Jack, Edwin, Russel, dan Roland terkejut ketika Levon menghubungi mereka. Keempat pria itu menatap satu sama lain, menerima panggilan Levon.Wajah Levon seketika muncul di layar.“Bagaimana kabar kalian?” tanya Levon sembari tersenyum lebar. “Aku senang karena kalian bisa berkumpul selayaknya sahabat dekat. Aku tahu kalau kalian bisa menjadi teman yang baik dan mendukung satu sama lain.”Levon tertawa ketika melihat Jack, Edwin, Russel, dan Roland yang tampak tegang. “Kita sudah bertemu di acara tempo hari. Akan tetapi, kita bertemu sebagai tamu yang terikat dengan aturan, bukan bertemu sebagai seorang seseorang teman seperti sekarang. Aku mengucapkan selamat karena kalian berhasil mengetahui dalang di balik serangan pada markas kalian kemarin dan hari ini. Aku tidak tahu jika kalian bisa menebaknya secepat ini.”Jack, Edwin, Russel, dan Roland tampak sangat kesal. Mereka menatap Levon tanpa berkedip, mengepalkan tangan erat-erat.“Jika kalian bertanya kenapa aku tahu kalian berkumpul
“Davis!” Hans terkejut ketika melihat seseorang mengarahkan pistol ke arah Davis. Ia bergegas mendorong Davis ke samping, menjatuhkan nampan hingga gelas berjatuhan.[Peringatan!][Seseorang menembak peluru dari belakang ke arah Anda][Segera menghindar secepatnya]“Ah!” Hans terkena tembakan di bahu kanan hingga tubuhnya oleng ke sisi rooftop dan terjatuh ke bawah.“Hans!” Davis sontak melompat untuk menangkap Hans.“Davis,” gumam Hans dengan wajah terkejut ketika menyaksikan Davis melompat dari rooftop untuk menolongnya.“Davis!” Alex berteriak seraya berlari ke sisi rooftop. Ia ketakutan karena teringat saat peristiwa jatuhnya dirinya ke laut beberapa waktu lalu.“Brengsek! Aku gagal! Bocah itu menghalangiku!” Andy melesatkan tembakan ke arah Alex. “Matilah, Alex!”Don menarik Alex ke samping untuk menghindari tembakan.Sammy melompat untuk menyelamatkan Davis, sedang Benjamin segera membunyikan tanda bahaya.Davis berhasil menangkap Hasan, lantas meraih pagar balkon dengan satu ta
Don berjalan menuju balkon, menatap halaman di mana anggota pasukan sedang berjaga di beberapa titik. Ketika ia menoleh ke belakang, Alex masih diam di tempatnya.Alex tercenung selama beberapa waktu, menatap Don. Ia merasa jika Don seringkali memperhatikannya selama ini.Alex mengepalkan tangan erat-erat, berdiri. Ia berbalik, berjalan menuju pintu. Akan tetapi, ia tiba-tiba berhenti ketika kejadian saat Davis menolongnya memenuhi pikirannya.“Aku benar-benar pengecut. Aku membenci diriku sendiri. Tapi, meski aku tidak bisa menolongmu, kau tetap peduli padaku, Davis.” Alex mengepalkan tangan erat-erat, menoleh pada Don, menimbang keputusan.Alex mengembus napas panjang, berjalan menuju balkon. “Aku akan mendengarkan ceritamu, Pria Tua.”“Aku akan bercerita setelah kau bercerita kenapa kau menangis, Alex. Aku berjanji tidak akan menertawakanmu.”“Kau sangat menyebalkan.” Alex mencengkeram pagar balkon dengan kuat, menunduk. “Semua ini kesalahanku. Aku … melihat seseorang yang mencurig
