Share

AKU MENCINTAINYA, NYONYA

Author: Aisyahnee
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Seminggu kemudian.

King Athur kembali bersama istrinya, Mahalini setelah mengunjungi proyek terbaru mereka di London.  Indira, Jenny dan Alma tentu merasa senang sebab mereka sudah menyiapkan skenario licik untuk mengusir Cyuta dan Haidar.

“Selamat datang, suamiku-“

Haikal adalah King Arthur – pengusaha ternama di Asia- tidak menghiraukan sapaan manis dari Indira.  Wajahnya sama sekali tidak memandang barisan para  istrinya yang selalu menyambut seperti biasa setiap dirinya pulang dari urusan bisnis di luar daerah.

Cyuta pun ada di antara barisan tersebut.  Haikal berhenti sejenak ketika melewati wanita muda itu.  Wajah pucat Cyuta menjadi perhatiannya.

“Ada apa denganmu?  Apakah ada sesuatu yang kamu rasakan?”  tanya pria itu.

Cyuta yang baru pertama kali melihat Haikal seketika melebarkan matanya spontan.

‘Aku seperti mengenalnya, tapi di mana?’  tanyanya dalam hati saja.  Pandangan matanya segera beralih pada Mahalini yang kini menatapnya lekat.

“Apa kamu sakit?”  tanya wanita cantik itu pada Cyuta.

Indira pun terbatuk saat mendengar suami istri itu khawatir pada Cyuta.

“Kakak, aku juga sedang tidak enak badan.  Apa kakak tidak khawatir padaku?”  ujar Indira sedikit merajuk manja.

“Kakak, aku juga merasa tidak enak badan.  Sekujur tubuhku terasa ngilu kak,”  Jenny pun tidak mau ketinggalan mencari simpati Mahalini.

Namun baik Haikal maupun Mahalini tidak ada yang merespon mereka.  Hanya pada Cyuta, Mahalini berpesan.

“Jaga diirimu, mungkin pewaris King Arthur sudah ada dalam rahimmu.”

Degh.

Bukan hanya Cyuta yang terdiam, namun ketiga wanita lainnya langsung terdiam menelan salivanya.  Mereka saling menatap  satu sama lain, penuh kebencian.

Setelah itu Mahalini mengikuti suaminya masuk dalam rumah.  Sempat bertemu dengan Haidar, sepasang suami istri itu melewati sang pengawal, tanpa mengucapkan sesuatu.

Cyuta pun bersiap beranjak saat tiba-tiba tangan Alma menarik kasar wanita itu hingga nyaris jatuh.  Haidar segera berlari  cepat dan menarik Cyuta masuk pelukannya, kemudian mendorong Alma yang kini jatuh terduduk.

“Aku peringatkan padamu!  Kamu orang pertama yang akan aku singkirkan jika terjadi sesuatu pada Nyonya muda.”

Glek.  Tatapan membunuh Haidar seketika membuat nyali Alma menciut.  Indira dan Jenny tidak ada satupun yang membantunya berdiri.

Sebab Indira masih teringat ketika dirinya mengusir Haidar, lelaki itu justru berkata yang seharusnya angkat kaki dari rumah ini adalah dirinya.  Indira pun bertekad akan membalas perbuatan Haidar.

Begitupun Jenny tidak mampu berbuat apapun untuk menyakiti Cyuta selama si pengawal itu selalu berada di sisi wanita tersebut.

Perlakuan istimewa yang membuat ketiga madu Mahalini semakin iri, dan mencurigai adanya skandal.

Tanpa menghiraukan Alma, Indira berlalu pergi diikuti dengan Jenny di belakangnya.  Sementara Alma hanya menatap kepergian keduanya tanpa bisa bicara apa-apa.

“Lihatlah, tidak ada yang peduli dengan penjilat sepertimu.  Paham sekarang?”

“Nyonya, lebih baik Anda menemani Nyonya Besar,”  saran Haidar pada Cyuta yang sudah berdiri tegak setelah nyaris terpelanting kebelakang.

“Terima kasih,”  jawab Cyuta seraya melangkah masuk rumah.

Semenjak kedatangan Haidar, para pelayan yang semula di rumahkan oleh Indira, segera dipanggil masuk kembali setelah King Arthur mendapat laporan Haidar.

