Share

MAMA, PAPA, AKU DATANG

Author: Aisyahnee
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Pukul tujuh Cyuta diantar Rara menuju ruang makan bersama.  Dengan langkah yang masih tertatih karena sakit di bagian intimnya, Cyuta perlahan duduk di kursi yang sudah disiapkan untuknya.

Di meja tersebut sudah ada Indira, Jenny dan Alma.  Tidak terlihat Mahalini maupun King Arthur.

“Duduklah, tidak perlu mencari Nyonya Besar ataupun King Arthur, mereka sudah terbang ke luar negeri,”  ujar Indira dengan senyum sinis.

“Kenapa kecewa?  Tidak bisa melihat suamimu?”  Jenny menimpali dengan tawa yang juga sama mengandung cibiran.

“Kasihan, pengantin baru dicuekin.  Emang enak,”  bentak Alma tak mau kalah sengit dari kedua madu lainnya.

Cyuta hanya diam tidak menjawab.  Rara menyendokkan makanan ke piring nyonya mudanya.

“Hentikan Rara!  Biar dia ambil sendiri.  Selama Mahalini tidak ada, aku yang berkuasa di sini!”  bentak Indira seraya melotot memarahi Rara.

Cyuta segera menahan tangan Rara, kemudian dia sendiri yang melakukannya.

“Hai!  Siapa yang menyuruhmu mengambil makanan.  Kamu tidak dengar kalau Nyonya Indira sekarang yang mempunyai kuasa.  Jika beliau belum menyuruhmu makan, jangan coba-coba makan!” giliran Jenny yang membentak Cyuta.

Ajang makan pagi berubah jadi panggung unjuk kekuasaan dari ketiga istri lainnya.  Cyuta dibuat canggung.

“Dasar kampungan, lihat makanan enak jadi rakus!”

Serba salah.  Cyuta akhirnya tidak jadi menyentuh apapun sebelum diperintah Indira.  Sementara ketiga wanita tersebut menyantap makanannya hingga habis.  Hanya tersisa sedikit lauk di meja.

“Itu untukmu,”  ucap Indira menyodorkan sisa lauk itu, sebelum berdiri dan berlalu meninggalkan Cyuta.

Kepergian wanita bertubuh tambun itu diikuti oleh kedua wanita dengan perawakan yang sama.  Setelah menghilang, Rara segera datang membawakan telur dadar sebagai ganti lauk untuk Cyuta.

“Dasar wanita rakus.  Dia yang suka makan berlebihan, lihat saja Nyonya, badan mereka sudah seperti buntelan.  Yang pantas menjadi Nyonya King Arthur ya hanya Nyonya Mahalini dan Anda,”  sungut Rara pelan sambil melayani Cyuta.

Cyuta mendengarkan ocehan pelayannya tanpa ekspresi apapun.

“Anda harus menjaga nutrisi yang masuk dalam tubuh, Nyonya.”

Cyuta menganggukkan kepalanya tanpa bicara, menghabiskan makanannya.  Jujur dia memang lapar, semalam tenaganya habis terkuras melayani sang suami.

Setelah selesai sarapan, tiba-tiba pelayan Indira datang yang menyampaikan bahwa Cyuta harus menemuinya di ruang pribadi nyonya kedua itu.

Cyuta pun menuruti apa perintah Indira,

“Tutup pintu!”  perintah Indira setelah melihat Cyuta datang seorang diri tanpa Rara yang mendampingi.

Indira mengamati gerak-gerik Cyuta.  Postur tubuh Cyuta yang lebih tinggi dari dirinya, serta wajah manis Cyuta terbingkai sempurna dengan kulitnya yang kuning langsat bersih membuat dada Indira bergemuruh.

Indira, wanita berusia 26 tahun namun terlihat seperti sudah berusia 36 tahun.  Kebiasaannya makan, belanja dan kumpul-kumpul bersama teman-teman sosialitanya membuatnya senang mengkonsumsi alkohol ketika King Athur dan Mahalini tidak berada di rumah.

Berat tubuhnya sudah menyentuh 85 kilogram sementara tinggi badan hanya 157 cm saja.  Wanita itu pun memilik kulit wajah cenderung kusam akibat kurang tidur serta pengaruh alkohol.  Tak heran Indira terlihat bagai gentong sebab malas berolah raga dan mengkonsumsi air mineral.