“Tanda ini … adalah tanda keluarga Tuan Damian,” ujar Don dengan tatapan terkejut.“Kau benar, Don.” Benjamin memegang spatula, mengelus tanda harimau bersayap beberapa kali. “Tandanya tidak hilang.”Sammy menanggapi, “Aku tidak tahu jika Hans memiliki spatula bertanda harimau bersayap. Aku melihat Hans memakai spatula ini untuk memasak. Kita harus bertanya pada Hans mengenai spatula ini secepatnya. Dia atau mungkin orang tuanya bisa saja memiliki hubungan dengan keluarga Tuan Damian.”“Bocah nakal itu mengatakan jika kedua orang tuanya adalah koki. Aku berpikir jika mungkin saja kedua orang tuanya pernah bekerja sebagai koki di rumah Tuan Damian. Kemungkinan lain adalah Hans mendapatkan spatula itu dari seseorang,” terka Don.Sammy terdiam agak lama, tersenyum. “Kita harus bertanya pada Hans untuk mengetahuinya. Jika Orang tua Hans adalah koki di rumah Tuan Damian, takdir kembali mempertemukan Davis dengan orang-orang yang terikat dengannya.”Don mengecek beberapa perlatan masak, men
[Tingkat kesetiaan Hans : 90%][Tingkat kesetiaan Hans : 92%][Tingkat kesetiaan Hans : 94%]Davis menatap layar hologram yang menunjukkan level kesetian Hans. Ia tidak salah memilih dan memberikan kesempatan pada Hans.Alex tersenyum. Ia seperti melihat dirinya sendiri ketika melihat Hans.“Kau mendapatkan kepercayaanku, Hans. Angkat kepalamu sekarang. Aku akan memberimu sebuah kesempatan. Kau harus menggunakan kesempatan itu sebaik mungkin”Hans menyeka tangis yang masih bercucuran. Hatinya terasa sangat lapang sekarang. “Aku akan melakukannya sebaik mungkin, Davis.”“Dengarkan aku baik-baik, Hans. Aku ingin kau mengasah kemampuan memasakmu sampai kau menjadi koki yang hebat. Aku akan memberimu modal sepuluh juta dolar untuk membangun sebuah restoran. Kau akan mengelola restoran itu dan bertanggung jawab penuh padamu.”“Apa?” Hans terkejut hingga matanya membulat lebar. “Aku pikir kau terlalu berlebihan, Davis. Kau bisa memberiku modal kecil untuk membangun sebuah kedai kecil.”“Aku
“Levi? Stevan?” Adrian tercenung selama beberapa waktu. “Apa mungkin mereka adalah teman-teman satu pasukanku dulu? Mereka masih hidup?”Adrian melirik ruangan Mario, berjalan menuju halaman. Banyak pertanyaan yang memenuhi pikirannya saat ini. “Dari mana mereka tahu keberadaanku? Dari mana mereka tahu kalau aku berada di sini?Adrian menatap jalan yang menerobos hutan, mengangguk saat seniornya memintanya untuk membantu membawa beberapa barang ke dalam rumah. “Apa tujuan mereka menemuiku? Aku tidak bisa bertemu dengan mereka saat ini.”Adrian kembali ke halaman, berjaga di sudut kanan, memandang hamparan jalan yang menerebos hutan. Ia terkejut ketika melihat sebuah mobil yang melaju ke arah vila. “Apa mungkin itu mereka? Apa yang sebenarnya mereka inginkan?”Mobil melaju dengan cepat.“Adrian tidak membalas pesan kita,” ujar Stevan.Levi menyahut, “Ada tiga kemungkinan kenapa dia tidak membalas pesan kita. Pertama, dia belum membuka pesan kita. Kedua, dia mengabaikan pesan kita. Keti