Rumah sebesar itu terbagi menjadi beberapa sektor.  Kamar Cyuta dan kamar Mahalini mempunyai satu pintu bersama untuk masuknya King Arthur dalam kamar istri kelima tersebut.

Dan pintu itu hanya diketahui oleh Mahalini.  Sesungguhnya dari depan kamar mereka tersekat pagar pemisah sektor.  Bisa dikatakan sektor utama adalah bagian Mahalini, sementara sayap kanan adalah sektor Cyuta Maharani.

Setiap sektor memiliki pelayan yang bertanggung jawab.  Haidar hanya memanggil pelayan sektor Cyuta, termasuk Rara –pelayan pribadi- Cyuta.

Melihat madu kelimanya masuk, Indira menjadi ketakutan sendiri, takut kedoknya terbongkar.  Sebab itu dia segera masuk dalam rumah menemui dan mengawasi siapapun yang mendekati Mahaliini atau King Arthur.

Sepasang suami istri itu sedang duduk di ruang keluarga, menikmati seduhan teh dan kudapan aneka rasa yang disajikan menggugah selera.

Indira segera duduk bergabung dengan Mahalini, belum sempat dirinya mengambil posisi di sebelah wanita itu, Mahalini sudah memberi kode untuk menjauh dari tempat itu.

Saat itulah mata Mahalini menangkap sosok Cyuta yang berjalan memasuki rumah setelah Jenny.

“Cyuta, duduklah di sini.  Ada hal yang ingin aku tanyakan padamu,”  titah wanita itu berwibawa.

Tidak ada yang berani menentang apa yang sudah keluar dari mulut Mahalini.

Indira dan Jenny hanya bisa menelan kedongkolan mereka.  Keduanya mengambil posisi di seberang meja.

“Apakah ada rasa mual yang kamu rasakan?” selidik Mahalini ketika Cyuta duduk di sebelahnya.

Cyuta sejenak melirik pada Indira dan Jenny.  Ada ketakutan, dan hal itu tidak luput dari pandangan Mahalini.

“Apa mereka melakukan sesuatu padamu saat aku tidak ada di rumah?”

Mahalini melirik tajam pada Indira dan Jenny.  Indira pun segera bereaksi.

“Kakak.  Aku mana berani melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan perintahmu.  Semua juga tahu jika kendali atas rumah ini ada pada Kakak.”

“Ya benar kak, Kak Indira justru perhatian pada Cyuta dengan memberikan makanan bergizi serta vitamin,”  ujar Jenny menimpali ucapan Indira.

“Vitamin?  Vitamin apa yang kau berikan.  Bukankah aku sudah memberikan pada Rara untuk mengingatkan Cyuta,”  tanya Mahalini heran.

“Kakak, aku hanya memberi dia vitamin untuk stamina tubuhnya.”

“Ya benar Kak, sebab adik Cyuta ini masih terbawa oleh suasana kampungnya.  Jadi tidak bisa diam, beberes rumah.”

King Arthur menoleh pada Mahalini, pandangan Haikal penuh misteri dan hanya Mahalini yang tahu artinya.

Lelaki tampan berwajah datar dan dingin, tidak disangka mempunyai empat istri bahkan masih menikah untuk yang kelima.  Cyuta menatap sejenak wajah suaminya kemudian mengalihkan pandangannya pada sosok Haidar yang berdiri tak jauh dari mereka.

Hanya melihat pada lelaki itu Cyuta merasa tenang.  Hubungan terlarangnya pun dia simpan baik-baik.  Entah bagaimana nanti nasibnya, yang pasti Cyuta merasa lelaki sang pengawalnya akan melindunginya.  Bahkan bila diusir dari rumah ini pun dia sudah siap.

Cyuta baru pertama kali jatuh cinta, dan itu bukan pada suaminya melainkan pada sang pengawalnya.

‘Ah, King Arthur banyak wanitanya.  Lebih baik sama Haidar, walaupun pengawal tapi aku satu-satunya wanitanya.’  Setan dalam diri Cyuta selalu membisikkan argument itu.

“Apa maksudmu?  Cyuta mengerjakan pekerjaan rumah begitu?  Lantas kemana para pelayan?”  Mahalini memancing Jenny.