“Nih minum ini!”  Indira memberikan pil pada Cyuta.  Wanita itu tidak langsung menerima, hanya melihat obat apa yang diberikan padanya.

“Kamu menolak perintahku? Berani kamu?”  penekanan berbau ancaman dilontarkan Indira tanpa sedikit basa-basi.

Indira mengetahui jika Cyuta dinikahi supaya pewaris terlahir dari rahimnya.  Jelas membuatnya cemburu sebab dirinya sama sekali belum pernah disentuh oleh King Arthur. Mahalini tidak pernah mengijinkannya.

Sang Nyonya Besar hanya memberikan ijin King Arthur menikah siri namun tidak boleh berhubungan dengan istri sirinya, sangat berbeda sikap dengan Cyuta, yang diberi kesempatan menikmati malam pertama setelah menikah. 

‘Tidak boleh ada anak yang terlahir dari dia,’  janji Indira saat memendam rencana jahat.

“Apa ini –“  belum selesai Cyuta bertanya, mulutnya sudah dipegang oleh Indira.  Wanita tambun itu segera memasukkan pil tersebut dan memaksa Cyuta menelannya dengan air mineral yang sengaja dituangkan dalam mulut Cyuta.

Hal tersebut sontak membuat Cyuta terbatuk.  Indira tidak peduli, satu-satunya yang membuat dia peduli adalah tidak boleh ada keturunan King Arthur terlahir dari rahim Cyuta.

“Ingat satu hal, jika kamu berani melaporkan pada Mahalini.  Habis riwayatmu di rumah ini!”  ancam Indira sebelum akhirnya mengusir Cyuta dari ruangannya.

Miris sekali, baru saja sehari dalam rumah barunya, sudah banyak kejadian yang dialami Cyuta.  Semua memperlakukan Cyuta bagai boneka yang tidak berperasaan.

Cyuta melangkah menyusuri koridor rumah sambil melamun. 

Tidak tahu harus seperti apa lagi, rasanya tidak ingin hidup saja.

Tiba-tiba,

“Cih, wanita murahan.  Dibayar hanya untuk penghasil keturunan.  Aku kira itu di novel saja, ternyata ada juga dibeli hanya untuk menghasilkan pewaris.”

Jenny, sudah berada di belakang Cyuta.  Perkataan yang keluar dari mulutnya tidak jauh beda dengan wajahnya.  Pedas dan mengerikan.

Cyuta merasa dia tidak akan hidup tenang atau memang tidak dibiarkan hidup tenang.  Setiap saat pasti satu per satu dari istri King Arthur akan membuka topeng.  Berbeda saat masih ada Mahalini, satu pun dari mereka tidak ada yang berani menyentuhnya.

Cyuta tidak menghiraukan Jenny, terus berjalan hingga membuat kesal perempuan yang sama saja perawakannya dengan Indira. 

Namun lebih pendek dari Indira, ya sebab Jenny hanya mempunyai tinggi badan 155 cm saja.  Dengan berat tubuhnya yang 75 kg. Bisa dikatakan wanita itu mempunyai hobi yang sama dengan Indira, suka makan dan minum alkohol.

“Hei!  Aku bicara padamu!”  teriak Jenny menggila.  Wanita itu menarik lengan kiri Cyuta sehingga membuat sang pemilik badan berbalik menghadapnya.

Saat bertemu Cyuta, Jenny sama halnya dengan  Indira.  Melihat madu termuda itu memiliki kecantikan yang sama dengan Mahalini serta tubuh yang bagus serta kulit halus bercahaya, semakin membuat dadanya bergemuruh marah.

Iri dengki mulai merasuki jiwa Jenny.  Matanya tajam menatap Cyuta yang tidak berekspresi apapun, datar saja.  Memang Cyuta hanya memandang Jenny tanpa bicara apapun.

“Kamu punya mulut?  Jawab!”

Lagi-lagi Cyuta diam saja.  Tidak tahu harus menjawab apa, sedangkan wanita didepannya tidak bertanya, semua kalimatnya adalah pernyataan bukan pertanyaan.

“Kamu memang wanita rendahan, murahan dan juga kampungan!  Paham?”

