“Aku tidak sengaja menemukannya saat dia bertarung dengan tiga puluh berandalan.” Dave tersenyum lebar.Para berandalan yang berada tidak jauh dari Dave terkejut, menatap Davis.Tonny tiba-tiba memekik sangat kencang hingga suasana menjadi sangat hening. “Aku akan menghabisimu malam ini.”Tonny menyeka darah dari hidung, berlari sangat cepat ke arah Davis. Ia melompat setinggi mungkin, melesatkan tendangan.Davis berhasil menghindar, merenggangkan jarak dengan Tonny. “Tonny sedang dikuasai amarah. Ini kesempatanku untuk bisa mengendalikan pertarungan dan mengalahkannya.”Davis terus menghindar dari serangan Tonny. Selama dua menit, ia menghindari semua serangan Tonny yang membabi buta. Para penonton mulai bersorak untuk Davis dan mencibir Tonny. Don tampak semangat mengomentari pertandingan.“Sialan! Hadapi aku dengan jantan, brengsek!” Tonny melesatkan tendangan dari samping kiri sekuat mungkin.Davis mundur untuk menghindar, tetapi terdorong ke belakang karena angin yang diciptakan
[Waktu penyelesaian Quest Utama : 4 hari 8 jam 30 menit][Waktu penyelesaian Sub Quest : 4 hari 8 jam 10 menit]“Aku berhasil mengalahkan Tonny dan memenangkan pertandingan pertama.”Davis masih tidak percaya jika dirinya mengalahkan Tonny. Ia melihat para penonton tampak marah dan mencaci Tonny. Beberapa di antara mereka melemparkan botol pada Tonny yang kini berdiri.Tonny meninggalkan arena pertandingan, beberapa kali menepis lemparan botol, memelotot tajam pada para penonton hingga lemparan mendadak berhenti.“Apa kalian memenangkan taruhan kalian?” teriak Don seraya memberi tanda pada Davis untuk keluar dari arena pertarungan.Davis berjalan ke sisi arena, menatap Tonny yang baru saja menghilang di ujung arena. “Aku masih tidak percaya jika aku bisa mengalahkan Tonny, padahal Tonny adalah lawan yang sangat tangguh. Apa aku sekuat itu atau memang Tonny melawanku di saat kondisinya tidak prima?”“Kau berhasil, Bung.” Dave menyambut Davis dengan suka cita, membawa Davis melewati k
[Ding][Sub Quest sudah dibuat][Tingkat kesulitan : Normal][Quest : Menyelamatkan Dave dan Uang Taruhan][Durasi Quest : 15 Menit][Hadiah : 10 exp + $100.000]“Aku memiliki rencana,” ujar Davis, “kita akan berpencar. Serahkan uang itu padaku.”Dave terkejut, mengeratkan pelukan pada tas. “Apa kau berubah pikiran?”“Aku bisa saja menghajar para berandalan itu, tapi aku harus mengistirahatkan tubuhku untuk pertandingan besok malam. Jika aku membawa tas uang itu, para berandalan kemungkinan besar akan mengejarku dan sedikit dari mereka yang mengejarmu. Tapi jika kau yang membawa uang itu, kau kemungkinan akan menjadi sasaran mereka.”“Aku akan menyimpan tas di suatu tempat dan kau akan mengambil kembali tas itu. Kau mengerti?” Davis menoleh ke belakang, melihat banyak berandalan yang mengikutinya.Dave tampak ragu, terlebih setelah menghitung jumlah uang taruhan yang cukup banyak.“Percayalah padaku. Waktu kita tidak banyak.”Dave mengepalkan tanagn erat-erat, menimbang keputusan, mel
Davis pulang ke rumah setelah memeriksa dan mengobati luka-lukanya di rumah sakit. Ia membersihkan diri, mengganti pakaian, berbaring di kasur. Saat menutup mata, ia teringat dengan pertarungannya dengan Tonny.Davis duduk di kasur, mengamati perban di lengannya. “Aku masih tidak percaya jika aku bisa mengalahkan Tonny. Sean adalah pelatih yang luar biasa. Aku bisa memahami intruksinya dengan mudah. Dia juga mengajariku dengan sabar. Aku jadi penasaran akan seperti apa pertarunganku dengan Sean di akhir pelatihanku nanti.”Davis memeriksa ponselnya, menonton rekaman pertandingan pria yang akan menjadi lawannya besok. “Aku harus bisa mencari cara menghadapi tendangan samping pria botak itu. Tendangannya selalu berhasil mengenai lawan dan memberi dampak yang tidak main-main. Dave mengatakan kalau pria botak itu adalah lawan terkuat Tonny setelah Roxy di kejuaran tahun lalu. Aku penasaran bagaimana reaksi pria botak itu saat aku berhasil mengalahkan Tonny. Pertandingan besok pasti akan m