Cyuta pun tersadar dari lamunan.  Cyuta melihat pada Jenny menunggu jawaban apa dari perempuan bermulut ular ini.

“Aduh Kakak. Ya mereka senang dong ketika Nyonya muda ini mengatakan tidak bisa diam karena sudah terbiasa di kampungnya.”

“Kakak juga jangan terbuai dengan wajah polosnya.  Lihat saja dia seperti muak melihat wajah Tuan Besar,”  tambah Indira mulai memanipulasi keadaan.  Keahliannya menggiring opini.

Indira melihat tatapan Cyuta lain ketika melihat pada Haikal dan saat matanya menatap Haidar.  Saat yang ditunggu pun tiba.  Dirinya bertekad membuka skandal Haidar dan Cyuta.

Pucuk dicinta ulam tiba.  Alma yang merupakan saksi kunci, masuk dan ikut bergabung dengan mereka.  Senjata siap diluncurkan.

Indira tersenyum penuh arti.

“Apakah Kakak tidak merasa tatapan Cyuta berbeda saat menatap pengawalnya itu?”  bisik Indira namun sengaja agak keras seraya melirik pada Haidar.

“Apa maksudmu, Indira!”  suara Mahalini meninggi, sambil melirik pada Cyuta dan Haidar bergantian.  Demikian juga Haikal yang kini menatap pada sang pengawalnya.

“Kakak bisa tanyakan pada Alma.  Selama ini pria itu selalu mengintimidasi Alma, karena dia mengetahui hubungan terlarang mereka berdua.”

Alma yang namanya disebut, tidak bisa tinggal diam.  Dia harus meyakinkan Mahalini dan juga King Arthur tentang penghianatan istri kelima yang terlihat polo situ.

Ya mereka sudah saatnya diusir dari sini.

“Ada apa, Alma?”  tanya Mahalini.  Ada kegeraman yang siap untuk memangsa penghianat.

“Kakak, maafkan Alma yang tidak berani bilang selama ini.  Alma melihat Haidar mencium Cyuta di pinggiran kolam renang, mereka berenang bersama dan kemudian Haidar mengangkat Cyuta membawanya masuk dalam kamar Cyuta.”

Duar!

Mahalini menoleh pada Cyuta yang hanya diam.  Tatapannya tajam bagai mata pisau siap menyobek lawannya.

“Dan satu lagi Kak. Haidar mengancam akan mengusirku jika aku melaporkan kepada kalian,”  ucap Alma seraya mengeluarkan air matanya.

“Lihatkan Kak, Alma begitu tertekan dan ketakutan.”  Jenny memeluk Alma seolah menenangkan wanita itu.

Ketiga madu mulai bersandiwara.  Air mata kepalsuan mulai keluar tanpa skenario.  Hebat sekali.

“Benar apa yang dikatakan oleh mereka?”  selidik Mahalini pada Cyuta.

Haidar melangkah maju dan berkata.

“Jika Nyonya Besar ingin tahu tanyakan padaku saja,”  ujar Haidar mengambil alih.

“Apa benar yang dikatakannya, jika kalian-“ Mahalini menoleh pada wanita disebelahnya dengan pandangan tajam.

“Aku mencintainya, Nyonya –“

Bughh.

Cyuta pun tidak sadarkan diri.

***

Related chapters

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   HAMIL ANAK SIAPA?

    Haidar tanpa menghiraukan yang lain segera memeluk tubuh Cyuta yang terjatuh. Wanita dengan status sebagai Nyonya Kelima itu berdiri saat ingin menjawab pertanyaan Mahalini, namun siapa sangka tubuhnya limbung menyisakan seribu pertanyaan. “Aku sangat mencintainya, Nyonya –“ Penggalan kalimat yang mengejutkan semua orang. Termasuk King Arthur Haikal. Seluruh mata kini tertuju pada Haidar yang memeluk, dan mengangkat tubuh Cyuta dengan raut wajah khawatir. Indira dan Jenny tersenyum sinis, tidak menyangka semudah ini membuat Cyuta dan Haidar masuk dalam perangkap besar. Impian mendepak wanita itu ternyata didukung oleh semesta. “Panggil dokter!” seru Mahalini yang segera direspon oleh Rara, sang pelayan pribadi Cyuta. Haidar membaringkan Cyuta di sofa panjang, kemudian berusaha memberikan aroma minyak kayu putih di hidung wanita muda itu. Usaha yang dilakukan oleh Haidar menjadi tontonan banyak orang. Mahalini dan Haikal saling berpandangan penuh arti. Sementara ketiga mad