Cyuta menganggukkan kepalanya dan kemudian berbalik menjauh dari Jenny.  Cyuta segera masuk kembali ke kamar, meninggalkan Jenny yang masih saja meracau tidak jelas maunya.

“Mama, Papa.  Aku ikut kalian saja,”  ucap Cyuta sesaat setelah menutup pintu kamarnya.

Wanita itu pun duduk di sofa, diam merenungi nasib.  Bayangan kedua orang tua kandungnya yang meninggal saat mobil yang dikendarai bertabrakan akibat sopir yang lalai.  Dari semua yang ada dalam mobil itu meninggal di tempat, hanya Cyuta kecil – gadis berusia 5 tahun- yang selamat dalam pelukan sang mama.

“Mengapa aku harus diadopsi oleh Papa Prana dan Mama Kintan.”

Cyuta kembali berkeluh sendirian.  Wajahnya muram, kepalanya pusing mengingat semua itu.  Ada kalanya dia menyalahkan Tuhan yang tidak mengambilnya juga.

“Untuk apa aku hidup, sedangkan semesta mempermainkan takdirku,”  ucapnya pilu.

Perang dalam batinnya berkecamuk.  Tidak ada yang peduli dengan hidupnya, mungkin kematian dirinya adalah jalan keluar semua masalah hidupnya.

“Tidak ada yang akan sedih jika aku mati,”  gumamnya bermonolog.

***

Hari pun berlalu seperti dalam neraka.  Tiap hari selalu ada kesalahan Cyuta.

“Cyutaaaaa!  Kamu ini pemalas sekali, lihat tanaman di belakang belum disiram!”  jeritan Alma seperti mandor.  Secara rumah yang seharusnya tidak kekurangan satu pelayan pun tetapi sengaja dibuat sepi atas perintah Indira.

Rara sang pelayan pribadi, dipaksa mengambil cuti hingga waktu yang ditentukan oleh Indira. Semua pekerjaan dialihkan pada Cyuta, sang istri kelima dibuat lelah supaya tidak ada benih dalam rahimnya tumbuh sempurna.

Ketiga madu dari Mahalini, tidak ada satupun yang diberi nafkah batin oleh King Arthur.  Dan semua atas kendali Mahalini, hanya Cyuta –madu terakhir- yang mendapat hak istimewa.

“Bersihkan halaman belakang, setelah hujan banyak daun jatuh masuk dalam kolam!”  perintah Alma ketus.

Dia, istri keempat berperawakan kecil berkulit hitam kusam, bisa dikatakan sebagai algojo dari Indira dan Jenny.  Alma pun  secara senang hati menuruti apa kata-kata Indira dan Jenny.

“Cepat, sebelum Nyonya Indira dan Nyonya Jenny berenang semua harus sudah bersih!”

Suasana dalam mansion yang teramat besar ini sangat sepi.  Indira dan Jenny selalu pergi belanja dan kumpul bersama geng sosialitanya.  Hanya Alma yang diberi tugas untuk mengawasi dan membuat Cyuta lelah setiap hari.

 Setelah memastikan Cyuta mulai tugasnya, dia pun segera meninggalkannya dan mengurung dalam kamar.  Menonton drama kesukaannya.

Cyuta terdiam sambil mengambil alat untuk mengambil dedaunan yang jatuh di atas kolam renang.  Badannya memang sering terasa lelah, karena asupan makan yang masuk tidak seimbang dengan energi yang dikeluarkannya.

Fatamorgana dan ilusi pun terjadi.  Cyuta tiba-tiba melihat jalan untuk dia pergi.

Byurr!

“Mama.., Papa.., aku datang!”

