Home / Pendekar / Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana / Bab 140: Zhu Lian Lebih Sakti Dari Xian Hua?

Share

Bab 140: Zhu Lian Lebih Sakti Dari Xian Hua?

last update Last Updated: 2023-08-11 18:54:38

Dari tempat ia berada, Bai Lu memperhatikan Zhu Lian. Muridnya itu berjungkir balik di udara. Rupanya, dia ingin melewati salah satu dari 6 Mechanima yang memiliki tinggi 3 meter lebih.

Sementara melayang, Zhu Lian meraih Busur Cahaya Pelangi milik Gong Xiao Bin yang telah menjadi kepunyaannya.

“Muridku itu, dia … telah menemukan kelemahan Mechanima?” Bai Lu kembali bertanya-tanya dalam benaknya.

Berhasil melampaui sebuah Mechanima dan mendarat di belakangnya, Zhu Lian langsung menarik tali dari busur tersebut.

Ding!

[Host mengaktifkan Teknik Bintang Jatuh Di Antara Badai: Panah Penembus Sukma Tingkat Pertama.]

Wusssh …!

“Zhu Lian telah memiliki teknik sendiri dengan panah pemberian ayahku itu?!”

Bagaimana Bai Lu tidak terperangah. Begitu Zhu Lian melepas anak-anak panah berbentuk cahaya dari busurnya, batang dari anak panah itu memiliki lingkaran-lingkaran mirip bentuk awan yang terkena dampak badai.

Pun, cahaya anak panah itu juga lebih besar dari yang biasa berhasil dilepaskan Zhu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 141: Tidakkah Kekasihmu Itu Cemburu?

    Mendengar bagaimana Zhu Lian mampu mengalahkan 12 Mechanima sekaligus pada tingkat kultivasi Elevate, Xian Hua agak panas hati. Sehingga, begitu Bai Lu berkata apakah ia mau semacam bersaing dengan Zhu Lian seperti yang mereka lakukan tempo hari, dia berkata.“Kau akan membuatnya seolah kalian akan berlatih sama seperti waktu lalu?”“Tentu saja, mau seperti apa lagi?” jawab Bai Lu kontan.“Boleh juga. Semakin lama memperhatikan si pedagang bakmi itu semakin menarik saja,” Xian Hua menyahut bijak sembari tersenyum tipis.Masuk ke dalam Kastil Gong, Bai Lu dan Xian Hua melintas di sebuah lorong yang membawa mereka menuju taman di tengah-tengah istana keluarga bangsawan pendiri Kota Great North tersebut.Tapi rupanya Lord Gong atau Xiao Bin, ayah Bai Lu tengah berada di dalam ruang kerjanya, sedangkan pintu ruangan tersebut terbuka lebar. Melihat putrinya dan Xian Hua lewat di situ, ia memanggil anaknya.“Bai Lu sayang?”Segera itu Bai Lu dan Xian Hua masuk ke dalam ruangan yang pada amb

    Last Updated : 2023-08-12
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 142: Raksasa Bukit Batu

    Tan Mei Fang masuk ke dalam ruang kerja sang suami, sembari berkata demikian pada putrinya. Sekalipun yang berbicara itu adalah ibunya sendiri, Bai Lu agak kikuk pada saat Mei Fang berkata demikian.“Mama, Papa meminta untuk berbicara berdua saja denganku. Aku rasa, Xian Hua tidak keberatan berada di taman sendirian,” sabar Bai Lu bak ingin menenangkan sang bunda. Dia agak salah tingkah.“Pergi temani Xian Hua, Bai Lu. Kasihan juga jika dia mesti menanti-nantikanmu terlalu lama,” ujar Xiao Bin.“Baiklah. Papa, Mama, aku permisi.”Mata Mei Fang dan Xiao Bin mengikuti putri mereka kelaur dari ruangan tersebut. Setelah Bai Lu benar-benar pergi, Mei Fang melangkah untuk menutup pintu ruangan kerja suaminya, lalu berkata pada sang Lord.“Menurutmu, apakah akhir-akhir ini putri kita dan Xiao Bin kelihatan semakin akrab saja?” Mei Fang meminta pendapat Xiao Bin yang mengembuskan asap cerutunya, lalu menjawab.“Aku lihat mereka sudah semakin dekat saja. Hati orang siapa yang tahu. Meski begit

    Last Updated : 2023-08-13
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 143: Xian Hua Lebih Unggul!

