Kembali atas usul Xian Hua, hari itu Bai Lu ingin menguji sejauh mana kekuatan Zhu Lian sebenarnya. Mengetahui bahwa sang murid menunjukkan tanda-tanda bahwa seharusnya ia sudah mencapai tingkat Soaring, Xian Hua memberi usul.Mereka membawa sang pedagang bakmi ke lantai 5, lalu mencoba. Apakah Zhu Lian mampu mengerahkan kekuatan elemental yang dapat muncul setelah seseorang berada pada tingkat Soaring.Jika benar begitu, seperti yang Bai Lu ucapkan dalam benaknya baru saja. Berarti, Zhu Lian memang adalah seseorang yang istimewa.Sedangkan saat itu, Zhu Lian menghadapi salah satu monster di Lapis 1 dari Lantai 5 menara Nirwana tersebut sembari memikirkan apa yang disampaikan Bai Lu kepadanya.“Kekuatan spiritual mengandung semua unsur yang berada di sekeliling kita … dapat dipastikan, Raksasa Bukit Batu ini mengandung unsur tanah. Berarti, sesuai dengan apa yang dijelaskan Bai Lu. Aku harus menghadapinya dengan elemen api.”Di sebelah sana, Zhu Lian dapat mengetahui Xian Hua telah be
Sekonyong, Xian Hua merasakan kegundahan dalam dirinya. Pertama. Terus terang sekarang ia merasa tersaingi oleh Zhu Lian.Komentar Bai Lu benar adanya. Bisa jadi, kemungkinan Zhu Lian memang lebih kuat dari mereka. Mengherankan. Murid temannya itu sebetulnya adalah pendekar Elevate. Tetapi, dia sudah mampu mengerahkan kekuatan elemental.Dahulu, demi menguasai kekuatan elemental, Xian Hua harus mempelajarinya mati-matian. Tapi Zhu Lian malah belajar sekaligus langsung mempraktikkannya.“Iri juga aku terhadap dia. Sudah berhasil mengalahkan Mechanima tanpa kesulitan berarti, sekarang dia telah memiliki kekuatan elemental. Bukan aku membencinya. Malah sebaliknya, bagiku sosok pedagang bakmi itu bagai seorang teman dekat,” batin Xian Hua.Kemudian juga tanpa bersuara, Xian Hua menyebut sebuah nama. “Qian Xue Er.”Siapa yang tidak kagum terhadap Xue Er yang memiliki pengikut hingga jutaan di media sosial. Putri Qian Bingbing itu adalah pendekar muda paling terkenal di Negeri Utama saat in
Saat dirinya terpelanting di dasar lubang yang timbul karena pengerahan kekuatanya, Zhu Lian sudah akan bersungut-sungut. Akan tetapi begitu ia melihat ke sekeliling, dia terkejut bukan main.Dia seperti berada di dalam sebuah rongga gua dengan lorong yang tercipta secara alami. Dinding gua tersebut tidak beraturan. Ada yang menonjol keluar, begitu juga dengan langit-langitnya.Ada satu pemandangan yang membuat Zhu Lian terpukau. Pada dinding-dinding tak merata rongga tersebut, nampak benda segi enam merah kekuningan menucat dari sana. Sebagian dari benda tersebut tertutup oleh tanah dinding.Ding![Selamat, Zhu Lian. Kau telah menemukan Tambang Kristal Pijar. Hadiah: aura spiritual +100.000.]Bagaimanapun sistemnya memberitahu dia, Zhu Lian tidak terlalu menghiraukannya. Ia terus melangkah ke dalam lorong dalam gua tersebut.Matanya tak henti memandangi dinding-dinding yang dihiasi benda berbentuk segi enam dengan cahaya bak bara api yang membayang di dalamnya.“Akhirnya … aku dapat
“Hahaha …!”Sontak, Zhu Lian tertawa mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Lin Jiang tersebut. Bai Lu hanya terkekeh perlahan, begitu pula Xian Hua yang menatap jenaka pada teman mereka.Semua pendekar sekte tertentu selalu membawa bendera sekte mereka untuk bersiap-siap menghadapi sesuatu seperti sekarang.Para anggota sekte tidak tahu kapan mereka dapat menemukan lahan Kristal Pijar. Jika mereka menemukannya, para pendekar itu akan segera mengibarkan panji-panji mereka di sekeliling lahan yang mereka temukan.“Nah, begini bagus bukan? Sejak kapan ada tiga bendera sekte kelas Dewa sekaligus berkibar di sebuah lahan Kristal Pijar. Tidak akan ada yang berani mendekati lahan ini. Yang melihatnya pasti terkencing-kencing,” ujar Lin Jiang kocak.Memanfaatkan sebuah batang pohon bambu tinggi yang ada di sana, ia, Bai Lu juga Xian Hua mengibarkan bendera dari sekte mereka masing-masing secara berselingan. Golden Lotus paling atas, disusul Thosuand Rainbows dan paling bawah Bintang Antarik