***

Related chapters

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   SKANDAL SANG PENGAWAL

    Senyum mengembang dari wajah Cyuta yang mulai masuk dalam air. Perlahan matanya mulai tertutup seiring dengan tubuhnya semakin turun menuju dasar kolam sedalam 4 meter.Kolam renang milik King Arthur memiliki kedalaman mulai dari 1 meter hingga 4 meter. Sementara kolam berukuran persegi panjang itu memiliki ukuran 100 x 20 meter, memang sering di gunakan untuk latihan berenang maupun tehnik menyelam dasar.Cyuta tepat berada disisi kedalaman 4 meter. Wanita itu sama sekali tidak bisa berenang, dan menganggap semesta sedang memberinya jalan untuk bertemu dengan kedua orang tua kandung serta kedua orang tua angkatnya.‘Mama.., Papa.., aku datang,’ itulah kalimat terakhir yang diucapkan saat tubuhnya tenggelam.Seperti kata perpisahan terhadap alam semesta yang sudah tidak adil padanya, Cyuta siap melepas penderitaannya.Byur!Tiba-tiba, sosok lain masuk dalam kolam dengan cekatan, memeluk tubuh Cyuta yang nyaris menyentuh dasar kolam kemudian membawa wanita itu naik keatas.Tubuh Cy

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   AKU MENCINTAINYA, NYONYA

    Seminggu kemudian.King Athur kembali bersama istrinya, Mahalini setelah mengunjungi proyek terbaru mereka di London. Indira, Jenny dan Alma tentu merasa senang sebab mereka sudah menyiapkan skenario licik untuk mengusir Cyuta dan Haidar.“Selamat datang, suamiku-“Haikal adalah King Arthur – pengusaha ternama di Asia- tidak menghiraukan sapaan manis dari Indira. Wajahnya sama sekali tidak memandang barisan para istrinya yang selalu menyambut seperti biasa setiap dirinya pulang dari urusan bisnis di luar daerah.Cyuta pun ada di antara barisan tersebut. Haikal berhenti sejenak ketika melewati wanita muda itu. Wajah pucat Cyuta menjadi perhatiannya.“Ada apa denganmu? Apakah ada sesuatu yang kamu rasakan?” tanya pria itu.Cyuta yang baru pertama kali melihat Haikal seketika melebarkan matanya spontan.‘Aku seperti mengenalnya, tapi di mana?’ tanyanya dalam hati saja. Pandangan matanya segera beralih pada Mahalini yang kini menatapnya lekat.“Apa kamu sakit?” tanya wanita cant

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   HAMIL ANAK SIAPA?

    Haidar tanpa menghiraukan yang lain segera memeluk tubuh Cyuta yang terjatuh. Wanita dengan status sebagai Nyonya Kelima itu berdiri saat ingin menjawab pertanyaan Mahalini, namun siapa sangka tubuhnya limbung menyisakan seribu pertanyaan. “Aku sangat mencintainya, Nyonya –“ Penggalan kalimat yang mengejutkan semua orang. Termasuk King Arthur Haikal. Seluruh mata kini tertuju pada Haidar yang memeluk, dan mengangkat tubuh Cyuta dengan raut wajah khawatir. Indira dan Jenny tersenyum sinis, tidak menyangka semudah ini membuat Cyuta dan Haidar masuk dalam perangkap besar. Impian mendepak wanita itu ternyata didukung oleh semesta. “Panggil dokter!” seru Mahalini yang segera direspon oleh Rara, sang pelayan pribadi Cyuta. Haidar membaringkan Cyuta di sofa panjang, kemudian berusaha memberikan aroma minyak kayu putih di hidung wanita muda itu. Usaha yang dilakukan oleh Haidar menjadi tontonan banyak orang. Mahalini dan Haikal saling berpandangan penuh arti. Sementara ketiga mad

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   HARUS KELUAR DARI RUMAH INI

    “Siapa yang hamil?”King Arthur Haikal tiba-tiba sudah berada di ruangan itu, semua seketika menoleh kecuali Cyuta yang masih terpaku memandangi perutnya.“Suamiku, adik kelima hamil, entah dia anak siapa?” Indira yang tidak pernah putus asa menarik perhatian Haikal mencoba mendekati pria tersebut tanpa mempedulikan tatapan Mahalini.“Aku sudah menyuruhmu pergi dari sini, jangan sampai kamu pun aku usir keluar dari rumah ini.”Langkah Indira terhenti mendadak. Sekilas nampak kilatan amarah di matanya sebelum kemudian merubah mimik wajahnya seperti wanita tak berdosa.“Kalian bertiga pergi dari ruangan ini, tidak ada gunanya juga kalian di sini,” usir Mahalini kejam.Indira, Alma dan Jenny sedikit tercekat melihat pada Nyonya Besar dengan tatapan tidak sukanya, tetaoi tidak bisa berbuat apa-apa.“Apa benar dia hamil?” ulang Haikal.“Aku akan membawanya periksa ke dokter,” ujar Haidar seraya menarik tangan Cyuta, mengajak wanita itu pergi.Sungguh pemadangan yang semakin membuat te