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   HARUS KELUAR DARI RUMAH INI

    “Siapa yang hamil?”King Arthur Haikal tiba-tiba sudah berada di ruangan itu, semua seketika menoleh kecuali Cyuta yang masih terpaku memandangi perutnya.“Suamiku, adik kelima hamil, entah dia anak siapa?” Indira yang tidak pernah putus asa menarik perhatian Haikal mencoba mendekati pria tersebut tanpa mempedulikan tatapan Mahalini.“Aku sudah menyuruhmu pergi dari sini, jangan sampai kamu pun aku usir keluar dari rumah ini.”Langkah Indira terhenti mendadak. Sekilas nampak kilatan amarah di matanya sebelum kemudian merubah mimik wajahnya seperti wanita tak berdosa.“Kalian bertiga pergi dari ruangan ini, tidak ada gunanya juga kalian di sini,” usir Mahalini kejam.Indira, Alma dan Jenny sedikit tercekat melihat pada Nyonya Besar dengan tatapan tidak sukanya, tetaoi tidak bisa berbuat apa-apa.“Apa benar dia hamil?” ulang Haikal.“Aku akan membawanya periksa ke dokter,” ujar Haidar seraya menarik tangan Cyuta, mengajak wanita itu pergi.Sungguh pemadangan yang semakin membuat te

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   RUMAH BARU, HARAPAN BARU

    Cyuta terbelalak dengan ucapan Haidar. Dalam hati wanita ini bertanya semudah itukah lelaki yang telah berjanji untuk melindunginya berkata bahwa dirinya adalah pembawa sial. Kata yang sangat menyakitinya selama ini.Cyuta terluka, masih terluka dan tetap menyimpan luka dalam hatinya. Sekali lagi Cyuta melirik pada lelaki yang ada di sebelahnya, penasaran dengan arti kalimat mantan pengawalnya.Mantan? Entahlah, yang dia tahu lelaki itu mungkin saja benar ayah dari janin yang dia kandung.“Huhh,” keluh Cyuta pada akhirnya. Haidar menoleh, menatap penuh selidik pada wanitanya.“Ada apa? Apa ada yang tidak nyaman?” tanya lelaki itu.Kendaraan terus melaju tanpa Cyuta tahu arah tujuannya saat ini. Tempat yang akan disebut sebagai rumah benarkan akan berupa rumah untuk berlindung atau hanya tempat singgah sementara saja.“Tidak.”“Tidak? Benarkah?”Tidak ada jawaban dari Cyuta. Mata wanita itu beralih ke luar jendela menikmati setiap ruas jalan yang bergerak cepat. Rasanya ing

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   MIMPI BURUK

    Degh.Ucapan yang langsung terasa menyakitkan dalam batin Cyuta, tetapi sedapat mungkin dia tersenyum dan mengacuhkan wanita yang mengaku sebagai tante bocah kecil perempuan ini.“Tante, aku boleh main di sini kan?” ucap gadis bermata bulat itu dengan tatapan memohonnya.“Tentu saja, kan ini rumah Om mu. Dia hanya numpang, Sayang.”Lili bingung tidak mengerti arti perkataan tantenya, matanya kembali terarah pada Cyuta. Sungguh senyum gadis kecil itu mampu menyejukkan hati Cyuta.“Tidak apa-apa, tante senang kalau Lili mau main sama tante Cyuta,” ujar Cyuta tanpa menghiraukan sekitarnya.“Tapi tante belum punya mainan, tunggu ya nanti kalau tante sudah beli banyak-““Hei! Kamu tidak punya sopan santun ya! Tinggal dengan calon suami orang, kumpul kebo ini namanya!”Cyuta terkejut dengan suara bentakan untuknya. Haidar sudah membawanya keluar dari lingkungan yang membuatnya tidak nyaman, kini harus berhadapan dengan manusia dengan temperamen yang sama. Cyuta hanya bisa menahan per