Lucas keluar dari lorong. Ia melihat banyak penonton yang sudah duduk di tribun yang mengelilingi sebuah lapangan luas. Suara sorakan terdengar sangat nyaring.Lucas berjalan mengikuti tiga orang pelayan, duduk di ruangan khusus. “Aku melihat beberapa pejabat publik, pengusaha dan para politikus di tempat ini. Mereka sepertinya membutuhkan liburan dan hiburan sepertiku.”“Apa aku kehilangan momen menarik, Ayah?” Levon duduk di samping Lucas.“Kau hanya sedikit terlambat, Levon. Aku sudah lama tidak berkunjung ke tempat ini. Terakhir kali aku berkunjung adalah ketika salah satu politikus yang terseret korupsi meminta bantuanku di sini.”Lucas menatap para penari yang tengah menghibur di tempat pertunjukkan. “Ayah, kita harus bisa merekrut si Dewa Kematian untuk menjadi pengawal kita. Dia adalah orang yang paling tepat untuk tugas ini. Aku mendengar desas-desus yang mengatakan jika banyak pengusaha, para pejabat publik, dan para politikus yang ingin merekrutnya.”“Kau benar, Levon.” Luc
“Kau tidak boleh sekasar itu pada anak kecil, Paula. Dia sedang sakit sekarang dan membutuhkan perawatan.” Frans tertawa.“Beristirahatlah, Hans. Kau harus memastikan kau benar-benar sehat sebelum kau belatih di sekolah memasak nanti,” kata Willy.Nathan mengacak-acak rambut Hans. “Kau harus memasak makanan lezat untuk kami sebelum kau berangkat, Hans.”“Aku akan memasak makanan kebanggan orang tuaku. Kalian pasti akan menyukainya.” Hans menatap Trex, Frans, Willy, Nathan, dan Paula. “Kalian memang terlihat menyeramkan seperti yang Alex katakan.”Alex tertawa ketika melihat wajah terkejut Trex, Frans, Willy, Nathan, dan Paula. “Hans, aku akan mengantarmu ke kamarmu. Jangan mendekati orang-orang aneh itu, kecuali Angela.”Alex dan Hans meninggalkan ruangan utama. Mereka memasuki sebuah ruangan.“Ini kamarmu, Hans. Kamarku berada di samping kamarmu,” ujar Alex.Hans mengamati sekeliling ruangan. “Kamar ini sangat luas untuk aku tempati sendiri. Ini benar-benar luar biasa.”Alex duduk di
“Hentikan, Davis! Jangan mengejar mereka!” ujar Sammy sembari menahan tangan Davis. Davis menatap beberapa batang kayu yang tumbang di depan, mengawasi keadaan sekeliling sesaat. Ia mengendalikan napas yang terengah-engah, mengingat pertarungan barusan. Don mendekati Davis. “Kondisi kita tidak memungkinkan untuk meneruskan pertarungan dan mengejar orang-orang itu, Davis. Seperti yang kau katakan, kita harus fokus untuk menangkap Lucas, Liam, dan Levon, dan menghindari pertarungan.”Davis mengamati Sammy, Don, dan yang lain. “Aku dan mereka sama-sama kelelahan sekarang, apalagi setelah pertarungan dengan empat orang itu. Mereka sangat kuat, apalagi mereka memiliki alat-alat canggih,” gumamnya. “Bagaimana dengan Lucas, Liam, dan Levon?”“Pasukan kita berhasil mengamankan mereka dari orang-orang itu,” ucap Nathan. “Kita harus segera pergi dan menyerahkan mereka ke pasukan aliansi, Davis.” Sammy mengambil secarik kain di tanah, menoleh pada pepohonan di sekeliling. “Mereka kemungkinan
Asap hitam membumbung tinggi ke langit dan sekeliling. Dua anggota dari tim rahasia bergerak sangat cepat menuju beberapa pengawal yang menjaga Lucas, Liam, dan Levon.Davis mendadak muncul, menghadang dua anggota itu. Ia menggunakan kemampuan pelumpuh, bergerak ke belakang sebuah pohon.Dua anggota itu terdiam saat tersengat listrik, nyaris terjatuh.“Apa yang terjadi?” tanya seorang anggota sembari mengawasi keadaan sekeliling, berusaha tetap berdiri tegak. “Kita seharusnya bisa menahan serangan listrik dengan alat kita.”“Ya, kau benar. Apakah alat-alat kita rusak, atau musuh memiliki alat yang lebih canggih dibandingkan kita?” sahut anggota lain sembari memaksakan diri bergerak.Davis muncul di belakang dua pria itu, memukul mereka sekuat mungkin. “Aku tidak memiliki waktu banyak.”“Ah!” Dua anggota itu seketika ambruk di tanah. Alat-alat mereka mengeluarkan asap.“Sialan! Aku tidak bisa bergerak! Alat-alatku juga hancur! Siapa yang sudah menyerang?”“Aku melihat seseorang menyera