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   RUMAH BARU, HARAPAN BARU

    Cyuta terbelalak dengan ucapan Haidar. Dalam hati wanita ini bertanya semudah itukah lelaki yang telah berjanji untuk melindunginya berkata bahwa dirinya adalah pembawa sial. Kata yang sangat menyakitinya selama ini.Cyuta terluka, masih terluka dan tetap menyimpan luka dalam hatinya. Sekali lagi Cyuta melirik pada lelaki yang ada di sebelahnya, penasaran dengan arti kalimat mantan pengawalnya.Mantan? Entahlah, yang dia tahu lelaki itu mungkin saja benar ayah dari janin yang dia kandung.“Huhh,” keluh Cyuta pada akhirnya. Haidar menoleh, menatap penuh selidik pada wanitanya.“Ada apa? Apa ada yang tidak nyaman?” tanya lelaki itu.Kendaraan terus melaju tanpa Cyuta tahu arah tujuannya saat ini. Tempat yang akan disebut sebagai rumah benarkan akan berupa rumah untuk berlindung atau hanya tempat singgah sementara saja.“Tidak.”“Tidak? Benarkah?”Tidak ada jawaban dari Cyuta. Mata wanita itu beralih ke luar jendela menikmati setiap ruas jalan yang bergerak cepat. Rasanya ing

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   MIMPI BURUK

    Degh.Ucapan yang langsung terasa menyakitkan dalam batin Cyuta, tetapi sedapat mungkin dia tersenyum dan mengacuhkan wanita yang mengaku sebagai tante bocah kecil perempuan ini.“Tante, aku boleh main di sini kan?” ucap gadis bermata bulat itu dengan tatapan memohonnya.“Tentu saja, kan ini rumah Om mu. Dia hanya numpang, Sayang.”Lili bingung tidak mengerti arti perkataan tantenya, matanya kembali terarah pada Cyuta. Sungguh senyum gadis kecil itu mampu menyejukkan hati Cyuta.“Tidak apa-apa, tante senang kalau Lili mau main sama tante Cyuta,” ujar Cyuta tanpa menghiraukan sekitarnya.“Tapi tante belum punya mainan, tunggu ya nanti kalau tante sudah beli banyak-““Hei! Kamu tidak punya sopan santun ya! Tinggal dengan calon suami orang, kumpul kebo ini namanya!”Cyuta terkejut dengan suara bentakan untuknya. Haidar sudah membawanya keluar dari lingkungan yang membuatnya tidak nyaman, kini harus berhadapan dengan manusia dengan temperamen yang sama. Cyuta hanya bisa menahan per

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   LUKA BATIN CYUTA

    “Untuk apa minta maaf, toh ini bukan anakmu,” ucap Cyuta ketus. Hatinya merasa bersalah, saat dinyatakan hamil dia pernah menolak kehadiran calon anak ini, dan kini saat benar-benar hilang Cyuta baru merasakan berdosa karena tidak mampu menjaga keselamatan bakal bayinya.Dunia terasa tidak adil semakin tidak adil. Cyuta kembali terpuruk bahkan lebih parah kehancurannya.“Siapa bilang bukan anakku. Aku bisa jamin seratus persen, janin itu adalah keturunanku, Sayang.”Haidar mendekati Cyuta, perlahan menyentuh tangan yang terpasang selang infus.“Sudahlah, semua sudah hilang. Sekarang kamu, aku bebaskan untuk menikahi kekasihmu itu. Supaya tidak menjadi gila dan selalu mencelakaiku. Aku tidak bisa jamin, setelah ini apa aku masih wanita yang sama.”“Tante, tante jangan sedih. Ada Lili di sini.” Tiba-tiba sentuhan tangan kecil Lili memberikan suatu kehangatan bagi Cyuta.Perlahan dirinya menoleh dan melihat gadis kecil itu tersenyum polos padanya. Mengapa senyum gadis kecil ini b

