Share

Bab 58. Boleh Minta Nomormu?

Orion mendengkus mendengar tuduhan tak berarti itu. Ia melepaskan kaca mata bacanya dan mengalihkan perhatian dari laptop kepada si penanya. “Ama Sayang,” panggilnya sambil menopang dagu.

“Iya, Orion Sayang.” Ama tampak menyeringai.

Orion menggelengkan kepala karena melihat tingkah istrinya. “Sepertinya ada yang lagi cemburu, nih,” ledeknya.

“Siapa? Aku!” Ama menunjuk dirinya sendiri, kemudian mendengkus. “In your dream, Mas!” tukasnya sinis.

“Yes. It’s my dream!” Orion membalasnya dengan mengedip genit.

Ama mendengkus.

Orion tergelak sambil menepuk bagian perutnya. Istrinya memang kocak dan tidak pernah mau mengalah, tetapi ia suka. Lelaki itu justru makin bersemangat menggoda Ama.

Ama yang bosan segera berkata, “Hentikan tawamu itu, Mas, sebelum aku melemparkan botol minuman ini!” ancam sang istri yang mungkin sudah bosan hampir 3 jam berada di ruangan Orion.

“Ampun, Nyai! Hamba ngaku salah. Tolong ampuni hambamu yang penuh dosa ini!” tutur Orion menirukan dialog pengawal pada maji
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status