Lucas keluar dari lorong. Ia melihat banyak penonton yang sudah duduk di tribun yang mengelilingi sebuah lapangan luas. Suara sorakan terdengar sangat nyaring.Lucas berjalan mengikuti tiga orang pelayan, duduk di ruangan khusus. “Aku melihat beberapa pejabat publik, pengusaha dan para politikus di tempat ini. Mereka sepertinya membutuhkan liburan dan hiburan sepertiku.”“Apa aku kehilangan momen menarik, Ayah?” Levon duduk di samping Lucas.“Kau hanya sedikit terlambat, Levon. Aku sudah lama tidak berkunjung ke tempat ini. Terakhir kali aku berkunjung adalah ketika salah satu politikus yang terseret korupsi meminta bantuanku di sini.”Lucas menatap para penari yang tengah menghibur di tempat pertunjukkan. “Ayah, kita harus bisa merekrut si Dewa Kematian untuk menjadi pengawal kita. Dia adalah orang yang paling tepat untuk tugas ini. Aku mendengar desas-desus yang mengatakan jika banyak pengusaha, para pejabat publik, dan para politikus yang ingin merekrutnya.”“Kau benar, Levon.” Luc
“Kau tidak boleh sekasar itu pada anak kecil, Paula. Dia sedang sakit sekarang dan membutuhkan perawatan.” Frans tertawa.“Beristirahatlah, Hans. Kau harus memastikan kau benar-benar sehat sebelum kau belatih di sekolah memasak nanti,” kata Willy.Nathan mengacak-acak rambut Hans. “Kau harus memasak makanan lezat untuk kami sebelum kau berangkat, Hans.”“Aku akan memasak makanan kebanggan orang tuaku. Kalian pasti akan menyukainya.” Hans menatap Trex, Frans, Willy, Nathan, dan Paula. “Kalian memang terlihat menyeramkan seperti yang Alex katakan.”Alex tertawa ketika melihat wajah terkejut Trex, Frans, Willy, Nathan, dan Paula. “Hans, aku akan mengantarmu ke kamarmu. Jangan mendekati orang-orang aneh itu, kecuali Angela.”Alex dan Hans meninggalkan ruangan utama. Mereka memasuki sebuah ruangan.“Ini kamarmu, Hans. Kamarku berada di samping kamarmu,” ujar Alex.Hans mengamati sekeliling ruangan. “Kamar ini sangat luas untuk aku tempati sendiri. Ini benar-benar luar biasa.”Alex duduk di
Hans tampak tegang ketika memasuki ruangan Sebastian. Ia melihat Trex, Frans, Willy, Nathan, dan Paula berada di belakang pria tua itu.Paula berjalan melewati Hans, mengunci pintu, lalu kembali berdiri di belakang Sebastian bersama yang lain.Trex memberi anggukan pada Sebastian.Sebastian berdiri dari kursi roda. “Hans, aku mengenal kedua orang tuamu. Kami bekerja di tempat dan untuk tuan yang sama. Hanya saja kami memiliki pekerjaan yang berbeda.”“Benarkah?” Hans tersenyum lebar. Ia segera menutup mulut ketika Trex memberinya tanda untuk diam.“Trex, Frans, Willy, Nathan, Paula, Sammy, Don, Benjamin, dan orang-orang yang kau belum temui karena masih dalam tugas adalah orang-orang yang juga bekerja dengan tuan yang sama dengan kedua orang tuamu. Apa orang tuamu pernah bercerita mengenai tuan mereka yang tinggal di Oaktown?”“Ayah dan ibuku mengatakan bahwa mereka bekerja sebagai koki di sebuah keluarga kaya raya yang tinggal di Oaktown. Akan tetapi, mereka hanya bekerja selama bebe
Lucas dan Levon masih berada di ruangan, menunggu kedatangan si Dewa Kematian.“Kita harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit hanya untuk bertemu dengan si Dewa Kematian. Meski begitu, pertemuan ini tidak menjamin jika kita bisa merekrut si Dewa Kematian ke pihak kita. Untuk bisa merekrutnya kita harus melewati berbagai proses yang sangat panjang,” ujar Levon.“Aku yakin kita bisa merekrut si Dewa Kematian, Levon. Tempat ini adalah tempat ilegal yang sudah melanggar izin. Tidak sedikit orang yang mati di tempat ini. Jika pemilik tempat ini tidak memberikan si Dewa Kematian pada kita, aku bisa menyeretnya dan bahkan semua orang di tempat ini ke penjara.” Lucas mengepalkan tangan erat-erat.“Kau terlihat tidak yakin, Ayah.”Sementara itu, seorang berbusana rapi sedang berjalan mengikuti seorang pria. Ia hanya mendengarkan ocehan pria itu tanpa ingin membalas ucapannya.“Kau hanya perlu diam seperti sekarang di saat aku menjelaskan semuanya.” Pria itu berhenti di depan sebuah ruangan.