    Pada saat Zhu Lian melangkah dan menapaki tanah kering di sekitarnya, tahu-tahu aja tanah yang ia pijak bergerak dan terjadi retakan di situ.Dengan segera, Zhu Lian mengerahkan teknik Langkah Bayangan Angin. Di saat yang bersamaan dengan tubuhnya yang melenting di udara, tanah yang mengalami pergerakan itu tahu-tahu saja mencuat.Grrrruak …!Dalam beberapa detik saja, tanah kering itu sudah membentuk wujud raksasa yang sekujur tubuhnya terbuat dari bebatuan.“Rrrraaaakh …!” erang makhluk tersebut.Monster yang muncul itu adalah makhluk yang disebut dengan Raksasa Bukit Batu. Tingginya kemungkinan mencapai 4 meter lebih. Sekujur tubuhnya terbentuk dari bebatuan.“Jadi ini yang disebut raksasa Bukit Batu. Aku harus segera menaklukannya …”Grrrruak …!Sementara berada di udara, Zhu Lian berpikir dan melihat di tempat Xian Hua berada, Raksasa Bukit Batu yang lain juga muncul.Grrruak …!Menyaksikan hal tersebut, ia memutuskan untuk bertindak. “Jangan sampai aku kalah dari Xian Hua!” bati

    Last Updated : 2023-08-14
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 144: Bangkitnya Kekuatan Elemental

    Kembali atas usul Xian Hua, hari itu Bai Lu ingin menguji sejauh mana kekuatan Zhu Lian sebenarnya. Mengetahui bahwa sang murid menunjukkan tanda-tanda bahwa seharusnya ia sudah mencapai tingkat Soaring, Xian Hua memberi usul.Mereka membawa sang pedagang bakmi ke lantai 5, lalu mencoba. Apakah Zhu Lian mampu mengerahkan kekuatan elemental yang dapat muncul setelah seseorang berada pada tingkat Soaring.Jika benar begitu, seperti yang Bai Lu ucapkan dalam benaknya baru saja. Berarti, Zhu Lian memang adalah seseorang yang istimewa.Sedangkan saat itu, Zhu Lian menghadapi salah satu monster di Lapis 1 dari Lantai 5 menara Nirwana tersebut sembari memikirkan apa yang disampaikan Bai Lu kepadanya.“Kekuatan spiritual mengandung semua unsur yang berada di sekeliling kita … dapat dipastikan, Raksasa Bukit Batu ini mengandung unsur tanah. Berarti, sesuai dengan apa yang dijelaskan Bai Lu. Aku harus menghadapinya dengan elemen api.”Di sebelah sana, Zhu Lian dapat mengetahui Xian Hua telah be

    Last Updated : 2023-08-15
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 145: Teknik Bertahan Elemen Api

    Sekonyong, Xian Hua merasakan kegundahan dalam dirinya. Pertama. Terus terang sekarang ia merasa tersaingi oleh Zhu Lian.Komentar Bai Lu benar adanya. Bisa jadi, kemungkinan Zhu Lian memang lebih kuat dari mereka. Mengherankan. Murid temannya itu sebetulnya adalah pendekar Elevate. Tetapi, dia sudah mampu mengerahkan kekuatan elemental.Dahulu, demi menguasai kekuatan elemental, Xian Hua harus mempelajarinya mati-matian. Tapi Zhu Lian malah belajar sekaligus langsung mempraktikkannya.“Iri juga aku terhadap dia. Sudah berhasil mengalahkan Mechanima tanpa kesulitan berarti, sekarang dia telah memiliki kekuatan elemental. Bukan aku membencinya. Malah sebaliknya, bagiku sosok pedagang bakmi itu bagai seorang teman dekat,” batin Xian Hua.Kemudian juga tanpa bersuara, Xian Hua menyebut sebuah nama. “Qian Xue Er.”Siapa yang tidak kagum terhadap Xue Er yang memiliki pengikut hingga jutaan di media sosial. Putri Qian Bingbing itu adalah pendekar muda paling terkenal di Negeri Utama saat in