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   LUKA BATIN CYUTA

    “Untuk apa minta maaf, toh ini bukan anakmu,” ucap Cyuta ketus. Hatinya merasa bersalah, saat dinyatakan hamil dia pernah menolak kehadiran calon anak ini, dan kini saat benar-benar hilang Cyuta baru merasakan berdosa karena tidak mampu menjaga keselamatan bakal bayinya.Dunia terasa tidak adil semakin tidak adil. Cyuta kembali terpuruk bahkan lebih parah kehancurannya.“Siapa bilang bukan anakku. Aku bisa jamin seratus persen, janin itu adalah keturunanku, Sayang.”Haidar mendekati Cyuta, perlahan menyentuh tangan yang terpasang selang infus.“Sudahlah, semua sudah hilang. Sekarang kamu, aku bebaskan untuk menikahi kekasihmu itu. Supaya tidak menjadi gila dan selalu mencelakaiku. Aku tidak bisa jamin, setelah ini apa aku masih wanita yang sama.”“Tante, tante jangan sedih. Ada Lili di sini.” Tiba-tiba sentuhan tangan kecil Lili memberikan suatu kehangatan bagi Cyuta.Perlahan dirinya menoleh dan melihat gadis kecil itu tersenyum polos padanya. Mengapa senyum gadis kecil ini b

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   DONOR DARAH

    Cyuta kemudian melihat pada Haidar sebab memangnya dalam hatinya ada kebingungan. Kalau boleh jujur ada perasaan senang ketika orang lain mengakui dirinya sebagai istri dari lelaki yang dia cintai. Hal yang wajar dan sangat didambakan oleh semua wanita, namun apakah ini bukan mimpi di siang hari.Cyuta takut terbangun dari mimpinya.“Bagaimana Tuan, apakah Anda sudah menemukan pendonor untuk Nyonya?” seorang Suster mendekati Haikal dan kemudian memandang pada Cyuta.“Sebenarnya sakit apa, kenapa harus tranfusi darah?” tanya Haidar bingung.“Mahalini keracunan dan diduga sudah lama sehingga menyebabkan infeksi lambung serta anemia parah. Sementara golongan darah Mahalini termasuk susah dicari,” ujar Haikal lirih.Sejak lama Mahalini menderita anemia hemolitik dan saat ditemukan pingsan, Haikal baru mengetahui bahwa keadaan istrinya tidak sesederhana yang dilihat.“Jika aku boleh meminta, ijinkan istrimu-““Aku akan lakukan, Tuan. Suster ayo secepatnya lakukan, jika itu untuk kep

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   DIJUAL JADI ISTRI KELIMA

    “Kak, ada apa ini?”Cyuta Maharani, gadis manis berusia 20 tahun terkejut ketika tiba di rumah melihat dua koper besar miliknya sudah berada di teras depan rumah.Matanya yang indah terbungkus bulu mata lentik alami, terbelalak menatap dua orang gadis seumuran dengannya, berdiri di depan pintu masuk seraya berkacak pinggang.Sementara yang ditatap tanpa sedikit pun tersenyum atau basa-basi, justru terlihat sinis menantang balik Cyuta. Mereka adalah kakak beradik, keponakan dari Prana Atmadja –Papa angkat Cyuta Maharani.“Kamu sudah dijual. Jadi cepat angkat kaki dari rumah ini!”“Ya benar! Dasar anak pungut tidak tahu malu. Hanya bisa jadi parasit dalam keluarga ini,” timpal sang adik tidak mau kalah merundung Cyuta.Jantung Cyuta terhenti sejenak mendengar mereka, dalam hati tertegun dengan kalimat ‘dijual’.“Kak, apa maksudnya dijual. Aku ini manusia bukan barang.”“Kamu tidak punya status untuk bisa protes! Kamu kira berapa banyak uang yang digunakan untuk menyekolahkanmu!”

