Share

Bab 56. Baikan

Ama menangis tergugu sambil menelungkupkan wajahnya di antara kedua lutut. Semalaman ia tak bisa tidur merindukan sang suami. Namun, ketika pagi ia justru diabaikan.

Sakit sekali rasanya hati Ama, apalagi melihat Orion pergi begitu saja tanpa mengatakan apa pun. “M–as, maafin Ama,” ujarnya di antara Isak tangis.

Mungkin ini semua salahnya. Jika saja ia tidak berpikiran bodoh untuk menggugurkan kandungannya. Orion pasti tidak akan pernah mendiamkannya.

“Oh, Tuhan. Kenapa kau berikan hambamu ini cobaan yang begitu berat? Hamba tak sanggup harus kehilangan orang yang hamba cintai lagi. Tolong … tolong bawa Mas Rion kembali pada hamba, Tuhan!” doanya dalam hati.

“Maaf, Mas. Maafin aku ….” bisiknya sendu.

“Berdirilah!”

Mendengar suara Orion, tangis Ama seketika berhenti. Menyisakan sembab dan lelehan bening di wajah wanita hamil itu. Ia mendongak dan menemukan sang suami masih berdiri di depan pintu kaca.

“M–mas,” panggil Ama. Wanita itu lantas berdiri sambil mengusap bekas air matanya.

A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status