[Waktu penyelesaian Quest Utama : 3 hari 8 jam 30 menit][Waktu penyelesaian Sub Quest : 3 hari 8 jam 10 menit] “Apa kau berhasil mendapatkan uang taruhan itu, Dave?” tanya Davis ketika melihat Dave tengah bediri di dekat gang kecil.“Temanku, Davis.” Dave semringah. “Aku senang karena kau selamat. Aku benar-benar mengkhawatirkanmu.”“Kau sepertinya lebih mengkhawatirkan uang taruhanmu.” Davis terkekeh.Dave tertawa. “Kau adalah hal kedua yang aku khawatirkan, Bung. Aku takut kau berbohong padaku dan aku takut kau celaka karena para berandalan itu.”Davis dan Dave berjalan di trotoar.“Aku berhasil lolos dari mereka. Aku juga melihatmu saat kau keluar dari gang. Kau pelari yang sangat baik.”Davis dan Dave memakai penyamaran untuk mengelabui para berandalan. Mereka memilih jalur berbeda dengan semalam meski harus mengambil jalan memutar.Davis berhenti ketika melihat Romeo, Gabriel, Joseph, dan Paul di dalam mobil yang melaju ke arah jembatan Wessel. “Ke mana mereka akan pergi?”“A
[Waktu penyelesaian Quest Utama : 3 hari 8 jam 5 menit][Waktu penyelesaian Sub Quest : 3 hari 7 jam 45 menit]Davis langsung melesat maju ke arah Ricky, melayangkan tendangan samping sebagai serangan pembuka. Di saat yang sama, Ricky juga melayangkan tendangan samping. Kedua tendangan itu saling beradu di titik yang sama. Davis merasakan perih yang menjalar hingga nyaris terjengkang, sedang Ricky tersenyum ketika melihat Davis kesakitan.Ricky melesatkan tendangan ke arah dada, tetapi Davis bisa menghindar dan merenggangkan jarak. Para penonton seketika bersorak heboh. Beberapa di antara mereka berdiri, memegang uang di tangan mereka, meneriakkan nama Ricky.Romeo, Gabriel, Joseph, dan Paul terkejut ketika melihat aksi Davis.“Davis pasti mendapatkan uang dari hasil pertandingan murahan ini. Dia juga pasti melakukan pekerjaan kotor seperti bergabung dengan para berandalan,” ujar Romeo ketus, “selain pekerjaan kasar, tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dia lakukan.”“Kau benar, Romeo
“Apa pria itu yang melemparkan batu padaku?” Davis bergumam. “Jika benar, ada seseorang yang tidak ingin aku menang.”“Apa kau sedang berdoa pada Tuhan?” Ricky tertawa. “Kalau pun Tuhan ada, Dia belum tentu mau menolongmu.”“Ricky kesulitan mematahkan tanganku karena satu tangannya menekan kepalaku ke tanah. Dia berencana untuk mematahkan tanganku lebih dulu, lalu menempatkan satu tangannya ke leherku untuk membuatku tidak sadarkan diri. Kunciannya tidak sekuat Tonny. Aku bisa lepas dari kunciannya,” lirih Davis.Davis berhenti berontak, menahan kesakitan ketika Ricky semakin menekan kepalanya ke tanah dan meremas kuat tangannya. Darah mengalir dari luka di tangan dan lehernya.“Menyerahlah sebelum aku benar-benar mematahkan tangan dan kakimu.”Davis mengamati bawah tribun dengan saksama, mencari keberadaan pria yang melemparkan batu tadi. Ia mendapati seorang pria yang cukup jauh dari penonton lain, bersiap dengan ketapel. Cahaya dari tiang besar membantunya melihat pria itu lebih je
“Lepaskan tangan kotormu dariku!” Rebecca menarik tangannya dari tangan Davis, menepuk-nepuk tangannya seperti baru saja terkena kotoran. Ia merasakan pipinya memanas ketika Davis menatapnya. Apa yang sebenarnya terjadi padanya?Rebecca mendekat pada Romeo, Gabriel, Joseph, dan Paul, memutar bola mata. “Aku pasti sudah gila. Bagamana mungkin aku terpesona dengan sampah seperti Davis?”Romeo menatap Davis kesal. “Kami tidak akan berterima kasih padamu, Davis. Kami tidak pernah meminta bantuanmu. Kau datang tanpa persetujuan kami.”“Jangan bermimpi kami akan berterima kasih padamu,” sambung Gabriel.Davis mengepalkan tangan erat-erat, mengembus napas panjang. Mereka sama sekali tidak berubah, padahal ia sudah menolong mereka dari kejahatan Ethan dan para berandalan. “Aku tidak membutuhkan ucapan terima kasih dari kalian karena aku tahu kalian tidak memilikinya. Kalian sebaiknya segera pergi dari tempat ini. Bayi-bayi seperti kalian hanya akan membuatku kerepotan.”“Siapa yang kau panggi
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak
Jay, Noah, dan Layla berhasil membekuk Draco.“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” teriak Draco sembari terus memberontak. Ia merasakan aliran listrik di tubuhnya. “Mereka tersengat listrik, tetapi mereka tetap tidak melepaskanku! Siapa sebenarnya mereka, dan seberapa kuat mereka?”Draco mengamati Henry Tolando di dalam helikopter. “Sialan! Padahal aku hampir berhasil mengalahkannya! Kenapa orang-orang sialan ini sangat sulit dikalahkan?”“Ah!” Draco meringis kesakitan ketika Jay mematahkan tangan dan kakinya. “Dasar bajingan! Aku pasti akan membalas kalian semua!”Draco menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang semakin parah. Ia semakin kesulitan menggerakkan tangannya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Draco memaksakan mendongak saat beberapa pengawal memasuki helikopter. Ia tiba-tiba tersenyum saat menyadari sesuatu. “Mereka tidak bisa menghidupkan helikopter itu. Benda itu tampaknya rusak bersama seluruh sistem dan alat-alat canggih di gedung ini. Mereka tidak akan bisa meningga
Pedro tidak sadarkan diri setelah terkena pukulan di belakang lehernya. Meski begitu, alat di tubuhnya masih menyala dan mengirimkan informasi pada Logan dan Ludwig.Leon segera mengikat tubuh Pedro, menoleh ke lantai bawah. “Dia melemparkan koper-koper itu ke lantai bawah. Koper-koper itu kemungkinan adalah koper-koper yang tersimpan di ruangan rahasia.”Leon membunyikan peluit untuk mengirimkan pesan pada Jay, Noah, dan Layla. Ia bergegas menuruni tangga secepat mungkin, mengawasi keadaan sekeliling.Di waktu yang sama, pasukan bantuan musuh sudah memasuki bangunan. Mereka menyebar dan bergerak ke sekeliling, memasuki satu per satu ruangan, bergerak menuju tangga.“Aku baru saja mendapatkan informasi dari Tuan Logan. Ada musuh yang sudah sadarkan diri. Dia ... bahkan berhasil mengalahkan Tuan Pedro sendirian,” ujar pemimpin pasukan saat menghubungi anggota pasukan. “Jika kalian menemukan pria itu, kalian harus segera mengirimkan pesan darurat. Kalian harus menghindari pertarungan de
“Dasar brengsek! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi aku harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin,” ujar Draco sembari melompati para penjaga yang tidak sadarkan diri di sepanjang lorong. Draco tersenyum, menendang seorang penjaga. “Apakah aku harus tetap menghabisi Henry Tolando sesuai perintah Logan dan Ludwig?”Draco mendengkus kesal, terkejut saat melihat layar hologram di depannya. “Apa ini? Kenapa tanganku bisa menembus layar ini?”Pedro berlari di samping Draco. “Itu adalah layar hologram, Tuan. Aku tidak tahu bagaimana pastinya, tetapi aku menduga layar hologram dan keadaan sekarang adalah ulah Logan.”Logan mendadak muncul di layar hologram. “Aku akan menjelaskan sedetail mungkin apa yang sedang terjadi sekarang. Aku menempatkan sebuah alat canggih di tubuh kalian sebelum kalian menyamar sebagai mata-mata. Alat itu aktif saat dalam keadaan darurat. Alat itu memiliki kemampuan untuk meretas semua sistem canggih, alat komunikasi sekaligus alat pelacak. Selama alat i
[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 30 menit 15 detik]Rombongan mobil yang membawa Lucas, Liam, dan Levon terus melaju menuju bukit, melewati tanjakan dan hutan lebat. Di saat yang sama, pertarungan terjadi halaman dan sepanjang jalan. Pasukan Logan dan Ludwig berhasil mengecoh musuh dan melakukan serangan mendadak. Asap membumbung tinggi di beberapa titik lokasi. Beberapa anggota pasukan terlihat terkapar di tanah dan jalan. Suara tembakan terdengar bersahutan berkali-kali. Dua anggota pasukan tengah menyingkirkan batang pohon yang menimpa mobil. Seorang anggota menarik Evan Mulikas dari dalam kendaraan, menjauhkan pria itu dari lokasi kecelakaan. Evan Mulikas tidak sadarkan diri setelah sebuah bom meledak di depan mobilnya. Pohon tumbang dan mengenai kendaraan hingga ia terjepit. Darah mengalir dari kepala dan wajahnya. Seorang dokter bergegas mengecek keadaannya. Di saat para pengawal utama Evan Mulikas mengobatinya, sebagian pasukannya dan pasukan aliansi bergegas mengejar Lu
