Share

Melamar

"Melamar putri saya?" Raharja memandang kedua orang yang duduk di hadapannya dengan heran. Sementara itu, satu pemuda tampan lain duduk di satu bangku kosong yang ada di sudut ruang tamu.

"Bukan, bukan dia. Putra saya sedang perjalanan kemari dengan putri bapak." Bastian Mahendra menyadari arah pandang Raharja yang menatap Ali dengan pandangan menyelidik.

"Sebenarnya saya juga hendak menjodohkan Mayra dengan putra teman saya," kata Raharja setelah hening sejenak. Hanya terdengar denting cangkir yang diletakkan di atas meja tamu oleh Santi.

Bastian dan Kanaya saling pandang, pernyataan yang sungguh mengejutkan. Bahkan di dalam hati Kanaya, dia bersorak kegirangan. Bahkan berdoa agar niat baik Raharja terlaksana dengan segera. Tentu saja supaya Jaya melupakan niatnya untuk memperistri Mayra.

"Lalu apakah rencana Anda sudah terlaksana?" Kanaya baru mengeluarkan suaranya dengan nada sedikit angkuh. Khas pembawaan dari Kanaya. Perkataan yang menimbulkan reaksi dari Bastian. Bastian langsun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status