“… apakah itu berarti kamu akan bergabung bersama Golden Lotus?”Pertanyaan yang keluar dari mulut Qian Xue Er dengan gayanya yang dingin, sorot mata sengit juga raut galak tersebut membuat Zhu Lian mematung.Ternyata benar. Seperti yang Zhu Lian perkirakan sebelumnya, Xue Er akan melontarkan kata-kata itu. Sementara, ia sendiri belum siap.Meski Bai Lu pernah menyemangati dirinya untuk menerima tawaran Golden Lotus, juga sebetulnya hati Zhu Lian sudah tercuri dengan gaya Qian Bingbing mengelola perkumpulan pendekarnya, dia masih menyimpan harap.Siapa tahu saja lama kelamaan, Bai Lu akan mengajak dia untuk menjadi pendekar Thousand Rainbow. Walau hingga saat itu, tidak ada tanda-tanda dari Bai Lu berniat demikian.“Aku … masih memikirkannya …, Lady,” jawab Zhu Lian lambat akhirnya.Xue Er terdiam dengan raut khasnya tersebut. Ia memiliki wajah bulat telur. Hidungnya bangir serupa dengan Zhu Lian. Bentuk almond dari mata sipitnya yang teduh memberi kesan sengit.Pesona paras Xue Er se
Ada sedikit perasaan kecewa dalam diri Zhu Lian pada saat ia mendengar Bai Lu berkata demikian. Tentu saja, itu disebabkan karena ia berharap. Bai Lu akan menyarankan dirinya bergabung bersama Thousand Rainbows.Kini, ia berpikir. Mengapa Bai Lu yang notabene adalah gurunya sendiri sepertinya tidak memiliki keinginan untuk mengajak dia bergabung dengan sekte yang didirikan Lord Gong tersebut.“Sebagai seorang guru, apakah kamu akan bangga jika aku bergabung bersama Golden Lotus, Bai Lu?” tanya Zhu Lian lugu.Sebenarnya, itu adalah sebuah pertanyaan sentimental dari Zhu Lian terhadap gurunya. Maksud dia yang sebenarnya: apakah Bai Lu tidak akan merasa kehilangan dirinya jika ia malah bergabung dengan Golden Lotus, bukan sekte di bawah kepemimpinan ayahnya.Bai Lu menjawab, ”Guru mana yang tidak bangga jika muridnya direkrut oleh salah satu sekte yang sangat disegani seantero negerimu, Zhu Lian?” katanya diakhiri senyum.“Jangankan Bai Lu, Zhu Lian. Bahkan aku sendiri akan senang meliha
Sembari berucap pada Zhu Lian, mata Weiwei berkaca-kaca. Keheranan melihat salah satu perempuan yang mengagumi dirinya, Zhu Lian pun bertanya.“Ada apa, Weiwei?” tanya Zhu Lian. Tingkah manisnya yang spontan mengemuka. Ia menyentuh dagu Weiwei.“Keluargaku ... mereka sebetulnya memintaku untuk berhenti bertualang dan ‘hidup normal’ saja. Atau setidaknya, aku melamar ke Kementerian Koordinator Menara Nirwana dan mengakhiri hubunganku dengan Huo …”Weiwei menuturkan. Permintaan kelaurga Weiwei tersebut adalah setelah ia menyampaikan bagaimana Huo tidak mengurus sekte mereka dengan baik dan malah asyik membangun citra.Sehingga, Tuan Tan mengkhawatirkan masa depan putrinya. Lantas, ayah dari Wewei tersebut memberi ultimatum.“Jika dalam 6 bulan aku tidak menemukan lahan Kristal Pijar, aku harus mengakhiri hubungan dengan Huo dan mengajukan apliaksi ke Kementerian Koordinator Menara Nirwana,” Wewei bertutur pada Zhu Lian. Ia meneruskan.“Sebenarnya, aku tinggal memiliki waktu 2 bulan lagi
“Maafkan kami, Guru. Kami tidak mengetahui bahwa Anda adalah tamu agung kami.”“Ampuni kami Guru, tolong jangan hukum kami.”Para murid sekte Red Mon Rising itu mengucapkan permintaan maaf. Sedangkan Zhu Lian sendiri merasa agak kikuk menghadapi tingkah para murid Red Moon Rising itu. Yibo masih naik pitam.“Kalian itu harus belajar sopan santun. Ketua Hou tidak pernah mengajarkan kalian untuk menjadi pendekar-pendekar yang tidak tahu tata krama. Jika ketua mengetahui kalian tidak ramah pada Konselor Zhu Lian, dia bisa marah besar …!”“Yibo, sudah cukup. Murid-murid kita ini tidak mengetahui siapa aku. Mungkin seharusnya aku juga menyebutkan namaku barusan,” sergah Zhu Lian menenangkan Yibo dengan gaya bijak. Atau lebih tepatnya lagi: ‘sok bijak’.Kocak. Zhu Lian tersenyum bukan ingin memamerkan kelemah lembutan. Melainkan sebetulnya, dia sudah ingin tertawa. Ia tidak menyangka. Dirinya akan mendapat sambutan seperti itu.“Baik, Konselor. Maafkan aku. Ini adalah keteledoranku juga. Ma
