

Namun bocah itu melihat Livy terlelap tidur, Al tidak tega membangunkan ibunya. Anak itu mengembungkan pipi seraya berpikir keras, bagaimana caranya menolong Gal.

“Kasihan Mommy, aku harus panggil dokter,” gumam Al, kemudian mendekatkan bibir ke telinga adiknya. “Tunggu sebentar ya Gal, kamu jangan menangis,” bisiknya.

“Tapi jangan lama Kak, kepalaku pusing, ini sakit.” Gal menekuk wajah sembari meringkuk kedinginan.

Al mengangguk, buru-buru ia turun dari ranjang, mengendaap-endap meminjam ponsel El yang tergeletak di atas nakas. Ia mencari nama dokter, beruntung orang itu menggunakan foto pribadi sehingga Al mudah mengenali.

Al menekan ikon hijau dan menunggu jawaban, ia sebal karena panggilannya diabaikan. Anak itu tidak putus asa, ia mengulang kegiatannya, hingga mengusik tidur El.

“Jagoan, sedang apa? Kenapa sudah bangun? Ini masih—“ El melirik jam tangan. “Pukul empat, di luar juga dingin. Tidurlah, temani adikmu!”

“Dad,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status