Share

Rahasia Hampir Terbongkar

"Bagaimana kegiatanmu hari ini, Sayang?" tanya Jaya memeluk Mayra dari belakang. Setelah menyibak rambut Mayra dan mencium tengkuk Mayra yang mulus dan harum, Jaya kembali melanjutkan pertanyaannya.

"Bagaimana harimu, Mayra Sayang?"

"Tidak ada yang berbeda. Selalu diisi dengan latihan, latihan dan penuh dengan latihan," balas Mayra.

"Apakah kau lelah?" tanya Jaya, menangkup wajah Mayra dan mencari gurat kelelahan di sinar mata istrinya itu.

"Tidak, Ibu memberiku beberapa perhiasan. Tidak boleh dijual apalagi hilang. Kalau itu terjadi, nyawaku yang akan menjadi taruhannya!" kata Mayra sambil menggerakkan tangannya ke leher, memberi isyarat yang membuat Jaya tergelak.

"Kenapa kau jadi seperti ini?"

"Kenapa apanya?" Mayra kembali menatap wajah Jay dengan penuh pertanyaan.

"Tidak aku sangka, kau selucu ini!"

"Tidak lucu, Sayang. Apa yang aku katakan adalah kebenaran!" Mayra memalingkan wajahnya sedikit kesal. Suasana hatinya sedang tidak baik hari ini, jadi sebaiknya Jaya tidak menggodan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status