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   DONOR DARAH

    Cyuta kemudian melihat pada Haidar sebab memangnya dalam hatinya ada kebingungan. Kalau boleh jujur ada perasaan senang ketika orang lain mengakui dirinya sebagai istri dari lelaki yang dia cintai. Hal yang wajar dan sangat didambakan oleh semua wanita, namun apakah ini bukan mimpi di siang hari.Cyuta takut terbangun dari mimpinya.“Bagaimana Tuan, apakah Anda sudah menemukan pendonor untuk Nyonya?” seorang Suster mendekati Haikal dan kemudian memandang pada Cyuta.“Sebenarnya sakit apa, kenapa harus tranfusi darah?” tanya Haidar bingung.“Mahalini keracunan dan diduga sudah lama sehingga menyebabkan infeksi lambung serta anemia parah. Sementara golongan darah Mahalini termasuk susah dicari,” ujar Haikal lirih.Sejak lama Mahalini menderita anemia hemolitik dan saat ditemukan pingsan, Haikal baru mengetahui bahwa keadaan istrinya tidak sesederhana yang dilihat.“Jika aku boleh meminta, ijinkan istrimu-““Aku akan lakukan, Tuan. Suster ayo secepatnya lakukan, jika itu untuk kep

Latest chapter

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   DONOR DARAH

    Cyuta kemudian melihat pada Haidar sebab memangnya dalam hatinya ada kebingungan. Kalau boleh jujur ada perasaan senang ketika orang lain mengakui dirinya sebagai istri dari lelaki yang dia cintai. Hal yang wajar dan sangat didambakan oleh semua wanita, namun apakah ini bukan mimpi di siang hari.Cyuta takut terbangun dari mimpinya.“Bagaimana Tuan, apakah Anda sudah menemukan pendonor untuk Nyonya?” seorang Suster mendekati Haikal dan kemudian memandang pada Cyuta.“Sebenarnya sakit apa, kenapa harus tranfusi darah?” tanya Haidar bingung.“Mahalini keracunan dan diduga sudah lama sehingga menyebabkan infeksi lambung serta anemia parah. Sementara golongan darah Mahalini termasuk susah dicari,” ujar Haikal lirih.Sejak lama Mahalini menderita anemia hemolitik dan saat ditemukan pingsan, Haikal baru mengetahui bahwa keadaan istrinya tidak sesederhana yang dilihat.“Jika aku boleh meminta, ijinkan istrimu-““Aku akan lakukan, Tuan. Suster ayo secepatnya lakukan, jika itu untuk kep

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   LUKA BATIN CYUTA

    “Untuk apa minta maaf, toh ini bukan anakmu,” ucap Cyuta ketus. Hatinya merasa bersalah, saat dinyatakan hamil dia pernah menolak kehadiran calon anak ini, dan kini saat benar-benar hilang Cyuta baru merasakan berdosa karena tidak mampu menjaga keselamatan bakal bayinya.Dunia terasa tidak adil semakin tidak adil. Cyuta kembali terpuruk bahkan lebih parah kehancurannya.“Siapa bilang bukan anakku. Aku bisa jamin seratus persen, janin itu adalah keturunanku, Sayang.”Haidar mendekati Cyuta, perlahan menyentuh tangan yang terpasang selang infus.“Sudahlah, semua sudah hilang. Sekarang kamu, aku bebaskan untuk menikahi kekasihmu itu. Supaya tidak menjadi gila dan selalu mencelakaiku. Aku tidak bisa jamin, setelah ini apa aku masih wanita yang sama.”“Tante, tante jangan sedih. Ada Lili di sini.” Tiba-tiba sentuhan tangan kecil Lili memberikan suatu kehangatan bagi Cyuta.Perlahan dirinya menoleh dan melihat gadis kecil itu tersenyum polos padanya. Mengapa senyum gadis kecil ini b