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   DIBAWAH KENDALI

    Cyuta Maharani terdiam. Status berubah hanya dalam hitungan jam. Mimpi apa dia selama ini, untuk jadi yang kedua saja Cyuta tidak mau, dan kini dia harus menjadi yang kelima. Ironis sekali.Empat wanita di depannya dapat dipastikan adalah istri King Arthur juga. Bahkan sorot mata kebencian terlihat jelas dari ketiga wanita yang berdiri di belakang sang Nyonya Besar.“Saya Cyuta Maharani. Salam kenal Nyonya Besar.”Hanya itu yang teringat di kepala Cyuta. Sejujurnya gadis tersebut merasa tubuhnya yang hanya setinggi 162 cm dengan berat badan 45 kilogram, tidak mempunyai tulang kokoh untuk menopang dirinya sekarang ini. Lemas rasanya.Ketakutan, kecemasan serta bayangan hitam dalam babak baru hidupnya mulai menyapa. Ibarat keluar dari mulut buaya masuk dalam mulut harimau. Lebih menakutkan berhadapan dengan para wanita yang cemburu, itu yang pernah di abaca di berita.“Ya aku sudah tahu.” Nyonya Besar masuk dan duduk di sofa yang ada di dalam kamar pribadi Cyuta.“Dan kini seb

Latest chapter

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   DONOR DARAH

    Cyuta kemudian melihat pada Haidar sebab memangnya dalam hatinya ada kebingungan. Kalau boleh jujur ada perasaan senang ketika orang lain mengakui dirinya sebagai istri dari lelaki yang dia cintai. Hal yang wajar dan sangat didambakan oleh semua wanita, namun apakah ini bukan mimpi di siang hari.Cyuta takut terbangun dari mimpinya.“Bagaimana Tuan, apakah Anda sudah menemukan pendonor untuk Nyonya?” seorang Suster mendekati Haikal dan kemudian memandang pada Cyuta.“Sebenarnya sakit apa, kenapa harus tranfusi darah?” tanya Haidar bingung.“Mahalini keracunan dan diduga sudah lama sehingga menyebabkan infeksi lambung serta anemia parah. Sementara golongan darah Mahalini termasuk susah dicari,” ujar Haikal lirih.Sejak lama Mahalini menderita anemia hemolitik dan saat ditemukan pingsan, Haikal baru mengetahui bahwa keadaan istrinya tidak sesederhana yang dilihat.“Jika aku boleh meminta, ijinkan istrimu-““Aku akan lakukan, Tuan. Suster ayo secepatnya lakukan, jika itu untuk kep

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   LUKA BATIN CYUTA

    “Untuk apa minta maaf, toh ini bukan anakmu,” ucap Cyuta ketus. Hatinya merasa bersalah, saat dinyatakan hamil dia pernah menolak kehadiran calon anak ini, dan kini saat benar-benar hilang Cyuta baru merasakan berdosa karena tidak mampu menjaga keselamatan bakal bayinya.Dunia terasa tidak adil semakin tidak adil. Cyuta kembali terpuruk bahkan lebih parah kehancurannya.“Siapa bilang bukan anakku. Aku bisa jamin seratus persen, janin itu adalah keturunanku, Sayang.”Haidar mendekati Cyuta, perlahan menyentuh tangan yang terpasang selang infus.“Sudahlah, semua sudah hilang. Sekarang kamu, aku bebaskan untuk menikahi kekasihmu itu. Supaya tidak menjadi gila dan selalu mencelakaiku. Aku tidak bisa jamin, setelah ini apa aku masih wanita yang sama.”“Tante, tante jangan sedih. Ada Lili di sini.” Tiba-tiba sentuhan tangan kecil Lili memberikan suatu kehangatan bagi Cyuta.Perlahan dirinya menoleh dan melihat gadis kecil itu tersenyum polos padanya. Mengapa senyum gadis kecil ini b