Keempat pria muncul dari balik pohon, berlari menuju Lucas, Liam, dan Levon yang berada di dalam mobil. Saat mereka akan mendekat, Don dan yang lain segera menyerang mereka.Keempat pria itu menahan serangan Don, Trex, Frans, dan Willy, sedangkan Sammy, Nathan, dan anggota lain segera melindungi Davis.“Orang-orang itu mampu melawan Don dan yang lain dengan seimbang,” ujar Davis saat mengamati pertarungan.Davis memindai keempat pria itu melalui layar hologram. “Mereka memiliki beberapa alat canggih. Kita harus secepatnya pergi dari tempat ini sebelum pasukan Logan dan Ludwig datang.”Keempat pria itu tersenyum karena mendapatkan lawan sepadan. Mereka menyerang sembari saling berbagai informasi.Davis mendapatkan sebuah notifikasi di layar hologram. “Mereka meretas semua alat kita, termasuk mobil-mobil kita. Kita tidak memiliki pilihan selain melawan mereka.”“Kau benar, Davis. Aku tidak bisa menghubungi siapa pun sekarang.” Sammy memberikan tanda pada Nathan.Nathan segera menaiki po
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Rahasia][Quest Rahasia : 1. Melindungi Henry Tolando, Harry, dan Helga][2. Mengalahkan dan menangkap Lucas Frangkrut][Hadiah 6000 EXP +$60.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Host mendapatkan 1 kartu permintaan]“Aku berhasil menyelesaikan Quest Rahasia tepat waktu,” ujar Davis sembari mencengkeram tubuh Lucas seerat mungkin. Davis mendongak ke langit, mengamati drone dan bola yang melayang di udara. Kedua benda itu menghilang tak lama setelahnya. “Rencanaku berhasil. Aku menyerang rombongan mobil dengan sekaligus dan menyerang Lucas, Liam, dan Levon dengan bola hingga mereka tidak sadarkan diri.”Davis mencengkeram tubuh Lucas lebih erat. “Aku juga berhasil menangkap Lucas tanpa bantuan Sammy, Don, dan yang lain. Aku juga harus berterima kasih pada Jay dan yang lain karena sudah menjaga Tuan Henry, Harry, dan Helga dengan sangat baik. Aku sangat khawatir karena musuh berhasil menerobos gedung beberapa menit lalu.”Dav
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak
Jay, Noah, dan Layla berhasil membekuk Draco.“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” teriak Draco sembari terus memberontak. Ia merasakan aliran listrik di tubuhnya. “Mereka tersengat listrik, tetapi mereka tetap tidak melepaskanku! Siapa sebenarnya mereka, dan seberapa kuat mereka?”Draco mengamati Henry Tolando di dalam helikopter. “Sialan! Padahal aku hampir berhasil mengalahkannya! Kenapa orang-orang sialan ini sangat sulit dikalahkan?”“Ah!” Draco meringis kesakitan ketika Jay mematahkan tangan dan kakinya. “Dasar bajingan! Aku pasti akan membalas kalian semua!”Draco menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang semakin parah. Ia semakin kesulitan menggerakkan tangannya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Draco memaksakan mendongak saat beberapa pengawal memasuki helikopter. Ia tiba-tiba tersenyum saat menyadari sesuatu. “Mereka tidak bisa menghidupkan helikopter itu. Benda itu tampaknya rusak bersama seluruh sistem dan alat-alat canggih di gedung ini. Mereka tidak akan bisa meningga