“… apakah itu berarti kamu akan bergabung bersama Golden Lotus?”Pertanyaan yang keluar dari mulut Qian Xue Er dengan gayanya yang dingin, sorot mata sengit juga raut galak tersebut membuat Zhu Lian mematung.Ternyata benar. Seperti yang Zhu Lian perkirakan sebelumnya, Xue Er akan melontarkan kata-kata itu. Sementara, ia sendiri belum siap.Meski Bai Lu pernah menyemangati dirinya untuk menerima tawaran Golden Lotus, juga sebetulnya hati Zhu Lian sudah tercuri dengan gaya Qian Bingbing mengelola perkumpulan pendekarnya, dia masih menyimpan harap.Siapa tahu saja lama kelamaan, Bai Lu akan mengajak dia untuk menjadi pendekar Thousand Rainbow. Walau hingga saat itu, tidak ada tanda-tanda dari Bai Lu berniat demikian.“Aku … masih memikirkannya …, Lady,” jawab Zhu Lian lambat akhirnya.Xue Er terdiam dengan raut khasnya tersebut. Ia memiliki wajah bulat telur. Hidungnya bangir serupa dengan Zhu Lian. Bentuk almond dari mata sipitnya yang teduh memberi kesan sengit.Pesona paras Xue Er se
Ada sedikit perasaan kecewa dalam diri Zhu Lian pada saat ia mendengar Bai Lu berkata demikian. Tentu saja, itu disebabkan karena ia berharap. Bai Lu akan menyarankan dirinya bergabung bersama Thousand Rainbows.Kini, ia berpikir. Mengapa Bai Lu yang notabene adalah gurunya sendiri sepertinya tidak memiliki keinginan untuk mengajak dia bergabung dengan sekte yang didirikan Lord Gong tersebut.“Sebagai seorang guru, apakah kamu akan bangga jika aku bergabung bersama Golden Lotus, Bai Lu?” tanya Zhu Lian lugu.Sebenarnya, itu adalah sebuah pertanyaan sentimental dari Zhu Lian terhadap gurunya. Maksud dia yang sebenarnya: apakah Bai Lu tidak akan merasa kehilangan dirinya jika ia malah bergabung dengan Golden Lotus, bukan sekte di bawah kepemimpinan ayahnya.Bai Lu menjawab, ”Guru mana yang tidak bangga jika muridnya direkrut oleh salah satu sekte yang sangat disegani seantero negerimu, Zhu Lian?” katanya diakhiri senyum.“Jangankan Bai Lu, Zhu Lian. Bahkan aku sendiri akan senang meliha
Sembari berucap pada Zhu Lian, mata Weiwei berkaca-kaca. Keheranan melihat salah satu perempuan yang mengagumi dirinya, Zhu Lian pun bertanya.“Ada apa, Weiwei?” tanya Zhu Lian. Tingkah manisnya yang spontan mengemuka. Ia menyentuh dagu Weiwei.“Keluargaku ... mereka sebetulnya memintaku untuk berhenti bertualang dan ‘hidup normal’ saja. Atau setidaknya, aku melamar ke Kementerian Koordinator Menara Nirwana dan mengakhiri hubunganku dengan Huo …”Weiwei menuturkan. Permintaan kelaurga Weiwei tersebut adalah setelah ia menyampaikan bagaimana Huo tidak mengurus sekte mereka dengan baik dan malah asyik membangun citra.Sehingga, Tuan Tan mengkhawatirkan masa depan putrinya. Lantas, ayah dari Wewei tersebut memberi ultimatum.“Jika dalam 6 bulan aku tidak menemukan lahan Kristal Pijar, aku harus mengakhiri hubungan dengan Huo dan mengajukan apliaksi ke Kementerian Koordinator Menara Nirwana,” Wewei bertutur pada Zhu Lian. Ia meneruskan.“Sebenarnya, aku tinggal memiliki waktu 2 bulan lagi
“Maafkan kami, Guru. Kami tidak mengetahui bahwa Anda adalah tamu agung kami.”“Ampuni kami Guru, tolong jangan hukum kami.”Para murid sekte Red Mon Rising itu mengucapkan permintaan maaf. Sedangkan Zhu Lian sendiri merasa agak kikuk menghadapi tingkah para murid Red Moon Rising itu. Yibo masih naik pitam.“Kalian itu harus belajar sopan santun. Ketua Hou tidak pernah mengajarkan kalian untuk menjadi pendekar-pendekar yang tidak tahu tata krama. Jika ketua mengetahui kalian tidak ramah pada Konselor Zhu Lian, dia bisa marah besar …!”“Yibo, sudah cukup. Murid-murid kita ini tidak mengetahui siapa aku. Mungkin seharusnya aku juga menyebutkan namaku barusan,” sergah Zhu Lian menenangkan Yibo dengan gaya bijak. Atau lebih tepatnya lagi: ‘sok bijak’.Kocak. Zhu Lian tersenyum bukan ingin memamerkan kelemah lembutan. Melainkan sebetulnya, dia sudah ingin tertawa. Ia tidak menyangka. Dirinya akan mendapat sambutan seperti itu.“Baik, Konselor. Maafkan aku. Ini adalah keteledoranku juga. Ma