Lucas, Liam, dan Levon seketika bersiaga saat mendapatkan informasi dari bawahan mereka. Suara ledakan terdengar dari arah cukup jauh. “Dasar bajingan! Bagaimana mungkin aliansi bodoh itu menemukan keberadaan kita di tempat ini?” tanya Lucas sembari mengintip keadaan luar melalui jendela. Ia melihat asap mengepul di arah barat dan timur. Lucas mendengkus kesal. “Bukankah orang-orang itu mengatakan bahwa aliansi bodoh itu tidak mungkin menemukan keberadaan kita di tempat ini?”“Aku menduga jika ada pengkhianat di antara pasukan kita, Ayah. Mengingat penjelasan Paman Ludwig sekaligus melihat tindakan pasukan khusus itu, mereka tidak mungkin berbohong dengan ucapan mereka,” kata Liam. Levon menimpali, “Ya, aku juga menduga hal yang sama, Ayah. Pengkhianat itu pasti sudah membocorkan informasi lokasi ini pada Henry Tolando dan yang lain. Kalaupun tidak ada pengkhianat di pihak kita, kemungkinan lainnya adalah aliansi memang sudah mengikuti kita sejak kita keluar dari penjara. Meski beg
Henry Tolando dan para anggota aliansi berada dalam situasi yang cukup aman sekarang. Mereka berada dalam penjagaan yang lebih ketat dibandingkan sebelumnya. Meski begitu, pasukan Logan dan Ludwig tidak tinggal diam. Mereka menyebar ke berbagai lokasi untuk menemukan tempat persembunyian anggota aliansi sekaligus untuk melakukan serangan balasan. Situasi beberapa kota masih mencekam. Para polisi terus berpatroli di berbagai jalan, mencari dan mengejar para tahanan yang melarikan diri. Pemerintah kota menetapkan situasi gawat darurat dan melarang semua warganya untuk meninggalkan rumah. Di waktu yang sama, beragam media terus memperbaharui informasi seputar kerusuhan.Pasukan khusus aliansi berjaga di depan sebuah rumah, hilir mudik memeriksa keadaan. Para penjaga menjaga lorong dengan persenjataan lengkap. Setiap pasukan saling berkomunikasi, memperbaharui informasi. Di sebuah ruangan, Draco baru saja sadarkan diri. Pria itu membuka mata perlahan, mengawasi keadaan sekeliling. Saat
Rebecca memutar bola mata. “Susan, bisakah kau duduk? Kau terus jalan mondar-mandir sampai membuatku pusing.”Emmely menyahut, “Tenanglah, Susan. Aku yakin Davis akan baik-baik saja. Para pengawalnya akan melindunginya.”“Ya, orang-orang menyeramkan itu tidak akan mungkin membiarkan Davis dalam bahaya.” Rebecca meneguk teh hangat. “Suasana berbagai kota dalam bahaya sekarang. Kita beruntung karena Leaventown masih terkendali. Orang-orang Davis juga menjaga rumah ini. Kita akan aman selama kita berada di dalam rumah.”Susan menjatuhkan diri di sofa, mengendalikan napas yang terengah-engah. “Aku tetap mengkhawatirkan Davis. Dia bahkan tidak mengangkat panggilan dan membalas pesanku sejak tadi. Aku sangat takut sekarang.”Rebecca dan Emmely memutar bola mata, mengabaikan Susan. Romeo mendengkus kesal, menggerutu, “Susan sangat menyebalkan karena terus membicarakan Davis.”Gabriel tertawa. “Aku percaya bahwa Davis akan baik-baik saja. Dia memiliki keberuntungan yang sangat banyak.”“Apa
“Apa?” Henry Tolando terkejut saat mendengar ucapan Davis di telepon. “Kau akan pergi untuk menangkap Lucas?”Harold dan para pengawal yang berjaga sontak terkejut, tetapi mereka memilih diam. Henry Tolando menjatuhkan tubuh ke soga, mencengkeram ponsel lebih erat. Ia seolah tidak peduli benda itu akan hancur. “Kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran, Davis? Bukankah kau mengatakan akan berada di balik layar? Bagaimana jika kau tewas dalam penyerangan itu? Kelompok sialan itu mungkin saja akan muncul kembali.”Davis mengamati penampilannya di cermin, tersenyum. “Aku akan baik-baik saja, Tuan. Aku sudah menyusun rencana untuk tindakan ini. Kau juga tidak perlu khawatir jika aku tidak akan memberikan informasi padamu. Aku akan tetap memberikan informasi padamu sesuai dengan janjiku. Aku juga sudah mengirim pasukanku untuk menjagamu, Harry, dan Helga.”“Dasar bajingan tengik! Apa yang sebenarnya ada dalam otakmu? Pertarungan masih terjadi, dan kemungkinan musuh akan tahu pergerakanmu dan m