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   MIMPI BURUK

    Degh.Ucapan yang langsung terasa menyakitkan dalam batin Cyuta, tetapi sedapat mungkin dia tersenyum dan mengacuhkan wanita yang mengaku sebagai tante bocah kecil perempuan ini.“Tante, aku boleh main di sini kan?” ucap gadis bermata bulat itu dengan tatapan memohonnya.“Tentu saja, kan ini rumah Om mu. Dia hanya numpang, Sayang.”Lili bingung tidak mengerti arti perkataan tantenya, matanya kembali terarah pada Cyuta. Sungguh senyum gadis kecil itu mampu menyejukkan hati Cyuta.“Tidak apa-apa, tante senang kalau Lili mau main sama tante Cyuta,” ujar Cyuta tanpa menghiraukan sekitarnya.“Tapi tante belum punya mainan, tunggu ya nanti kalau tante sudah beli banyak-““Hei! Kamu tidak punya sopan santun ya! Tinggal dengan calon suami orang, kumpul kebo ini namanya!”Cyuta terkejut dengan suara bentakan untuknya. Haidar sudah membawanya keluar dari lingkungan yang membuatnya tidak nyaman, kini harus berhadapan dengan manusia dengan temperamen yang sama. Cyuta hanya bisa menahan per

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   RUMAH BARU, HARAPAN BARU

    Cyuta terbelalak dengan ucapan Haidar. Dalam hati wanita ini bertanya semudah itukah lelaki yang telah berjanji untuk melindunginya berkata bahwa dirinya adalah pembawa sial. Kata yang sangat menyakitinya selama ini.Cyuta terluka, masih terluka dan tetap menyimpan luka dalam hatinya. Sekali lagi Cyuta melirik pada lelaki yang ada di sebelahnya, penasaran dengan arti kalimat mantan pengawalnya.Mantan? Entahlah, yang dia tahu lelaki itu mungkin saja benar ayah dari janin yang dia kandung.“Huhh,” keluh Cyuta pada akhirnya. Haidar menoleh, menatap penuh selidik pada wanitanya.“Ada apa? Apa ada yang tidak nyaman?” tanya lelaki itu.Kendaraan terus melaju tanpa Cyuta tahu arah tujuannya saat ini. Tempat yang akan disebut sebagai rumah benarkan akan berupa rumah untuk berlindung atau hanya tempat singgah sementara saja.“Tidak.”“Tidak? Benarkah?”Tidak ada jawaban dari Cyuta. Mata wanita itu beralih ke luar jendela menikmati setiap ruas jalan yang bergerak cepat. Rasanya ing

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   HARUS KELUAR DARI RUMAH INI

    “Siapa yang hamil?”King Arthur Haikal tiba-tiba sudah berada di ruangan itu, semua seketika menoleh kecuali Cyuta yang masih terpaku memandangi perutnya.“Suamiku, adik kelima hamil, entah dia anak siapa?” Indira yang tidak pernah putus asa menarik perhatian Haikal mencoba mendekati pria tersebut tanpa mempedulikan tatapan Mahalini.“Aku sudah menyuruhmu pergi dari sini, jangan sampai kamu pun aku usir keluar dari rumah ini.”Langkah Indira terhenti mendadak. Sekilas nampak kilatan amarah di matanya sebelum kemudian merubah mimik wajahnya seperti wanita tak berdosa.“Kalian bertiga pergi dari ruangan ini, tidak ada gunanya juga kalian di sini,” usir Mahalini kejam.Indira, Alma dan Jenny sedikit tercekat melihat pada Nyonya Besar dengan tatapan tidak sukanya, tetaoi tidak bisa berbuat apa-apa.“Apa benar dia hamil?” ulang Haikal.“Aku akan membawanya periksa ke dokter,” ujar Haidar seraya menarik tangan Cyuta, mengajak wanita itu pergi.Sungguh pemadangan yang semakin membuat te

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   HAMIL ANAK SIAPA?

    Haidar tanpa menghiraukan yang lain segera memeluk tubuh Cyuta yang terjatuh. Wanita dengan status sebagai Nyonya Kelima itu berdiri saat ingin menjawab pertanyaan Mahalini, namun siapa sangka tubuhnya limbung menyisakan seribu pertanyaan. “Aku sangat mencintainya, Nyonya –“ Penggalan kalimat yang mengejutkan semua orang. Termasuk King Arthur Haikal. Seluruh mata kini tertuju pada Haidar yang memeluk, dan mengangkat tubuh Cyuta dengan raut wajah khawatir. Indira dan Jenny tersenyum sinis, tidak menyangka semudah ini membuat Cyuta dan Haidar masuk dalam perangkap besar. Impian mendepak wanita itu ternyata didukung oleh semesta. “Panggil dokter!” seru Mahalini yang segera direspon oleh Rara, sang pelayan pribadi Cyuta. Haidar membaringkan Cyuta di sofa panjang, kemudian berusaha memberikan aroma minyak kayu putih di hidung wanita muda itu. Usaha yang dilakukan oleh Haidar menjadi tontonan banyak orang. Mahalini dan Haikal saling berpandangan penuh arti. Sementara ketiga mad