Davis seketika terbangun ketika Sammy dan Don melesatkan tendangan ke arahnya, menahan tendangan tersebut dengan kedua tangan. Ia terdorong mundur ketika Sammy dan Don kembali melayangkan tendangan susulan.“Waktumu habis, Davis. Kau bisa beristirahat,” ujar Sammy.Sammy dan Don meninggalkan ruangan.Davis berdiri, menyentuh cincin, mengamati layar hologrom yang menunjukkan statusnya saat ini. “Bukankah aku seharusnya naik ke level 19? Kenapa aku melihat pemberitahuan jika aku mencapai level 20? Aku juga melihat sistem melakukan pembaharuan secara otomatis.”[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 19 (0000/1900)][Health Point: 34/39][Kekuatan: 35 | Pertahanan: 36 | Kecerdasan: 32 | Kelincahan: 35][Money Power: $1.050.270.000]Davis meneguk minuman dengan tatapan yang tak beralih dari layar. “Apa mungkin terjadi kesalahan pada sistem?”Davis menyentuh tombol history. “Tidak ada catatan mengenai pemberitahuan yang aku lihat barusan. Aku sepertinya keliru.”Davi
“Sial! Kenapa kebanyakan dari kita berakhir di tempat-tempat kumuh seperti ini?” tanya Levi seraya turun dari mobil.“Kau pernah mendengar soal kembali ke tempat asal? Dari jalanan kembali ke jalanan.” Stevan tertawa, menatap beberapa orang yang tengah mengawasinya dan Levi.“Kau yakin ini adalah tempat tinggal Chris?”“Tempat ini adalah tempat asal Chris. Aku sebenarnya pernah mengunjungi tempat ini beberapa kali sebelum aku bertemu denganmu dan yang lain. Sayangnya, aku tidak pernah bertemu dengannya.”“Lalu kenapa kau membawaku ke tempat ini, Stevan? Bukankah kita hanya membuang-buang waktu di sini?” ketus Levi.“Aku cukup yakin jika kita bisa mendapatkan petunjuk di tempat ini. Aku mencurigai seseorang karena dia mengawasiku ketika aku berada di sini.” Stevan mengawasi sekeliling, tersenyum. “Aku melihat orang itu sekarang. Dia sedang mengawasi kita. Dia berada di jalur kiri, bersembunyi di dinding rumah.”“Aku yang akan mengurus orang itu.”“Jangan membuat keributan di tempat ….”
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 19 (350/1900)][Health Point: 39/39][Kekuatan: 35 | Pertahanan: 36 | Kecerdasan: 32 | Kelincahan: 35][Money Power: $1.050.500.000]Waktu berjalan dengan cepat. Davis terus mencari anggota baru ke beberapa kota. Namun, ia belum menemukan orang yang cocok meski sudah mencari hingga lima hari lamanya. Beberapa di antara mereka justru terkesan ingin memanfaatkannya.Davis belum mendapatkan informasi mengenai Adrian, Vian, Ian, Lucky, serta Christoper hingga saat ini. Di saat yang sama, perekrutan anggota pasukan baru terus berlangsung hingga sekarang. Davis, Sammy, dan Don kembali ke Galatown. Malam ini adalah pertemuan Levon dengan Jack, Edwin, Russel, dan Roland.“Hans sudah pergi ke tempat kursus pagi tadi. Dia tampak bersemangat,” ujar Davis ketika melihat tayangan perpisahan Hans dengan Angela, Alex, Jacob, dan Sarah.Mobil tiba di hotel beberapa menit kemudian. Davis, Sammy, dan Don berkumpul di sebuah ruangan. Tak la
Jack, Edwin, Russel, Roland, dan satu pengawal mereka tiba di ruangan. Keempat pria itu duduk saling berhadapan, memilih menutup mulut masing-masing.Jack, Edwin, Russel, dan Roland tampak tegang. Mereka mempersiapkan pertemuan malam ini dengan sebaik mungkin, termasuk kemungkinan jika pertarungan terjadi. Pasukan mereka sudah berjaga di sekeliling lokasi pertemuan.Sebuah mobil melaju cepat di jalan. Levon mengamati sisi kiri dan kanan jalan, tersenyum ketika mendengar penjelasan dari bawahannya di telepon.“Orang-orang bodoh itu sangat waspada. Mereka menyiapkan pasukan mereka di sepanjang lokasi pertemuan.” Levon tertawa. “Mereka tampaknya lupa jika aku sudah mengetahui kekuatan mereka. Aku bisa mengalahkan mereka dengan mudah.”Mobil menepi di depan gedung. Levon turun dari mobil, mengikuti beberapa pelayan yang menyambut di lobi gedung. Ia tersenyum ketika melihat Jack, Edwin, Russel, dan Roland sudah berada di dalam ruangan.“Apa aku datang terlambat?” Levon duduk di kursi, meng