    Last Updated : 2023-08-15
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 146: Menjadi Pemilik Tambang Kristal Pijar

    Saat dirinya terpelanting di dasar lubang yang timbul karena pengerahan kekuatanya, Zhu Lian sudah akan bersungut-sungut. Akan tetapi begitu ia melihat ke sekeliling, dia terkejut bukan main.Dia seperti berada di dalam sebuah rongga gua dengan lorong yang tercipta secara alami. Dinding gua tersebut tidak beraturan. Ada yang menonjol keluar, begitu juga dengan langit-langitnya.Ada satu pemandangan yang membuat Zhu Lian terpukau. Pada dinding-dinding tak merata rongga tersebut, nampak benda segi enam merah kekuningan menucat dari sana. Sebagian dari benda tersebut tertutup oleh tanah dinding.Ding![Selamat, Zhu Lian. Kau telah menemukan Tambang Kristal Pijar. Hadiah: aura spiritual +100.000.]Bagaimanapun sistemnya memberitahu dia, Zhu Lian tidak terlalu menghiraukannya. Ia terus melangkah ke dalam lorong dalam gua tersebut.Matanya tak henti memandangi dinding-dinding yang dihiasi benda berbentuk segi enam dengan cahaya bak bara api yang membayang di dalamnya.“Akhirnya … aku dapat

    Last Updated : 2023-08-15
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 147: Pesona Dingin Gadis Teratai Emas

    “Hahaha …!”Sontak, Zhu Lian tertawa mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Lin Jiang tersebut. Bai Lu hanya terkekeh perlahan, begitu pula Xian Hua yang menatap jenaka pada teman mereka.Semua pendekar sekte tertentu selalu membawa bendera sekte mereka untuk bersiap-siap menghadapi sesuatu seperti sekarang.Para anggota sekte tidak tahu kapan mereka dapat menemukan lahan Kristal Pijar. Jika mereka menemukannya, para pendekar itu akan segera mengibarkan panji-panji mereka di sekeliling lahan yang mereka temukan.“Nah, begini bagus bukan? Sejak kapan ada tiga bendera sekte kelas Dewa sekaligus berkibar di sebuah lahan Kristal Pijar. Tidak akan ada yang berani mendekati lahan ini. Yang melihatnya pasti terkencing-kencing,” ujar Lin Jiang kocak.Memanfaatkan sebuah batang pohon bambu tinggi yang ada di sana, ia, Bai Lu juga Xian Hua mengibarkan bendera dari sekte mereka masing-masing secara berselingan. Golden Lotus paling atas, disusul Thosuand Rainbows dan paling bawah Bintang Antarik

    Last Updated : 2023-08-16
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 148: Takluk Pada Xue Er

    “… apakah itu berarti kamu akan bergabung bersama Golden Lotus?”Pertanyaan yang keluar dari mulut Qian Xue Er dengan gayanya yang dingin, sorot mata sengit juga raut galak tersebut membuat Zhu Lian mematung.Ternyata benar. Seperti yang Zhu Lian perkirakan sebelumnya, Xue Er akan melontarkan kata-kata itu. Sementara, ia sendiri belum siap.Meski Bai Lu pernah menyemangati dirinya untuk menerima tawaran Golden Lotus, juga sebetulnya hati Zhu Lian sudah tercuri dengan gaya Qian Bingbing mengelola perkumpulan pendekarnya, dia masih menyimpan harap.Siapa tahu saja lama kelamaan, Bai Lu akan mengajak dia untuk menjadi pendekar Thousand Rainbow. Walau hingga saat itu, tidak ada tanda-tanda dari Bai Lu berniat demikian.“Aku … masih memikirkannya …, Lady,” jawab Zhu Lian lambat akhirnya.Xue Er terdiam dengan raut khasnya tersebut. Ia memiliki wajah bulat telur. Hidungnya bangir serupa dengan Zhu Lian. Bentuk almond dari mata sipitnya yang teduh memberi kesan sengit.Pesona paras Xue Er se

    Last Updated : 2023-08-16

Latest chapter

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 271: Sistem Kesatria Langit di Non Aktifkan

    Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 270: Menaklukkan Ilmu Hitam

    “Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 269: Kebangkitan Sang Kelam