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   AKU MENCINTAINYA, NYONYA

    Seminggu kemudian.King Athur kembali bersama istrinya, Mahalini setelah mengunjungi proyek terbaru mereka di London. Indira, Jenny dan Alma tentu merasa senang sebab mereka sudah menyiapkan skenario licik untuk mengusir Cyuta dan Haidar.“Selamat datang, suamiku-“Haikal adalah King Arthur – pengusaha ternama di Asia- tidak menghiraukan sapaan manis dari Indira. Wajahnya sama sekali tidak memandang barisan para istrinya yang selalu menyambut seperti biasa setiap dirinya pulang dari urusan bisnis di luar daerah.Cyuta pun ada di antara barisan tersebut. Haikal berhenti sejenak ketika melewati wanita muda itu. Wajah pucat Cyuta menjadi perhatiannya.“Ada apa denganmu? Apakah ada sesuatu yang kamu rasakan?” tanya pria itu.Cyuta yang baru pertama kali melihat Haikal seketika melebarkan matanya spontan.‘Aku seperti mengenalnya, tapi di mana?’ tanyanya dalam hati saja. Pandangan matanya segera beralih pada Mahalini yang kini menatapnya lekat.“Apa kamu sakit?” tanya wanita cant

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   SKANDAL SANG PENGAWAL

    Senyum mengembang dari wajah Cyuta yang mulai masuk dalam air. Perlahan matanya mulai tertutup seiring dengan tubuhnya semakin turun menuju dasar kolam sedalam 4 meter.Kolam renang milik King Arthur memiliki kedalaman mulai dari 1 meter hingga 4 meter. Sementara kolam berukuran persegi panjang itu memiliki ukuran 100 x 20 meter, memang sering di gunakan untuk latihan berenang maupun tehnik menyelam dasar.Cyuta tepat berada disisi kedalaman 4 meter. Wanita itu sama sekali tidak bisa berenang, dan menganggap semesta sedang memberinya jalan untuk bertemu dengan kedua orang tua kandung serta kedua orang tua angkatnya.‘Mama.., Papa.., aku datang,’ itulah kalimat terakhir yang diucapkan saat tubuhnya tenggelam.Seperti kata perpisahan terhadap alam semesta yang sudah tidak adil padanya, Cyuta siap melepas penderitaannya.Byur!Tiba-tiba, sosok lain masuk dalam kolam dengan cekatan, memeluk tubuh Cyuta yang nyaris menyentuh dasar kolam kemudian membawa wanita itu naik keatas.Tubuh Cy

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   MAMA, PAPA, AKU DATANG

    Pukul tujuh Cyuta diantar Rara menuju ruang makan bersama. Dengan langkah yang masih tertatih karena sakit di bagian intimnya, Cyuta perlahan duduk di kursi yang sudah disiapkan untuknya.Di meja tersebut sudah ada Indira, Jenny dan Alma. Tidak terlihat Mahalini maupun King Arthur.“Duduklah, tidak perlu mencari Nyonya Besar ataupun King Arthur, mereka sudah terbang ke luar negeri,” ujar Indira dengan senyum sinis.“Kenapa kecewa? Tidak bisa melihat suamimu?” Jenny menimpali dengan tawa yang juga sama mengandung cibiran.“Kasihan, pengantin baru dicuekin. Emang enak,” bentak Alma tak mau kalah sengit dari kedua madu lainnya.Cyuta hanya diam tidak menjawab. Rara menyendokkan makanan ke piring nyonya mudanya.“Hentikan Rara! Biar dia ambil sendiri. Selama Mahalini tidak ada, aku yang berkuasa di sini!” bentak Indira seraya melotot memarahi Rara.Cyuta segera menahan tangan Rara, kemudian dia sendiri yang melakukannya.“Hai! Siapa yang menyuruhmu mengambil makanan. Kamu tid

DMCA.com Protection Status