Pedro tidak sadarkan diri setelah terkena pukulan di belakang lehernya. Meski begitu, alat di tubuhnya masih menyala dan mengirimkan informasi pada Logan dan Ludwig.Leon segera mengikat tubuh Pedro, menoleh ke lantai bawah. “Dia melemparkan koper-koper itu ke lantai bawah. Koper-koper itu kemungkinan adalah koper-koper yang tersimpan di ruangan rahasia.”Leon membunyikan peluit untuk mengirimkan pesan pada Jay, Noah, dan Layla. Ia bergegas menuruni tangga secepat mungkin, mengawasi keadaan sekeliling.Di waktu yang sama, pasukan bantuan musuh sudah memasuki bangunan. Mereka menyebar dan bergerak ke sekeliling, memasuki satu per satu ruangan, bergerak menuju tangga.“Aku baru saja mendapatkan informasi dari Tuan Logan. Ada musuh yang sudah sadarkan diri. Dia ... bahkan berhasil mengalahkan Tuan Pedro sendirian,” ujar pemimpin pasukan saat menghubungi anggota pasukan. “Jika kalian menemukan pria itu, kalian harus segera mengirimkan pesan darurat. Kalian harus menghindari pertarungan de
“Dasar brengsek! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi aku harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin,” ujar Draco sembari melompati para penjaga yang tidak sadarkan diri di sepanjang lorong. Draco tersenyum, menendang seorang penjaga. “Apakah aku harus tetap menghabisi Henry Tolando sesuai perintah Logan dan Ludwig?”Draco mendengkus kesal, terkejut saat melihat layar hologram di depannya. “Apa ini? Kenapa tanganku bisa menembus layar ini?”Pedro berlari di samping Draco. “Itu adalah layar hologram, Tuan. Aku tidak tahu bagaimana pastinya, tetapi aku menduga layar hologram dan keadaan sekarang adalah ulah Logan.”Logan mendadak muncul di layar hologram. “Aku akan menjelaskan sedetail mungkin apa yang sedang terjadi sekarang. Aku menempatkan sebuah alat canggih di tubuh kalian sebelum kalian menyamar sebagai mata-mata. Alat itu aktif saat dalam keadaan darurat. Alat itu memiliki kemampuan untuk meretas semua sistem canggih, alat komunikasi sekaligus alat pelacak. Selama alat i
[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 30 menit 15 detik]Rombongan mobil yang membawa Lucas, Liam, dan Levon terus melaju menuju bukit, melewati tanjakan dan hutan lebat. Di saat yang sama, pertarungan terjadi halaman dan sepanjang jalan. Pasukan Logan dan Ludwig berhasil mengecoh musuh dan melakukan serangan mendadak. Asap membumbung tinggi di beberapa titik lokasi. Beberapa anggota pasukan terlihat terkapar di tanah dan jalan. Suara tembakan terdengar bersahutan berkali-kali. Dua anggota pasukan tengah menyingkirkan batang pohon yang menimpa mobil. Seorang anggota menarik Evan Mulikas dari dalam kendaraan, menjauhkan pria itu dari lokasi kecelakaan. Evan Mulikas tidak sadarkan diri setelah sebuah bom meledak di depan mobilnya. Pohon tumbang dan mengenai kendaraan hingga ia terjepit. Darah mengalir dari kepala dan wajahnya. Seorang dokter bergegas mengecek keadaannya. Di saat para pengawal utama Evan Mulikas mengobatinya, sebagian pasukannya dan pasukan aliansi bergegas mengejar Lu