    “Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 268: Usaha Pembunuhan Terhadap Xian Hua

    Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 267: Eksekusi Penghakiman Penguasa Tujuh Langit

    Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 266: Demi Seorang Sahabat

    Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 265: Siapa Si Konselor Sebenarnya

    Bai Lu mendatangi Zhu Lian dari arah belakang. Tempat mereka berada adalah sebuah ruangan santai yang memiliki balkon.Sedangkan Xue Er dan Feihong ada di bawahnya, duduk-duduk pada sebuah ruangan lain yang begitu lega layaknya sebuah hangar. Di sana, Jing Yi dan Zexian juga duduk bersama mereka.“Ya, Guru?” sahut Zhu Lian tidak seserius itu.“Kau masih mau memanggilku ‘guru’?” canda Bai Lu.“Bagaimana pun juga kamu adalah guru keduaku, bahkan orang yang mau mengajariku bertualang,” kata Zhu Lian.“Dan ternyata sebetulnya kau tidak juga membutuhkan seorang guru,” Bai Lu berkata seraya tersenyum.“Tidak juga. Sekuat apapun seorang pendekar, ia membutuhkan seorang mentor, bukan?” ujar Zhu Lian lagi.“Jika aku adalah guru, bagaimana dengan Xue Er?”Pertanyaan Bai Lu membuat Zhu Lian terdiam. Terus terang, mendengar nama kekasihnya itu disebut saja, hati Zhu Lian bak bergetar.Dia bagai percaya tidak percaya. Ia sudah memastikan bahwa dirinya sudah bertekad bakal menikahi Xue Er yang begi

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 264: Dua Pemuda Galau

    Hu Chen tercengang. Xue Er berkata-kata di belakangnya. Tubuhnya tidak dapat digerakkan sementara ia merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam badannya.Si Buaya Penjelajah melakukan kebodohan. Baru saja, Xue Er memperagakan teknik tingkat Summit miliknya yang bernama Ilusi Klon Para Penari Maut.Selain itu, dia langsung mengerahkan jurus totoknya yang disebut Sentuhan Bayangan Racun Perampas Sukma.Xue Er berkata lagi, “Kau beruntung karena hasrat pembunuhku tidak sedang menggelora, Hu Chen. Tapi sekali lagi kamu berani berada di dekatku, kau bahkan tidak akan menyadari bahwa aku telah merenggut nyawamu.”Selanjutnya, Hu Chen merasa salah satu titik pada tulang punggungnya disentuh. Ia dapat kembali bergerak. Begitu ia membalikkan badan, dirinya melihat. Xue Er sudah ada berada dengan Zhu Lian jauh di sudut ruangan sebelah sana.“Aku melihatnya, berengsek. Apa yang kau katakan pada Xue Er sehingga si Putri Teratai Emas mengamuk, Hu Chen?”Untuk yang kedua kali, Hu Chen dibuat terkeju

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 263: Buaya Merayu Teratai

    Sekali lagi, Xue Er merapal kekuatan spiritualnya. “Kak Zhu Lian, aku mengasihimu dan ini adalah kekuatan cinta,” Xue Er berkata dalam benaknya.Seketika itu tangan kanan God Cultivatron V yang berwarna keemasan menyala layaknya bara api. Lalu, Xue Er berucap.“Tinju Badai Sakti Pemurni Jiwa!”Kekuatan spiritual berkaitan dengan kekuatan pikiran juka tekad. Nama-nama teknik yang dimiliki para pendekar tercetus begitu saja dalam pikiran mereka secara spontan.Sementara Bai Lu yang pernah menggunakan busur panah ayahnya mengucapkan jurus yang pernah ia kerahkan, Xue Er menciptakan dan menamai tekniknya sendiri.“Xue Er …” ucap Zhu Lian kagum dalam dirinya.Tangan kanan God Cultivatron V yang mengepal pun menghentak ke depan. Seketika itu, bara pada lengan mesin tempur tersebut melesat ke arah Jenderal Kelam.Pancaran energi tersebut berbentuk sebuah kepalan berwarna layaknya api tersebut menerpa tubuh makhluk itu.Bwussshhh …!“Hriaaaakh …!”Dalam hitungan detik, tubuh dari monster raks

DMCA.com Protection Status