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   MIMPI BURUK

    Degh.Ucapan yang langsung terasa menyakitkan dalam batin Cyuta, tetapi sedapat mungkin dia tersenyum dan mengacuhkan wanita yang mengaku sebagai tante bocah kecil perempuan ini.“Tante, aku boleh main di sini kan?” ucap gadis bermata bulat itu dengan tatapan memohonnya.“Tentu saja, kan ini rumah Om mu. Dia hanya numpang, Sayang.”Lili bingung tidak mengerti arti perkataan tantenya, matanya kembali terarah pada Cyuta. Sungguh senyum gadis kecil itu mampu menyejukkan hati Cyuta.“Tidak apa-apa, tante senang kalau Lili mau main sama tante Cyuta,” ujar Cyuta tanpa menghiraukan sekitarnya.“Tapi tante belum punya mainan, tunggu ya nanti kalau tante sudah beli banyak-““Hei! Kamu tidak punya sopan santun ya! Tinggal dengan calon suami orang, kumpul kebo ini namanya!”Cyuta terkejut dengan suara bentakan untuknya. Haidar sudah membawanya keluar dari lingkungan yang membuatnya tidak nyaman, kini harus berhadapan dengan manusia dengan temperamen yang sama. Cyuta hanya bisa menahan per

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   RUMAH BARU, HARAPAN BARU

    Cyuta terbelalak dengan ucapan Haidar. Dalam hati wanita ini bertanya semudah itukah lelaki yang telah berjanji untuk melindunginya berkata bahwa dirinya adalah pembawa sial. Kata yang sangat menyakitinya selama ini.Cyuta terluka, masih terluka dan tetap menyimpan luka dalam hatinya. Sekali lagi Cyuta melirik pada lelaki yang ada di sebelahnya, penasaran dengan arti kalimat mantan pengawalnya.Mantan? Entahlah, yang dia tahu lelaki itu mungkin saja benar ayah dari janin yang dia kandung.“Huhh,” keluh Cyuta pada akhirnya. Haidar menoleh, menatap penuh selidik pada wanitanya.“Ada apa? Apa ada yang tidak nyaman?” tanya lelaki itu.Kendaraan terus melaju tanpa Cyuta tahu arah tujuannya saat ini. Tempat yang akan disebut sebagai rumah benarkan akan berupa rumah untuk berlindung atau hanya tempat singgah sementara saja.“Tidak.”“Tidak? Benarkah?”Tidak ada jawaban dari Cyuta. Mata wanita itu beralih ke luar jendela menikmati setiap ruas jalan yang bergerak cepat. Rasanya ing

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   HARUS KELUAR DARI RUMAH INI

    “Siapa yang hamil?”King Arthur Haikal tiba-tiba sudah berada di ruangan itu, semua seketika menoleh kecuali Cyuta yang masih terpaku memandangi perutnya.“Suamiku, adik kelima hamil, entah dia anak siapa?” Indira yang tidak pernah putus asa menarik perhatian Haikal mencoba mendekati pria tersebut tanpa mempedulikan tatapan Mahalini.“Aku sudah menyuruhmu pergi dari sini, jangan sampai kamu pun aku usir keluar dari rumah ini.”Langkah Indira terhenti mendadak. Sekilas nampak kilatan amarah di matanya sebelum kemudian merubah mimik wajahnya seperti wanita tak berdosa.“Kalian bertiga pergi dari ruangan ini, tidak ada gunanya juga kalian di sini,” usir Mahalini kejam.Indira, Alma dan Jenny sedikit tercekat melihat pada Nyonya Besar dengan tatapan tidak sukanya, tetaoi tidak bisa berbuat apa-apa.“Apa benar dia hamil?” ulang Haikal.“Aku akan membawanya periksa ke dokter,” ujar Haidar seraya menarik tangan Cyuta, mengajak wanita itu pergi.Sungguh pemadangan yang semakin membuat te

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   HAMIL ANAK SIAPA?

    Haidar tanpa menghiraukan yang lain segera memeluk tubuh Cyuta yang terjatuh. Wanita dengan status sebagai Nyonya Kelima itu berdiri saat ingin menjawab pertanyaan Mahalini, namun siapa sangka tubuhnya limbung menyisakan seribu pertanyaan. “Aku sangat mencintainya, Nyonya –“ Penggalan kalimat yang mengejutkan semua orang. Termasuk King Arthur Haikal. Seluruh mata kini tertuju pada Haidar yang memeluk, dan mengangkat tubuh Cyuta dengan raut wajah khawatir. Indira dan Jenny tersenyum sinis, tidak menyangka semudah ini membuat Cyuta dan Haidar masuk dalam perangkap besar. Impian mendepak wanita itu ternyata didukung oleh semesta. “Panggil dokter!” seru Mahalini yang segera direspon oleh Rara, sang pelayan pribadi Cyuta. Haidar membaringkan Cyuta di sofa panjang, kemudian berusaha memberikan aroma minyak kayu putih di hidung wanita muda itu. Usaha yang dilakukan oleh Haidar menjadi tontonan banyak orang. Mahalini dan Haikal saling berpandangan penuh arti. Sementara ketiga mad