“Hentikan, Davis! Jangan mengejar mereka!” ujar Sammy sembari menahan tangan Davis. Davis menatap beberapa batang kayu yang tumbang di depan, mengawasi keadaan sekeliling sesaat. Ia mengendalikan napas yang terengah-engah, mengingat pertarungan barusan. Don mendekati Davis. “Kondisi kita tidak memungkinkan untuk meneruskan pertarungan dan mengejar orang-orang itu, Davis. Seperti yang kau katakan, kita harus fokus untuk menangkap Lucas, Liam, dan Levon, dan menghindari pertarungan.”Davis mengamati Sammy, Don, dan yang lain. “Aku dan mereka sama-sama kelelahan sekarang, apalagi setelah pertarungan dengan empat orang itu. Mereka sangat kuat, apalagi mereka memiliki alat-alat canggih,” gumamnya. “Bagaimana dengan Lucas, Liam, dan Levon?”“Pasukan kita berhasil mengamankan mereka dari orang-orang itu,” ucap Nathan. “Kita harus segera pergi dan menyerahkan mereka ke pasukan aliansi, Davis.” Sammy mengambil secarik kain di tanah, menoleh pada pepohonan di sekeliling. “Mereka kemungkinan
Asap hitam membumbung tinggi ke langit dan sekeliling. Dua anggota dari tim rahasia bergerak sangat cepat menuju beberapa pengawal yang menjaga Lucas, Liam, dan Levon.Davis mendadak muncul, menghadang dua anggota itu. Ia menggunakan kemampuan pelumpuh, bergerak ke belakang sebuah pohon.Dua anggota itu terdiam saat tersengat listrik, nyaris terjatuh.“Apa yang terjadi?” tanya seorang anggota sembari mengawasi keadaan sekeliling, berusaha tetap berdiri tegak. “Kita seharusnya bisa menahan serangan listrik dengan alat kita.”“Ya, kau benar. Apakah alat-alat kita rusak, atau musuh memiliki alat yang lebih canggih dibandingkan kita?” sahut anggota lain sembari memaksakan diri bergerak.Davis muncul di belakang dua pria itu, memukul mereka sekuat mungkin. “Aku tidak memiliki waktu banyak.”“Ah!” Dua anggota itu seketika ambruk di tanah. Alat-alat mereka mengeluarkan asap.“Sialan! Aku tidak bisa bergerak! Alat-alatku juga hancur! Siapa yang sudah menyerang?”“Aku melihat seseorang menyera
Keempat pria muncul dari balik pohon, berlari menuju Lucas, Liam, dan Levon yang berada di dalam mobil. Saat mereka akan mendekat, Don dan yang lain segera menyerang mereka.Keempat pria itu menahan serangan Don, Trex, Frans, dan Willy, sedangkan Sammy, Nathan, dan anggota lain segera melindungi Davis.“Orang-orang itu mampu melawan Don dan yang lain dengan seimbang,” ujar Davis saat mengamati pertarungan.Davis memindai keempat pria itu melalui layar hologram. “Mereka memiliki beberapa alat canggih. Kita harus secepatnya pergi dari tempat ini sebelum pasukan Logan dan Ludwig datang.”Keempat pria itu tersenyum karena mendapatkan lawan sepadan. Mereka menyerang sembari saling berbagai informasi.Davis mendapatkan sebuah notifikasi di layar hologram. “Mereka meretas semua alat kita, termasuk mobil-mobil kita. Kita tidak memiliki pilihan selain melawan mereka.”“Kau benar, Davis. Aku tidak bisa menghubungi siapa pun sekarang.” Sammy memberikan tanda pada Nathan.Nathan segera menaiki po
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Rahasia][Quest Rahasia : 1. Melindungi Henry Tolando, Harry, dan Helga][2. Mengalahkan dan menangkap Lucas Frangkrut][Hadiah 6000 EXP +$60.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Host mendapatkan 1 kartu permintaan]“Aku berhasil menyelesaikan Quest Rahasia tepat waktu,” ujar Davis sembari mencengkeram tubuh Lucas seerat mungkin. Davis mendongak ke langit, mengamati drone dan bola yang melayang di udara. Kedua benda itu menghilang tak lama setelahnya. “Rencanaku berhasil. Aku menyerang rombongan mobil dengan sekaligus dan menyerang Lucas, Liam, dan Levon dengan bola hingga mereka tidak sadarkan diri.”Davis mencengkeram tubuh Lucas lebih erat. “Aku juga berhasil menangkap Lucas tanpa bantuan Sammy, Don, dan yang lain. Aku juga harus berterima kasih pada Jay dan yang lain karena sudah menjaga Tuan Henry, Harry, dan Helga dengan sangat baik. Aku sangat khawatir karena musuh berhasil menerobos gedung beberapa menit lalu.”Dav
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak
Jay, Noah, dan Layla berhasil membekuk Draco.“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” teriak Draco sembari terus memberontak. Ia merasakan aliran listrik di tubuhnya. “Mereka tersengat listrik, tetapi mereka tetap tidak melepaskanku! Siapa sebenarnya mereka, dan seberapa kuat mereka?”Draco mengamati Henry Tolando di dalam helikopter. “Sialan! Padahal aku hampir berhasil mengalahkannya! Kenapa orang-orang sialan ini sangat sulit dikalahkan?”“Ah!” Draco meringis kesakitan ketika Jay mematahkan tangan dan kakinya. “Dasar bajingan! Aku pasti akan membalas kalian semua!”Draco menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang semakin parah. Ia semakin kesulitan menggerakkan tangannya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Draco memaksakan mendongak saat beberapa pengawal memasuki helikopter. Ia tiba-tiba tersenyum saat menyadari sesuatu. “Mereka tidak bisa menghidupkan helikopter itu. Benda itu tampaknya rusak bersama seluruh sistem dan alat-alat canggih di gedung ini. Mereka tidak akan bisa meningga
Pedro tidak sadarkan diri setelah terkena pukulan di belakang lehernya. Meski begitu, alat di tubuhnya masih menyala dan mengirimkan informasi pada Logan dan Ludwig.Leon segera mengikat tubuh Pedro, menoleh ke lantai bawah. “Dia melemparkan koper-koper itu ke lantai bawah. Koper-koper itu kemungkinan adalah koper-koper yang tersimpan di ruangan rahasia.”Leon membunyikan peluit untuk mengirimkan pesan pada Jay, Noah, dan Layla. Ia bergegas menuruni tangga secepat mungkin, mengawasi keadaan sekeliling.Di waktu yang sama, pasukan bantuan musuh sudah memasuki bangunan. Mereka menyebar dan bergerak ke sekeliling, memasuki satu per satu ruangan, bergerak menuju tangga.“Aku baru saja mendapatkan informasi dari Tuan Logan. Ada musuh yang sudah sadarkan diri. Dia ... bahkan berhasil mengalahkan Tuan Pedro sendirian,” ujar pemimpin pasukan saat menghubungi anggota pasukan. “Jika kalian menemukan pria itu, kalian harus segera mengirimkan pesan darurat. Kalian harus menghindari pertarungan de
“Dasar brengsek! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi aku harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin,” ujar Draco sembari melompati para penjaga yang tidak sadarkan diri di sepanjang lorong. Draco tersenyum, menendang seorang penjaga. “Apakah aku harus tetap menghabisi Henry Tolando sesuai perintah Logan dan Ludwig?”Draco mendengkus kesal, terkejut saat melihat layar hologram di depannya. “Apa ini? Kenapa tanganku bisa menembus layar ini?”Pedro berlari di samping Draco. “Itu adalah layar hologram, Tuan. Aku tidak tahu bagaimana pastinya, tetapi aku menduga layar hologram dan keadaan sekarang adalah ulah Logan.”Logan mendadak muncul di layar hologram. “Aku akan menjelaskan sedetail mungkin apa yang sedang terjadi sekarang. Aku menempatkan sebuah alat canggih di tubuh kalian sebelum kalian menyamar sebagai mata-mata. Alat itu aktif saat dalam keadaan darurat. Alat itu memiliki kemampuan untuk meretas semua sistem canggih, alat komunikasi sekaligus alat pelacak. Selama alat i
[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 30 menit 15 detik]Rombongan mobil yang membawa Lucas, Liam, dan Levon terus melaju menuju bukit, melewati tanjakan dan hutan lebat. Di saat yang sama, pertarungan terjadi halaman dan sepanjang jalan. Pasukan Logan dan Ludwig berhasil mengecoh musuh dan melakukan serangan mendadak. Asap membumbung tinggi di beberapa titik lokasi. Beberapa anggota pasukan terlihat terkapar di tanah dan jalan. Suara tembakan terdengar bersahutan berkali-kali. Dua anggota pasukan tengah menyingkirkan batang pohon yang menimpa mobil. Seorang anggota menarik Evan Mulikas dari dalam kendaraan, menjauhkan pria itu dari lokasi kecelakaan. Evan Mulikas tidak sadarkan diri setelah sebuah bom meledak di depan mobilnya. Pohon tumbang dan mengenai kendaraan hingga ia terjepit. Darah mengalir dari kepala dan wajahnya. Seorang dokter bergegas mengecek keadaannya. Di saat para pengawal utama Evan Mulikas mengobatinya, sebagian pasukannya dan pasukan aliansi bergegas mengejar Lu