Kucing Anggrek berkata sembari berjalan beriringan bersama Zhu Lian. Malahan, wanita tersebut melingkarkan tangan pada lengan Zhu Lian.Agak kocak. Keduanya kelihatan begitu mesra layaknya sepasang kekasih. Padahal jelas-jelas, Kucing Anggrek telah menikah dengan seorang pimpinan sekte.“Mengapa mereka disebut seperti itu, Bibi Xin?” tanya Zhu Lian manis pada Kucing Anggrek yang memandangi wajahnya.“Sebetulnya mereka tidak seperti sebutannya, Senior. Mereka terdiri dari tulang belulang makhluk pra sejarah itu. Akan tetapi, ukuran tubuhnya ‘hanya’ lebih besar sedikit dari kuda. Juga, termasuk monster berunsur roh,” jelas Kucing Angggrek.“Bibi tentunya akan mengajari aku cara menghadapi mereka nanti, bukan?” tanya Zhu Lian.“Tentu saja. Begini-begini, aku itu mahir mendidik orang. Meskipun murid-murid sekte Singa Hitam dungu-dungu sama seperti ketuanya. Tapi aku adalah guru yang baik, tidak kalah dengan Nona Gong,” jawab Kucing Anggrek riang.“Aku sudah merasakannya. Bibi juga guru ya
Sun Xin menyapa Zhu Lian dengan meriah sembari melangkah masuk ke dalam kolam tersebut. Pada saat sebagian tubuhnya sudah terendam air panas, tanpa ragu Kucing Anggrek melepas handuknya.Tempat Zhu Lian dan Kucing Anggrek berendam memang adalah sebuah kolam privat. Hanya mereka berdua yang boleh menggunakannya. Sehingga, wajar jika Kucing Anggrek dapat bertingkah demikian. Sejak tadi, Zhu Lian saja berada dalam kolam tanpa mengenakan apa-apa.Istri dari Yang Hong tersebut langsung melangkah mendekat pada Zhu Lian yang menyambut dia. Dua tubuh tanpa terbalut sehelai benang pun itu bertemu. Keduanya juga langsung silih menautkan bibir.Dalam benaknya, Zhu Lian bersuara, “Mei Li membuatku gundah dan terombang-ambing. Luo Yan sudah menjadi miliki Chun Wai. Bai Lu … terasa sulit untuk ku jangkau. Sun Xin dan Wewei … merekalah yang mampu menghiburku di saat-saat seperti ini.”Namun keberadaan Sun Xin dan Wewei tidak juga dapat benar-benar mengobati Zhu Lian pada saat sosok gurunya tidak had
Hu Chen yang berada selang beberapa orang dari Zhu Lian di antrean bersuara. Rupanya, masih saja dia ingin membuat kehadiran Zhu Lian di kedaiaman para Gong adalah sesuatu yang tidak berarti.“Lagakmu itu …, memakai busana famili Gong! Orang-orang di sini masuk menggunakan undangan, tahu tidak?” lanjut Hu Chen. Mei Li yang berada di sebelahnya tersenyam-senyum tanda ingin menertawakan Zhu Lian.Sebagian orang yang mengantre di situ adalah para pendekar. Karena Hu Chen berkata dengan lantang, mereka langsung memandangi dirinya. Begitu pula dengan para penyambut tamu yang merupakan para murid Sekte Thousand Rainbows.Sebetulnya, Hu Chen melakukan kesalahan besar. Ia tidak tahu baju Zhu Liana dalah pemebrian Gong Bai Lu langsung. Lantas juga, generasi muda zaman sekarang kemungkinan tidak memahami terlalu dalam mengenai budaya kuno Negeri Utama.Putra pemimpin sekte Buaya Penjelajah tersebut tak mengetahui. Busana merah gelap yang melekat bermotif phoenix pada tubuh Zhu Lian itu merupaka
“Baik Bai Lu,” jawab Zhu Lian.Berjalan paling depan, Bai lu menggiriing Zhu Lian yang melangkah di belakangnya bersama Xian Hua untuk menjumpai Gong Xiao Bin dan Tan Mei Fang.Pada saat ia diundang oleh Bai Lu untuk menghadiri acara tersebut, ia sempat berpikir ke mana-mana tentang kedua pemimpin Thousand Rainbows tersebut.Tetapi sekarang, ada sedikit perasaan tegang dalam diri Zhu Lian untuk menghadap Xiao Bin dan Mei Fang.“Lord Gong itu orangnya bukan gila hormat. Ia hanya senang apabila ada orang yang mengetahui sejarah keluarganya, Zhu Lian. Sedikit mengungkitnya saja, beliau akan sangat menghargaimu.”Xian Hua berkata setengah berbisik pada Zhu Lian, seolah mengetahui ada kegelisahan dalam hati kawannya tersebut. Namun hati Zhu Lian bisa terasa agak ringan. Sebab, ia seolah diberi kisi-kisi untuk menghadapi ayah dari Bai Lu tersebut. “Oh, begitukah? Mungkin aku perlu mengungkapkan perasaan banggaku karena aku hadir di sini dengan menggunakan jubah pendekar khas jenderal Gong
Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar
“Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau
“Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m
Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin
Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l
Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada
Bai Lu mendatangi Zhu Lian dari arah belakang. Tempat mereka berada adalah sebuah ruangan santai yang memiliki balkon.Sedangkan Xue Er dan Feihong ada di bawahnya, duduk-duduk pada sebuah ruangan lain yang begitu lega layaknya sebuah hangar. Di sana, Jing Yi dan Zexian juga duduk bersama mereka.“Ya, Guru?” sahut Zhu Lian tidak seserius itu.“Kau masih mau memanggilku ‘guru’?” canda Bai Lu.“Bagaimana pun juga kamu adalah guru keduaku, bahkan orang yang mau mengajariku bertualang,” kata Zhu Lian.“Dan ternyata sebetulnya kau tidak juga membutuhkan seorang guru,” Bai Lu berkata seraya tersenyum.“Tidak juga. Sekuat apapun seorang pendekar, ia membutuhkan seorang mentor, bukan?” ujar Zhu Lian lagi.“Jika aku adalah guru, bagaimana dengan Xue Er?”Pertanyaan Bai Lu membuat Zhu Lian terdiam. Terus terang, mendengar nama kekasihnya itu disebut saja, hati Zhu Lian bak bergetar.Dia bagai percaya tidak percaya. Ia sudah memastikan bahwa dirinya sudah bertekad bakal menikahi Xue Er yang begi
Hu Chen tercengang. Xue Er berkata-kata di belakangnya. Tubuhnya tidak dapat digerakkan sementara ia merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam badannya.Si Buaya Penjelajah melakukan kebodohan. Baru saja, Xue Er memperagakan teknik tingkat Summit miliknya yang bernama Ilusi Klon Para Penari Maut.Selain itu, dia langsung mengerahkan jurus totoknya yang disebut Sentuhan Bayangan Racun Perampas Sukma.Xue Er berkata lagi, “Kau beruntung karena hasrat pembunuhku tidak sedang menggelora, Hu Chen. Tapi sekali lagi kamu berani berada di dekatku, kau bahkan tidak akan menyadari bahwa aku telah merenggut nyawamu.”Selanjutnya, Hu Chen merasa salah satu titik pada tulang punggungnya disentuh. Ia dapat kembali bergerak. Begitu ia membalikkan badan, dirinya melihat. Xue Er sudah ada berada dengan Zhu Lian jauh di sudut ruangan sebelah sana.“Aku melihatnya, berengsek. Apa yang kau katakan pada Xue Er sehingga si Putri Teratai Emas mengamuk, Hu Chen?”Untuk yang kedua kali, Hu Chen dibuat terkeju
Sekali lagi, Xue Er merapal kekuatan spiritualnya. “Kak Zhu Lian, aku mengasihimu dan ini adalah kekuatan cinta,” Xue Er berkata dalam benaknya.Seketika itu tangan kanan God Cultivatron V yang berwarna keemasan menyala layaknya bara api. Lalu, Xue Er berucap.“Tinju Badai Sakti Pemurni Jiwa!”Kekuatan spiritual berkaitan dengan kekuatan pikiran juka tekad. Nama-nama teknik yang dimiliki para pendekar tercetus begitu saja dalam pikiran mereka secara spontan.Sementara Bai Lu yang pernah menggunakan busur panah ayahnya mengucapkan jurus yang pernah ia kerahkan, Xue Er menciptakan dan menamai tekniknya sendiri.“Xue Er …” ucap Zhu Lian kagum dalam dirinya.Tangan kanan God Cultivatron V yang mengepal pun menghentak ke depan. Seketika itu, bara pada lengan mesin tempur tersebut melesat ke arah Jenderal Kelam.Pancaran energi tersebut berbentuk sebuah kepalan berwarna layaknya api tersebut menerpa tubuh makhluk itu.Bwussshhh …!“Hriaaaakh …!”Dalam hitungan detik, tubuh dari monster raks