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   AKU MENCINTAINYA, NYONYA

    Seminggu kemudian.King Athur kembali bersama istrinya, Mahalini setelah mengunjungi proyek terbaru mereka di London. Indira, Jenny dan Alma tentu merasa senang sebab mereka sudah menyiapkan skenario licik untuk mengusir Cyuta dan Haidar.“Selamat datang, suamiku-“Haikal adalah King Arthur – pengusaha ternama di Asia- tidak menghiraukan sapaan manis dari Indira. Wajahnya sama sekali tidak memandang barisan para istrinya yang selalu menyambut seperti biasa setiap dirinya pulang dari urusan bisnis di luar daerah.Cyuta pun ada di antara barisan tersebut. Haikal berhenti sejenak ketika melewati wanita muda itu. Wajah pucat Cyuta menjadi perhatiannya.“Ada apa denganmu? Apakah ada sesuatu yang kamu rasakan?” tanya pria itu.Cyuta yang baru pertama kali melihat Haikal seketika melebarkan matanya spontan.‘Aku seperti mengenalnya, tapi di mana?’ tanyanya dalam hati saja. Pandangan matanya segera beralih pada Mahalini yang kini menatapnya lekat.“Apa kamu sakit?” tanya wanita cant

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   SKANDAL SANG PENGAWAL

    Senyum mengembang dari wajah Cyuta yang mulai masuk dalam air. Perlahan matanya mulai tertutup seiring dengan tubuhnya semakin turun menuju dasar kolam sedalam 4 meter.Kolam renang milik King Arthur memiliki kedalaman mulai dari 1 meter hingga 4 meter. Sementara kolam berukuran persegi panjang itu memiliki ukuran 100 x 20 meter, memang sering di gunakan untuk latihan berenang maupun tehnik menyelam dasar.Cyuta tepat berada disisi kedalaman 4 meter. Wanita itu sama sekali tidak bisa berenang, dan menganggap semesta sedang memberinya jalan untuk bertemu dengan kedua orang tua kandung serta kedua orang tua angkatnya.‘Mama.., Papa.., aku datang,’ itulah kalimat terakhir yang diucapkan saat tubuhnya tenggelam.Seperti kata perpisahan terhadap alam semesta yang sudah tidak adil padanya, Cyuta siap melepas penderitaannya.Byur!Tiba-tiba, sosok lain masuk dalam kolam dengan cekatan, memeluk tubuh Cyuta yang nyaris menyentuh dasar kolam kemudian membawa wanita itu naik keatas.Tubuh Cy

  • Skandal Pengawal Pribadi Istri Kelima   MAMA, PAPA, AKU DATANG

    Pukul tujuh Cyuta diantar Rara menuju ruang makan bersama. Dengan langkah yang masih tertatih karena sakit di bagian intimnya, Cyuta perlahan duduk di kursi yang sudah disiapkan untuknya.Di meja tersebut sudah ada Indira, Jenny dan Alma. Tidak terlihat Mahalini maupun King Arthur.“Duduklah, tidak perlu mencari Nyonya Besar ataupun King Arthur, mereka sudah terbang ke luar negeri,” ujar Indira dengan senyum sinis.“Kenapa kecewa? Tidak bisa melihat suamimu?” Jenny menimpali dengan tawa yang juga sama mengandung cibiran.“Kasihan, pengantin baru dicuekin. Emang enak,” bentak Alma tak mau kalah sengit dari kedua madu lainnya.Cyuta hanya diam tidak menjawab. Rara menyendokkan makanan ke piring nyonya mudanya.“Hentikan Rara! Biar dia ambil sendiri. Selama Mahalini tidak ada, aku yang berkuasa di sini!” bentak Indira seraya melotot memarahi Rara.Cyuta segera menahan tangan Rara, kemudian dia sendiri yang melakukannya.“Hai! Siapa yang menyuruhmu mengambil makanan. Kamu tid

DMCA.com Protection Status